Fifiyan adalah anak dari ketua mafia kegelapan yang dikenal kuat dan kejam, banyak mafia yang tunduk dengan mafia kegelapan ini. Tetapi disaat umurnya yang masih belia pada perang mafia musim dingin, keluarga besarnya dibunuh oleh mafia musuh yang misterius dimana membuatnnyabmenjadi anak sebatangkara.
Disaat dia berlari dan mencoba kabur dari kejaran musuh, Fifiyan tidak sengaja bertemu dengan seorang pria kecil yang bersembunyi di dalam gua, karena mereka berdua berada di ambang kematian dan pasukan mafia musuh yang berada diluar gua membuat pria kecil itu mencium Fifiyan dan mengigit lehernya Fifiyan. Setelah kejadiaj itu, Fifiyan dan pria kecil itu berpisah dan bekas gigitannya berubah menjadi tanda merah di leher Fifiyan.
Apakah Fifiyan mampu membalaskan dendam atas kematian keluarganya? Apakah Fifiyan mendapatkan petunjuk tentang kehidupan Fifiyan nantinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amanat Sesepuh
Aku terus berpikir dan terus memahami dokumen yang ditemukan oleh Han di gudang bawah tanah, jika Han tidak menemukan dokumen ini pasti aku tidak tahu sebenarnya aku itu siapa.
Aku menatap kearah langit dan berpikir pantas saja Fiyoni, Fifiyon, dan Fiyani terlihat nampak membenciku. Aku pikir bukan karena aku yang manja dan bersikap lemah kepada mereka, aku pikir mungkin aku bukan kembaran Fiyani yang membuat mereka terlihat sangat dendam kepadaku.
Kriiinggg
Terdengar suara ponsel Han terdengar dengan keras, aku kira Han akan bangun dan mengangkat telpon itu tapi Han malah pulas saat tertidur di tanah, aku mengambil ponselnya dan mengangkat telepon itu.
"Halo Han! Bagaimana? Apa kau menemukan Valentina? Keadaan sangat genting di dunia mafia dan sesepuh organisasi pusat sedang sakit parah, sesepuh organisasi ingin bertemu dengan Valentina!'
"Tetua sakit apa?" Tanyaku dingin.
"Valentina!! Astaga!! Cepat kembali ke organisasi wilayah utama!" Ucap seorang pria dengan dingin.
"Lencanaku hilang, aku..."
"Han sudah membawakan lencanamu yang baru, kemana Han?"
"Han sedang tidur."
"Haish anak itu! Ya sudah cepat kemari, sesepuh ingin memberitahukanmu sesuatu!" Ucap pria itu serius dan mematikan teleponnya.
"Kak Han!!" Ucapku menggerakkan tubuh Han yang membuatnya membuka kedua matanya.
"Ada apa?"
"Kita ke organisasi wilayah utama dulu."
"Oh ya lupa astaga, mari-mari kita pergi!" Ucap Han beranjak berdiri dan berjalan mendahuluiku menuju ke sebuah pesawat mewah di depanku.
"Fifiyan, ini lencanamu..." gumam Wan memberiku lencana petinggi organisasi wilayah utama.
"Kak Wan, memangnya... Sesepuh sakit apa?" Tanyaku bingung.
"Sakit tua, sudah lama sebenarnya setelah kita keluar dari markas tapi kali ini sesepuh ingin sekali bertemu denganmu agar dia bisa meninggal dengan tenang."
"Astaga! Kenapa sesepuh berkata seperti itu?"
"Aku tidak tahu, mending kita kesana saja dulu."
"Tapi dari Amerika ke Rusia itu sangat jauh kak Han dan..."
"Yaahh mau bagaimana lagi, kamu istirahatlah dulu."
"Yaah baiklah..." desahku terduduk dengan santai sambil menatap keluar jendela pesawat.
Perjalanan panjang dan berjam-jam aku rasakan, aku melamun tanpa bisa tidur sedangkan Han kembali tertidur di kursi pesawat. Tidak lama aku melihat pesawat mendarat di landasan udara, aku membangunkan Han yang membuat Han berjalan mendahuluiku sambil terus menguap.
Bangunan yang sangat besar dan megah terlihat di kedua mataku, sudah sepuluh tahun aku tidak berada disini setelah berhasil menjadi ketua mafia dan memutuskan tinggal di wilayah Asia sehingga aku tidak pernah lagi datang ke wilayah Rusia.
Wilayah Rusia, Wilayah Eropa, dan Wilayah Amerika adalah Wilayah dengan mafia tertinggi dan terkejam diantara wilayah yang lainnya. Aku tidak tahu mafia siapa saja yang menjadi mafia terkuat di setiap wilayahnya hanya saja mafia milikku adalah mafia yang terkenal kejam dan kuat di wilayah Rusia.
"Selamat datang Valentina!" Ucap seorang pria memelukku erat, pria didepanku adalah Alexander ketua organisasi tetapi karena tetua sudah lanjut usia membuatnya diangkat menjadi tetua saat ini.
"Terimakasih tetua..." gumamku pelan.
"Mari, sesepuh ingin bertemu denganmu sejak lama!" Ucap Alexander berjalan mendahuluiku, aku mengikuti langkah kakinya menuju ke sebuah kamar yang berada di ujung lorong. Di depanku aku melihat seorang pria tua yang kurus kering terbaring di tempat tidur.
"Sesepuh, Valentina sudah datang..." ucap Alexander pelan yang membuat sesepuh membuka kedua matanya menatapku dan Alexander berjalan pergi meninggalkan kamar.
"Valentina?"
"Hormat tetua..." gumamku pelan, sesepuh menggerakkan tangannya dan aku langsung menggenggamnya lembut.
"Valentina, kau sekarang semakin dewasa ya..."
"Iya tetua, mmm kenapa tetua mencariku?" Ucapku pelan.
"Ada yang ingin aku beritahukan padamu..." gumam sesepuh pelan.
"Apa itu tetua?"
"Kebenaran tentang dirimu, Han menemukan dokumen kelahiranmu bukan?"
"Mmm iya tetua, apa itu benar?" Ucapku pelan.
"Benar, kau adalah anak dari campuran keluarga Valentin dengan Viollet, hubungan terlarang yang membuatmu harus menderita."
"Maksudnya tetua?"
"Sejak dulu, keluarga Valentin dan keluarga Viollet adalah musuh bebuyutan bahkan ayahmu dulu terkenal nakal jadi banyak keluarga yang membenci keluarga Valentin dan berusaha membasminya."
"Benarkah? Lalu tetua?" Tanyaku pelan.
"Saat istri sah ayahmu meninggal membuat anak-anaknya sangat membenci ayahnya dan membenci anak-anak dari hubungan terlarang itu. Kamu memiliki dua kakak kembar yang bernama Fafiyon dan Fefiyon, tapi sejak bayi kalian berpisah karena ayah dan ibumu dulu menyebarkan letak kalian bertiga karena ayahmu takut kalau kalian dibunuh oleh keluarga lainnya."
"Benarkah? Lalu tetua?" Tanyaku serius.
"Saat kau memutuskan untuk hidup mengelana, Fafiyon datang ke markas dan menanyakanmu. Dia benar-benar hebat bahkan karenanya penyakitku kambuh dan banyak bawahanku yang mati."
"Kenapa dia mencariku?"
"Aku tidak tahu, saat tahu kamu sudah tidak disini maka dia langsung pergi menghilang."
"Apa tetua memiliki informasi dimana keberadaannya?" Tanyaku pelan.
"Kalau tidak salah terakhir yang aku dapatkan informasinya kalau Fafiyon berada di wilayah Eropa barat dan Fefiyon berada di wilayah Antartika, walaupun berbeda wilayah tapi mereka sering kali bekerjasama. Alasan kenapa Fafiyon bisa dengan mudah masuk ke wilayah Eropa Timur karena kau dan Fafiyon berada di satu benua Eropa."
"Benarkah? Nanti Valentina akan mencari tahu tetua..." Gumamku pelan.
"Oh ya, aku telah memutuskan untuk mengangkatmu menjadi ketua petinggi tertinggi di wilayah Eropa Timur jadi musuhmu akan antar negara wilayah jadi kamu harus terus berhati-hati!"
"Tapi... Apakah saya mampu untuk..."
"Aku tidak meragukan kemampuanmu dan berharap kau bisa mengalahkan musuh dan menjadi pemimpin tertinggi di wilayah Eropa timur!" Ucap sesepuh serius.
"Mmm b-baik tetua, saya aku melakukan amanat anda tetua."
"Oh ya, kata Han... Kau terikat oleh ketua tertinggi wilayah Amerika?" Ucap sesepuh pelan.
"Tunggu... Ketua petinggi tertinggi? Apa dia pemimpin tertinggi wilayah?" Tanyaku terkejut.
"Benar, Finley Viollet adalah petinggi tertinggi wilayah. Finley, Fafiyon, dan Fefiyon adalah petinggi tertinggi organisasj!" Ucap sesepuh serius.
"Mmm tetua, apa akan bermasalah jika aku menikah dengannya dan memiliki anak dengannya?"
"Sebenarnya bermasalah karena melewati wilayah, aku takut kau dibunuh olehnya tapi kalau kau kuat dan hebat pasti aku yakin kau bisa menjaga dirimu."
"Ohh mmm baik tetua, Valentina akan terus berlatih agar kuat tetua."
"Baguslah, bisa melihatmu tumbuh sehat membuatku sangat tenang, aku harap kau bisa memimpin wilayah Eropa Timur... cucuku..." Ucap sesepuh pelan dan meninggal di depanku.
"Baik tetua, saya akan menjaga amanat tetua..." gumamku meneteskan air mataku pelan, aku meletakkan kedua tangan sesepuh di atas dadanya dan menutupi tubuhnya dengan selimutnya.
"Apa sesepuh sudah... Meninggal?" Ucap Alexander pelan.
"Ya tetua..." gumamku pelan dan mengusap air mataku.
"Amanat yang diberikan padamu sangat besar jadi kamu harus lakukan yang terbaik Valentina!" Ucap Alexander pelan dan aku menganggukkan kepalaku pelan.
Aku kira kalau dokumen itu akal-akalan orang lain tapi ternyata dokumen itu benar, aku berpikir apa yang harus aku lakukan kedepannya dengan jabatan yang baru? Itu yang aku pikirkan.