Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerajaan Tua Di Dataran Negara Jepang
Kembali ke kerajaan api...
Komandan pasukan kerajaan api menunjuk salah satu kerajaan yang telah lama di tinggalkan oleh para penduduknya yang tidak jauh dari kerajaan sakura.
"Dari mana kau yakin kalau Raja Api di bawa kesana?" tanya Tera
"Sebelum mereka pergi, ksatria kegelapan itu mengatakan kepada ku jika kalian ingin menyelamatkan Raja Api, maka kalian harus menyelamatkannya di dekat kerajaan sakura." jawab Komandan
Vijan yang mendengar itu mulai kebingungan. "Kenapa mereka membawa Yang Mulia kesana?"
Tera menghela nafas. "Kerajaan itu dulunya merupakan salah satu kerajaan terhebat di dunia, namun semenjak hasil alam dari kerajaan itu tidak bagus lagi. Para penduduk memutuskan untuk pindah ke kerajaan sakura atau kerajaan kecil lainnya."
"Jadi bisa kita simpulkan kalau dia itu tidak berbohong." ucap Komandan
"Kalau begitu kenapa kita tidak langsung bergerak kesana?" ujar Vijan
Vijan pun berdiri dan ingin keluar dari tenda itu untuk pergi kesana. Namun Tera langsung menarik tangan Vijan agar tidak bertindak ceroboh. "Jarak dari sini kesana saja sekitar 3 hari, sedangkan para pasukan banyak yang sedang terluka."
"Cih..." balas Vijan
"Dia benar, Vijan. Jika kita bertarung melawan mereka dengan para pasukan yang sangat sedikit, maka itu akan membuat kita kalah telak." ucap Komandan
Tera berpikir sejenak tentang strategi mereka. "Aku yakin mereka tidak akan membunuh Raja Api, melainkan mereka hanya ingin menyiksanya saja sampai kita datang." ucap Tera
"Bagaimana kau tau?" tanya Komandan
"Karena aku yakin kalau ini semua hanya permulaan dari permainan mereka. Namun aku memiliki ide untuk memenangkan misi kita kali ini" jawab Tera
Tera mengeluarkan sebuah peta tentang kerajaan daun yang dia dapatkan di ruang bawah tanah kerajaan. Dia pun memperlihatkan peta tersebut kepada mereka.
"Kerajaan Daun memiliki kekuatan untuk menyembuhkan para pasukan yang terluka parah. Namun aku tidak yakin kalau Raja mereka mau untuk memberikan bantuan kepada kita," ucap Tera
"Itu mustahil, walaupun kita meminta bantuan mereka. Kita harus menunggu selama seminggu sampai mereka tiba disini," ujar Vijan
Tera yang mendengar itu pun membatalkan untuk meminta bantuan dari kerajaan daun. "Kalau begitu kita terpaksa harus meminta bantuan kepada Dua Raja paling arogan,"
"Oh tidak... Jangan bilang kau akan meminta bantuan dari Kerajaan Sakura dan Kerajaan Jingga?" kata Komandan
"Jika terpaksa, tapi aku tau siapa yang dapat membantu kita dari kubu kerajaan jingga saat ini. Aku yakin mereka tidak akan menolak permintaan ku," ucap Tera
Vijan yang mendengar itu pun kebingungan. "Siapa mereka yang kau maksud itu?" tanyanya
"Kita akan membicarakan strateginya besok saja karena hari sudah mulai malam, jadi kami ingin kembali ke kerajaan cahaya terlebih dahulu untuk memberikan laporan." kata Tera
Disisi lain, Ziaz masih menunggu nenek itu membobol peti yang mereka temukan di dalam goa. Dia pun terus memperhatikan nenek itu bekerja. "Apa kau tidak lelah terus melihat ku seperti itu?" tanya nenek itu
"Tidak, aku hanya ingin melihat langsung isi dari peti itu." jawab Ziaz sambil bersandar di dinding
Nenek itu pun mulai berhenti sejenak setelah mendengar perkataan Ziaz itu. "Kalian mendapatkan peti ini dari mana huh? Kalian tidak mencurinya bukan?"
Ziaz yang mendengar itu pun sedikit kesal kepada nenek itu. "Nenek sebaiknya tidak terlalu banyak tanya kepadaku, cepat selesaikan pekerjaan nenek agar aku bisa langsung membayar."
Nenek yang mendengar perkataan Ziaz pun merasa di tantang. "Emang kau ingin membayar berapa untuk membobol sebuah peti tua ini?" tanyanya
Ziaz pun mengeluarkan sebuah karung kecil yang berisikan banyak coin emas. Dia menaruh karung kecil itu di dekat nenek itu. "Apa segini cukup?" balas Ziaz sambil tersenyum
Nenek yang melihat coin emas yang sangat banyak itu pun langsung menelan ludahnya sendiri. "Baiklah, aku akan segera membukakan peti ini untuk mu." ucapnya
Disisi lain, Valiant dan Lawkei sedang berjalan di tengah kota kerajaan daun. Lawkei kagum saat melihat kota keindahan dari kota kerajaan daun di malam hari. "Aku tidak menyangka kalau kalian memasang banyak lampu untuk menerangi jalanan." ujarnya
Valiant yang mendengar perkataan Lawkei pun mulai tersenyum. "Karena kami sangat menyukai cahaya yang terang saat di malam hari." katanya
Lawkei pun mengikuti Valiant dari belakang. Namun tiba tiba seorang kakek tua menawarkan Lawkei untuk membeli permen lolipopnya. "Hey Nak, apa kau ingin permen lolipop?" tanya kakek itu
Valiant pun memandangi Lawkei dan kakek tua itu. "Woah, sepertinya sangat enak ya. Tapi sayangnya aku tidak bisa makan manis, jadi aku hanya akan memborongnya saja." ucap Lawkei sambil tersenyum kepada kakek tua itu
Kakek itu pun bahagia saat mendengar perkataan Lawkei itu. "Terimakasih banyak nak," ucapnya
Lawkei pun membayar semua permen itu lalu menyuruh kakek itu untuk membagikannya kepada anak anak kecil di sekitar mereka. "Kalau begitu sampai jumpa lagi Kek," ujar Lawkei sambil melambaikan tangannya
Valiant yang melihat itu pun ikut tersenyum. Lawkei pun mulai berjalan ke arah Valiant. "Ternyata kau memiliki uang yang banyak juga ya?"
"Bukannya kau juga memiliki banyak uang ya? Kakek mu pasti meninggalkan banyak uang untuk mu juga bukan?" balas Lawkei
Valiant yang mendengar itu mulai tertawa sedikit. "Diam lah, dasar bodoh." ucapnya sambil memukul kepala Lawkei
Mereka berdua akhirnya sampai di sebuah toko yang menjual roti khas kerajaan daun. "Kau tunggu disini saja dulu, aku akan masuk ke dalam."
"Baiklah," balas Lawkei
Lawkei pun duduk di sebuah kursi yang ada di depan toko tersebut. Dia pun melihat sekelilingnya sambil berjaga jaga.
"Disini sangat ramai anak anak ya, kalau malam hari." ucapnya
Lawkei melepas kain simbo cahaya di bahu kanannya itu. "Andai aku bukan anak tunggal, pasti aku akan lebih senang saat menerima simbol ini."
Tiba tiba seorang wanita berdiri di depannya. Lawkei yang melihat wanita itu pun sangat terkejut karena dia muncul secara tiba tiba.
"Apa kau tamu istimewa yang di sebut oleh Tuan Putri itu?" tanyanya
"Ya, begitulah." jawab Lawkei
"Kau cukup tampan juga ya... Di mana Valiant?" ucap wanita itu
"Ah, dia sedang di dalam toko ini." balas Lawkei
Wanita itu pun melihat ke dalam toko itu dan melihat Valiant yang sedang memilih beberapa roti. "Ternyata kau benar,"
Wanita itu pun masuk ke dalam. Lawkei pun melihat mereka berdua yang sedang saling berbicara dari balik jendela toko.
"Siapa dia itu? Wajahnya seperti sudah berumur 20 an." ucap Lawkei yang kebingungan
Lawkei yang penasaran pun terus melihat ke arah mereka berdua.
"Mereka sedang membicarakan apa?" ujarnya
___ END CHAPTER 26 ___