NovelToon NovelToon
Lily & Ale

Lily & Ale

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO / Kekasih misterius
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Savana Yolanda JM

“Ale, kakek cuma minta satu permintaan kekamu. Menikahlah dengan gadis yang difoto ini, namanya Olivia Gumolily dia gadis baik, dia anak teman Papa Mama mu dulu. Kakek titip Olivia ke kamu sayangi dia” - Wasiat kakek Axel Caprice Alessandro Caprice merupakan pewaris kerajaan bisnis yang memiliki campuran darah Italia, dia merupakan boss dari mafia besar de’Mons yang terkenal dengan keganasannya. Ale adalah seorang dengan wajah tegas dan dingin, tidak ada kata perempuan dihidupnya selain mediang ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Yolanda JM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LA- Bab 13 Melanjutkan Aktivitas

Olivia dan Anna melanjukkan pekerjaannya untuk melayani semua pelanggannya yang ada ditoko bunga saat ini, tidak terasa jam dinding sudah menunjukkan jam 4 sore, pertanda toko bunga saat ini harus ditutup karena Olivia dan Anna akan pergi ke toko perabotan di daerah tersebut.

“Ann, sudah selesai?” – Olivia menanyakan keadaan Anna

“Sudah-sudah ayooo” – Anna sudah selesi dengan bunga-bunganya

“Ayo kita naik bus aja” – Olivia mengunci toko bunganya dan memasukkan kuncinya kedalam tas, mereka berjalan bersama di halte yang tidak jauh dari toko tersebut.

“Kamu tadi ingin bercerita tentang apa?” – Anna yang menagih cerita dari Olivia

“Nanti aja saat dibus” – Olivia mengulur-ulur waktu

“Ayolahhhh” – rengekan Anna

“Okeoke, kau tau dulu aku pernah mencari tahu tentang Tuan Ale” – Olivia memberi clue, dan Anna paham maksud Olivia pasti berhubungan dengan orang tersebut

“Iya saat kamu selesai mengantarkan bunga di salah satu restoran, kenapa?” – Anna semakin penasaran

“Saat kamu pulang, aku bertemu dengan tuan Axel kakek tuan Ale dirumahnya karena dia memesan bunga, setelah dari sana aku beberapa kali harus berhubungan dengan tuan Ale, bukan berhubungan dalam konotasi jelek, maksud aku harus mengantar bungan sendiri kekantornya, bertemu lagi dengan dia di keadaan yang tidak masuk akal” – Olivia menghentikan ceritanya saat bus yang mereka tunggu sudah sampai didepan mereka

Mereka akhirnya masuk kedalam bus tersebut dan memilih tempat duduk yang mereka inginkan

“Terus? Setelah itu?” – Anna semakin tertarik

“tepat kemaren aku ke makan tuan Axel, untuk memberi penghormatan terakhir, Tapi malah aku terjebak dirumah tuan Ale setelahnya.” – penjelasan Olivia

“Dia melakukan hal yang tidak-tidak kepadamu?” – Anna curiga

“Tidak-tidak jangan berfikiran buruk, aku diperlakukan baik olehnya, tapi saat aku bangun tadi, tiba-tiba tuan Ale memberiku amplop yang berisi surat perjodohan yang ditulis kakeknya sebelum wafat” – penjelasan Olivia dengan menghembuskan nafas panjang

“perjodohan siapa?” – Anna yang tidak sabaran

“Perjodohanku dengan tuan Ale” – singkat Olivia

“Apaa” – teriak Anna kaget

“Sssssstttt…. Diamlah” – Olivia menutup mulut Anna dengan salah satu tangannya

“Kok bisa?” – Anna dengan tampang bodohnya

“Aku tidak tau, dari penjelasan sekertarisnya, yang menjodohkan mereka adalah orang tua kita, tapi ini masih tidak masuk akal” – Olivia dengan frustasi

“kau pernah bertemu dengan orang tua tuan Ale?” – Anna mendekatkan wajahnya karena penasaran

“Saat ditunjukkan foto mereka aku pernah bertemu saat kecil di rumahku dulu, tapi aku ga pernah tau kalau itu anak tuan Axel” – Olivia frustasi

“Berarti kalian memang dijodohkan” – singkat Anna

“Aku tidak mau” – tegas Olivia

“Sayang sekali, dia tampan dan kaya Oliv” – canda Anna

“Please Anna” – Olivia yang bukan mode becanda

“maaf-maaf tapi menurutku apa salahnya untuk mencoba menjalani, kalau kau memang tidak mencintainya bicarakan baik-baik. Kalau kau bisa berhubungan baik dengannya pasti orang tuamu juga akan senang disana” – Anna dengan mode serius

“Tapi aku mau menikah dengan orang yang aku cintai” – rengek Olivia putus asa

“Kamu sudah memilikinya sekarang? Belum kan maka dari itu aku hanya menyarankan. Bukankah lebih bagus kamu bisa mencintai objek yang sudah ada” – Anna menyarankan dan menenangkan

“Hmmmm aku akan pikirkan tapi untuk saat ini aku belum ingin ambil keputusan” – Olivia mengakhiri

“Ayo turun, kita sudah sampai” – Anna mengangkat tubuhnya untuk berdiri dari duduknya

“Ayo” – Oliva mengikuti dari belakang

“Hari ini beli apa aja?” – Anna bertanya, mereka sedang berjalan menuju ke toko peralatan dapur beberapa meter didepannya

“Beli alat baking dan pembuatan minum, tapi secukupnya uangku aja” – Olivia menjawab dengan mencari dompetnya di dalam tas

“Oke ayooo berburu” – Anna dengan cerianya

“Ayooo goooo” – Olivia membalas

Setelah masuk kedalam toko mereka membawa troly untuk menampung belanjaan mereka. Olivia sibuk melihat oven dan beberapa peralatan masak lainnya sedangkan Anna sednag memasukkan barang-barang untuk berjualan minuman dan kue seperti gelas, cup untuk kue dan lain-lain.

Saat ini keranjang mereka mulai terisi penuh dan masih ada beberapa mesin yang tidak masuk dalam keranjang.

“Sudah selesai?” – Anna bertanya

“Sudah sudah ayo bayar” – Olivia dan Anna menuju kasir

Mereka mengajukan biaya angsuran untuk alat-alat besar seperti ala baking dan coffe maker, untuk yang lainnya membayar secara lunas dengan uang yang ada di ATM nya.

“Mbak tolong barangnya diantar besok jam 11 di alamat ini ya” – Olivia memberikan alamat tokonya

“baik, besok kita konfirmasi lagi untuk pengiriman barangnya” – pekerja yang melayani

Setelah mengurus barang-barang tersebut, mereka keluar dari toko tersebut dan berjalan menuju halte

“Ayo cari makan, kamu ingin makan apa An?” – Olivia menawari

“Apa ya? Spagetti menurutku enak” – Anna membayangkan mie yang masuk ke mulutnya

“Oke kita makan didekat toko aja ya” – penawaran Olivia

“Oke” – Anna mengiyakan

Mereka menungguu kedatangan bus yang mengantarkan mereka kearah pulang. Setalah sampai ke tempat yang dituju mereka turun dan langsung menuju ke tempat makan yang sudah diincar.

“Ann, gimana kamu saat pulang? Kok bentar banget?” – Olivia menanyakan yang harusnya dia tanyakan beberapa hari lalu

“Aku pengen lebih lama lagi liv tapi kebetulan adikku dan suaminya kemaren pulang ke rumah jadi aku mending balik kesini” – penjelasan Anna yang tampak acu

“Kamu baik-baik saja?” – Olivia yang tampak khawatir dengan temannya ini

“Iya aku baik-baik saja, saat aku kembali kesini aku sudah bertekat bukan menghidar tapi menjalani hidupku dengan baik. Aku berusaha mencari kebahagiaanku disini” – Anna dengan wajah tersenyum

“Yahhhh kamu harus bahagia disini, kamu bisa lakukan apapun yang kamu mau” – Olivia mensupport

“Makasih Oliv, gimana pembukaan cafemu?” – Anna bertanya dnegan topik yang berbeda

“Sepertinya aku akan buka lusa, besok aku akan menatanya, lusa aku akan buka cafenya. Hemmm … Anna kau bisa handle toko bunga terlebih dahulu?” – Olivia meminta bantuan

“Iya aku akan membantumu untuk menghandle toko bunga” – Anna dengan baiknya

“Terima kasih, nanti aku akan memanggil Willy untuk membantu” – Olivia mengeluarkan Idenya

“Okedehh” – Anna yang menikmati spagetti di gigitannya

“Enak ga?” – Olivia yang melihat ekspresi Anna saat makan

“Hmmmm enak banget” – Anna yang mengekspresiakn dirinya sangat mengagumi makanan ini

“Hahaha wajahmu” – Olivia tertawa, hingga notifikasi diponselnya mengintrupsinya

‘Lily’- masih dinomer yang sama Ale masih berusaha menghubungi Olivia saat ini. Tanpa ba bi buu ponselnya langsung dimasukkan kedalam tas tanpa membalasnya

“Siapa?” – Anna penasaran dengan raut wajah Olivia

“Bukan siapa-siapa” – Olivia dengan santainya

Setelah makan mereka akhirnya pulang ke apartemen masing-masing. Tepat dia memasuki Kamarnya, ponselnya berbunyi menandakan adanya telfon masuk

‘Halo’ – Olivia dengan ogah

‘Halooo, halo tuan anda tidak ingin berbicara?’ – Olivia yang sudah tidak sabar lagi

‘Halooooo, aku matikan ya’ – Olivia yang akan mematikn telfon tanpa ada balasan

‘Halo Lily’ – Suara Ale yang Khas

‘Kenapa tuan’ – Olivia masih meladeni orang disebrang sana

‘Saya akan ke Jepang besok, kita akan bicarakan lagi masalah pertunangan setelah saya pulang’ – singkat Ale dan langsung mengakhiri panggilannya

“Dasar cowok gila, telfon sendiri, dimatiin sendiri, ngomong ga jelas, apaan sih, terus ngapain dia pamit ke aku, aneh banget” – omel Olivia malam itu

1
Endah Lestary
klo dipaksa sama orang yang kta gini mah.. ga nolasak
Endah Lestary
Luar biasa
Sav Yolanda: makasih 🥰
total 1 replies
HappyKilling
Ceritanya bikin merinding. 👻
Sav Yolanda: thankyou, masih banyak part lebih merinding dari inii, tunggu ya ☺️
total 1 replies
Ohara Shinosuke
Keren banget thor, semangat terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!