Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 28
" Kalian semua boleh pergi, aku ingin berbincang dengan Ayahku setelah sekian lama tidak bertemu."
" Baik Lady Melanie."
Tap tap tap
Cekleek
Klaaak
" Aaah sialaaan, benar-benar sialaan. Bagaimana pria itu begitu sombongnya. Huh, kalau bukan karena Baginda Kaisar, aku sungguh enggan berhadapan dengan pria congkak itu."
Osgar melemparkan tubuhnya di sebuah sofa yang berada di kamar Melanie. Setelah para pelayan keluar, Osgar menunjukkan sikap aslinya. Dia yang tadi masih bisa menampilkan wajah ramah dan bibir tersenyum, kini memperlihatkan ekspresi kesalnya.
Pada hakikatnya, pria itu memang bukanlah orang yang bisa membungkukkan tubuhnya di depan orang lain. Namun dia terpaksa melakukannya karena memang berada di posisi yang lebih rendah. Dan dengan Leoric, jelas sekali dia berada jauh dibawah.
" Baginda bertanya, dia ingin memastikan sesuatu terkait dengan batu sihir yang aku kirimkan melalui pelayanmu, apakah kau berhasil melakukannya? Berhati-hatilah Melanie, kalau kau tidak lagi bisa berguna, pasti kita akan disingkirkan. Dan aku tak mau itu."
" Ayah tenang saja, jelas sakali bahwa saya berhasil melakukannya. Sata ini bahwa wanita jallang itu tengah terbaring sakit. Mereka berusaha menutupi dari saya, tapi saya tentu mengetahuinya. Bahkan saat ini Roxane tengah tidak sadarkan diri."
Apa yang dikatakan oleh Melanie sebagian benar dan sebagiannya lagi salah. Ya saat ini Roxane memang terbaring, tapi bukan karena batu sihir yang ia kirimkan. Tapi itu malah menguntungkan pihak dari Leoric.
Kabar sakitnya Roxane langsung Osgar sampaikan ke Kaisar Rowan. Di istana nya Kaisar Rowan langsung merasa sedikit lega. Namun pertanyaan kembali hadir, jika benar Roxane saat ini tidak berdaya lalu bagaimana tentang laporan utusannya ang waktu itu mengatakan bahwa Roxane membantu Leoric.
Sebagai Kaisar Rowan tentu tidak boleh bersikap impulsif. Dia memang berkata bahwa ia akan membunuh utusannya kalau kabar yang diterimanya salah. Tapi untuk saat ini Rowan berpikir bahwa lebih baik dia mencari tahu lebih lanjut.
" Jika wanita itu sakit, pasti Leoric akan memanggil pendeta dari kuil suci. Panggilkan Arhen kemari sekarang juga."
" Baik Baginda."
Rowan masih tidak bisa tenang. Kabar sakitnya Grand Duchess tentu saja menimbulkan banyak kecurigaan baginya. Dan dia harus tahu tetang ada apa yang sebenarnya terjadi. Jika utusannya waktu itu memang tidak salah lihat tentang keberadaan Grand Duchess di area pertarungan melawan monster, mungkin saja sakitnya Roxane berkaitan dengan apa yang dilakukannya di sana.
Sebuah senyuman melengkung di bibir Rowan. Sepertinya dia memiliki sebuah gagasan yang bagus.
" Kalau wanita itu sakit, bukannya bagus. Leoric, pria brengsek itu pasti tidak akan berbuat ulah. Dan festival pembentukan negara dia pasti tidak akan datang. Itu bisa ku gunakan untuk dalih dia melakukan pemberontakan. Lagi pula surat tentang lamaran yang aku kirimkan itu sampai sekarang belum dibalas olehnya. Hahaha, rupanya kau lengah Leoric. Ya itu akan jadi balasanmu nanti."
Keserakahan, ketakutan akan keunggulan dari Leoric membuat Rowan berpikiran sangat sempit. Dia benar-benar lupa bahwa perjanjian sejarah masih mengikat darah mereka.
Rowan sepertinya tak acuh karena selama ini Sebastian lah yang berkuasa. Namun sejatinya dia lupa, adanya Sebastian sebagai pemimpin dan penguasa benua itu berdiri Carrington dan Flandria dibelakangnya.
" Baginda, Baginda Ratu ada di sini," ucap ajudan Rowan. Rupanya istri Rowan, Daria Von Sebastian datang.
" Saya menghadap Baginda Kaisar Rowan pemilik Benua."
" Ada apa Ratu mencari ku, duduklah."
Ratu Daria berjalan dengan anggun lalu menempatkan dirinya di kursi depan Rowan. sebenarnya dia mendengar keributan itu. Bagaimanapun Ratu Daria juga memiliki mata dna telinga yang ia sebar. Makanya sata ini dia menemui sang suami guna menanyakan perihal Grand Duchess. Apa benar Roxane. Wanita pendiam nan lugu itu membantu Grand Duke dalam pembasmian monster kemarin
" Ini soal Grand Duchess dan festival pembentukan negara Baginda Kaisar."
" Aaa paas sekali. Aku juga ingin membicarakan ini denganmu. Tinggalkan aku dan Ratu, Rodric."
Rodric yang merupakan ajudan Kaisra Rowan langsung pergi dari ruangan itu. Ia membawa dayang milik Ratu Daria untuk ikut serta keluar. Jika Kaisar memintanya untuk keluar maka ada hal khusus yang ingin dibicarakan Rowan dengan ratunya.
" Aku tahu kekhawatiranmu Ratu, tapi tenang saja. Semua masih akan ada digenggaman kita."
TBC
.