NovelToon NovelToon
Legenda Buah Surgawi

Legenda Buah Surgawi

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:13M
Nilai: 4.7
Nama Author: secrednaomi

[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]

Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.

Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.

Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.

Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.

Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 19 — Kemampuan Zhou Yuan

Zhou Yuan menyaksikan pendekar bertopeng itu meninggal di tangannya namun ia merasa ada yang ganjil dari emosinya.

Seharusnya ada perasaan bersalah atau takut ketika ia mengambil nyawa orang lain tetapi kini perasaan itu tidak ada di hati Zhou Yuan.

Perasaan Zhou Yuan tetap stabil dan tenang seolah ia tidak melakukan apapun yang besar, padahal di kehidupan pertamanya ia terkadang ragu jika harus membunuh seseorang.

Emosi itu seperti hilang di hati Zhou Yuan, meski usai membunuh sorot matanya tetap menampilkan kejernihan.

Zhou Yuan tidak punya waktu memikirkan perasaan dihatinya yang menurutnya tidak wajar, ia melihat ke enam lawannya yang kini menatapnya dengan penuh keterkejutan.

Keenam pendekar bertopeng yang tersisa memang terpaku dengan tindakan Zhou Yuan yang tiba-tiba, mereka sama sekali tidak menyangka Zhou Yuan dapat membunuh rekannya dalam waktu singkat.

"Dia bukan bocah biasa, kita habisi dia terlebih dahulu!" Seru salah satu dari mereka.

Keenam pendekar bertopeng mulai menarik senjata mereka masing-masing, bersiap menyerang Zhou Yuan bersama-sama.

Harga diri mereka jelas terasa terinjak-injak ketika harus melawan seorang bocah namun mereka tidak punya pilihan lain setelah melihat rekan mereka terbunuh hitungan detik oleh bocah tersebut.

Perhatian Zhou Yuan disisi lain terfokus ke arah yang lain, ia merasakan hawa keberadaan orang lain semakin banyak menuju kemari. Zhou Yuan kemudian menoleh ke arah Xiao Rou.

"Rou'er, aku akan menangani mereka disini, pergilah menemui orang tuaku dan laporkan ada penyusup di sekitar sini!"

Zhou Yuan sebenarnya menyadari Xiao Rou sedang ketakutan ketika ia membunuh pendekar bertopeng sebelumnya, apalagi ada bercak darah yang keluar dari mayat tersebut.

Gadis itu jelas pertama kali melihat darah seperti ini tetapi Zhou Yuan tidak punya waktu untuk menenangkan emosi Xiao Rou.

"Guru, aku..." Xiao Rou merasa tubuhnya lemas dan juga gemetar, semua yang dilihatnya sekarang terlalu mendadak.

Zhou Yuan ingin berkata-kata lagi tetapi enam pendekar bertopeng sebelumnya sudah bergerak ke arahnya. Zhou Yuan tidak punya pilihan lain selain maju dan melawan mereka semua.

Walaupun tidak menggunakan senjata, Zhou Yuan bisa melawan keenam pendekar bertopeng itu dengan ilmu tangan kosongnya.

Zhou Yuan menggunakan teknik Tendangan Penguasa Langit untuk menangani mereka, dengan tendangannya Zhou Yuan berhasil membuat lawan-lawannya kerepotan.

"Bocah ini..."

Keenam pendekar bertopeng mengumpat saat mengetahui Zhou Yuan mempunyai keahlian yang tinggi.

Mereka sama sekali tidak menyangka akan menemui anak seberbakat Zhou Yuan di kediaman bangsawan tersebut. Bakat Zhou Yuan sama sekali belum pernah terlihat di dunia persilatan.

Zhou Yuan kemudian mulai mengalirkan tenaga dalam pada kakinya, kecepatan serta daya serangannya bertambah beberapa kali lipat.

Meski lawannya menggunakan senjata namun mereka tidak punya waktu mengayunkannya, ketika Zhou Yuan menaikkan levelnya, keenam pendekar bertopeng itu bukan tandingannya lagi.

Satu persatu tendangan Zhou Yuan mengenai tubuh pendekar bertopeng tersebut, setiap ayunan kakinya sangat kuat dan cepat serta dilapisi tenaga dalam.

Zhou Yuan mengarahkan setiap tendangannya pada bagian vital, meski kaki-kakinya masih pendek untuk anak usia 10 tahun tetapi ia bisa memaksimalkan tendangannya ke seluruh area tubuh lawan.

Satu persatu pendekar bertopeng itu terlempar ketika tendangan Zhou Yuan mengenai tubuh mereka dengan telak. Hampir semua yang terkena serangannya langsung berhenti bernafas dengan cedera patah tulang yang serius.

"Rou'er, apa kau bisa bergerak?" Setelah Zhou Yuan menghabisi keenam pendekar bertopeng itu ia kemudian berjalan ke arah Xiao Rou yang masih menyaksikannya dalam diam.

Zhou Yuan tampak masih tenang setelah membunuh keenam lawannya, seolah membunuh sudah biasa untuknya.

Perkataan Zhou Yuan menyadarkan gadis itu, ia mengambil nafas dalam-dalam sebelum kemudian mengangguk pelan. Xiao Rou sudah merasa sedikit tenang sekarang meski jantungnya berdebar cepat.

"Rou'er, kediaman Keluarga Zhou sekarang tidak aman, pergilah dan temui orang tuaku, mereka akan melindungimu disini."

"Guru, lalu bagaimana denganmu?"

"Aku..."

Zhou Yuan ingin menyampaikan ucapannya tetapi ia merasakan hawa keberadaan orang-orang bertopeng itu semakin mendekat. Mereka bergerak secara diam-diam tetapi Zhou Yuan tetap menyadarinya.

"Rou'er, aku tidak punya banyak waktu menjelaskannya, untuk sekarang pergilah dari sini!"

Xiao Rou menelan ludah sebelum akhirnya menurut. "Guru, aku akan menunggumu setelah semua ini..." Setelahnya, Xiao Rou segera berlari meninggalkan Zhou Yuan secepat mungkin.

Zhou Yuan melihat tubuh Xiao Rou dari kejauhan sampai bayangannya menghilang, ia kemudian melompat ke bangunan yang paling tinggi untuk melihat lebih jelas para pendekar bertopeng itu.

Kelompok bertopeng itu terus bertambah memasuki kediaman Zhou, mereka bergerak di atap-atap bangunan secara sembunyi-sembunyi.

'Mereka jelas-jelas adalah kelompok pembunuh yang disewa untuk menghabisi Rou'er, tapi kenapa harus mengerahkan anggotanya sebanyak ini?'

Setelah bertarung dengan pendekar bertopeng sebelumnya Zhou Yuan mengetahui bahwa mereka adalah sekelompok pembunuh.

Yang Zhou Yuan herankan adalah bagaimana kelompok pembunuh itu harus menggunakan jumlah sebanyak ini untuk membunuh seorang gadis kecil.

"Apa jangan-jangan mereka ingin menyerang Keluarga Zhou secara keseluruhan?" Duga Zhou Yuan.

Terlepas dari pikiran yang terlintas di benaknya, Zhou Yuan menyadari kelompok mereka tidak berniat baik kesini.

Zhou Yuan menarik nafas yang dalam sebelum berteriak dengan kencang. "TOLONG ADA PENYUSUP!"

Teriakan Zhou Yuan dilapisi tenaga dalam membuat jangkauan suaranya terdengar ke seluruh penjuru kediaman Zhou, ia juga berteriak berulang-ulang agar yang mendengarnya bisa terbangun atau terganggu di tengah larutnya malam.

Teriakan Zhou Yuan berhasil membuat orang-orang di keluarga Zhou terjaga, tetapi disisi lain pendekar bertopeng yang menyusup diam-diam terkejut dan langsung menyadari keberadaan Zhou Yuan karena teriakannya.

"Hentikan bocah itu, jangan biarkan dia berteriak seenaknya!" Salah satu pendekar bertopeng yang merupakan Tetua dari Kelelawar Malam menunjuk Zhou Yuan dengan geram.

Ia sudah diberi perintah untuk menyusup diam-diam dari Ling Yun namun tidak menduga belum satu menit mereka menyusup, kelompoknya sudah ketahuan oleh seseorang.

Meski sudah siap bertempur secara terbuka namun para pembunuh masih menginginkan tugas ini dilakukan secara diam-diam, karena mereka tahu andai Keluarga Zhou semuanya terbangun, maka ada korban di pihak kelompoknya juga.

Belasan pembunuh Kelelawar Malam kemudian segera memisahkan diri dan menuju Zhou Yuan yang masih terus berteriak.

Zhou Yuan tersenyum lebar sebelum berbalik dan mendaratkan kakinya di tanah, ia mengambil pedang di salah pendekar bertopeng yang ia bunuh sebelumnya.

Melihat pendekar yang mendekatinya adalah pendekar Alam Perunggu, Zhou Yuan memilih untuk melawan mereka.

Zhou Yuan mengambil inisiatif menyerang mereka terlebih dulu menggunakan pedangnya, mereka tampak terkejut dengan tindakannya tersebut yang berpikir Zhou Yuan seharusnya lari alih-alih mendekat.

1
Pebri Reja ginting
halllh...kira beneran...../Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Retno Palupi
wah Yuan semakin kaya
Retno Palupi
oh pedang emas
Retno Palupi
apa orang ini jg dulu makan buah surgawi?
Retno Palupi
lanjut
reflis guci
sedap maknyos.mantab. sulit untuk mengucabkan nya .yg panting super zuper.
Retno Palupi
harta perampok yang di bunuh tidak diambil?
Retno Palupi
jangan dibunuh dong dilumpuhkan dulu baru diluruskan masalah nya
Retno Palupi
auto kaya raya kan Yuen
Retno Palupi
kasian y penduduk desa
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut kak
Retno Palupi
berarti tambah satu cewek lagi yg jd murid Yuan
Retno Palupi
berarti di dunia nya zou Yuan dianggap mati ya
Retno Palupi
kenapa g mau berlatih sih?
Retno Palupi
oh... bisa pulang lagi tidak ya?
Retno Palupi
jujur aja Yuan
Retno Palupi
syukurlah semua selamat
Retno Palupi
lanjut
Retno Palupi
lanjut, bagaimana nasib Zhou Yuan dan gadis 3 nya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!