Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15 Melawan Iblis
"Karena kau berhasil membentuk tubuh kaisar langit, maka aku memintamu untuk menyelesaikan tugas yang tak pernah kuselesaikan," kata Dewa Suci.
"Tugas apa itu, Leluhur?" tanya Erlang Shen.
"Lindungi alam langit," jawab Dewa Suci.
"Siapa yang akan menyerang alam langit, Leluhur?" tanya Erlang Shen.
"Para iblis dan juga para penduduk alam atas. Mereka mengincar sesuatu yang tersimpan di alam langit, tapi tidak ada yang mengetahui apa yang mereka incar sebenarnya," jelas Dewa suci.
"Ingat ini, Dewa suci dan Dewa Perang adalah pelindung alam langit. Meski dua kekuatan itu tidak pernah akur, tapi keduanya akan selalu melindungi tanah kelahiran mereka, yaitu alam langit." Dewa suci menjeda ucapannya, ia menatap keatas dengan mata yang berkaca-kaca.
"Dulu, karena kebodohanku, alam langit hampir saja hancur. Jadi, kuharap kau tidak mengulangi kesalahan yang sama," lanjut Dewa Suci.
Dewa Suci melemparkan logam ke langit. Dengan menggunakan kekuatan terakhirnya, Dewa Suci membentuk logam itu menjadi sebuah tombak. Itu adalah tombak dewa perang.
"Kuserahkan tugas ini kepadamu." Dewa suci berubah menjadi butiran cahaya. Disaat yang sama, dimensi milik Dewa suci langsung hancur.
Wuuuussssss
Erlang Shen muncul kembali ditempat sebelumnya. Dari sana, ia kembali melesat dengan sangat cepat. Beberapa hari kemudian, Erlang Shen berhenti disebuah kota.
"Kota Teratai suci." Erlang Shen membaca tulisan yang ada diatas gerbang kota sambil tersenyum kecut.
"Kota ini menjadi awal dari kematian kedua orang tuaku," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen memasuki kota Teratai Suci. Disetiap sudut kota, ada 10 orang yang berjaga. Orang-orang yang berjaga itu adalah murid sekte Teratai Suci.
Pemandangan di kota itu mengingatkan Erlang Shen pada kenangan masa lalu yang menyakitkan, tepatnya saat ia berusia 6 tahun.
"Aku ingat! Tetua pertama sekte Teratai Suci menjebak ayah dan ibuku." Erlang Shen mengepalkan tangannya dengan erat.
"Tetua pertama, aku akan memberimu sedikit pelajaran." Erlang Shen menciptakan asap tebal. Sebelum asap itu menghilang, Erlang Shen sudah memakai jubah hitam dan juga topeng hitam. Erlang Shen melesat menuju ke ke bangunan megah yang ada di kota tersebut.
Wuuuussssss
Dalam sekejap, Erlang Shen sudah berada di sekte Teratai Suci. Ia menggunakan mata langit untuk mencari kediaman Tetua.
Mata langit Erlang Shen tercipta dari mata suci yang menyatu dengan energi langit. Selain mencari jejak dan menghilangkan jejak, mata langit bisa menyegel dan juga mengendalikan apapun, termasuk pikiran dan juga senjata.
Erlang Shen menggunakan mata langit untuk mengendalikan Tetua pertama yang sedang tidur. Erlang Shen memasang segel pengendali di dalam pikiran Tetua pertama.
"Aku melupakan kejadian itu, tapi langkahku membawaku ke sini dan mengembalikan ingatan itu," ucap Erlang Shen.
"Hari ini, kau akan merasakan apa yang dirasakan orang tuaku." Erlang Shen memberi perintah kepada Tetua pertama untuk menyerang sekte. Setelah itu, Erlang Shen menghilang begitu saja.
Erlang Shen muncul ditempat sebelumnya tanpa memakai jubah dan topeng. Ia berjalan dengan santai sembari menikmati pemandangan malam hari.
Wuuuussssss
Sekelabat bayangan melintasi dihadapan Erlang Shen. Tanpa berlama-lama lagi, Erlang Shen langsung mengikuti bayangan tersebut. Bayangan itu berhenti di tempat sepi di pinggiran kota Teratai suci. Bayangan hitam itu berubah menjadi sosok iblis. Lalu dalam sekejap, iblis itu menjelma menjadi manusia.
"Penyamaran yang bagus," ucap Erlang Shen.
"Kau—" Iblis itu tidak bisa mengatakan apapun. Ia mengeluarkan senjata kemudian menyerang Erlang Shen dengan serangan beruntun.
Boooommmmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Serangan iblis itu bertabrakan dengan serangan Erlang Shen. Tabrakan kedua serangan itu menciptakan ledakan keras yang disertai dengan kehancuran.
Wuuuussssss
Dhuaaaaaarrrrr
Puluhan cakram biru melesat kearah iblis tersebut. Di sisi lain, iblis itu menyerang menggunakan puluhan tengkorak. Cakram biru dan puluhan tengkorak berbenturan di langit. Benturan kedua serangan itu menyebabkan ledakan keras yang terdengar hingga ke pusat kota.
"Pergilah, jangan menghalangi tugasku!" titah Iblis itu.
"Aku tidak akan membiarkan iblis sepertimu berulah," bantah Erlang Shen.
"Ha-ha-ha-ha, aku komandan iblis tak akan berbelas kasih kepada siapapun," ucap komandan iblis.
"Kalau begitu, aku akan menghentikanmu." Erlang Shen mengeluarkan tombaknya dan menyerang komandan iblis.
Wuuuussssss.
Traaaangggg
Traaaangggg
Traaaangggg
Dentingan logam terdengar saat tombak langit berbenturan dengan tombak bermata 2 milik komandan iblis. Benturan kedua tombak itu menciptakan percikan api dan juga dua energi yang terus saja bertabrakan.
Wuuuussssss
Tombak biru yang sangat besar melesat kearah komandan iblis. Dari arah berlawanan, tombak merah gelap berputar-putar dan melesat kearah Erlang Shen.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan dahsyat tercipta saat siluet tombak biru berbenturan dengan siluet tombak iblis milik komandan iblis. Ledakan itu membuat pepohonan disekitar tempat tersebut tumbang.
"Aku akui, kau memang kuat, tapi aku memiliki tugas yang jauh lebih penting." Komandan iblis menyimpan tombaknya. Ia berniat untuk melarikan diri, tapi sebuah formasi mengurungnya terlebih dahulu.
"Kau tidak akan kemana-mana," ucap Erlang Shen.
"Apapun yang kau lakukan, kau tidak akan bisa menghalangiku." Pria itu mengeluarkan sebuah giok dan menghancurkan. Wajahnya menjadi jelek saat ia menghancurkan 3 giok yang sama, tapi dia tetap tidak berpindah tempat.
Roaaaarrrrggg
Boooommmmm
Sebelum komandan iblis menyerang, naga biru yang sangat besar menyerangnya. Serangan dari naga biru itu membuat komandan iblis terpental puluhan meter.
"Naga langit penghancur cakrawala," ucap Erlang Shen.
"Sial, Tengkorak darah," ucap komandan iblis.
Roaaaarrrrggg
Boooommmmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Ledakan-ledakan terdengar. Satu persatu, tengkorak darah yang dikeluarkan oleh komandan iblis dihancurkan oleh naga biru tersebut.
Wuuuussssss
Komandan iblis mengeluarkan tombaknya dan menyerang Erlang Shen. Pertarungan kembali terjadi. Pertarungan mereka diikuti dengan dentingan logam yang memekakkan telinga.
Dhuaaaaaarrrrr
Ledakan terdengar. Erlang Shen dan komandan iblis sama-sama terpental. Namun, dengan cepat, Erlang Shen menyerang komandan iblis menggunakan cakram biru yang jumlahnya puluhan.
Boooommmm
Boooommmmm
Boooommmmm
Ledakan terdengar saat komandan iblis menghancurkan cakram biru tersebut. Meski begitu, sebuah cakram biru mengenainya.
Boooommmmm
Erlang Shen tiba-tiba saja muncul dihadapan komandan iblis dan menyerangnya. Serangan Erlang Shen itu membuat komandan iblis kembali terpental.
"Seberapa kuat dia? Dengan kultivasi ranah Raja, ia membuatku terdesak," gumam komandan iblis.
Erlang Shen memainkan tombaknya. Siluet pria raksasa yang memegang tombak muncul dibelakang Erlang Shen. Siluet raksasa yang memegang tombak itu menyerang komandan iblis.
Dengan cepat, komandan iblis mengeluarkan jurus terkuatnya. Siluet iblis ashura dengan 4 wajah dan 4 lengan muncul dihadapan komandan iblis. Siluet iblis ashura itu mengeluarkan energi menjijikkan yang menghancurkan apapun yang ada disekitarnya.
Wuuuussssss
Siluet pria raksasa dan siluet iblis ashura melesat dan bertarung satu sama lain. Pertarungan itu menciptakan ledakan beruntun yang tak henti-henti.