Dibesarkan dalam sebuah organisasi rahasia, membuat dua orang gadis dan dua orang pemuda tumbuh menjadi pembunuh berdarah dingin, masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda.
Chu Haitang adalah seorang dokter ajaib, dia menguasai berbagai macam pengobatan modern maupun tradisional.
Bao Yunceng adalah seorang ahli penempaan senjata, dia sangat lihai dalam membuat berbagai macam benda yang mematikan.
Liu Jinhong adalah seorang ahli strategi sekaligus ahli pedang, jurus-jurusnya terlihat sangat lembut, namun mematikan.
Rong Siyue adalah seorang ahli menundukkan binatang, dia sangat pandai dalam mata-mata dan menyusup.
Keempat orang tersebut dipertemukan pada saat berusia 5 tahun, mereka hidup sebagai saudara dan saling melindungi satu sama lain. Bekerja di bawah naungan seorang tuan yang misterius sekaligus kejam, membuat mental dan pemikirannya berbeda.
Bagaimana jika keempat orang tersebut mengalami perpindahan waktu? Masih bisakah mereka menjadi saudara yang rukun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PAMIT
Pagi harinya, semua anggota keluarga sibuk dengan berbagai macam kegiatan, para wanita menyiapkan sarapan, sedangkan pria mulai mencari kayu bakar. Namun pada saat mereka berniat untuk keluar dari goa, tumpukan kayu bakar terlihat menggunung, dua sosok orang asing kembali dengan beberapa tentengan di tangannya, keringat mengucur deras dari tubuh kedua orang itu.
Chu Haitang mengerutkan dahi, dia tidak terbiasa mendapatkan apapun dari orang asing. Di kehidupan pertamanya, dia hanya dekat dengan 3 orang rekan kerja, mereka saling melatih dan saling melindungi satu sama lain.
Chu Wentian menyipitkan mata, ada jejak kecurigaan melintas di wajah pemuda itu. Meskipun dia terlahir dari seorang petani, selama berinteraksi dengan Chu Haitang beberapa hari ini, membuat pemikiran pemuda itu sedikit lebih terbuka dari sebelumnya.
"Apa yang kalian lakukan? Cepat masuk dan beristirahat!" ucap Chu Rong, pria itu tidak menyembunyikan jejak ketidaknyamanan di matanya.
"Paman, kami hanya ingin membantu kalian mengumpulkan kayu bakar. Lagi pula selama dua hari terakhir kami juga mendapatkan perawatan serta makan secara gratis," Song Jinchen berbicara, dia tidak ingin keluarga kecil itu berprasangka buruk terhadapnya.
"Kalian adalah orang luar, ada banyak sekali binatang buas di hutan. Jangan pergi terlalu jauh, tetaplah di sini! Biarkan kami yang mencari kayu bakar!" Chu Rong tidak ingin kedua pemuda itu salah paham, dia langsung menjelaskan keberatannya.
"Baiklah paman, lain kali kami tidak akan melakukan hal yang membuatmu merasa terganggu," jawab Song Jingchen sambil menundukkan wajahnya.
Chu Haitang hanya menggelengkan kepala melihat orang-orang itu, "Sarapan akan segera siap, pergilah mencuci tangan!"
Song Jingchen dan Zhao Gong mengangguk, keduanya bergegas mengambil air dan membasuh wajah serta tangannya.
"Ayah, kayu bakar ini jumlahnya sangat banyak, cukup untuk kita melewati musim dingin, tidak perlu keluar dari goa!" Chu Haitang menyarankan, dia tidak ingin melihat ayah dan kakak laki-lakinya kerepotan.
"Baiklah, ayah tidak akan pergi!" jawab Chu Rong, dia bergegas masuk ke goa di ikuti yang lainnya.
Lao Shi dan Pei Yuwen telah menyiapkan mangkuk dan sendok, sarapan pagi ini cukup kaya, ada panekuk telur dan daun bawang, ada juga bubur kurma merah untuk mengisi tubuh semua orang.
"Cepat duduk dan makan!" Lao Shi segera memberi intruksi sambil melambaikan tangan, semua orang bergegas, mereka sangat menyukai makanan yang dimasak oleh para wanita, rasanya benar-benar jauh berbeda dengan makanan yang ada di luar.
Setelah menyelesaikan sarapan, Song Jingchen duduk di depan Chu Haitang, dia berbicara dengan sangat serius kepada gadis itu. "Nona Chu, bisakah anda menyembuhkan racun dingin yang bersarang di tubuhku?"
Chu Haitang menatapnya dengan dahi yang sedikit berkerut, "Aku bisa melakukannya, hanya saja kau harus mempersiapkan sendiri obatnya."
"Nona Chu bisa yakin, aku akan mengirim orang untuk mencarinya," jawab Song Jingchen, dia tidak menyembunyikan kebahagiaan di matanya.
Chu Haitang mengambil pisau, kemudian keluar dari goa. Dia mendekati pohon dan mengambil kulitnya, kemudian menuliskan beberapa resep yang harus dipersiapkan. "Ada 2 macam herbal yang langka, jika bawahanmu berhasil mendapatkannya, kau bisa mencariku."
Song Jingchen mengangguk, dia mengambil kulit pohon itu dan memeriksa tulisan di sana. Setiap huruf di tulis dengan tegas dan rapi, menunjukkan bahwa pemilik tulisan merupakan orang yang terbuka dan tidak suka bertele-tele.
"Tulisan yang indah!" ucapnya memberi pujian.
"Apakah nona Chu berniat untuk tinggal di goa ini selamanya?" tanya Song Jingchen.
Chu Haitang menggelengkan kepala, "Beberapa bulan lagi tahun baru akan segera tiba, setelah musim dingin selesai, keluarga kami berniat untuk mencari desa dan membangun rumah."
"Itu bagus! Nona Chu, jika anda tidak keberatan, aku ingin memberikan sebuah saran. Pergilah ke desa Gujia di kabupaten Gaosui, anda dapat menemukan kepala desa Li Meng, serahkan token ini padanya, dia akan membantumu untuk mendapatkan surat pendaftaran rumah tangga, termasuk mengurus akta tanah yang ingin anda beli untuk membangun rumah di sana. Kehidupan warga desa juga cukup baik, sekalipun tidak sekaya orang kota," ucap Song Jingchen sambil menyerahkan sebuah token.
Mata Chu Haitang berkedip, mereka tidak mungkin kembali ke desa sebelumnya dan harus mencari desa lain sebagai tempat tinggal baru. Untungnya pemuda itu memberikan referensi yang sangat baik dan juga dukungan untuk mempermudah melakukan segalanya.
"Jika seperti itu, aku tidak akan sopan!" ucap Chu Haitang, dia segera meraih token itu dan menyimpannya. Song Jingchen menganggukan kepala, dia melirik ke arah Zhao Gong sebelum akhirnya berpamitan kepada semua orang. Dia harus bergegas mencari tanaman herbal yang bisa menyembuhkan racun dingin yang dideritanya.
"Nona Chu, giok ini bisa anda gunakan jika memiliki kesulitan. Pergilah ke ibu kota dan temui tuan Wu San, dia bekerja di prefektur Long'an. Jika dia bertanya, anda bisa menyebutkan namaku, Song Jingchen!" ucap pemuda itu, dia melepaskan giok yang ada di pinggangnya dan memberikannya pada Chu Haitang.
Chu Haitang menganggukan kepala, "Terima kasih, anda juga harus lebih berhati-hati. Jika semua bahannya telah terkumpul, jangan lupa untuk mencariku!"
Song Jingchen mengangguk, dia segera berpamitan kepada semua orang. Lao San melihatnya dengan rumit, awalnya dia sangat senang melihat kedekatan antara pemuda itu dengan cucu perempuannya, siapa sangka Song Jingchen akan pergi.
Meski berat hati, wanita tua itu tetap menunjukkan senyuman ramahnya. "Jangan lupa untuk mengunjungi rumah baru kami nanti."
Song Jingchen menjawab dengan tulus, "Tentu, saya juga masih membutuhkan nona Chu untuk menyembuhkan racun."
Setelah kepergian kedua orang pemuda asing itu, suasana di goa nampak sangat sepi. Chu Rong dan Chu Wentian sibuk membelah kayu bakar, sementara Pei Yuwen dan Chu Yunling menjahit pakaian baru.
Chu Haitang pergi untuk memetik buah-buahan dan tanaman herbal, di musim dingin, dia tidak mungkin bisa keluar dari goa. Ada salju di mana-mana, dan dia tidak ingin membeku.
Setelah semua keranjang terisi penuh, Chu Haitang bergegas pulang dan melihat neneknya yang berkali-kali membuang nafas.
"Nenek!" Chu Haitang menyapa, Lao Shu tersenyum tipis.
"Sangat membosankan berada di tempat ini, nenek ingin segera memiliki rumah sendiri," ucap Lao Shu.
Chu Haitang mengelus tangan keriput wanita tua itu, "Sangat sulit untuk mempekerjakan orang di musim dingin. Mari kita bicarakan lagi nanti!"
Lao Shu mengangguk, dia berjalan masuk ke dalam goa kemudian mengambil tabung bambu dan menyerahkannya pada Chu Haitang. "Minumlah! Kau pasti haus setelah berkeliaran begitu lama di hutan. Nenek akan membuat sup untuk menghangatkan perut semua orang!"