CINTA DAN PENGKHIANATAN

BAB 37.

Elsye kembali ke jakarta.

Pagi sekali Iqbal sudah mengantar mengantar Elsye ke bandara, ada banyak oleh² yang mereka bawa, terutama kesukaan mama dan papa sala lauk frozen.

Di Bandara jakarta Elsye sudah ditunggu Aldo .

Geri tidur dari mulai naik pesawat.

Aldo membuka pintu dan membawa koper dan barang² lain yang di bawa istrinya.

Elsye langsung menidurkan Geri ketempat tidur dan ikut rebahan juga di kasurnya

" Kangen Elsye ".

Kata Aldo.

" Harus sekarang ?" .

Kata Elsye.

" Gatalnya sekarang kok garuknya nanti ?".

" Elsye mandi dulu boleh ? ".

" Sambil mandi aja nanti abang gosok kan ".

" Memang betul kata papa,apa maunya harus dapat ".

Mereka masuk kekamar mandi mengisi bath up dengan air dingin.

Aldo Melancarkan aksinya.

Elsye memang mengaduh karena sakit , Aldo sering dengan kasar melakukannya pada Elsye , itulah bedanya Aldo dan papanya bila berhubungan dengan Elsye, sehingga Elsye lebih suka kalau mertuanya melakukannya dari pada Aldo suaminya.

Tak terhitung tanda kepemilikan di buatnya di tubuh Elsye tapi anehnya Elsye menyukainya, mereka sama sama hiper seks .

Hampir dua jam mereka melakukannya bukan hanya di bath up tapi juga dia mengangkat mita ke close up, itu permainan gila, berakhir diatas ranjang sampai ranjang basah.

Pasangan gila.

Mereka kembali mengulangi mandi dan terkapar tidur kecapekan

Elsye tertidur disamping Geri dan Aldo tidur di sofa.

Dirumah mamanya bibi menggoreng kan sala lauak oleh² yang dibawanya untuk Sofi memanaskan rendang dan gulai nangka.

Sofi makan sala lauk dengan nikmat, Iyan sampek ketawa melihatnya..

" Eeee. Mama cangok "

Katanya dalam bahasa minang ( cangok \= rakus )

" Aaaa kooo "

kata Sofi gagap ( aaaa koo, apaan sih ).

Mereka ketawa².

Sekian lama kenal Fikri sampai sudah jadi istri, belum pernah Nisa kerumah Fikri.

Ternyata rumah Fikri besar sekali, halamannya seperti taman bunga, didinding ruang tamu telah terpampang foto mereka bertiga , Fikri, Nisa dan Rumi , foto itu berukuran besar.

Nisa salut pada Fikri rumahnya tertata bersih dan rapih.

"'ayooo kita nanti tinggal disini apa di ruko ? "

Tanya Fikri.

" Disinilah pa,ini mama Rumi sudah turun dari surga, gimana ma ?".

" Gimana senangnya Rumi lah, mama ngikut ".

" Horeeee , sini ma Rumi kasih tahu kamar mama sama papa".

Rumi membawa Nisa ke lantai dua, dalam kamar itu sudah terpampang foto Nisa dan Fikri waktu mereka jalan² di jakarta.

Fikri yang membuntuti mereka dari belakang tertawa sambil memeluk istrinya.

Sejak kejadian Rida datang memergoki Marten punya istri lagi kehidupan rumah tangga mereka tidak sebahagia dulu lagi, tidak seromantis dulu lagi,

Rida tidak bisa menerima pengkhianatan Marten, dia hanya baik² pada suaminya saat mereka bersama Wenny, tapi mereka tetap melakukan hubungan suami istri yang terasa begitu hambar tiada kenikmatan lagi.

Marten tidak lagi mengurus proyek dua memilih untuk bekerja di bagian perencanaan bangunan di kantor.

Sedangkan hubungan Rida dan Roby sudah terputus sampai disitu saja sejak Roby berhasil membawa Rida ketempat sahabatnya untuk menggugurkan kandungannya.

Dina sejak hamil tujuh bulan sudah terbiasa melayani Roby, rumah tangga mereka semakin hangat dan romantis, meskipun terkadang Roby sempat juga mengambil jatah legitnya sama bibi tanpa setahu Dina istrinya.

Seperti hari ini, jam tidur siang Dina dia pulang kerumah diam².

" Bi ".

Bibi yang lagi kerja dibelakang ditariknya kekamar dan dia melumat bibit tipis si bibi dan meremas lembut dua buah kembarnya.

Bibi mendesah apa lagi saat putik kecik bibi dilumatnya dengan ganas sampai bibi mengaduh merasakan lecet di putiknya dan pedih

Tangan Roby merayap kebawah dan bermain di area sensitif bibi, bibi menggigit bibitnya menahan nikmat yang diberikan tuannya.

Dan dia mendesah panjang ketika sesuatu menghubungkan tubuh mereka berdua.

Mereka bergelut berdua diranjang, kemudian mereka di klimaks mereka melakukan pelepasan bersamaan, tak lama kemudian Roby kekamar mandi dan langsung berangkat lagi kekantor.

Begitulah selalu yang dilakukan Roby pada bibi, kadang dia lakukan tengah malam saat istrinya tertidur.

Bibi merasa senang dan bahagia sekali, apa lagi Roby boros dengan uangnya untuk bibi.