Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Babak pertama
Satu persatu para murid maju untuk menguji lekuatannya. Saat ini, sudah ada dari tiga puluh orang yang berhasil.
"Baiklah, aku akan mencoba." ucap Qing He Long memasuki pertempuran. "Pukulan penghancur bumi" teriaknya. Boom...ledakan keras terjadi. Lonceng itu hancur seperti debu. Lalu menuju lonceng kedua, dan lonceng itu juga hncur.
Satu persatu lonceng itu dihancurkan, hingga dirinya sudah menghancurkan lonceng ke tujuh.
Para penonton mulai di kejutkan dengan penampilannya.
Sejauh ini hanya dirinya yang mampu memecahkan tujuh lonceng. Sedangkan peserta sebelumnya hanya mampu memecahkan enam lonceng dan itupun hanya dua orang.
"Lumayan." ucap Xia Sifa yang juga mengamati.
Saat menuju lonceng kedelapan, dirinya mulai kelelahan. Tubuhnya bergetar dan jiwanya juga terpengaruh.
Tangannya lalu memukul lonceng. Boom lonceng itu meledak. Banyak penonton mengira dirinya akan terus maju, tetapi akhinya dirinya kembali menuju kekursinya. Penonton kecewa
"Saudara Ruo, saatnya giliranmu." ucapnya sambil menenangkan diri.
"Baiklah." ucapnya lalu menuju panggung. Qing Ruo memecahkan lonceng itu satu persatu dengan santai, dirinya Bahkan tidak menggunakan jurus, hanya mengandalkan kekuatan fisik.
"Sungguh luar biasa." ucap para penonton.
Sesepuh Zheng Li yang dari tadi menutup matanya, memincingkan pandangannya pada penampilan Qing Ruo. "Sungguh kuat" gumamnya.
Banyak yang mengira Qing Ruo akan terus memecahkan lonceng, tetapi setelah memecahkan tiga lonceng, Qing Ruo berhenti dan kembali duduk di kursinya.
"Saudari You Lin, kini giliranmu. Ingat dirimu hanya perlu lulus." ucapnya sambil tersenyum.
Qing He Long tidak menyangka dengan apa yang di lakukan oleh Qing Rou. "Sadara Ruo, apakah dirimu sengaja tidak ingin menunjukan kekuatanmu?" tanya Qing He Long.
Qing Ruo hanya tersenyum dan menangguk.
"Sauadar Ruo, untuk memecahkan ketiga lonceng berapa persen kekuatan yang kau gunakan?" tanya He Long penasaran.
"Hanya kekuatan fisik." jawab Qing Ruo Santai.
"saudara He Long, aku sudah menjadi pendekar tingkat surga. Jika aku menunjukan kekuatan ku yang sebenarnya, maka aku akan di anggap penipu dan bahkan aku tidak akan bisa berpartisipasi dalam acara ini." ucap Qing Ruo menjelaskan.
"Dasar monster." guman Qing He Long sambi menggelengkan kepalanya sambil menatap saudaranya tersebut kagum. "Baiklah aku faham." ucapnya senang.
____
Panggung murid tingkat bumi.
Kedua murid utusan klan Qing, yaitu Qing Yang Gang dan Qing Xiao sudah berhasil melewati tes dan berhak untuk maju pada babak kedua.
"Adik ipar Ling, tidak perlu memaksa, dirimu hanya perlu lulus." ucap Qing Yang Gang.
Setelah Qing Ling bertunangan dengan Qing Ruo, dirinya merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga istri adiknya tersebut.
"Baik." jawab Qing Ling sambil memasuki panggung.
Para murid tingkat bumi juga menjalani ujian yang sama dengan murid tingkat langit, yaitu menghancurkan lonceng, tetapi lonceng yang ada di panggung murid tigkat bumi adalah lonceng berwarna perak.
Qing Ling memasuki panggung dan mulai mengeluarkan kekuatannya. Wajah cantiknya menarik perhatian semua orang, terutama para pemuda.
Tangannya yang mungil membuat tamparan kerasnya pada lonceng.
Boom... Ledakan keras bergema. Lonceng hancur seketika.
Satu persatu lonceng dihancurkannya. Dengan teknik kultivasi dan jurus baru yang diberikan Qing Ruo, kekuatan Qing Ling menjadi luar biasa.
Aku ingin menguji kekuatan penuh ku gumamnya sambil terus memecahkan lonceng.
"Sungguh luar biasa." ucap para penonton.
Wajahnya yang cantik menarik perhatian para murid pria. Mereka takjub dengan kekuatannya.
"Aku akan menjadinya kekasihku." ucap seorang pemuda dengan angkuh. Sambil menatap Qing Ling tajam.
"Saudara, perhatikan sikapmu, apakah kau ingin mencari mati. Lihat gelang merah yang ada ditangannya itu." ucap seorang menasehati pemuda tersebut.
"Haha... Aku tidak peduli, selama ini, apa yang aku inginkan selalu aku dapatkan." jawabnya dengan keras.
Mata Qing Yang Gang menatap pemuda itu tajam. "Saudara, perhatikan sikapmu, dia adalah istri adikku. Jangan mencari kematian yang sia-sia." ucapnya keras.
"Hahaha... Bocah bodoh, apakah kau tidak tahu siapa aku." jawabnya sombong.
"Ingat, aku sudah menasehatimu, jika kau tahu betapa ganas suaminya, aku yakin kau akan terkencing ketakutan." ucap Qing Yang Gang mencibir lalu berpaling dengan acuh tanpa memperdulikan pemuda tersebut.
"Haha... Bocah bodoh, katakan pada suaminya, aku akan membunuhnya." ucapnya sombong.
"Dasar kurang ajar. Dari klan mana anda?" Tanya Qing Yang Gang mulai terprovokasi.
"Haha... Aku Ming Cow, tuan muda klan Ming." jawabnya angkuh.
"Hahah... sungguh memalukan. keluarga suci Ming ternyata memiliki pemuda yang tidak berintegritas. Sungguh aib, dimana sikapnya benar-benar lelucon yang luar biasa lucu."
"Pemuda yang menginginkan istri orang lain adalah laki-laki sampah. sungguh tidak berintegritas, cuih..." ucap Qing Yang Gang keras memprovokasi pemuda tersebut.
Wajah Ming Cow merah padam. Kemarahan meledak dalam hatinya.
"Babak selanjutnya aku akan membuat perhitungan dengan mu." ucapnya keras.
"Haha... Aku akan melihat sekuat apa dirimu. Ingat namaku Qing Yang Gang, dan kau harus tau wanita yang kau inginan itu, dia adalah Qing Ling putri tetua kehakiman klan Qing dan menantu Paman Qing Peng." ucapnya keras.
Penonton yang mendengar ucapan Qing Yang Gang bergidik. "Sungguh anggota keluarga suci Ming mencari kematiannya." ucap para penonton bergumam.
Mereka tau reputasi klan Qing dan keluarga suci Ming. Kekuatan dan keganasan klan Qing sudah menjadi momok bagi klan-klan utama lainnya. Bahkan keluarga suci Duan yang memimpin kota perak saat ini sangat segan pada Klan Qing. Terlebih nama Qing Peng, semua orang tahu reputasinya.
"Sungguh tragedi, dimana sikap dan keinginan akan membawa kehancuran." ucap para penonton dengan menatap sedih tuan muda keluarga suci Ming .
Bibir Ming Cow membeku. Wajah angkuhnya menjadi hilang seketika seperti lilin yang padam di tiup badai.
"Sungguh aku dikutuk." ucapnya menyesali tindakannya. Dia tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada keluarga sucinya. Jika dirinya tahu pemuda dan gadis itu dari klan Qing dia tidak akan bersikap seolah-olah dunia adalah miliknya.
Sekarang dia hanya dapat menyesal dan menunggu konsekuensi yang akan dihadapinya.
Penduduk kota perak memiliki pribahasa. Menyinggung Klan Qing akan tersambar petir.
Ungkapan itu merupakan gambaran mengenai orang-orang klan Qing yang merupakan keturunan kultivator petir. Kekuatan petir sudah mendarah daging dalam tubuh mereka. Petir adalah kekuatan yang eksplosif yang akan meledakan apapun. Demikian juga perilaku orang-orang Klan Qing yang tidak akan memberi ampun pada musuh-musuhnya. Mereka kuat dan ganas, mereka kokoh dengan persatuan dan kekompakan mereka.
Di atas panggung.
Qing Ling sudah menghancurkan enam lonceng. Menuju lonceng ketujuh, dirinya mulai kelelahan, tapi tidak menyerah dengan terus maju.
"Lonceng kedelapan!" ucap para penonton takjub. Keringat mulai membasahi wajah cantiknya.
Boom lonceng kedelapan juga hancur. Disudut bibirnya mengalir sedikit darah. Di kursi tamu kehormatan Qing Duan Ren hanya menangguk saat Qing Ling menatapnya, lalu menuju lanceng kesembilan.
Wu Dao dan Chen Chen yang mengawasi ujian tersebut tersenyum. "Gadis yang kuat" ucapnya. Mereka merasa senang, karena menemukan bibit yang luar biasa di sebuah kota kecil di pelosok benua teratai biru.
Lonceng kesembilan dapat dihancurkan. Hanya saja ada yang berbeda, dari pukulan tersebut, Qing Ling terdorong mundur sepuluh meter. Wajahnnya pucat, sekali lagi darah mengalir dari sudut bibirnya yang manis.
Qing Yang Gang langsung melompat ke pangggung menahan tubuhnya.
"Adik ipar cukup". Dia takut Qing Ling masih ingin menghancurkan lonceng kesepuluh.
"Jika saudara Ruo melihatmu, dia akan sangat marah." ucapnya sambil memampah Qing Ling kembali pada kursinya.
"Aku hanya ingin menguji kekuatanku." ucapnya pelan. Dirinya tahu kemampuannya, dengan kondisi saat ini, dia tidak ingin menjadi beban dan kelemahan Qing Ruo.
Yang tidak Qing Ling sadari adalah tingkat kekuatannya pada level pendekar bumi sebenarnya sangat kuat, dimana dengan kekuatannya saat ini, dirinya mungkin bisa mengimbangi kekuatan pendekar langit biasa tingkat menengah.
Satu persatu para murid maju untuk menguji kekuatannya untuk dapat memasuki tahap kedua.
____
Panggung murid tingkat langit.
Saat ini sudah sembilan puluh orang yang lolos dan berhak maju pada babak kedua.
Seorang pemuda tampan dengan gagah melompat ke arena. Auranya kuat dan ganas.
Dengan wajah percaya diri, dirinya mulai meninju lonceng satu-persatu dan menghancurkannya.
Qing Long dan Qing Zhi memincingkan matanya. Sejak kapan bocah itu menjadi kuat? Auranya juga berubah. Ucap Qing Long.
"Haha... Cucuku memang berbakat." ucap Qing Zhi senang.
Pemuda itu adalah Qing Hye Long. Dirinya mengikuti pertandingan melalui jalur independen.
"Haha... Saudara Hye Long juga tidak mau ketinggalan." ucap He Long senang melihat saudara kembarnya.
"Sungguh kuat." ucap para penonton. sembilan lonceng sudah dihancurkannya. "Lihat, apakah dia akan menjadi pemecah rekor" ucap penonton lainnya.
Dengan wajah tenang dirinya menuju lonceng ke sepuluh. Hye Long mengangkat tangan kanannya, kekuatan angin dan petir berotasi mengitarinya.
Boom...
Lonceng kesepuluh benar benar dihancurkan.
Para penonton benar-benar dibuat takjub. "Pemecah rekor." ucapnya. Mereka memandang pemuda itu dengan kekaguman. Sungguh kekuatan yang luar biasa.
Sesepuh Zheng Li menatap Qing Hye Long. "Lumayan berbakat, aku akan melihat bagaimana dirimu di babak kedua." gumamnya.
"Wajahnya tidak asing." ucap salah satu penonton menyadari wajah pemuda tersebut. "Benar wajahnya terlihat sudah mengikuti ujian sebelumnya" ucap yang lain menyela.
"Lihat, di kursi klan Qing!".
"Hahaa ternyata itu putra kembar patriak Qing Long, tapi mengapa dia ikut jalur independen?" tanya para penonton penasaran.
Ujian terus berlanjut, hingga ribuan dari mereka hanya menyisakan seratus orang yang berhasil.
Di panggung selatan, arena murid tingkat bumi juga berakhir.
Masing-masing murid yang masuk babak kedua merasa sangat senang.
Mereka merasa bangga. Karena ada ribuan yang ikut, tetapi hanya sedikit yang berhasil.
Saat ini, klan Qing merasa senang, dari enam murid yang mereka kirim, semuanya masuk pada babak ke dua. Selain itu, ada satu tambahan walaupun dari jalur independen yaitu Qing Hye Long.
balik menekann..sampah betul