NovelToon NovelToon
Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Masuk ke dalam novel
Popularitas:30.2k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Kinara aurora tercebur ke sebuah danau setelah di dorong oleh selingkuhan kekasih nya, namun bukannya tenggelam jiwa kinara justru berpindah dimensi ruang dan waktu ke tubuh pemeran wanita di sebuah novel yang ia baca sebelumnya.

Masalahnya di sini jiwanya memasuki tubuh pemeran wanita yang lemah dan selalu di injak- injak, dan berakhir mati tragis karena menyelamatkan suami yang bahkan tak pernah melihat ke arahnya.
Bagaimana caranya kinara merubah takdir istri yang teraniaya itu? ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 : Ketahuan?

Kinara menggigit bibir, mempertimbangkan opsi- opsi di kepalanya, ide untuk kembali dan mendapatkan uang sepertinya sangat menggoda. Namun di sisi lain ia tidak ingin Kenantra menemukan dirinya begitu saja. Dan yang paling penting seperti kata omanya, mereka ingin memberikan pelajaran pada Kenantra tentang artinya kehilangan.

"Bagaimana kalau aku bertahan sedikit lebih lama?" bisiknya pada diri sendiri. "Aku ingin tahu sampai sejauh mana dia akan pergi untuk mencari ku. "

Kinasih, Pelayan di vila ini memperhatikan tatapan kinara yang penuh ketidakpastian. "Nona Kinara, apa anda baik- baik saja? " tanyanya dengan lembut.

Kinara yang sedikit terkejut dengan kehadiran mbok Nasih, tersentak sesaat lantas menganggukkan kepalanya. "aku baik- baik saja kok mbok. Terimakasih sudah mengkhawatirkan ku. "

Mbok Nasih tersenyum, teduh. "Baiklah, kalau ada yang nona inginkan, katakan saja pada saya."

Kinara mengangguk lagi, kali ini lebih semangat. "Baik mbok. " Orang-orang di sini sangat ramah dan menjaganya, ia merasa senang.

Setelah kepergian mbok Nasih, Kinara menghela napas panjang. Bergelut dengan hati dan otaknya akhirnya ia membuat keputusan. "Baiklah, aku akan tetap bertahan di sini, sembari memikirkan langkah selanjutnya. "

Sore harinya, Kinara keluar untuk berjalan- jalan ke sekitar Vila. Aktivitas itu seperti menjadi rutinitasnya selama sebulan di tempat ini. Garis cakrawala di langit yang menguning tampak sangat indah, seolah memberikan energinya kembali. Dan untuk sesaat ia mampu melupakan semua masalah yang membayangi. Ia berjalan di sekitar pinggir hutan yang terletak tak jauh dari vila, di saat itu ia baru mengingat sesuatu yang selama ini ia lupakan.

"Astaga, kan masih ada kartu sakti ku! Kenapa aku tidak menggunakan itu saja untuk berinvestasi dan untuk masa depan ku! " Sesaat ia menepuk kening, merutuki kecerobohannya sendiri. Kenapa dia tidak ingat masih memiliki black card di tangannya sih?

"Tau gitu dari kemarin- kemarin aku menggunakannya, " katanya sambil berjalan kembali ke vila untuk menuju ke kamarnya.

Sampai di dalam kamar, Kinara mencari tas selempang miliknya yang berwarna cokelat itu, tas yang ia bawa saat ke pesta ulang tahun sang oma.

Untungnya meski melupakan tas itu, ia berhasil menemukannya, berada di pojok kamar, teronggok begitu saja.

"Aha! ketemu! " serunya gembira setelah berhasil menggeledah isi tas nya itu ia berhasil menemukan benda yang ia cari.

"Baiklah, setelah ini aku akan membeli tanah, sawah berhektar- hektar dan emas yang banyak untuk persediaan ku! dengan ini aku tidak perlu kembali lagi pada Kenantra, hahaha! " ia tertawa senang, tak sabar untuk segera mengeksekusi rencananya.

Gadis berambut sepingggul yang bergelombang indah itu mulai bersiap- siap, ia akan keluar dari vila ini untuk pertama kalinya.

"Mbok Nasih! " ia memanggil orang kepercayaan oma untuk menjaga nya itu.

"Iya nona!" mbok Nasih datang tergopoh- gopoh

"Bersiap- siaplah kita akan pergi keluar! "

"Sekarang nona? "

"Iya dong. "

"Tapi... kita belum ijin pada nyonya Sesilia! "

"Tidak apa- apa oma akan ku beritahu, beliau pasti akan mengijinkan, karena kita akan pergi berbelanja! " serunya girang.

Mbok Nasih ikut merasakan kegembiraan itu. "Baik kalau gitu non! "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sisi lain, ada Kenantra yang tampak lesuh dan seolah sekarat setiap harinya. Setelah sebulan kinara di nyatakan menghilang, ia seperti kehilangan separuh jiwanya, selama itu juga Kenan tak pernah bisa tidur tenang, tubuh nya semakin mengurus dan wajahnya selalu pucat.

Namun hari ini ia mendapatkan kabar jika kinara ada di sebuah tempat. Foto-foto Kinara yang sedang berjalan di sebuah vila, di dapatkan oleh detektif kelas kakap yang ia sewa untuk mencari keberadaan sang istri.

Setelah sebulan jiwanya selalu merasa bersalah, sekarang ia bisa menghela napas lega.

"Infonya vila ini adalah milik nyonya sesilia, tuan. " beber Austin memberikan informasi yang ia dapatkan dari si detektif juga.

"Nenek ku? dia yang memiliki vila ini? " dia tak pernah tahu itu.

Austin mengangguk. "benar tuan. "

Kenantra meremat foto- foto Kinara yang di ambil secara candid. Menatap lekat, seolah seluruh pusat dunianya ada pada gadis itu. Melihat senyum masih setia terbit di wajah cantik itu membuat nya senang, setidaknya Kinara dalam kondisi baik- baik saja.

"Apa oma sengaja menyembunyikan Kinara dari ku? " gumamnya, berbagai praduga kini muncul di kepalanya. Ia juga menduga jika neneknya tahu tentang permasalahannya dengan kinara, hingga sengaja memberikannya pelajaran dengan menyembunyikan keberadaan istrinya itu darinya.

Jika iya, Kenantra merasa sangat menyesal. Itu berarti kesalahannya memang sangat fatal hingga kinara memilih untuk tidak menemuinya lagi.

"Apa kau mendapatkan informasi baru? "

Austin terdiam. Tiba- tiba ada panggilan masuk, pria itu langsung mengangkat nya.

"Tuan, ada info terbaru! "

"Apa? "

"Nyonya Kinara saat ini sedang pergi keluar, mata- mata kita memberikan lokasi mall yang sedang dia kunjungi. "

"Untuk apa dia kesitu? " tanya Kenantra dengan alis menyatu.

"Seperti nya nyonya ingin berbelanja perhiasan tuan. Terlihat dari tempat yang sedang ia kunjungi, " kata Austin sembari menunjukkan foto yang ia dapat dari mata- mata yang mereka utus.

Dahi Kenantra semakin berkerut dalam, seketika ia mengingat tentang kartu hitam yang ia berikan pada Kinara.

"Austin."

"Ya tuan? "

"Blokir kartun hitam yang kuberikan pada Kinara. Jangan sampai dia bisa melakukan pembayaran dengan kartu itu."

Austin segera mengangguk. "Baik tuan! "

"Setelah itu... " Kenantra bangkit. "Siapkan mobil, kita akan langsung menyusul nya ke tokoh perhiasan itu. "

"Baik tuan, laksanakan!" seru Austin, dengan semangat 45. Jujur meskipun kadang sikap kinara ia anggap menganggu, tapi nyatanya ia juga merindukan kehebohan dan sifat tantrum sang nyonya.

Setelah itu Kenantra bangkit, hendak melangkah namun tiba- tiba saja ia merasakan lantai yang ia pijak berputar cepat dan langkah nya menjadi limbung.

"Tuan!" Austin dengan cepat menahan Kenantra yang hendak jatuh.

"Anda baik- baik saja? " Austin bertanya khawatir.

Kenantra mengangguk cepat.

"Tapi sepertinya anda kurang sehat tuan. Akhir- akhir ini anda sering begadang dan jadwal makan anda juga tidak teratur. Apa perlu saya panggilkan dokter? "

"Tidak. Jika kita mengulur waktu, kita bisa kehilangan jejak istri ku. "

"Tapi... " Austin tampak ragu, cemas secara bersamaan.

"Aku tidak apa- apa Austin. " ujar Kenantra meyakinkan. "Ayo kita harus segera menyusul Kinara! "

Mau tak mau Austin pun hanya mengangguk patuh mengikuti perintah.

Sementara itu di sisi lain, Kinara terlihat sangat senang di tokoh perhiasan elite yang ia kunjungi, berderet perhiasan yang sudah ia pilih kini memenuhi kaca etalase, berpikir jika ini lebih dari cukup untuk menyambung kehidupan nya ke depan, tanpa tahu jika saat ini Kenantra sedang dalam perjalanan untuk menyusulnya.

"Bungkus ini semua! juga kalung limited edition itu! " ujar Kinara dengan songong. bergaya sombong sesekali tidak apa- apa kan?

"Baik nyonya! " ucap si pelayan tokoh.

Sementara itu Kenantra sudah sampai ke mall yang mata- mata nya maksud, ia melangkah kan kaki dengan pasti, aura dingin terpancar dari tubuh nya membuat semua orang menoleh dan membicarakannya namun ia tidak perduli itu semua, fokusnya kini hanya mencari keberadaan Kinara di mall yang luas ini. "

*

*

*

Bersambung

1
🍏A↪(Jabar)📍
next
Hikam Sairi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣👋👋👋
Hikam Sairi
😅😅😅😅😅
CaH KangKung,
bar bar...like..
CaH KangKung,
👣👣
Dede Mila
🤣🤣🤣🤣🤣ciumdah tuh lantai
Dede Mila
🫣🫣🫣🫣
🍏A↪(Jabar)📍
Yang ada kamu ketahuan kalo kartu itu di gunakan 😌😂😂
Sulati Cus
hilang deh mimpimu kinara😂😂😂
Sulati Cus
bisa ketauan km klu kartu sakti mu😂ke lacak sm si ken2
Sulati Cus
knp hrs blk lg mending buka usaha sendiri biar kaya jd g diremehin orang bungkam mulut mertua kesel jd nya klu ak yg jd kinara persetan dgn perasaan mending pk logika 😂
Rohimah
cwoknya kurang tegas,, jdi gmn gtu
Rizky Sandy
kuat doang g cerdik juga percuma msh saja kalah SM yg jahat,,,,
Miza Dija Miza
bagus
Sulati Cus
gmn klu du uleg ae Thor, lumayan cabe kan lg mehong 80rb/kg😂
Sulati Cus
cb flashback ke si dimas sm Yuni setelah kematian kinara.. jd penasaran
Tami Tami
kamu cari sampai mumetpun kalau nenekmu tidak membebaskan kinara kamu tidak akan bertemu dengannya selamat bermumet2 ria kenan😂😂😂
Uthie
terus lah mencari Kenantra 😜😏😏
Uthie
Good Oma 👍😆
Tami Tami
double up donk kakak author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!