NovelToon NovelToon
THE REAL PRINCES

THE REAL PRINCES

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Anak Kembar / Masalah Pertumbuhan / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Leuina harus di nomor duakan oleh ibunya. Sang ibu lebih memilih kakak kembarnya.yang berjenis.kelamin pria. Semua nilainya diakui sebagai milik saudara kembarnya itu.

Gadis itu memilih pergi dan sekolah di asrama khusus putri. Selama lima tahun ia diabaikan. Semua orang.jadi menghinanya karena ia jadi tak memiliki apa-apa.

bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MOBIL BARU

Luein meraba dadanya yang tiba-tiba sesak. Sakit, perih. Menatap pria yang baru saja tersenyum melihat kebahagiaan wanitanya ketika menaiki mobil baru.

Seseorang tiba-tiba menghampiri Luein dan mengusirnya secara kasar.

"Hei, kamu jangan di sini, pergi sana!"

Luein tersadar. Tiba-tiba seorang sekuriti menarik lengannya kasar. Ia pun terjajar tergiring langkah sekuriti, hingga menjauh dari showroom. Sekuriti itu mendorong sedikit kasar tubuh Luein, hingga nyaris terjatuh.

"Dasar wanita gila!" hardik pria berkumis itu kasar.

Gadis itu mengepal tangannya kuat-kuat. Ia menatap pria yang memandangnya rendah dan hina. Seperti ini kah kelakuan manusia jaman sekarang. Mereka tak menghargai sesama. Hanya karena perbedaan status sosial.

"Saya tidak gila, saya ingin bertemu dengan Tuan Felipe Bernandez!" ucapnya tegas.

"Saya saja sudah dua tahun bekerja di sini, tidak bisa sembarangan menemui pemilik showroom ini. Orang miskin gembel seperti kamu mau menemui beliau? Jangan mimpi kamu!" hardiknya sinis.

"Saya benar-benar harus bertemu dengannya hari ini. Jadi, ijinkan saya masuk!" seru Luein bersikeras.

"Hei, jangan kurang ajar ya!" bentak sekuriti itu. "Jangan mentang-mentang kamu perempuan, saya tidak bisa mengasari kamu!"

"Panggil Tuan Bernandez sekarang!" seru Luein lagi.

Gloria dan Leo hanya melihat keributan itu dari dalam ruangan. Ternyata, penghasilan Leo belum bisa mengambil mobil yang diinginkannya, bahkan secara kredit sekali pun. Pria itu memintanya untuk memilih mobil lainnya. Gadis itu cukup kesal, ternyata kekasihnya belum cukup kaya untuk memiliki mobil yang diinginkannya.

"Apa jabatannya sebagai CEO tidak bisa menjadi ukuran untuk membeli mobil ini?" tanya gadis itu kecewa.

"Maaf, Nona. Untuk mobil ini, Tuan Ramirez harus memiliki jumlah rekening di atas satu miliyar, atau setidaknya penghasilan di atas sepuluh ribu dolar," jelas marketing tersebut berusaha tersenyum ramah.

'Cis, sombong. Langsung naik mobil mewah seakan bisa membelinya, ternyata kartu kreditnya ditolak karena saldo tidak mencukupi,' cibirnya dalam hati.

Leo sebelumnya sudah memilih mobil yang diinginkannya, bahkan ia telah menghitung batas limit kartu kreditnya. Tetapi demi gadis itu dengan entengnya langsung menaiki mobil Porsche hitam tanpa tahu berapa harganya.

"Sayang, kau pasti bisa membeli cash mobil ini. Kemarikan kartu kredit mu!" seperti nyonya besar, gadis itu meminta benda milik pria yang berdiri mematung.

"Ih, kau lama sekali!" sentaknya.

Dengan tak sopan Gloria mengambil dompet di saku belakang Leo dan mengambil kartu kredit di dalamnya tanpa bertanya. Sungguh saat ini pria itu ingin menenggelamkan dirinya karena malu.

Sedang di luar, Luein masih bersikeras ingin bertemu dengan pemilik showroom mewah ini. Manager yang dari tadi mendampingi marketingnya melayani Leo yang ternyata kartunya ditolak karena limitnya tak mencukupi. Akhirnya mendatangi dua orang yang berseteru.

"Ada apa ini?" tanyanya gusar. "Apa kau tidak bisa mengurusnya dari tadi?"

"Tuan, wanita gila ini ingin bertemu dengan Tuan Bernandez," jawab sekuriti sedikit kesal.

Manager bernama Alonso itu sedikit terkejut. Tak ada satu pun orang luar mengetahui pemilik showroom ini. Karena banyak orang mengetahui tempat ini adalah miliknya. Hanya karyawannya saja yang mengetahui pemilik tempat ini.

"Maaf, Nona. Siapa namamu?" tanya Alonso.

"Sudah tak usah mengurus wanita ini, Tuan. Saya akan membawanya pergi jauh," sahut sekuriti itu lagi.

"Apa kau mulai mengaturku, Pedro?" tanya Alonso datar.

"Bu-bukan seperti itu. Saya ... saya hanya tidak ingin Tuan bersusah payah mengurus wanita gila ini!' ujar sekuriti bernama Pedro itu tergagap.

"Kenapa kau mengatainya gila?" tanya Alonso lagi gusar.

Pria itu menatap penampilan gadis yang masih berdiri di sana dengan raut wajah kesal. Bajunya saja yang lusuh dan nyaris membuatnya seperti gembel. Tetapi, pembawaan gadis itu sangat jauh dari kata gila.

"Maaf, Nona anda siapa dan ingin bertemu dengan siapa?" tanya Alonso lagi.

"Saya Lueina Elizabeth Philips ingin bertemu dengan Tuan Felipe Bernandez!" jawab gadis itu dengan mimik wajah kesal.

Raut wajahnya sudah memerah karena terbakar matahari. Ia dari tadi berdiri cukup lama di luar karena sekuriti ini menghalanginya untuk berteduh.

"No ... Nona Philips?" tanya Alonso tak percaya.

Luein memberikan satu kartu nama pemberian manager Bank. Alonso menerimanya. Wajahnya langsung pucat ketika membaca nama yang tertera di kartu nama itu. Pedro menatap aneh atasannya.

'Ada apa ini. Kenapa muka Boss bisa pucat?' tanyanya cemas dalam hati.

"Hei, apa yang kau berikan wanita gila!" sentak Pedro.

"Diam kamu Pedro!" bentak Alonso berang.

"Nona, ma-maafkan kami, yang ... yang tidak berlaku sopan di depan anda," sahut Alonso langsung membungkuk.

Pedro terbelalak. Ia masih ragu dengan dugaannya. Tiba-tiba dari dalam sosok yang jarang ia temui setengah berlari menyambut gadis yang berkali-kali dikatainya wanita gila.

"Nona ... nona ... maafkan saya ... maafkan saya!" ujar Felipe ketakutan.

Sedang di dalam, Leo menarik Gloria keluar. Pria itu begitu malu atas kesombongan gadisnya. Kartunya sudah ditolak, tetapi Gloria malah menyalahkan pihak showroom karena membatasi keinginan customer untuk membeli mobil yang diinginkan.

Pria itu menarik Gloria setelah mengambil kartu kredit miliknya. Ia yakin semua karyawan yang ada di dalam menertawai dirinya saat ini.

Begitu sampai luar Gloria yang dari tadi meronta minta dilepaskan akhirnya terlepas. Ia marah pada Leo, karena tak bisa memenuhi keinginannya. Ia baru saja ingin menyentak pria itu, urung karena melihat perempuan yang ia benci tengah seperti diintrogasi.

Gloria mendatangi kumpulan itu. Leo hendak mencegahnya, tetapi tak berhasil.

"Wah, wah ... ada apa ini. Kenapa kalian ketakutan dengan perempuan miskin seperti dia?" tanyanya mengejek Luein.

"Jangan percaya dengannya. Memang dia bermarga Philips, tetapi apa kau yakin dia Philips yang sama?" tanyanya lagi memprovokasi.

"Gloria, sudah lah," ujar Leo menginginkan gadis itu berhenti menghina Luein.

"Diam!" sentak Gloria pada Leo marah.

Gadis itu masih tak terima jika pria yang ia perjuangkan ternyata kurang cukup kaya. Hingga tak bisa membelikan mobil impiannya.

Felipe tak menggubris perkataan Gloria. Ia meminta Luein masuk mengikutinya. Merasa diabaikan membuat gadis itu marah.

"Apa kalian sudah gila, memintanya masuk?"

"Gloria cukup!" bentak Leo.

"Apa, kenapa! Kau masih mencintainya iya?!" sentak Gloria dengan mata berkaca-kaca.

Leo sudah kehabisan akal. Ia pun pergi meninggalkan gadis penuh drama itu. Andai waktu bisa diulang. Sungguh, ia tak ingi termakan rayuan gadis yang mengatakan mencintainya tulus itu.

Melihat Leo meninggalkannya, membuat Gloria makin kesal. Ia berteriak memanggil pria itu, tetapi dihiraukan begitu saja.

Takut, jika Leo meninggalkannya. Gadis itu berlari mengejarnya. Lalu ikut masuk mobil pria itu.

Sedangkan Luein masuk ke dalam dan diperlakukan seperti ratu. Pedro tak berhenti meminta maaf pada gadis yang ia hina habis-habisan dari tadi. Luein begitu risih melihat sekuriti tersebut. Alonso terpaksa mengusir Pedro keluar.

"Nona, maafkan keterlambatan saya menyambut Anda. Saya baru saja diberitahu jika anda akan datang," ujar Felipe dengan nada penuh penyesalan.

"Sudahlah, saya ke sini untuk mengambil mobil milik saya," ujar Luein pada akhirnya.

"Baik, tapi sebelumnya, boleh saya minta kartu anda?" tanya Felipe lagi.

Para karyawan masih memandang rendah gadis yang duduk di sofa empuk di ruangan VVIP itu.

"Yang tadi saja, uangnya tidak cukup untuk membayar mobil. Apa lagi ini!" cibirnya berbisik pada salah satu rekannya.

"Iya, aku rasa hari ini kita tidak akan mendapat bonus. Aku mengira dua orang tadi akan membeli salah satu mobil di tempat ini. Ternyata, uangnya tidak cukup menggerakkan satu mobil pun," sahutnya menimpali perkataan rekannya.

Dengan hati-hati, Luein mengeluarkan kartu yang baru saja ia dapatkan. Baik, Felipe maupun Alonso menahan napasnya melihat kartu yang dikeluarkan.

"Alonso, ambilkan alat pendeteksi!" cicitnya.

Pria itu pun langsung mengambil alat yang di maksud dengan napas terengah-engah. Ketika kartu itu digesek pada alat. Maka, mobil yang dituju langsung berbunyi.

Semua menoleh pada mobil yang bersuara tersebut. Mobil yang baru saja diinginkan customer lain, tetapi tak bisa membayarnya. Mobil Porche terbaru warna hitam. Semua membelalakan mata.

Mereka memang sudah sering mendengar jika mobil itu telah ada yang memiliki. Kendaraan mewah tersebut sengaja disimpan sampai ada pemilik yang mengambilnya.

Sedang di tempat lain.

"Sayang, Putri kita mengambil mobilnya!" seru wanita cantik ketika melihat notifikasi pesan.

bersambung.

mantap Luein!

next?

1
Ulfa Fadilah
Luar biasa
Widya Wati
cakeeep
Kadek Bella: smangat
total 1 replies
Widya Wati
hajaaar...seperti diriku..hahaha
kurnia rahayu
Luar biasa
Hampir Padam
Lumayan
Hampir Padam
Biasa
Dessy Arisandy
martin paok🤣
maria handayani
/Shy/
Binti
Luar biasa
Binti
wow duplikat glory
murni l.toruan
Masih banyak yang lain, lebih baik kita di cintai oleh orang yang tulus Luein. Buang ke laut laki-laki yang tidak punya pendirian
Ari Randz
saking takutnya diajak nikah /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Masayu Yanti: /Facepalm//Facepalm/ ada ada aja
total 1 replies
Ari Randz
Luar biasa
Jade Meamoure
ngeri banget koq ada anak n bapak gak ada akhlak gitu ya
Jade Meamoure
haduh ini chapter paling sedih ya Tuhan penantian berujung sia-sia tapi Tuhan memberikan dia banyak anak yg lain
Jade Meamoure
kasihan sih sebenernya Rodrigo gara" istri yg binal makanya sikap dia jadi berubah dari yg baik jadi jahat n serakah
Jade Meamoure
waduh 😱😱😱
Jade Meamoure
ibu dodol ini 🤣🤣🤣
Solekah
ternyata adrian viktor menjijikkan
Solekah
nyesel kan lo leo.😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!