Aluna mencintai Erik pada pandangan pertama. Pada pria yang berprofesi sebagai asisten pribadi kakak iparnya tanpa peduli pria itu sudah memiliki seorang tunangan. Terlebih tunangan Erik adalah wanita yang telah menjadi orang ketiga dalam hubungannya dengan mantan tunangannya dulu yang bernama, Nick.
Rasa cinta dan dendam yang dirasakan Aluna, membuat wanita itu bertekad untuk merebut Erik.
Dengan kecerdikan dan sifat manipulatifnya ia berhasil merebut Erik, dan menjadikan pria itu sebagai suami sekaligus asisten pribadinya.
Bagaimana kisah rumah tangga Aluna dan Erik? Apakah akan berlangsung selamanya ataukah kandas?
Erik yang masih mencintai tunangannya, akankah bertekuk lutut pada Aluna? Atau sebaliknya, Aluna akan lelah berjuang dan melepaskan Erik?
Follow
Ig mom_tree_17
Tik Tok Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1. Pertemuan.
Seorang wanita cantik dengan kacamata hitam yang menghias di wajah, tampak berjalan memasuki gedung bertingkat milik kakak iparnya. Wanita itu terus berjalan tanpa mempedulikan tatapan para pria yang terpesona oleh kecantikannya.
Ya, meskipun usianya terbilang cukup matang sebagai seorang wanita, namun wajah wanita itu tampak imut dengan kulit putih halus bagikan kulit bayi. Kedua rona merah dengan lesung pipi, membuat wanita itu terlihat bagaikan seorang remaja.
"Selamat siang Nona, Ada yang bisa kami bantu?" sapa seorang wanita yang bertugas sebagai resepsionis
"Aku ingin bertemu dengan Tuan Sky Dwight," jawab wanita tersebut dengan tersenyum sembari membuka kaca mata hitamnya.
"Apa Anda sudah membuat janji?"
"Ya, katakan saja Aluna sudah datang."
Sang resepsionis itu pun mengangkat telepon untuk menghubungi orang yang bertugas di lantai tuan Sky berada. Namun tidak jadi dilakukannya saat menatap seorang pria yang berjalan ke mejanya.
"Kebetulan sekali di sini ada Tuan Erik, asisten pribadi Tuan Sky," tunjuknya pada sosok pria tersebut.
"Erik?"
Aluna membalik badan, menatap dengan terkejut pada sosok pria yang tengah berjalan menghampirinya. Begitu terkejutnya ia sampai kedua matanya tak berkedip, hingga tatapan mereka saling beradu saat jarak keduanya begitu dekat.
"Kenalkan nama saya Erik, saya asisten pribadi Tuan Sky." Ia mengulurkan tangannya pada sosok wanita yang tengah di tunggu oleh tuannya.
Aluna yang diajak bicara hanya diam saja. Kedua matanya terus menatap pria yang berdiri di hadapannya dengan tatapan berbinar juga dengan senyuman yang lebar.
"Kau, bukankah kau si dingin itu."
Aluna memeluk pria di hadapannya tanpa rasa sungkan sedikitpun, bahkan tanpa rasa malu ditatap oleh banyak orang yang berlalu lalang di tempat tersebut.
Ehem..
Erik mendorong wanita yang memeluknya dengan perlahan dan dengan rasa hormat, karena bagaimana pun wanita yang ada di hadapannya itu adalah adik ipar dari atasannya.
"Maaf Nona, Tuan Sky sudah menunggu Anda di atas."
Erik mempersilahkan wanita itu untuk masuk ke dalam lift khusus para pimpinan yang ada di gedung tersebut.
"Hei, kau tidak mengingatku? Kita —"
Aluna tak meneruskan perkataannya saat tangannya ditarik paksa oleh pria yang sudah mengambil hatinya sejak ciuman yang pernah mereka lakukan dulu. Ya, ciuman. Meskipun tidak bisa dibilang ciuman karena yang mencium pria itu adalah dirinya. Dan perlu digaris bawahi secara paksa.
"Maaf..." Erik melepas pegangan tangannya setelah pintu lift tertutup.
"Tak apa, mau pegang lagi juga boleh." Aluna mengulurkan tangannya dengan sukarela dan senang hati.
Erik menatap tangan wanita tersebut sembari menghela napasnya. Sungguh ia tak menyangka akan bertemu kembali dengan wanita gila yang telah membuatnya kesal sejak pertemuan pertama mereka.Ya, gila karena wanita yang ia ketahui keturunan Ricardo itu tiba-tiba saja menciumnya di tempat umum.
Pada saat itu Erik memang tidak terlalu terkejut pada sosok wanita yang menciumnya, karena dua di antaranya sudah pernah bertemu, yaitu Alena, dan Alana yang sekarang menjadi istri dari tuan Sky. Tapi tetap saja ia merasa kesal dengan perbuatan wanita tersebut.
"Ayo pegang!" Aluna masih tersenyum menatap pria pujaan hatinya, yang baru ia ketahui bernama Erik. "Atau mau aku peluk lagi?"
Erik reflek mundur untuk menghindar, sampai tubuhnya terbentur dinding lift.
"Tolong jaga sikap Anda, Nona!" Erik masih berusaha untuk bersikap sopan meskipun hatinya merasa kesal.
"Oke, aku akan menjaga sikap demi jodohku." Aluna tersenyum malu-malu sembari mendekat pada Erik, sampai pria itu kini semakin terpojok.
"Jodoh?" Erik mendorong wanita gila itu yang sialnya adalah adik ipar dari atasannya. Mendorong dengan satu jarinya agar menjauh.