NovelToon NovelToon
With You

With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Berbaikan / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Ini tentang Xeira, tentang kisah cintanya dengan Jeffery sang artis juga model ternama, tentang rasa sayang Xeira pada Alexa sang adik dan tentang rasa cemasnya.

Xeira sangat menyayangi sang Adik, tak sekali pun dia menolak apa yang menjadi keinginan adik tercintanya namun satu hal yang menjadikan Xeira bimbang untuk mengambulkan salah satu permintaan sang adik, Jeffery. seorang pria yang adiknya dambakan sebagai seorang kekasih nyatanya adalah kekasih Xeira, pria yang Xeira cintai di dalam hidupnya.

Akankah Xeira memilih kembali menuruti sang adik dan melepaskan Jeffery, atau tetap mempertahankan pria itu dan menolak apa yang menjadi keinginan sang adik?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TIGA PULUH DUA

“Kita gak tau apa yang bakal terjadi kalau kita belum mencobanya bukan? Alexa udah dewasa Baby, aku yakin dia bakal paham kalau kita ngasih tau dia baik-baik” Aku berdiri spontan, menatapnya marah saat ingat apa yang dia sampaikan sama dengan apa yang mamah ku katakan.

“Jeff aku rasa kamu juga gak ngerti perasaan aku. aku takut Jeff aku takut kamu ngerti gak sih!” ucap ku kasar, hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya.

“Baby, tenang oke? Tenang Xeira”

“Aku khawatir Jeff, aku takut, aku cemas. Aku gak mau nge-luka-in Alexa aku gak mau hubungan kita hancur, aku gak mau kehilangan kamu, kamu paham gak sih?” Jeffery menatap ku lembut, kembali menggenggam tangan ku.

“Aku paham Xeira, aku ngerti. Kamu tenang ya, aku mohon jangan emosional kaya gini, kendali-in diri kamu baby”

aku rasa bumi yang aku pijak mulai bergoyang, dengan Jeffery didepan ku yang mulai berbayang, mata ku mulai memberat dengan rasa sakit yang mulai menyerang kepala ku, hingga detik berikutnya aku tak lagi mampu mendengar suara Jeffery yang memanggil namaku disusul gelap yang menarikku kedalamnya.

-

Aku kembali terbangun di atas ruang serba putih itu, kembali merasakan jarum menusuk di tangan ku, dengan selimut warna biru cerah menutup sebagian tubuh. Aku menatap sekeliling melihat lebih seksama dimana aku berada. Rumah sakit.

Itu yang ku tau dengan pasti, disusul dengan suara Jeffery dan derap langkah kaki pria paruh baya berjas putih mendekati ku, menekan dada ku dengan stetoskop-nya disusul cahaya yang menembus mata ku yang di buka pelan.

Aku mengerjap, menyaksikan Jeffery yang bertanya khawatir sebelum helaan nafas leganya terdengar bersama ucapan terima kasih.

“Aku dimana?” aku merasa bodoh sudah bertanya.

“Kamu di rumah sakit baby. Sudah tiga hari kamu dirawat” aku sedikit terkejut mendengar itu.

“Mamah Papah dimana?”

“Mereka pulang sebentar. Nanti kesini. Gimana perasaan kamu?” aku mengangguk pelan.

“Baik. Cuma masih pusing aja. Jeff aku mau minum” dia dengan cekatan mengambil segelas air yang tersedia di atas nakas, juga membantu ku untuk minum.

Aku menatapnya yang kini sudah kembali duduk di kursi samping ranjang ku, menggenggam tangan ku erat juga mengusapnya lembut menyalurkan rasa hangat membuat ku tak sadar menitikan air mata.

“Hei kenapa Baby?” dia mengusap pipi ku lembut, menghapus airmata yang turun sesegera mungkin dengan khawatir.

“Jeff..”

“Aku disini baby. Aku disini” bagaimana dia masih bersikap lembut saat aku berkata keras didepannya beberpa hari yang lalu, Jeffery aku mencintaimu kau tau?

“Maafkan aku” aku membiarkan diriku menangis, membiarkan juga Jeffery memeluk ku.

“Aku salah karena marah sama kamu, maafin aku Jeff” dia mengangguk, mengurai pelukan dan mengusap air mata ku lembut dengan senyum menawannya.

“Jangan menangis, aku gak bisa maafin diri aku sendiri kalo kamu nangis baby, udah ya? Gak apa, aku bisa mengerti. Sekarang berhenti nangis Xeira!” aku mengangguk, mengusap air mata ku kasar dengan cepat mengulas senyum.

-

Aku menerima suapan buah apel yang Jeffery potong, mengunyahnya pelan sesekali membenarkan posisi duduk ku. Sebenarnya aku masih belum tau kenapa aku harus kembali ke rumah sakit setelah aku merasa beruntung bisa keluar dari sini waktu itu, masih tidak tau ada apa dengan tubuh ku yang aneh ini.

Aku menatap Jeffery yang kini menatap ku dalam, seolah meminta aku mengutarakan apa yang ingin aku katakan.

“Jeff?”

“What’s wrong baby?”

“Aku kenapa? Kok aku belum di boleh-in pulang?” aku bertanya, mengungkapkan risau yang perlahan hadir.

1
Debby
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!