Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4 : DITAHAN OLEH PUTRA MAHKOTA
"Dorrrr....
Tiba-tiba terdengar suara tembakan, dan seorang prajurit jatuh tertelungkup di tanah. Ya, Xin Qian menembaknya tepat di kepala, karena prajurit itu akan menyerangnya, sehingga dia tidak memiliki pilihan lain selain membunuhnya.
Melihat temannya mati, para prajurit lainnya mulai menyerang Xin Qian dengan gila, dan Xin Qian pun menembak mereka satu persatu. Ya, seperti yang kalian tahu, dia adalah seorang anggota militer, tim keaman negara, menembak target bukan hal yang sulit untuknya.
"Dorrr.. dorr.. dorr.. satu persatu prajurit mati oleh tembakan Xin Qian, dan itu membuat nya lebih banyak menarik perhatian, terutama dari Jenderal musuh.
Situasi semakin kacau saat sang Jenderal mulai memacu kudanya ke arah Xin Qian, dan untuk melindungi dirinya, dia langsung mengambil target tembakan tepat di kepala sang jenderal.
Karena tidak siap akan serangan dari senjata aneh itu, sang jenderal tidak bisa menahan serangan dan akhirnya tertembak tepat di kepalanya, lalu jatuh tersungkur dari kudanya.
Adegan ini.. sungguh.. tidak dapat dipercaya!
Dengan kematian sang Jenderal, para prajurit mulai kehilangan arah dan situasi semakin kacau. Melihat ini, Xin Qian ingin melarikan diri, namun tertangkap oleh Jenderal lainnya.
******
"Lapor, Yang mulia.. pasukan musuh sudah di pukul mundur, Sepertinya kematian Jenderal Su menyebabkan mereka kehilangan kepercayaan diri." lapor seorang prajurit pada pria tampan didalam tenda.
"Hmm, bagaimana dengan penyebab kematiannya? apakah kau tau senjata apa yang di pakai orang itu, yang bisa membunuhnya hanya dalam sekali serangan?".
Melihat prajurit itu sedikit ragu, dia mengulangi kata-kata nya, "Tidak apa, katakan saja apa yang kau temukan."
"Lapor Yang mulia, ini adalah benda yang kami temukan dari tubuh Jenderal Su." ucap Sang prajurit sambil menyerahkan sebuah benda kecil, berbentuk tajam di satu sisi dan sisi lain bulat.
"Hanya benda sekecil ini? apakah benar benda sekecil ini yang bisa membunuh Si Yisan? sungguh ajaib. Pikirnya dalam hati.
"Bagaimana dengan orang itu? apakah dia sudah sadar?
"Lapor Yang mulia, orang itu sudah sadar, dan saat ini sedang berada dibawah pengawasan Jenderal Wang." ucap sang prajurit.
"Baiklah,mau boleh pergi."
"Baik, yang mulia." sang prajurit membungkuk memberi hormat, lalu meninggalkan tenda.
****
Dalam tenda tahanan
"Sial, mengapa mereka mengikat ku seperti ini." ucap Xin Qian dengan kesal. Melihat sekitarnya, sepertinya dia berada dalam sebuah kurungan dalam tenda.
"Dimana tas ku, aku harus mencari pisau untuk memotong tali ini." ucap Xin Qian sambil mencari-cari dimana tas perlengkapan nya.
Dia mencari tapi tidak menemukan nya, sehingga dia hanya bisa dengan sedikit demi sedikit menggerakkan tangannya, berusaha untuk membuka ikanan tali itu
"Ini sangat sulit, andaikan saja ada pisau disini." ucap Xin Qian sambil menghela nafas.
Saat dia masih berusaha membuka ikatan tali, seseorang masuk kedalam tenda, dan meletakkan sebuah piring berisi makanan didepannya.
"Ini untukku?" tanya Xin Qian.
"Ya, ini untukmu. Setidaknya kami tidak bisa membuat mu kelaparan, sampai kami tiba di kota kekaisaran." ucap orang itu.
Didalam hatinya, Xin Qian berfikir. Jadi, kau ingin membawaku ke Istana Kekaisaran? apakah aku masih bisa kabur saat sampai disana? Xin Qian merasakan sakit kepala atas situasi ini.
*****
"Ibu....
Wang Yuwen memanggil seorang wanita cantik yang sedang duduk menghadap ke jendela, wajahnya terlihat sangat sedih. Sejak dia mengetahui ibunya pergi dari rumah, dia mengerahkan seluruh pasukan bayangan untuk menemukan ibunya. Akhirnya, ibunya ditemukan sedang berlarian menuju kedalaman hutan Jingxi.
"Ibu.. ibu belum makan apapun sejak kemarin, Yuwen membawakan ibu makanan, maukah ibu memakannya?". ucap Wang Yuwen dengan lembut. Namun ibunya masih tidak bereaksi.
"Ibu, apakah ibu sudah dengar? katanya Yang mulia putra mahkota berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Su. jadi beliau akan kembali dalam beberapa hari, saat beliau kembali, akan diadakan festival perayaan di pusat kota. Apakah ibu mau pergi untuk melihatnya?". bujuk Wang Yuwen.
Melihat mata ibunya bergetar, ia tahu bahwa mungkin ibunya tertarik, jadi dia melanjutkan, "Saat kita pergi ke pusat kota, kita bisa membeli beberapa kain cantik untuk dibuat menjadi pakaian, Xinxin sangat menyukai warna merah muda, mungkin kita juga bisa membeli beberapa hiasan kepala disana." ucap Wang Yuwen.
"Xinxin?
"Kita akan membeli pakaian untuk Xinxin?
Mendengar nama Xinxin, Yan yihua membalikkan badannya untuk berbicara padan Wang Yuwen.
"Ya, tentu saja. Bukankah sebentar lagi ulang tahun Xinxin?
"Kita harus membeli banyak hadiah." ucap Wang Yuwen
Mendengar bahwa ia bisa membeli Hadiah untuk putrinya, Yan Yihua langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Hati Wang Yuwen sangat sakit melihat ini, ibunya hanya merespon saat dia membujuknya atas nama Xinxin.
"Baiklah, sudah disepakati bahwa kita akan pergi ke Pusat Kota saat festival perayaan Kemenangan Putra Mahkota nanti. tapi sebelum itu, bukankah ibu harus makan terlebih dahulu, Xinxin pasti sedih jika dia tahu ibu sudah tidak makan selama berhari-hari." bujuk Wang Yuwen.
"mmm.. aku akan makan sekarang". jawab Yan Yihua sambil tersenyum.