Era Kekacauan dimulai setelah seorang pengembara misterius datang membawa sebuah pusaka suci. Pusaka yang dikatakan memiliki kekuatan bahkan dapat membelah dunia, siapa yang bisa mendapatkannya maka dia akan berdiri di atas puncak.
Dunia dimana seni beladiri adalah segalanya, semua orang berlomba untuk mendapatkan pusaka tersebut. Seorang pemuda bernama Zhen Liang muncul sebagai orang yang tidak pernah disangka di dunia persilatan.
Kultivator muda itu membuat para orang tua dan sesepuh di dunia persilatan tercengang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Bandit Setan Gunung
"Apa yang kau lakukan?" Xue Hua menjewer telinga muridnya itu, menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri membuat Zhen Liang terlihat merintih kesakitan.
Apa yang dilakukannya berlebihan menurut Xue Hua, wajah Zhen Liang terlalu dekat padanya seakan ingin menciumnya, bahkan dia sampai bisa merasakan napasnya.
"Ak-Aku hanya ingin membangunkan Guru saja, apa salahku?!"
"Kau terlalu dekat!"
"Tapi Guru tidak bisa dibangunkan, tidurmu sangat pulas seperti kerbau."
"Apa katamu?!"
Xue Hua benar-benar ingin memutuskan telinga muridnya. Dia menambahkan kekuatan pada cengkeraman tangannya.
"Jika tidurmu tidak seperti kerbau, lalu kenapa sekarang sudah sore!"
Mendengar itu mata Xue Hua bergetar, dia langsung memeriksa langit dan lingkungan sekitar sebelum tertegun. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, saat ini sekarang adalah fenomena aneh yang baru pertama kali terjadi.
"Aku tertidur pulas?"
Xue Hua bertanya pada dirinya sendiri, kapan dia pernah tertidur terakhir kali, setelah mimpi buruk itu dirinya selalu mendapat kenangan tragis dan berakhir menangis.
Xue Hua menatap wajah Zhen Liang, semuanya disebabkan oleh wajah yang mirip pemuda tersebut. Tapi, malam ini, dia tidak mendapatkan mimpi buruk sama sekali. Entah dirinya harus bersyukur atau berterima kasih sekarang.
Perlahan dirinya melepas cengkeraman tangan pada telinga muridnya dan terbatuk beberapa kali di sana.
Melihat kesempatan muncul, Zhen Liang langsung mengambil jarak beberapa langkah dari Xue Hua dan hanya berani menatapnya dari kejauhan.
Xue Hua merasa bersalah, tetapi tidak ada permintaan maaf satupun yang keluar, dirinya menghela napas panjang.
*
Di sebuah penginapan milik Desa Huoyun.
Kelompok orang-orang dengan wajah yang menakutkan sedang berkumpul dan tertawa bersama, karena suara berisiknya mereka terlihat menganggu para tamu menginap yang lain.
"Hei, bawakan lagi alkoholmu kemari cepat!" Teriak salah seorang dari mereka.
Pemilik penginapan segera berjalan mendekatinya, dia menundukkan kepalanya dan meminta maaf. Semua minuman di penginapan sudah tidak ada yang tersisa.
"Apa? Habis katamu?!"
Semua orang bisa melihat botol-botol kosong yang tergeletak di meja-meja mereka dan di bawah lantai, ada lebih dari dua puluh botol kosong di sana. Kelompok mereka telah meminum banyak sekali alkohol, menyebabkan penginapan tidak memiliki minuman lagi.
"Yasudah jika sudah habis, anak-anak kita akan pergi sekarang."
Kelompok menakutkan itu berdiri, mereka berjalan menuju pintu keluar. Beberapa langkah berselang, kelompok itu dihentikan oleh pemilik penginapan.
"Tu-Tuan-Tuan sekalian, kemana kalian akan pergi, anda semua masih belum membayar minuman-minuman itu." Nada pemilik penginapan terlihat cemas.
Mendengarnya kelompok itu mulai marah, salah satu dari mereka menjawab, "Apakah kau tidak pernah mendengar kelompok bandit bernama, Setan Gunung?"
Pemilik penginapan kemudian terduduk lemas, Setan Gunung adalah kelompok bandit yang menguasai lima desa dan dua gunung besar. Apa yang bisa dirinya lakukan berhadapan dengan kekuatan itu?
"Mulai sekarang Desa Huoyun akan menjadi wilayah keenam kami." Orang itu tertawa keras.
Mendengar pemimpinnya tertawa semua anggota kelompok ikut tertawa kencang.
"Ingat ini namaku adalah Mu Zong. Anak-anak cepat tunjukkan kekuatan kalian semua, culik semua anak-anak untuk dijual kemudian bawa para perempuan desa ke sini!"
Perintah pemimpinnya yang membuat semua anggotanya menundukkan kepala.
"Dimengerti penguasa Gunung Qing Long!"
*
Hari sebentar lagi malam, Xue Hua tidak mau kejadian pagi tadi terulang kembali. Melihat sebuah desa, dirinya berseru dan menarik lengan Zhen Liang.
Tapi pemandangan di desa tampak sepi, tidak terlihat adanya aktivitas yang dilakukan para penduduk.
"Apa yang terjadi, entah kenapa tiba-tiba perasaanku buruk." Menaruh curiga yang dalam, Xue Hua segera berlari bersama Zhen Liang.
Matanya terbelalak menemukan bangunan dan rumah warga yang hancur, beberapa bahkan sampai dihanguskan menjadi arang.
"Apa yang sedang terjadi di sini? Apakah kita terlambat?" Pikir Xue Hua, melihat kondisi desa tersebut.
"Guru, aku merasakan energi seseorang dari arah sana."
Xue Hua menoleh dan merasakan energi samar yang dimaksud. Mereka berdua bergegas menuju ke sana.
Keduanya sampai di sebuah alun-alun yang luas, jika saja mereka datang beberapa saat lalu, maka pemandangan di alun-alun pasti akan sangat indah dengan taman bunga dan patung besar sebagai dekorasi.
Sekarang alun-alun desa terlihat sangat berantakan, dengan taman bunga seolah tak terawat dan patung besar sebagai simbol desa yang telah hancur.
Mata Xue Hua terpejam, dirinya sedang mengontrol emosinya melihat apa yang ada di depannya.
Para penduduk desa dikumpulkan di sana dengan tangan terikat, ada beberapa yang terbunuh. Anak-anak menangis dan orang dewasa memohon pengampunan pada para penjahat di depannya.
"Kumohon lepaskan kami! Kami akan memberikan semua harta berharga milik kami untuk kalian, jadi tinggalkan desa ini!"
"Lepaskan anak-anakku! Tidak jangan bawa mereka kumohon!"
"Istriku jangan bawa istriku!"
Mereka semua sedang sibuk mengumpulkan anak-anak dan memisahkan para perempuan lalu membunuh yang pria. Proses itu terus berlanjut bahkan tepat di depan mata Xue Hua langsung.
Sedangkan Zhen Liang menghembuskan napas pelan. Dengan perbuatan tersebut, hanya menguatkan kembali pemahamannya tentang para ahli kultivasi yang memang benar sampah sebenarnya bagi dunia ini.
"Hei, kalian yang di sana! Siapa kalian dan katakan identitasmu!"
Melihat dua orang pemuda yang datang entah darimana salah satu dari bandit itupun segera menghampirinya, kemudian terhenti setelah melihat salah satu dari mereka membawa pedang di pinggulnya.
Matanya tertuju kearah Xue Hua selama beberapa saat, sebelum tidak bisa melepaskan matanya dari wajah hingga tubuhnya dengan liur menetes.
Zhen Liang reflek meninju dada bandit itu, membuatnya terpental sejauh puluhan meter bahkan menabrak salah satu rekannya. Keduanya memuntahkan darah dalam jumlah banyak.
"Berhenti melihatnya dengan mata menjijikanmu." Kata-kata Zhen Liang mengandung amarah. Perlahan matanya berubah dingin, dari sana dirinya mulai mengalirkan energi keluar.
Mata Xue Hua terbelalak menemukan kekuatan asli Zhen Liang, "Kau... Sejak kapan..."
Dia kehabisan kata-kata ingin memulai darimana, tapi energi yang setara dengan praktisi ahli Tahap Puncak muncul dari muridnya.
Zhen Liang sendiri tenggelam dengan amarahnya dan nafsu membunuh, dirinya tidak mempedulikan apapun selain keinginan untuk membantai semuanya. Beberapa saat kemudian dia menghilang dari hadapan semua orang.
Keributan itu terdengar kencang hingga dilihat oleh pemimpin para bandit dan juga para penduduk, sudah tidak ada lagi rengekan dan isak tangis yang terdengar. Hanya suara harapan untuk kedua orang-orang muda yang baru saja muncul.
"Apa yang terjadi, jika tidak salah aku melihat seseorang baru saja melayang setelah dipukul oleh pemuda itu."
"Mereka muncul! Akhirnya penyelamat kita muncul!" Para penduduk mulai menaruh kepercayaan.
Tapi melihat kearah para bandit, semua orang membuat ekspresi pahit di wajahnya. Apa yang bisa dilakukan hanya dengan dua orang muda melawan hampir lima puluh orang sendirian sekarang?
Tiba-tiba Zhen Liang muncul di atas kepala para penduduk.
Teknik Rhapsody Penghancur Langit! Jurus Pertama Rhapsodes!