NovelToon NovelToon
Demi Menjaga Kewarasan

Demi Menjaga Kewarasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Jelita Putri Maharani adalah seorang perempuan cantik berumur 27 tahun yang menjadi piatu sejak dia masih duduk di kelas V SD.

Suatu ketika, papa Jelita sakit keras dan sebelum meninggal dia meminta putri kesayangannya itu untuk menikah dengan Rico Putra Permana, pria tampan berumur 30 tahun anak dari sahabat papanya dengan maksud agar Jelita ada yang menjaga.

Namun siapa sangka, 2 bulanan setelah pernikahan, Jelita mulai melihat sifat asli suami, mertua dan adik iparnya yang membuat emosi Jelita makin lama makin naik.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Yuk simak novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27 David Berkunjung ke Rumah Jelita

"David itu siapa sih, Ta?" tanya Ratih penasaran.

"Teman dekatku, Tih," Jelita merasa malu kalau mengaku jujur.

"Teman dekat apa teman dekaat? Jujur saja lah Ta. Masa' mantan pacarmu kamu bilang teman dekat, cinta pertama lagi," Jefry malah buka kartu.

"Oo mantan cinta pertamamu? Ganteng gak, Ta?" Ratih kumat usilnya.

"Kalau ganteng kenapa? Kamu mau kenalan sama dia? Pingin jadi pacarnya? Iya deh kapan-kapan aku kenalin kamu ke dia," canda Jelita.

"Kalau ganteng dan kaya mau dong Ta, kamu ikhlas kan kalau mantanmu jadi pacarku," Ratih mulai ngelantur lagi.

"Yee, main serobot saja," cibir polisi muda itu.

"Sudah malam nih, mending kalian segera pulang deh, ngantuk banget aku," usir Jefry terang-terangan.

"Huu, ada tamu kehormatan malah diusir. Dasar gak punya perasaan," sungut Ratih dengan maksud bercanda.

"Kamu kalau belum pernah punya bayi jangan bawel, Tih. Bayiku itu kalau malem kadang rewel soalnya harus ganti popok kalau gak gitu ya laper," sergah bapak muda itu.

"Ya sudah Jef, kalau begitu kita pamit pulang dulu ya, sorry lo kita sudah ganggu jam istirahatmu. Salam untuk keluargamu," ucap Jelita setelah bangkit dari tempat duduknya dengan diikuti Ratih, lantas kedua perempuan itu pun meninggalkan rumah Jefry.

*

Hari Kamis sore, Bik Sumi dan Wati sudah kembali ke rumah Jelita dengan dijemput oleh Pak Seno, sedangkan Jelita sendiri masih ingin tinggal lebih lama di rumah Ratih karena sudah malas tinggal seatap dengan Rico dan keluarganya.

Sementara itu, Rico yang sudah mendapatkan rumah kontrakan dengan biaya sewa 15 juta per tahun segera memberitahu keluarganya dan mereka pun mulai pindahan pada hari Minggunya.

Begitu semua kamar yang bekas ditempati oleh keluarga Baskoro kosong, Bik Sumi dan Wati dibuat geleng-geleng karena kondisi kamar yang berantakan dan kotor gegara jarang dibersihkan oleh pemakainya.

Sejak hari Rabu, Jelita benar-benar merasa lega karena bisa hidup dengan tenang kembali, dan suasana rumahnya pun kembali nyaman seperti semula.

Sabtu jam 7.03 malam...

Tampaklah David memasuki halaman rumah Jelita yang disambut oleh Pak Seno.

"Mas cari siapa ya?" tanya ART itu.

"Sepertinya Pak Seno sudah lupa dengan saya," David tersenyum tipis.

"Oalaah, Mas David ya?" ucap Pak Seno setelah berusaha mengingat beberapa detik sampai dahinya agak mengkerut.

"Iya Pak Seno, saya David," sahut pemuda ganteng tersebut.

"Maaf lo Mas kalau saya lupa, soalnya sudah lama buanget gak ketemu," jujur ART itu.

"Gak apa-apa Pak Seno, saya maklum kok," timpal David.

"Mas David mau ketemu Mbak Jelita? Masuk saja Mas. Mbak Jelita nya ada kok."

Tak berapa lama, David pun melangkah menuju ke ambang pintu rumah Jelita.

"Permisii," suara David sedikit menggema di dalam rumah, beberapa detik kemudian muncullah sosok Jelita.

"Loh, David. Silahkan masuk, Vid," perempuan cantik itu mempersilahkan tamunya masuk.

"Aku dengar Oma Clara habis terpeleset di kamar mandi dan dioperasi ya? Maaf ya Vid aku belum sempat njenguk, soalnya sedang ngurus proses perceraian," Jelita mengawali obrolannya.

"Iya Ta, tapi sekarang lebih mendingan kok. Nyantai Ta, njenguknya kapan-kapan saja, kerjakan saya urusanmu yang lebih penting," balas pemuda tersebut.

"Kamu mau bercerai dengan suamimu, Ta?" imbuh David pura-pura tidak tahu masalah yang dihadapi Jelita.

"Iya Vid, siapa juga yang mau membina rumah tangga dengan laki-laki brengsek seperti dia. Ditambah lagi keluarganya kayak begitu. Haduh, amit-amit. Bisa depresi aku. Untung mereka sudah pindah dari sini," keluh perempuan berumur 27 tahun itu.

"Keluarga Rico juga tinggal di sini?" tanya David agak kaget karena baru tahu jika keluarganya Rico tinggal di rumah Jelita.

"Iya Vid. Awalnya aku kasihan sama mereka soalnya batas kontrak rumahnya sudah habis. Eh, setelah diijinkan tinggal di sini la kok kelakuan sama omongannya ternyata begitu," tutur perempuan tersebut.

"Kelakuan sama omongannya begitu bagaimana maksudnya, Ta?" David sengaja bertanya sekalipun sudah tahu garis besarnya dari Jefry.

"Sudahlah Vid, jangan tanya soal mereka, males aku bahasnya," jujur Jelita.

"Maaf banget Ta kalau pertanyaanku tadi sudah membuat kamu gak mood."

Percakapan mereka terhenti sejenak karena muncul Bik Sumi yang membawa sebuah nampan yang di atasnya ada segelas teh hangat dan setoples cemilan.

"Bik Sumi, apa kabarnya? Sudah lama sekali kita gak ketemu," sapa David.

"Kabar saya baik, Mas. Iya Mas David kita sudah lama banget gak ketemu, la Mas nya kan pindah ke Jakarta. Pas lagi main ke kota ini Mas David juga gak pernah ke sini lagi to," sahut ART itu.

"Iya Bik Sum, soalnya kalau pas ke sini, saya cuma sebentar, yang biasa lama tinggal sama Oma ya Mama," jelas pemuda ganteng tersebut.

"Ya sudah Mas, kalau begitu saya tinggal ke belakang dulu. Silahkan diminum dan dicicipi cemilannya, Mas," ucap Bik Sumi.

"Iya Bik Sum, trimakasih," balas David yang kemudian meminum teh hangat itu hingga 1/3 gelas.

"Kabar Om dan Tante gimana, Vid? Mereka sehat?" lanjut Jelita.

"Kedua orang tuaku sehat kok, Ta. Bulan depan mereka bakal ke kota ini untuk njenguk Oma," jawab pemuda itu.

"Gimana dengan bisnis kalian di Jakarta?" kata Jelita.

"Syukurlah Ta, lumayan maju," ujar David.

"Sudah punya calon belum nih?" imbuh perempuan berumur 27 tahun tersebut.

"Aku masih enak ngejomblo, Ta. Nyari istri jaman sekarang sudah susah, antara chasing dengan sifat asli sering jauh berbeda," jujur David.

Perbincangan antara Jelita dengan David berlangsung hingga jam 8.42, lalu pemuda itu pun pamit pulang.

*

Setelah mempertimbangkan selama beberapa hari, akhirnya Elvira pun setuju bekerja di toko baju Jelita sekaligus menjadi model untuk mempromosikan baju-baju tersebut dan produk kosmetik dagangan Ratih. Karena jaman sekarang sudah serba digital, mereka melakukan promosi lewat instagram.

Sementara itu, Rico yang beberapa kali memantau rumah Ratih, akhirnya dia pun tahu jika Elvira tinggal dengan sahabatnya Jelita dan bekerja di sebuah toko baju yang belum dia ketahui jika toko tersebut milik Jelita. Begitu ada kesempatan yang tepat, pemuda itu pun mencegat Elvira di saat perempuan tersebut menunggu jemputan Ratih.

"Ngapain kamu ke sini?!" sengak Elvira.

"Aku kangen sama kamu lo, El," jurus rayuan gombal pemuda itu mulai keluar.

"Cih!" Elvira mendecih lalu mencibir.

"Kedua orang tuaku sudah setuju kalau aku pacaran sama kamu El, kita balikan yuk," Rico pasang tampang melas.

"Ogah!" ketus perempuan cantik itu.

"Ayolah Yaang, aku cinta beneran sama kamu lo. Sebentar lagi aku sama Jelita kan cerai," Rico memohon.

1
Saad Kusumo Saksono SH
bagus
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Idahas 3105
sdh numpang gak mau bantu2 lagi
Idahas 3105
beuhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!