George Abraham yang merupakan seorang Casanova kelas kakap harus menerima perjodohan dengan gadis belia demi meredam amarah sang ayah karena ulahnya yang sudah melampaui batas.
" Jika kau berani menyakiti istrimu apapun alasannya maka kau bukan berhenti menjadi pewaris tapi berhenti menjadi anakku " ucap Ayah George dengan berapi-api menunjuk Fay yang duduk disofa apartemen George setelah pernikahan rahasia mereka .
" Ayah bagaimana mungkin aku bisa menghadapi nya " frustasi George menatap gadis belia yang duduk disofa mengerjakan tugas sekolah sambil sesekali tersenyum licik menatap George yang masih di nasehati Ayah nya .
Entah apa yang dipikiran gadis belia itu tentang pria matang seperti George?
next .
yuk Baca kelanjutannya ↩️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baby Fay
" Kau benar-benar sudah melampaui batas Geo " murka Ayah menampar wajah George yang duduk di hadapan nya .
" Ayah aku, " belum George bicara lagi satu tamparan mendarat di pipi kanannya.
" Ayah sudah " Ibu memegangi Ayah yang sudah terlihat begitu emosi hingga menampar putra mereka berkali-kali.
George memang keras kepala dan pembangkang namun dia tidak akan pernah menghindar jika Ayah nya sudah main tangan dan itulah yang membuat Ibu nya selalu menangis histeris setiap kali George membuat Ayah nya marah.
" Ayah benar-benar malu dengan perbuatan mu yang bejat itu , Geo kau sudah dewasa tapi mengapa kau bertindak seolah-oleh orang gila yang otaknya tidak lagi berfungsi " Ayah kembali menampar wajah George saat teringat barusan dia memergoki George yang sedang berpesta bersama puluhan wanita malam .
" Disuruh menikah kau tidak mau dan masih saja melajang di usia matang kami mencoba menerima itu serta tidak memaksakan keinginan tapi kenapa kau malah memilih tidur dengan wanita-wanita malam itu benar-benar menjijikan" Suara keras Ayah berucap menunjuk wajah George.
" Dosa apa yang aku lakukan sampai punya anak seperti mu yang tidak bisa menjaga fitrah sebagai manusia " ucap Ayah begitu dalam sampai George tertunduk dibuatnya.
" Ayah sudah , ayo kita pergi biarkan dia Ibu sudah tidak ingin lagi melihatnya" ucapan Ibu membuat George mengangkat kepala dan merasakan dunianya rubuh seketika mendengar bahwa kini Ibu nya yang kecewa sampai tidak ingin lagi melihatnya.
" Ibu maafkan Aku" George langsung bersimpuh memeluk kaki Ibu benar-benar tidak menyangka ucapan itu akan keluar dari mulut Ibu yang begitu menyayangi nya bahkan selalu melindungi George dari amarah Ayah .
" Lepaskan, jika kau memang sudah tidak bisa lagi kami atur dan menuruti kami maka mulai detik ini kami memberikan kamu kebebasan" ucap Ibu menatap George yang bersumpah di kakinya dengan ekspresi datar .
" Lakukan semua yang kau inginkan di dunia ini dan mulai hari ini Ibu tidak akan pernah lagi melarang apa lagi berkomentar" ucap Ibu mengusap air matanya benar-benar sudah terlalu kecewa .
" Ibu, tidak . Ibu maafkan aku" ucap George yang merasa relung hatinya teriris habis mendengarkan Ibu tempatnya pulang kini tidak akan peduli lagi padanya .
" Aku akan melakukan apapun yang kalian inginkan tapi tolong jangan abaikan aku" ucap George yang sangat menyayangi kedua orang tuanya.
Mungkin tanpa harta warisan pun George tetap bisa berdiri tegap diatas kaki nya sendiri namun dia tidak akan pernah bisa berdiri tegap tanpa support dari orang tuanya.
" Ayah maafkan aku " ucap George yang setiap kali Ayah nya marah selalu minta maaf puluhan kali namun mengulangi kesalahan yang sama lagi dikemudian hari .
" Batas kesempatan sudah habis Geo , Ayah hanya akan memaafkan mu jika kamu menikah dengan wanita pilihan Ayah " ucapan terakhir Ayah setelah itu dia pergi .
" Ibu disini saja bersamaku jangan pergi juga " ucap George tidak melepaskan kaki Ibu nya yang juga ingin pergi .
" Geo turutilah permintaan Ayah jika kamu masih ingin melihat Ibu " ucap Ibu mengelus kepala George yang duduk bersimpuh memeluk kakinya.
" Apa maksud Ibu bicara seperti itu?" ucap George duduk di sofa sekaligus mengajak Ibunya.
" Permintaan Ibu hanya satu , menikahlah dengan wanita pilihan Ayah mu " ucap Ibu mengelus pipi George sambil mengusap air mata lalu berjalan pergi .
...........
" Akkkkk" George mengerang frustasi dan mengacak rambutnya dengan perasaan campur aduk .
Sebenarnya George menjadi Casanova bukan karena hasrat dalam dirinya tapi sebagai pelampiasan atas rasa kesepian dan hampa dalam diri yang semakin hari semakin membunuh George secara perlahan .
George tau kalau itu salah bahkan hal itulah yang selalu membuat kedua orang tuanya marah namun pada faktanya mereka sama sekali tidak memahami perasaan George.
Perselingkuhan kekasih nya 3 tahun lalu benar-benar merubah cara pandang George terhadap wanita hingga membuat dia merasa tidak ada wanita yang tulus di dunia semua hanya mengharapkan harta serta kepuasan.
Kesimpulan George akan hal itu semakin valid saat beberapa kali dia mencoba membuka hati namun yang dia dapati tetap sama yaitu wanita materialistis serta di kehidupan dia yang sekarang semakin banyak wanita-wanita yang tidur bersamanya semakin George tau bagaimana sifat asli kebanyakan wanita .
Keesokan paginya.
" Ayah " George yang baru saja duduk dimeja makan memegang sebelah tangan Ayah nya yang akan berdiri .
" Aku akan menuruti keinginan Ayah asal berhenti mendiami aku " ucap George yang benar-benar merasa tekanan batin di diami oleh ayahnya.
" Menurut atau tidak Ayah akan tetap menikahkan kalian " tegas Ayah yang diangguki Ibu .
" Baik tapi dengan siapa ?" tanya George.
" Pergilah jemput calon istrimu di alamat ini dan kami tunggu dirumah calon istrimu, jadi jangan membuat ulah karena jika kamu melakukan itu sama halnya dengan mempermalukan kami " ucap Ibu memberikan secarik kertas yang diterima George.
" Astaga , bagaimana mungkin Ayah meminta aku menikahi seorang penjaga asrama anak SMA " terkejut George begitu membaca alamat itu yang menunjukkan kompleks asrama anak sekolahan .
" Aku tidak mau punya istri guru yang ada nanti malah aku berdebat dengan nya setiap hari perihal sudut pandang " bantah George yang sungguh tidak expect kalau Ayah akan meminta dia menikahi wanita dari kalangan tenaga pengajar .
" Yang bilang calon istri kamu guru siapa?" ucap Ayah yang justru malah membuat jantung George serasa berhenti berdetak dibuatnya.
" Hahhh, Ayah jangan mengada-ada dan jangan bilang kalau calon istriku salah satu anak asrama itu " ucap George dengan gelagapan begitu geli membayangkan gadis-gadis kecil anak sekolahan .
" Iya , namanya Baby Fay cepatlah jemput dia sudah sangat senang karena akhirnya keluar asrama walaupun harus menikah dengan buaya darat seperti kamu " ucap ayah to the points yang membuat George sedikit tercolek dengan ucapan menohok ayah nya .
...........
George berkendara sangat lambat dengan segala beban pikiran nya masih tidak menyangka kalau ayahnya akan meminta dia menikahi gadis belia .
Setelah satu jam berkendara George menghentikan mobilnya di gerbang sekolah kelas internasional sesuai dengan alamat yang di berikan oleh Ibunya.
" Dimana anak bandel itu " ucap George dengan nafas berat keluar dari mobilnya memperhatikan sekeliling serta menatap foto calon istrinya untuk mencari orang yang dirasa sesuai .
" Hai Papi " Sapa seorang gadis berponi menghampiri George yang masih bersandar ke pintu mobil .
" Papi " George langsung mendelik mendengar panggilan gadis itu.
" Papi datang menjemput Aku kan , Ayo kita pulang " semangat gadis itu langsung masuk kedalam mobil meninggalkan koper yang tadi diseretnya di dekat George yang masih berdiri terdiam .
" Papi tidak memasukkan koperku dulu kedalam mobil?" tanya gadis itu begitu Geo masuk .
" Untung nya untuk aku apa?" suara datar Geo menatap lurus kedepan .
" Ehhhh, nggak boleh jahat-jahat nanti Fay bilangin Ayah mau , biar marahin Papi " ucap Fay dengan senyum menyebalkan nya yang membuat Geo keluar mobil mengambil koper sialan itu .