NovelToon NovelToon
Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Melepaskan Diri Dari Jiwa Manusia Serigala

Status: sedang berlangsung
Genre:Manusia Serigala / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain / TKP
Popularitas:823
Nilai: 5
Nama Author: husna_az

"Aku akan melakukan apa pun agar bisa kembali menjadi manusia normal."

Niat ingin mencari hiburan justru berakhir bencana bagi Vartan. Seekor serigala menggigit pergelangan tangannya hingga menembus nadi dan menjadikannya manusia serigala. Setiap bulan purnama dia harus berusaha keras mengendalikan dirinya agar tidak lepas kendali dan memangsa manusia. Belum lagi persaingan kubu serigalanya dengan serigala merah, membuat Vartan semakin terombang-ambing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

"Kamu ini bicara apa sih! Kamu sendiri yang dari awal memulainya, tapi sekarang kenapa kamu menuduhku yang tidak-tidak. Apa kamu melihat ada sesuatu yang berbeda dalam diriku? Tidak 'kan? Semuanya sama saja. Mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan yang mengarahkan hatiku untuk memilih Alexa daripada kamu. Sebaiknya setelah ini kita tidak berhubungan lagi meskipun itu hanya sebatas teman."

Vartan berdiri dan keluar dari ruang rawat Ayara. Dia sebenarnya gugup, takut jika gadis itu tahu kebohongannya. Entah bagaimana jadinya jika Ayara mengetahui rahasianya.

Inginnya Vartan pergi saja dari rumah sakit. Namun, dia tidak tega membiarkan gadis itu sendirian. Akhirnya pemuda itu pun memutuskan untuk menunggu di depan ruangan sambil menunggu kedatangan kedua orang tua Ayara.

Sementara itu, Ayara yang berada di dalam ruangan merasa sangat bersalah. Tidak seharusnya dia berkata demikian. Akan tetapi, kemarin dirinya benar-benar merasakan sesuatu yang aneh sangat berci*man dengan Vartan. Ayara juga tidak tahu perasaan apa itu.

Semalam tiba-tiba saja badannya panas tinggi, bahkan sampai tidak sadarkan diri. Sebelumnya semuanya baik-baik saja, tidak ada tanda-tanda tubuhnya terasa yang lainnya.

Ayara ingin mengejar Vartan dan meminta maaf, tetapi tubuhnya masih terasa lemah jadi, dia kembali merebahkan tubuhnya. Nanti saja saat dirinya dalam keadaan sudah pulih, dia akan meminta maaf kepada pria itu.

***

Cukup lama Vartan menunggu kembalinya orang tua Ayara. Kedua orang tua Ayara sebenarnya berpikir jika Vartan dan putrinya ada sesuatu yang penting untuk dibicarakan, makanya mereka memberi waktu yang lebih untuk berbincang.

"Nak Vartan, kenapa duduk di luar? Apa Ayara mengusir kamu?" tanya ibunya Ayara yang sudah kembali bersama suaminya.

"Tidak, Tante. Baru saja saya menerima telepon dari Mama jadi saya keluar," jawab Vartan sambil menunjukkan ponselnya.

Dia tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya jika dirinya dan Ayara memang benar-benar bertengkar. Entah apa yang akan dipikirkan oleh kedua orang itu.

"Oh begitu, ya sudah ayo masuk!"

"Barusan mama saya meminta saya untuk segera pulang jadi, langsung saja saya pamit. Saya harus segera pulang, takutnya nanti mama marah."

"Kalau begitu kamu hati-hati di jalan. Titip salam buat kedua orang tuamu."

"Iya, Tante, terima kasih. Sampaikan juga salam pada Ayara, maaf tidak bisa berpamitan dengannya. Saya pergi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Vartan pergi dengan berlari kecil. Dia berjanji mulai sekarang akan berusaha untuk menjauhi Ayara. Pemuda itu tidak ingin kejadian seperti hari ini akan terulang lagi di kehidupan mendatang. Vartan juga tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Ayara maupun manusia lainnya. Biarlah dirinya sendiri yang menanggung semua ini.

"Vartan kenapa ya, Pa? Sepertinya dia buru-buru sekali dan terkesan menghindari Ayara. Apa mereka bertengkar ya?" tanya ibunya Ayara pada sang suami.

"Entahlah, Ma. Papa sebenarnya juga merasa seperti itu, tapi kita berpikir positif saja. Mungkin Vartan memang sedang ada urusan mendadak. Kita masuk saja, kasihan Ayara sendirian di dalam."

Kedua orang tua Ayara pun masuk. Keduanya tadi sempat membeli cemilan di minimarket agar tidak terlalu bosan juga di dalam ruangan.

"Ayara, apa kamu tadi bertengkar dengan Vartan? Dia sepertinya terburu-buru sekali mau pulang."

"Mama tadi ketemu Vartan?" tanya Ayara yang mengira jika Vartan sudah pulang sejak tadi.

"Iya, barusan di depan. Dia bilang ada urusan mendadak. Kalian tidak sedang ada masalah, kan?"

"Tidak ada, Ma. Vartan memang sedang ada urusan saja. Aku dan dia baik-baik saja, nggak ada masalah apa pun."

"Ya sudah kalau tidak apa-apa. Mama tidak ingin kamu ada masalah teman-temanmu, apalagi perasaan dia itu pemuda yang baik. Selama ini dia juga yang selalu menjagamu, tapi bukan berarti kamu bisa berpacaran. Ingat Mama tidak memperbolehkan kamu pacaran."

"Iya, Ma. Aku tahu."

***

Vartan pergi ke tempat kerja Mahesa. Dia tidak bisa masuk karena tidak memiliki izin jadi terpaksa menunggu di depan. Mahesa hanya seorang pegawai biasa jadi, tidak bisa masuk dan bertemu seseorang seenaknya.

Vartan mengirim pesan pada Mahesa jika dirinya menunggu di depan. Dia berharap Mahesa bisa bertemu denganmu sekarang. Ada banyak hal yang ingin Vartan ketahui tentang dirinya sebagai manusia serigala. Apa saja yang boleh dilakukan dan tidak, juga apa yang boleh dimakan dan dilarang.

Semuanya ingin Vartan pelajari, tidak ingin ada kesalahan seperti kemarin terulang lagi. Setelah menunggu cukup lama akhirnya Mahesa pun keluar dan menemui Vartan.

"Ada apa kamu ke sini? Mau tanya-tanya soal Alexa dan serigala merah?"

"Bukan. Kita bicara di tempat lain saja. Kamu sudah makan? Mau ngobrol sambil makan sian"

"Kamu lupa siapa kita? Di sini memang ada restoran yang menyediakan daging mentah?"

Vartan melebarkan matanya dan melihat sekeliling. Untung saja tidak ada siapa pun yang mendengar. Dia juga hampir lupa siapa mereka. Vartan sendiri masih bisa memakan nasi karena dirinya juga masih memiliki sisi manusia, berbeda dengan Mahesa yang sudah sepenuhnya menjadi manusia serigala jadi, tidak makan nasi atau makanan yang lainnya, hanya memakan daging. Entah itu daging mentah atau yang sudah matang.

"Kamu bisa pesan ayam atau yang lainnya. Tidak harus daging mentah."

"Tidak usah. Langsung saja kamu bicara, ada apa?"

"Mengenai manusia serigala. Aku ingin mendengar apa saja yang boleh dilakukan dan tidak agar ke depannya aku tidak menyakiti orang-orang di sekitarku."

"Memang apa yang sudah kamu lakukan dan siapa yang sudah kamu sakiti?" tanya Mahesa.

"Aku bertanya padamu, kenapa kamu malah bertanya balik," ujar Vartan dengan kesal.

"Kamu bertanya padaku pasti ada sesuatu yang sudah terjadi. Capat katakan!"

Vartan pun menceritakan apa yang terjadi pada Ayara. Mahesa hanya mendengarkan dan tidak menyala sedikit pun. Dia cukup penasaran dengan apa yang sudah dilakukan Vartan.

"Begitulah ceritanya. Aku tidak ingin Ayara kembali menjadi korban, tidak juga orang-orang yang ada di sekitarku. Aku tidak ingin membuat mereka celaka hanya karena kecerobohanku karena itu aku bertanya, apa saja yang boleh dilakukan dan tidak agar aku bisa lebih berhati-hati."

"Sebenarnya kalau hanya sebatas berci*man tidak masalah, asalkan tahu teknik khususnya."

"Apa itu?"

"Aku tidak tahu karena aku tidak pernah mempelajarinya. Aku juga tidak tertarik dengan manusia, jadi tidak pernah bertanya. Coba kamu tanyakan pada tabib atau pelatih. Mereka pasti lebih banyak tahu tentang kehidupan manusia serigala."

"Apa mereka akan menjawab yang aku tanyakan?"

"Kenapa kamu ragu? Memangnya mereka pernah tidak menjawab pertanyaanmu?"

"Sudahlah lupakan saja. Aku ke sini ingin mendengar jawaban darimu, tapi sepertinya kamu sama sekali tidak tahu apa pun. Percuma aku menunggumu sejak tadi. Aku pergi saja."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!