Casey Copeland, wanita berusia 24 tahun yang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan ibunya sejak ia masih kecil. Casey tidak tau mengapa ibunya membedakannya dengan kakaknya. Ibunya membenci Casey.
Casey mulai lelah dengan segala upaya yang dilakukannya hanya untuk mendapat perhatian ibunya. Casey berubah, ia tidak ingin menjadi Casey yang dulu lagi.
Casey menjebak kekasih kakaknya hingga mereka berakhir di pelaminan. Benih-benih cinta mulai tumbuh pada di antara mereka. Akankah kehidupan Casey berakhir bahagia setelah mengetahui siapa pria itu sebenarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24: Pemberkatan
Casey masuk ke dalam mobil kemudian memasang sabuk pengamannya.
"Ay___" Casey menghentikan perkataannya saat menyadari Dariel menatapnya. Casey mengikuti arah tatapan mata pria itu yang tertuju pada dadanya yang terlihat menyembul karena gaun yang ia gunakan sedikit sempit.
"Dasar mesum.." ucap Casey menutupi dadanya. Dariel yang sadar refleks memalingkan wajahnya. Sial, apa dia sedang tertangkap basah sekarang?
"Ck... aku tidak tertarik dengan tubuh mu. Jangan terlalu percaya diri sekali," ucap Dariel berbohong. Tentu saja ia tidak ingin mengakuinya. Bisa-bisa harga dirinya akan turun. Dariel akui, Casey memang memiliki lekuk tubuh yang sempurna. Benar-benar tipe Dariel. Tapi sayang, Casey tidak termasuk dalam kategori wanita yang menjadi pasangan hidupnya.
Casey diam, tidak ingin membalas perkataan Dariel lagi. Soal pernikahan mereka, Dariel dan Casey sudah sah menikah secara hukum satu hari yang lalu. Bukanlah hal sulit bagi Dariel untuk menyelesaikannya dalam jangka waktu sehari. Awalnya Dariel hanya ingin melakukan pernikahan secara hukum, tapi Casey meminta Dariel agar mereka melakukan pemberkatan pernikahan juga.
Dariel dan Casey tiba di depan sebuah gereja kecil, keduanya lalu masuk. Di sana telah hadir Halton ayah Dariel dan juga Arthur bersama istrinya Ashley. Beberapa undangan juga telah hadir disana. Tidak banyak, ada sekitar 12 orang saja.
Rasanya Casey ingin menangis melihat pernikahannya saat ini, tidak ada tamu undangan disana. Casey juga yakin kalau Matilda dan Adeline tidak akan datang. Ibunya pasti tidak akan membuka kado ulang tahun pemberiannya. Saat itu, Casey menyelipkan undangan pernikahannya di dalam kado pemberiannya.
Janji suci pernikahan mereka telah di ucapkan, kedua mempelai terpaku kala pendeta mempersilahkan pengantin untuk berciuman. Yang benar saja, ini tidak masuk dalam list mereka. Casey terlihat gugup dan sedikit menghindar kala Dariel mendekatkan wajahnya ke wajah Casey.
"Cup" Casey terbelalak saat menyadari jika Dariel tengah mencium bibirnya. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Jangan lupa dengan wajahnya yang merona. Para tamu undangan bertepuk tangan, menyadarkan dua orang yang kini sudah menjadi suami istri itu. Dariel kemudian melepaskan bibirnya dari bibir Casey.
Setelah acara pemberkatan selesai, Dariel dan Casey kembali ke rumah orang tua Dariel. Karena mereka akan melakukan resepsi kecil disana.
Setibanya di depan rumah kedua orang tuanya, Dariel turun dari mobil. Di halaman rumahnya yang luas telah di susun meja dan kursi untuk mereka.
"Uncle..." seorang anak kecil memakai tuxedo berlari menghampiri Dariel.
"Hai boy... " Dariel kemudian mengangkat tubuh keponakannya yang kini tengah berusia 5 tahun. Alferd Garfield namanya. Anak kecil itu merupakan anak dari kakak Dariel.
Casey keluar dari dalam mobil. Ia terlihat gugup. Casey takut bertemu dengan Luvena mantan atasannya yang kini telah menjadi ibu mertuanya. Ketidakhadirannya di acara pemberkatan mereka menunjukkan jika wanita itu tidak merestui hubungan mereka.
"Uncle.. apa itu istrimu," tanya Alferd menunjuk Casey. Dariel mengangguk. Casey tersenyum menatap anak kecil itu.
"Istrimu cantik uncle.." ucap Alferd.
"Benarkah? baru kamu yang mengatakannya cantik.." ucap Dariel menurunkan Alferd.
"Hai aunty.. aku Alferd. Daddy ku namanya Arthur Garfield dan mommy namanya Ashley Arthur Garfield," ucap Alferd memperkenalkan dirinya. Casey tersenyum melihat Alferd yang lucu. Casey lalu mengusap lembut rambut kepala ana itu.
"Hai anak tampan, panggil saja aunty Casey... " ucap Casey.
"Temanku di sekolah juga ada namanya Casey aunty. Dia juga cantik seperti aunty," ucap Alferd.
"Sepertinya orang yang bernama Casey selalu cantik," pungkas Casey terkekeh.
"Alferd... " panggil Ashley.
"Kenapa kamu meninggalkan Oliver nak. Dia mencarimu sejak tadi," ucap Ashley menggendong anak kucing Birman peliharaan Alferd.
"Opppss... Alferd lupa mom," kata Alferd mengambil alih kucing peliharaannya dari Ashley.
"Casey.. Dariel.. ayo.. pelayan sudah menyiapkan makanannya.." ucap Ashley.
"Baik kakak ipar," balas Casey tersenyum ramah di depan Ashley.