Usia yang sudah memasuki 33 tahun, membuat tuan muda Anderson merasa frustasi karena tekanan orang tuanya untuk segera menikah. Ditambah dengan semua adiknya sudah berumah tangga, hal itu membuatnya semakin tertekan.
Namun, pertemuan tidak sengaja dengan seorang perempuan muda yang ceria dan menarik, membuat Tuan muda terpesona.
Apakah akhirnya dia akan segera menemukan pendamping hidup dan terhindar dari tekanan kedua orangtuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Kakak dan kakak ipar lama sekali." keluh Flo yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan kakak laki-lakinya untuk memperbaiki hubungan mereka yang tak baik sebelum berangkat bulan madu.
"Sabar Flo, namanya juga pengantin baru ... kayak kamu gak pernah ngerasain aja." sahut Zea menanggapi perkataan adik iparnya itu.
"Khem." dehem Axel begitu dirinya dan Sofia sampai di ruang keluarga dimana semua orang berkumpul saat ini.
Mereka masih asik berbincang hingga tak melihat kedatangan si tuan dan nyonya rumah.
"Ini dia anak sulung dan menantu bunda." kata bunda Meyva yang berdiri dari duduknya. "Apa kabar sayang? Bagaimana bulan madu kalian?" tanyanya terlebih saat Sofia menyalami wanita paruh baya itu.
"Kabar kami baik Bun." jawab Sofia. "Bunda dan ayah bagaimana kabarnya?" tanya wanita itu.
"Kami ... tentu saja baik." jawab bunda Meyva.
Saat Sofia hendak duduk di samping bunda Meyva, tiba-tiba saja Axel langsung menarik tangannya sehingga membuat Sofia sedikit terhuyung ke arahnya.
Axel pun minta Sofia agar duduk tepat di sampingnya. Hal ini membuat semua orang yang ada di sana tertawa geli melihat kelakuan Axel itu.
Mereka semua berbincang sebentar, bahkan Flo pun sudah sempat untuk meminta maaf kembali pada kakaknya. Dan kini keadaan sudah jauh lebih baik tak secanggung sebelumnya.
Kemarin begitu pulang dari hotel, Andrew sebagai suaminya langsung menasehati Flo hingga panjang lebar. Baru kali ini Andrew seperti itu dan hal itu juga salah satu penyebab yang mengatakan Flo sadar jika perkataannya yang di anggap sebuah candaan tenyata sudah sangat kelewat batas yang bisa menyinggung perasaan seseorang.
"Permisi, nyonya muda semuanya sudah siap." kata bik Yuli pada nyonyanya.
"Baik, terimakasih bik." ucap Sofia. "Bunda, ayah dan yang lainnya makan malam sudah siap ... ayo sebaiknya kita makan malam terlebih dahulu, nanti bari di lanjut lagi mengobrolnya." kata Sofia.
"Malah jadi ngerepotin." kata bunda Meyva.
"Bunda ini ngomong apa, gak ada yang merasa di repotkan kok ... kami malah senang bunda dan yang lainnya bisa makan malam di sini." sahut Sofia. "Benarkan by?" tanya Sofia pada Axel.
Berubahnya panggilan Sofia pada Axel membuat salah satu alis pria itu terangkat dengan memandang lekat ke arah Sofia.
"By?" kata Rainard mengulang panggilan kakak iparnya.
"Iya by ... hubby yang artinya suami." terang Sofia. "Ada yang salah?" tanyanya.
Mereka semua tau jika hubby itu panggilan untuk suami, tapi rasanya sedikit geli saja saat seorang Axel yang begitu dingin, acuh di panggil dengan panggilan semanis itu oleh seorang wanita.
"Ah enggak kok kak, gak ada yang salah." sahut Zea yang takut jika kesalahan pahaman kembali terjadi. Apalagi jika melihat Axel sudah mulai menatap mereka dengan tajam. "Aku begitu lapar ... apa bisa kita makan sekarang?" tanya Zea dengan tangan memegang perutnya seolah-olah wanita itu benar-benar sedang kelaparan.
❤️
"Besok kamu juga sudah mulai berangkat sayang?" tanya Axel yang melihat pantulan Sofia dari cermin.
Posisinya saat ini Sofia sedang duduk di kursi depan meja riasnya dan Axel berdiri tepat di belakang istrinya.
"Belum, masih lusa." jawab Sofia.
Keduanya langsung masuk kedalam kamar begitu bunda Meyva dan yang lainnya pulang. Oleh-oleh pun telah di bagikan langsung pada orangnya.
"Ayo kita tidur, kamu butuh banyak waktu untuk beristirahat." kata Sofia yang sudah berdiri dari duduknya dan berbalik badan agar bisa berhadap-hadapan dengan suaminya.
"Kamu tidur duluan saja, ada yang harus aku kerjakan." kata Axel.
"Aku gak akan tidur kalau kamu gak ikut tidur juga di sampingku." kata Sofia dengan begitu tegas sehingga membuat Axel menghela nafasnya.
"Baik, ayo kita tidur." kata Axel yang lebih baik mengalah dahulu.
Dia berpikir akan kembali keruang kerja nanti begitu Sofia sudah benar-benar terlelap. Namun tenyata semua itu hanya terjadi di dalam angan-angan saja.
Sepanjang tidur Sofia terus saja memeluk tubuh suaminya, sehingga membuat Axel begitu susah untuk kabur ke ruang kerjanya.
❤️.
"Sayang, boleh minta sesuatu?" tanya Axel pada Sofia yang tubuhnya berada di pelukan pria yang kini berstatus sebagai suaminya.
"Tentu saja." jawab Sofia.
"Bisa minta tolong untuk datang ke perusahaan nanti siang?" kata Axel.
"Ya, nanti aku kesana sekalian aku bawakan bekal makan siang untukmu." jawab Sofia
"Terimakasih sayang, aku mencintaimu." ucap Axel.
Pria itu melabuhkan beberapa kali kecupan di puncak kepala Sofia sebelum akhirnya pergi berangkat bekerja.
Sofia pun memilih untuk pergi ke kamarnya karena ada sesuatu yang harus dia kerjakan di sana.
Beberapa jam telah berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas siang. Sofia pun memilih untuk membersihkan tubuhnya sebentar.
Tadi begitu urusan di kamar telah selesai, Sofia pun memilih ingin kembali turun ke bawah tepatnya di area dapur.
Wanita itu menyiapkan segala bahan yang dia butuhkan untuk membuat makan siang Axel.
Mungkin ada yang beranggapan jika Sofia adalah istri dari seorang pengusaha kaya ... kenapa pakek repot-repot memasak langsung, nyuruh art atau beli aja kan lebih praktis.
Maka jawabannya, iya lebih praktis namun effortnya berbeda, rasanya akan lebih gimana gitu.
Sofia tiba di perusahan Axel sudah hampir tengah hari. Wanita itu langsung bergegas menuju di mana ruangan suaminya berada saat ini.
Cklek
Sofia tersenyum tipis melihat apa yang dikerjakan sang suami saat ini. Sangking fokusnya, Axel sampai tak sadar jika ada Sofia yang tengah berdiri di dekat pintu masuk.
Dengan langkah pelan namun pasti, Sofia mulai berjalan mendekat ke arah Axel.
Tak
Sofia meletakkan apa yang dia bawa tepat di depan Axel duduk. Maka secara otomatis Axel yang sibuk dengan beberapa berkas di hadapannya pun mendongakkan kepalanya.
"Sayang." panggil Axel yang berdiri untuk menghampiri sang istri. "Kapan kamu datang kok aku sampai ... " kata Axel yang langsung terpotong oleh perkataan Sofia.
"Kok kamu sampai tak tau aku datang." kata Sofia yang di angguki oleh Axel. "Terang saja kamu gak tau, kamu begitu fokus dengan kertas-kertas itu." sambung Sofia yang menunjuk ke arah dokumen-dokumen yang ada di meja Axel mengunakan dagunya.
"Maaf." ucap Axel yang merasa bersalah.
"Maaf? kamu gak salah kok jadi buat apa minta maaf." kata Sofia. "Sudah waktunya makan siang, jadi ayo makan dulu." sambung wanita itu.
Dengan patuh Axel mengikuti Sofia berjalan ke arah sofa dan duduk di sana. Sementara Sofia sendiri dengan cekatan mulai membuka satu persatu kotak bekal yang dia bawa.
Untuk makan siang kali ini Sofia memutuskan untuk membuat sup ayam lengkap dengan sambal dan tahu juga tempe goreng sebagai pelengkapnya.
next, semangatt thorr
cerita bagus ..