KESEMPATAN KEDUA

Barra meraih kedua tangan ibunya, "Mama tidak perlu khawatir, Barra akan baik-baik saja. Barra pergi kan untuk pekerjaan Ma lagian Barra pergi tidak lama kok. "

"Ini semua gara-gara ayah kamu. Mama harus berpisah dari anak-anak mama. "

Barra memeluknya. "Sudahlah Ma, Barra hanya butuh doa Mama agar Barra berhasil mengurus masalah di sana. "

"Tentu sayang. Doa mama selalu menyertaimu. Ingat jangan suka main perempuan di sana. Sekarang kamu sudah bertunangan walau mama tau kamu tak menyukainya namun jika ayah kamu tau kamu main perempuan kamu bisa dalam masalah besar. "

"Iya mamaku sayang. Aku pasti berhati-hati dan gak akan ketahuan sama Ayah. "

"Dasar anak nakal. "

Barra pergi meninggalkan ibunya. Ia berjalan menuju kamarnya. Ia menaiki tangga saat sampai di depan kamar ia berhenti sejenak melirik kamar di sebelahnya. Ia membuka pintu kamar dan merebahkan tubuhnya.

Sebenarnya ia enggan pergi namun ayahnya selalu mendesak untuk menyelesaikan masalah di sana. Jika ia berhasil saat ulang tahun Perusahaan ayahnya akan mengumumkan bahwa dia akan menggantikan ayahnya sebagai CEO sementara sampai ia menikah baru akan di resmikan menjadi pewaris perusahaan seutuhnya.

"Aku sangat lelah untuk berkemas. Nanti sajalah aku ingin tidur dulu. " Barra memejamkan mata dan tertidur.

*******

Saat Beby tengah asik berendam di bathtub ia mendengar suara ribut-ribut di bawah. Ia segera mengambil anduk dan keluar dari kamar mandi. Ia mengambil pakaian yang ada di dalam lemari. Ia hanya menggunakan kaos over size dan celana pendek.

Ia segera keluar dan menuruni tangga mencari sumber suara.Suara itu berasal dari dapur Beby pun menuju ke dapur. Ia melihat ibu tirinya dan adiknya tengah duduk di kursi. Terlihat mereka tengah marah karena makanan yang di sajikan oleh pelayan tidak sesuai dengan selera mereka.

"Makanan apa ini, aku minta steak kok malah di kasih ayam sih. " Jessica menepis makanan yang ada di depannya.

"Maaf Non tapi bahan di dapur sudah pada habis. Kami belum dapat uang belanja untuk kebutuhan dapur. "

"Ya belanja dong kalo habis, kenapa malah bilang ke aku. " Ucap Evelyn.

"Nyonya kan belum kasih uang bulanan buat bulan ini. Gaji kami saja belum dibayarkan. "

Evelyn berdiri dari duduknya. "Kamu berani protes sekarang ya. Kan aku sudah bilang akan aku bayar nanti akhir tahun bagitu saja perhitungan banget. "

"Tapi Nya saya sangat butuh uang itu untuk sekolah anak saya. "

"Kamu ini cerewet sekali ya. " Evelyn hendak menampar pelayan itu.

Beby menahan tangan Evelyn. "Mau apa kamu? kamu mau menamparnya. Sepertinya hidupmu penuh dengan penindasan ya, tidak aku dan para pelayan ini. Tapi sekarang jangan pernah coba-coba menyakiti mereka. " Ketus Beby sambil melepas tangan Evelyn.

"Jangan ikut campur kamu ya, ini bukan urusanmu jadi lebih baik kamu diam"

"Tidak bisa, selama aku masih ada disini tak ada yang boleh menyakiti mereka. "Beby melotot ke arah mereka berdua.

Mereka terlihat sedikit takut dengan Beby. Takut jika Beby menghajarnya lagi. Mereka hanya bisa diam sambil mengeratkan giginya.

" Bukannya kalian harus membayar upah mereka. Kalian korupsi ya, bayar gak uang mereka atau aku akan lapor sama ayah. "

"Jangan sembarangan bilang aku korupsi, aku ini ibu kamu Beby. "

"Iya aku tau kamu Ibu tiriku. Aku akan menghormatimu jika kamu juga baik padaku. Pokoknya bayar uang mereka aku tidak mau tau!"

"Sudah Bi' jangan hiraukan mereka. Aku minta tolong buatkan aku jus alpukat aja ya Bi'. "

"Non Beby tidak makan malam. "

"Gak Bi', tolong buatkan jus alpukat aja tolong antar ke kamar ya. "

"Iya Non. "

Mendengar permintaan Beby, Jessica dan Evelyn terheran tidak biasanya Beby melewatkan makan malam. Biasanya Beby akan makan banyak bahkan selalu meminta di buatkan cemilan namun kali ini ia hanya meminta segelas jus alpukat.

Beby sudah bertekat akan melakukan diet ketat untuk menurunkan berat badannya.Ia ingin memiliki tubuh ideal itu juga untuk membantu Beby kelak. Ia juga merasa tubuhnya sangat berat . Dulu berat badannya hanya 40 lebih tapi sekarang ia harus merasakan memiliki berat badan hampir seratus kilo.

Pelayan tengah membuatkan jus di dapur. Jessica dengan otak liciknya ingin mengerjai Beby. Ia tau jika Beby memiliki alergi terhadap kacang. Ia meminta pembantunya untuk pergi mengambilkan barang hingga tak ada yang mengawasi jus itu. Jessica segera memasukkan serbuk kacang ke dalam jus itu.

Jika Beby sampai memakan kacang seluruh badannya akan gatal dan bentol kemerahan. Jessica sengaja melakukannya agar besok saat masuk kuliah Beby akan jadi bahan lelucon seluruh kampus.

Setelah selesai Jessica segera pergi. Pelayan itu kembali namun tak menemukan Jessica. Ia segera menyiapkan jus dan pergi ke kamar Beby. Ia mengetuk pintu kamar. Beby membuka pintu kamar dan mengambil jus itu.

"Terimakasih ya Bi' " Ucap Beby.

DUKUNG AUTHOR DENGAN LIKE, KOMENT DAN VOTE.