Bagaimana jika awalnya cowok yang mencintaimu secara ugal-ugalan, Tiba-tiba seperti orang yang asing, seperti keindahan senja yang hilang ditelan gelapnya malam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon My. dark, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SENJA
Kini warna Jingga telah memperlihatkan kecantikannya diluar sana, menunjukkan suasana petang akan segera datang, Langit pun datang dan memeluk Aura dari belakang dengan lembut, yang membuat Aura mengalihkan pandangan kewajah Langit dengan senyuman manisnya.
"Cantik yaa warna Langitnya" Ucap Aura dengan senyuman yang manis lalu menatap kembali senja yang dari tadi dia Lihat dari atas balkon apartemen Langit.
"Langit itu Tampan yank... Bukan Cantik, yang Cantik itu kamu, bahkan senja dihadapkan kita nggk bisa ngalahin keindahan dan kecantikan pacar aku" Ucap Langit sambil mengecup kepala Aura dari belakang.
Kini Aura membalikkan badannya, dan mencubit perut Langit " Mulai deh Gombalnya ugal-ugalan " Ucap Aura sambil meringis memperlihatkan deretan giginya yang rapi dengan matanya yang menyipit sempurna.
"Aaawww....!!!! Sakit yank..!! Rengek Langit, sampai wajahnya memerah karena manahan cubitan pacarnya yang sangat kuat dipinggangnya.
" Biariinnnnn.... Aku mau pulang udah sore.. " Ucap Aura dengan wajah memelas, berharap di anterin pulang oleh yang punya rumah.
"Ciummm dulu... " Ucap Langit polos dan mendapatkan cubitan yang kedua kalinya dari sang pacar. "Hhhaaahhah, iyaaa iyaaa ampun, pipi aja dehhh yank yaa, terus aku anterin pulang dengan semangat dan selamat" Ucapnya sambil tertawa.
"Cuuuppps.... Dah ayookkkk, cepetan sebelum kamu ngelunjak" Ucap Aura dengan manyun. Dan membuat Langit semakin terkekeh dengan tingkah pacarnya itu.
"Siaappp Tuan Putrii..." Ucap Langit lalu berjalan mendahului Aura dan mengambil kontak mobilnya.
..
.
Kini perjalanan mulai padat karena banyaknya aktivitas lain seperti jam pulang kantor dan pulang kerja. Dan suasana dalam mobil sangat hening karena Aura tertidur selama perjalanan pulang. Beberapa saat kemudian mereka telah sampai di halaman rumah Aura. Kini Langit pun mencoba membangunkan Aura yang terlalu lelap dalam tidurnya. Dengan senyuman jailnya Langit mengambil foto Aura yang tidur menganganya tapi masih terlihat cantik dan lucu.
"Aibbb banget sih yank tidurmu" Batin Langit sambil terkekeh. Lalu membangunkan kembali Aura dengan cara menepuk-nepuk pipi Aura, dan Aura mengerjapkan matanya perlahan.
"Udah nyampek yah???" Tanya Aura dengan masih menguap lalu merentangkan tangannya.
"Udah dari 10 jam yang lalu" Ucap Langit datar. Kini Langit keluar duluan lalu membukakan pintu mobilnya untuk Aura.
"Masuk dulu yukkk, kayaknya mama udah pulang, sekalian pamit juga" Ajak Aura lalu diiyakan oleh Langit. Kini mereka berjalan beriringan menuju pintu rumah Aura.
.
.
.
Plaaaaakkkkkkk....!!!!
.
.
"MAHHHHH..." Teriak Aura yang merasa syok atas perlakuan mammanya ke Langit.
Kini Langit hanya mengusap pipinya yang sangat terasa kebas, Saat ini Langit juga lebih bingung dari Aura, tatapanya penuh dengan pertanyaan yang sulit dia ungkapkan.
"Kenapa tante tampar saya" Ucap Langit putus asa, karena tatapan Maharani sangat murka saat ini.
Kini Maharani menarik nafasnya lebih dalam lagi, agar suasana hatinya sedikit lebih tenang, "Tante kecewa sama kamu Langit, sejauh ini tante sangat percaya sama kamu, bahkan tante bisa lihat betapa sehatnya gaya pacaran kalian. Tapi saat kemarin tante lihat rekaman cctv dan kalian coba untuk hapus nya kan???? SUDAH NGELAKUIN APA SAJA KALIAN?? " kini emosi Maharani sudah tak bisa terkontrol lagi.
"Kami tidak melakukan apapun tante" Ucap Langit sambil menundukkan kepala.
"Lalu ngapain kalian hapus data CCTVnya kalo nggak ngapa-ngapain??? Tanya Maharani penuh selidik.
" Kami hanya ciuman maa, terus kita takut mama tau soal itu, dan takut mama marah,makanya aku memberi ide untuk menghapus vidionya, dan Langit nggk tau apa apa soal itu" Ucap Aura dengan tegas, agar mamanya percaya dengan perkataannya.
"Mama pernah muda Auraaa...!!! Ucap Maharani penuh penekanan, dan masih ragu dengan penjelasan anaknya.
" Yaa seharusnya mama paham dong mah, kita nggak bakal aneh aneh ma.. " Rengek Aura.
"Justru itu mamma paham, mama nggak mau kalian salah langkah dan keblabasan, inget kalian masih muda, masa depan masih panjang, ada cita-cita yang harus kalian kejar, PAHAM...!!! Tegas Maharani.
Kini Langit dan Aura saling mengangukan kepala lalu menundukkan kepalanya.
"Apa bisa mama minta kalian break dulu, dalam hubungan ini dan kalian fokus kesekolah dulu, soal perjodohan tante akan bicarakan lagi ke orang tua kamu Langit. " Ucap Maharani dengan tegas.
Kini mata mereka berdua membola dengan sempurna, dan mulut menganga, yang masih tidak percaya dengan pernyataan Maharani barusan.
"Kenapa Tante? Saya janji nggak bakalan aneh aneh lagi tante, dan bakal menjaga Aura, tidak merusak Aura sampai kita beneran nikah nanti Tante. " Jelas Langit dengan memohon agar permintaannya dikabulkan oleh Maharani.
"No Langit, keputusan tante sudah bulat, maaf. " Ucap Maharani lalu pergi meninggalkan ruang tamu.
Kini butiran bening jatuh dari mata Aura, tanpa mengucapkan sepatah kata yang dia ucapkan untuk mempertahankan hubungan mereka.
"Sorry.... Udah merusak kepercayaan mamamu, dan berakhir fatal buat hubungan kita" Ucap Langit penuh penyesalan.
Aura malah sesungukan airmatanya benar-benar sudah tidak bisa dibendung lagi, kini dia memeluk Langit dengan sanggat erat. " Apa bisa kamu tidak tingal'in aku lagi walaupun sudah bukan pacar kamu??? Tanya Aura minta kepastian.
"Kita hanya break Aura, sampai kita lulus SMA nanti kalo kuliah kita bisa balikan lagi, dan aku janji bakal nungguin kamu nggak bakal tingal'in kamu. " Ucap Langit dengan tulus.
"Aku takut kamu sama cewe lain, pas nggak sama aku" Ucap Aura semakin terisak hingga tubuhnya bergetar dengan hebat.
"Aku janji bakalan setia sama kamu" Ucap Langit sambil menyakinkan Aura, kini jarinya merapikan anak rambut Aura yang berantakan lalu menghapus airmatanya, dan kecupan dikening sebagai tanda ketulusannya.
"Aku pulang yaa, nggak enak disini lama, dengan situasi seperti ini, nanti aku vc kalo udah nyampek rumah, nggak usah nangis lagi besok kita masih bisa bertemu di sekolah, apa kita Backstreet aja gimana, biar nggk ketauan mama kamu" Usul Langit lalu disetujui oleh Aura.
"Yaudah hati hati yaa,, nggak boleh nakal... " Ucap Aura sambil manyun.
"Siaaaapp sayyaaannkk... " Ucap Langit sambil mengacak rambut Aura gemas. Lalu pergi meninggalkan rumah Aura.
.
.
Kini Aura berdiri dibalkon depan kamarnya, meratapi hubungannya dengan Langit yang baru saja terjalin indah kini harus berakhir karena mamanya, yah hubungan yang seprti senja yang dia lihat di balkon apartemen Langit tadi sore, indahnya hanya sekejap lalu tertutup gelapnya malam. Bahkan dia melewatkan makan malam bersama mamanya, teriakan mamanya dari luar seolah tak terdengar, bagaikan angin yang selalu berlalu dalam waktu, bahkan pangilan vc dari Langit juga tak terdengar oleh telinganya, dia seolah diam menjadi satu dengan sunyinya malam.
Tokkk... Tokkk... Tokkk....!!!
"Aura... Bukaaa... Mama mau bicara sama kamu.... " Teriak Maharani dari luar kamar Aura, tapi dari tadi tak kunjung di buka dan mendapatkan jawaban.
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, SUBSCRIBE DAN VOTE YA READERS, ANYEONG!!!