Alam semesta yang tak terbatas ini penuh dengan banyak keajaiban.
Aku, XUAN XIE, hanya mempunyai satu pedang, untuk memindahkan gunung, membalikkan lautan, menekan iblis, menampar wajah para dewa, mencabut bintang-bintang, memecah sungai-sungai, menghancurkan kota-kota, dan membuka kediaman surgawi!
Namaku XUAN XIE, ya itu benar hanya dua kata saja. Dari keadilan, dan aku seorang pendekar pedang.
ini adalah kisahku, menjadi kaisar pedang terkuat di seluruh daratan benua timur, dan mengejar cinta ku yang mereka anggap bahwa ini adalah cinta terlarang!
Ingin tahu kisahku!
ikuti selalu dan jangan sampai melewatkan satu langkah pun dari setiap perjalananku untuk mencapai ahli pedang yang sesungguhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HULU SUNGAI - Pertemuan
Xuan Xie yang baru saja selesai membersihkan seluruh badannya/mandi. Kini, xuan Xie pun beranjak naik ke atas, tepi sungai.
Terlihat kepala desa ouyang ba, yang tengah duduk bersantai di gubuk tua itu.
Xuan Xie pun berjalan dengan sangat hati hati.
Jalan di tanah si tepian sungai, yang sedikit licin dan lembab.
"kemarilah!" ucap kepala desa ouyang ba, dengan suara tua nya.
Xuan xie pun sampai di gubuk tua, namun tiba tiba xuan Xie sangat begitu terkejut dan terpukau, bahkan tidak mengedipkan sekalipun matanya.
Ketika sosok wanita yang sangat cantik keluar dari gubuk tua itu.
ternyata, itu adalah Xiao mei, yang kini telah sedikit pulih dari lukanya, dan kepala desa ouyang ba membawa Xiao mei ke hulu sungai, sebelum membawa xuan Xie ke hulu sungai.
Merasa tidak senang/risih, ketika xuan Xie terus menatap nya.
"apa yang kau lihat?" tanya Xiao mei kepada xuan Xie dengan nada yang sedikit kesal
Xuan Xie pun mengedipkan mata nya, menggelengkan kepalanya.
"oh tidak, maaf membuat kakak ini merasa risih" ucap xuan Xie
Menghela nafas....
"hmmm, xuan Xie, perkenalkan, dia adalah Xiao mei, dan mulai saat ini, kalian akan tinggal bersama di gubuk tua ini!" ucap kepala desa ouyang ba
Haahhhhhhhhhhh!!!!!!
Sontak membuat Xuan xie dan juga xiao mei terkejut.
"apa maksud tetua ouyang, apakah bocah ini yang di maksud tetua ouyang?" tanya Xiao mei dengan sangat terkejut
"siapa dia guru, kenapa aku harus tinggal bersamanya!" tanya xuan Xie
"aissshhhh, Xiao mei terluka sangat parah, dan aku menyelamatkan nya, maka dari itu selama Xiao mei dalam masa pemulihan, aku ingin dia sembari membantu mu berlatih di hulu sungai ini!" ucap kepala desa ouyang ba
"hmmm, kenapa tetua ouyang mengangkat bocah sampah ini menjadi muridnya, aku rasa usianya tidak jauh berbeda denganku, namun dia hanyalah manusia biasa, bahkan belum mencapai tahap pembukaan gerbang pertama, sungguh ironis!" gumam Xiao mei di dalam hatinya
"guru, kenapa jadi seperti ini, aku sama sekali tidak mengenalnya, dan kenapa aku harus berlatih bersama nya, aku rasa ini akan sedikit canggung!" ucap xuan Xie
"siapa dia?, aku rasa di desa besi hitam tidak ada wanita secantik ini!" gumam xuan Xie di dalam hatinya
"baiklah, baiklah, kalau begitu kau xuan Xie, berlatihlah dengan baik, turuti semua perintah Xiao mei, dan ingat, jangan pernah menyerah dengan takdir!" ucap kepala desa ouyang ba
"baik guru!" ucap xuan xie
Kepala desa ouyang ba pun pergi meninggalkan xuan Xie dengan Xiao mei di gubuk tua yang berada di tepian hulu sungai.
"aneh, kenapa guru begitu terburu buru untuk pergi, lantas apa yang akan dia ajarkan kepadaku!" gumam xuan Xie di dalam hatinya
Sangat begitu membuat Xuan xie bertanya tanya.
terlebih lagi, xuan Xie harus berada di gubuk tua dengan wanita yang sama sekali tidak di kenali oleh xuan Xie.
"aku harap kau tidak akan mengecewakan gurumu, jika saja bukan untuk menghargai tetua ouyang ba, aku enggan sekali untuk berada disini bersamamu!" ucap Xiao mei yang tiba tiba berbicara kepada xuan Xie, dengan nada yang sedikit dingin
Nampaknya, Xiao mei sama sekali tidak tertarik kepada xuan Xie dalam hal apapun.
Xuan Xie pun hanya terdiam dengan tatapan kosong yang merasa sangat begitu kebingungan.
Xiao mei, berjalan dengan kaki sebelah kanan nya yang sedikit di seret.
"ternyata wanita ini benar - benar sedang terluka!" gumam xuan Xie di dalam hatinya
Xuan Xie menatapi Xiao mei dengan sangat polos. Namun, Xiao mei kembali memarahi xuan Xie "bocah bau, sebaiknya kau jangan pernah menatapku dengan penuh nafsu seperti itu lagi, kau harus tahu betapa tingginya langit!" ucap Xiao mei dengan nada yang cukup keras
Membuat Xuan Xie sedikit mengkerut kan alisnya.
"apa yang di katakan wanita ini, kenapa dia gemar sekali memaki dan marah marah" gumam xuan Xie di dalam hatinya
Melihat tujuh air terjun dari gubuk tua. Jarak yang cukup dekat menuju jatuh nya air terjun itu.
"apa yang harus aku lakukan, pelatihan.... Pelatihan seperti apa yang harus aku jalani, selama ini aku selalu berusaha agar akar spiritual ku terus terbuka, alih - alih terbuka, yang ada malah akar spiritual ku kembali redup dan kembali hanya satu akar spiritual yang terbuka" gumam xuan Xie di dalam hatinya dan raut wajah yang sedih
xuan Xie pun memutuskan untuk menuju air terjun, berniat untuk sedikit menenangkan gelisah di dalam hatinya.
Di sisi lain, Xiao mei terus mengamati pergerakan xuan Xie yang kini sedang berjalan menuju air terjun!
"betapa tidak berguna nya bocah bau ini, apa yang sebenarnya membuat orang seperti tetua ouyang ba tertarik pada bocah tak berguna seperti ini!" ucap Xiao mei sembari memperhatikan xuan Xie yang perlahan menjauh dari pandangan nya
--------------
Xuan Xie duduk di tepian air terjun, di atas batu hitam yang besar.
Xiao mei datang lalu bersenandung
"Seorang praktisi harus terus berlatih keras tiap saat untuk mengasah kemampuannya."
"Jangan jadikan seni bela dirimu untuk melukai orang lain, gunakanlah untuk melindungi orang lain."
"Tantang lah dirimu sendiri sebelum kau menantang orang lain."
"Sabar selalu menang, tamak selalu rugi, marah selalu kalah, dan baik selalu diuji."
"Sejatinya tak ada yang merugikan dari sebuah perbedaan, yang ada hanyalah keuntungan."
"Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi sering ketakutanlah yang membuatnya menjadi sulit."
"Kami diajarkan untuk bersatu dalam persaudaraan, bukan terpecah belah karena jabatan."
"Ilmu bela diri itu bukan buat pamer, tapi gunakan untuk mencapai impianmu."
"Hidup itu bukan tentang masalah yang harus dipecahkan, tapi kenyataan yang harus dihadapi."
"Dunia tak boleh tau kamu sedang babak belur, dunia hanya boleh tau kamu berdiri tegak dan tak hancur setelah badai menerjang."
"Pemenang adalah orang-orang biasa dengan hati yang luar biasa."
"Saya tidak takut kepada orang yang telah berlatih 10.000 macam tendangan, tapi saya takut orang yang telah berlatih satu tendangan selama 10.000 kali."
"Seni bela diri seperti merebus air, jika kamu tidak memanaskannya terus-menerus, itu akan dingin."
"Seni bela diri adalah teknik yang memungkinkan seseorang untuk membela diri dengan tangan kosong dan tinju tanpa senjata bahkan menggunakan senjata sekalipun."
"Mempelajari seni bela diri jelas merupakan cara bela diri, dan identitasnya terletak pada prinsip atau melakukannya. Setiap seni bela diri tanpa pelatihan pikiran yang tepat berubah menjadi perilaku yang keji."
"Seni Bela Diri Sejati adalah universal, sederhana dan praktis. Hal lain terlalu rumit untuk digunakan dalam pertempuran."
"Keunggulan tertinggi terdiri dari menghancurkan perlawanan musuh tanpa pertempuran."
"takdir setiap manusia memang telah di tentukan semenjak mereka di lahirkan, namun dengan bekerja keras, mereka dapat mengubah takdirnya sendiri, xuan Xie, aku tidak tahu apa yang di lihat oleh tetua ouyang ba terhadapmu, namun yang pasti, jangan pernah mengecewakan nya, saat ini adalah pertemuan terakhirmu dengan ouyang ba, kecuali beliau selamat dari sesuatu yang akan di hadapi nya saat ini!" ucap Xiao mei
Terkejut xuan Xie dengan kata kata terakhir yang keluar dari mulut Xiao mei.
"pertemuan terakhir, apa maksud nona Xiao mei?" tanya xuan Xie dengan sangat terkejut