Hot Duda Milik Deana

Deana sedang sibuk mengurus persiapan fashion show yang akan segera dimulai beberapa hari lagi, dirinya sedikit melupakan masalah pendekatan dengan Emily. Dia juga harus memfokuskan diri di karir nya. Namun, semakin Deana berusaha melupakan masalahnya sejenak, semakin bertambah pula pikirannya tentang semua itu.

"Bagaimana caranya aku bisa mendekati Emily? Rencana awal sudah gagal, Debby sangat licik, dia memanfaatkan kepolosan gadis kecil itu" ujar Deana memikirkan.

Deana terjebak dalam dilema antara fokus pada karir dan memperbaiki hubungan dengan Emily. Dirinya memulai pekerjaannya kembali. Tetapi, tiba-tiba kepala Deana terasa berdenyut. Pandangannya berkunang-kunang, dia mencoba memejamkan mata dan hasilnya...

Brugh

Deana jatuh pingsan.

Salah satu karyawati yang ingin memberikan undangan fashion show pada Deana kaget melihat sang atasan yang tidak sadarkan diri.

"Nona, Nona Deana!" teriak karyawati itu, dia pun memanggil seseorang untuk membantu Deana.

Beberapa jam kemudian.

Deana akhirnya di rawat dirumah sakit, dia diancam tidak bisa ikut datang ke fashion show.

Maheer yang mendapat kabar dari Viona langsung menemui Deana dirumah sakit. Dirinya bahkan rela meninggalkan meeting penting hanya demi sang pujaan hati.

"Bagaimana keadaan Deana?" tanya Maheer pada Viona karena hanya gadis itu yang berada disana, sementara Oma dan opa tidak tahu jika cucu mereka dirawat di rumah sakit.

Maheer terlihat cemas dan khawatir melihat Deana terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Viona menjelaskan kondisi Deana yang stabil tetapi memerlukan istirahat total.

"Deana harus bed rest total, Dokter khawatir jika terjadi komplikasi." jelas Viona.

Maheer menghela napas, merasa bersalah karena tidak bisa mencegahnya. Dia memegang tangan Deana, berbicara lembut. "Deana, aku ada di sini. Aku tidak akan pergi kemana-mana."

Deana membuka mata, tersenyum lemah. "Mahi... aku tidak bisa datang ke fashion show..."

Maheer menenangkan, "Jangan khawatir, kita akan mengatasinya bersama. Fahri dan tim akan memastikan semuanya berjalan lancar."

Viona menambahkan, "Fahri juga ingin membantu, Deana. Dia sangat khawatir tentangmu."

Deana tersenyum, merasa lega. "Terima kasih, Mahi... aku mencintaimu."

Maheer membalas senyum, "Aku juga mencintaimu, Deana."

Maheer meminta Viona meninggalkan mereka berdua sejenak. Setelah Viona pergi, Maheer memandang Deana dengan penuh kasih sayang.

"Aku tidak ingin kehilangan kamu, Deana," kata Maheer, suaranya penuh emosi.

Deana menggelengkan kepala. "Aku tidak akan meninggalkanmu, Mahi. Aku hanya butuh waktu untuk pulih."

Maheer mengangguk. "Aku akan menjagamu. Kamu tidak perlu khawatir tentang fashion show. Fahri dan tim akan mengurus semuanya."

Deana tersenyum. "Terima kasih, Mahi. Aku percaya padamu."

Keduanya berdiam sejenak, menikmati kebersamaan. Kemudian, Maheer berbicara lagi.

"Deana, aku ingin membicarakan sesuatu yang penting padamu."

Deana menatap Maheer dengan rasa penasaran. "Apa itu, Mahi?"

Maheer mengambil napas dalam-dalam. "Aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu, Deana. Aku ingin kamu menikah denganku. Aku akan selalu menjagamu, kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi."

Deana terdiam sejenak, dia kembali memikirkan tentang Emily. Hal itu pun Maheer pahami.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan. Pertama, mungkin ini waktu yang kurang tepat untuk aku mengatakan semua itu. Kedua, kamu pasti kepikiran tentang Emily. Benarkan?"

Deana mengangguk lemah.

"Aku sudah bicara pada Emily agar memberikan kesempatan padamu, semoga saja dia bisa luluh dan mau menerima hubungan kita ini."

"Mungkin aku jatuh sakit karena memikirkan hal itu, Mahi. Entah bagaimana lagi caranya membuat Emily dekat denganku. Debby selalu ada dimanapun Emily berada, dan dia terus mencoba menghasut Emily agar membenciku."

Maheer merasa bersalah. "Maafkan aku, kamu jadi seperti ini karena dekat denganku."

Mereka berdua saling terdiam sejenak.

BERSAMBUNG

DEANA ♥️