Pertemuan yang tak disengaja disebuah cafe yang mempertemukan syahila dan arsenio pertama kali yang akhirnya membuat seorang arsenio penasaran dengan seorang syahila.
"Gadis itu sungguh berbeda, kenapa aku selalu memikirkan dia terus ya" gumam Arsenio
Pertemuan pertama bagi Syahila hanya biasa saja baginya tetapi tidak dengan Arsenio. Apakah Arsenio akan terus mengejar Syahila dan apakah Syahila menerima kehadiran seorang Arsenio setelah sempat disakiti mantan kekasihnya.
Kita lanjut yuukk baca cerita nya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dunia sakur@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selamat pagi
Pagi ini cuaca sangat bagus. Syahila gadis cantik dengan kulit putih bersihnya dan body yg cukup proposional apalagi dengan tinggi 170 yg utk ukuran wanita lumayan tinggi. Setelah ia melakukan ritual mandinya ia berpakaian,ia memilih pakaian casual krn hari ini ia akan ke kampus dahulu sebelum ke rumah sakit, hem putih dan rok semata kaki warna nude. Kemudian ia berdandan secukupnya krn ia tak suka dgn make up yg berlebihan. Dirasa cukup si depan cermin kemudian dia mengedipkan sebelah matanya 'Perfect' sambil mengklik kedua jari di depan cermin.
Syahila kemudian keluar kamar hendak sarapan bersama dengan kedua orangtuanya. Krn kedua abangnya saat ini sdh memiliki rumah masing2 bersama istri dan anak2 mereka. Sarapan pagi bersama jg merupakan ritual rutin setiap pagi yg selalu dilakukan jika orang tua syahila tidak sedang dinas keluar kota atau keluar negeri. Tapi terkadang Syahila jg suka menginap di apartemen dekat rumah sakit tempat Syahila bekerja. Karena rumahnya agak jauh dr tempatnya kerja sedangkan pekerjaannya terkadang harus pulang malam dan terkadang jg harus diminta utk segera datang ke rumah sakit.
" Morning..... Pagi mami papi sayangkuuh" sembari mencium kedua pipi orang tuanya.
"Morning sayang, adek mau ke kampus hari ini?" tanya mama Syahila
" Iya mii.... Ada jadwal kuliah susulan pagi ini sampe siang skalian mau nyerahin tugas Syila (panggilan kecil Syahila)" jawabnya
" kuliahnya lancar kan? Udah mau setahun kan ya dek " tanya papi Syahila
" Alhamdulillah aman terkendali bosque " jawabnya sambil hormat
" Didoain aja ya mi pi semoga S2 nya cepet kelarnya tanpa kendala jd Syahila bisa segera buka praktek " sambungnya lagi
" Aamiin " ucap kedua orangtua Syahila bersamaan
" Jangan terlalu fokus sama kuliah trs dong sayang, nanti nyari jodohnya kapan doooong, usianya adek kan udah boleh kok mempunyai hubungan yg serius kearah pernikahan "
" punya teman cowok kan banyak kan dek?berteman dengan laki2 jg hrs hati yaa harus punya batasan baik sikap maupun ucapan ya dek ingat itu " pesan mami
" emang adek udah punya cowok blm?ato gebetan mgkn? " tanya papi
" aduuh blm ada pii blm ada kepikiran buat punya pacar nanti aja deh setelah S2 selesai semoga tahun depan S2 nya kelar tahun depan aamiin " ucapnya
" tapi jangan terlalu cuek jg dek kl ada cowok yg deketin nanti dikira sombong lhooo" ujar mami
" iya2 mami ku cantik didoain aja anaknya yg cantik mempesona ini segera dipertemukan pangeran tampan dan semoga jodohnya dunia akhirat aamiin..... Dah Syila pamit dl ya papi mami kuuh sayang mmuach " pamit Syahila sambil mencium tangan kedua orangtuanya dan mengambil tas dan beberapa file di meja kemudian ia beranjak meninggalkan meja makan menuju garasi dan akhirnya ia berangkat menggunakan mobilnya.
Syahila adalah gadis yg sederhana walaupun orangtuanya terbilang cukup kaya tetapi ia dididik utk hidup tdk berlebihan. Seperti saat ini Syahila hanya menggunakan mobil merk lokal tidak seperti teman2nya yg selalu berlomba2 memamerkan harta kekayaan orangtua mereka. Tp tidak utk Syahila, ia tdk suka memamerkan apa yg ia punya, ia lebih suka berpenampilan sederhana krn itu Syahila tdk suka berteman dengan orang yg berlebihan atas apa yg mereka punya. Dan tidak jarang jg Syahila mendapatkan ejekan dr teman2 nya sewaktu sekolah dan kuliah karena sering kali tidak ingin mencantumkan nama belakangnya atau nama papinya. Bukan ia tak bangga atau malu dengan nama papinya tetapi Syahila hanya ingin jika berteman dengannya harus tdk ada embel2nya tetapi haruslah dengan ketulusan. Bukan krn ia anak orang kaya atau lainnya. Berbeda dengan ketiga sahabatnya yg sdh bertahun2 menemani Syahila dalam keadaan susah ataupun duka.