PRIA BAYARAN ITU TERNYATA CEO2

Tak berapa lama Mia dan Nayla pun tiba di kediaman Mia, Nayla merasa takjub melihat rumah Mia yang besar dan juga mewah, tapi tak sebesar mansion milik Saga.

" nona anda sudah kembali " ucap salah satu pelayan yang sudah berumur dan menyambut mereka.

" iya bi.. kenalkan ini temanku namanya Nayla bi " ucap Mia pada pelayan tersebut dengan senyum manis merekah, pelayan itu sangat senang ketika melihat nona majikannya membawa teman kerumah nya, pasalnya ini adalah pertama kali nya sang nona majikannya membawa seorang teman, Mia itu termasuk gadis pendiam dan susah bergaul, dia lebih senang menyendiri, apalagi setelah dia putus dengan kekasihnya. Dan dia juga seorang anak yatim piatu.

" ayo Nay masuk... kita langsung ke atas saja untuk melihat semua karya ku " ucap Mia sambil menggandeng tangan Nayla, dan Nayla pun ikut mengekor dibelakang Mia.

Ceklek.. pintu ruangan tersebut terbuka mata Nayla berbinar dia sangat kagum melihat lukisan lukisan yang ada ruangan tersebut, dan semua lukisan itu adalah hasil karya Mia, namun ada satu lukisan besar yang tertutup kain putih, Nayla yang penasaran hendak membuka kain tersebut, saat tangan Nayla menyentuh ujung kain tersebut dengan sigap Mia meraih tangan Nayla dengan kasar agar tidak menarik kain tersebut.

Nayla menolehkan kepalanya pada Mia, namun dia terkejut saat raut wajah Mia yang berubah seolah dia tidak suka dengan Nayla.

" jangan berani beraninya kamu melihat lukisan itu... !!! " ucap Mia dengan lantang seolah membentak Nayla... Nayla merasa tidak enak dia pun hanya terdiam, dan suasana pun jadi canggung, karena merasa situasi kurang menyenangkan Nayla pamit untuk pulang, nggak mungkin juga kan kita bertamu tapi yang punya rumah menujukkan wajah masamnya.

Nayla pun akhirnya pulang dan diantar oleh supir pribadi Mia, namun sebelum pulang Nayla meminta maaf atas segala kelancangan nya, Mia pun sama dia juga merasa tidak enak pada Nayla, baginya lukisan itu sangat berharga dia tidak mau ada seorang pun yang melihat lukisan itu selain dirinya.

" Nay aku minta maaf atas sikap ku tadi, aku benar benar tidak bisa mengontrol emosi ku jika ada seseorang yang membuka kain di lukisan ku, itu merupakan lukisan paling istimewa dan aku tidak ingin membaginya dengan siapapun "

" iya.. tidak apa-apa kok kak, harusnya saya yang minta maaf karena sudah lancang pada kakak, aku harap kakak tidak marah padaku dan masih tetap ingin berteman denganku "

" tentu Nay, kita akan tetap berteman karena kamu adalah satu satunya temanku saat ini " mobil yang ditumpangi Nayla pun perlahan bergerak jalan meninggalkan tempat kediaman Mia, tanpa mereka sadari seseorang dari balik jendela disalah satu kamar di rumah Mia tepatnya berada dilantai dua ada seorang wanita memperhatikan interaksi antara Mia dan Nayla.

" Tuhan memang sangat menyayangi ku, hingga jalan ku untuk menuju kepadanya terasa sangat begitu mudah.. " ucap wanita tersebut sambil tersenyum smirk.

Setelah Nayla pergi, Mia pun masuk kembali kedalam rumahnya dia langsung menuju ruangan yang penuh dengan lukisan miliknya, perlahan kain yang menutupi lukisan istimewa Mia buka hingga seluruh bagian gambar dalam kain kanvas tersebut terlihat seluruhnya, gambar seorang pria tampan yang begitu dicintainya hingga saat ini dan pria itu adalah Malfino Gibran alias Fino sahabat dari Sagara.

Ya.. Fino adalah mantan kekasih Mia, mereka berhubungan lebih dari tiga tahun, selama mereka menjalin hubungan bukan hanya sekali dua kali Fino berbagi kasih dengan wanita lain namun Mia tetap bertahan, karena rasa cinta yang begitu besar, atau mungkin kebodohan nya.

Hubungan antara Fino dan juga Mia begitu dekat, mereka kerap kali berhubungan intim layaknya pasangan suami istri, hingga suatu ketika Mia hamil, sementara Fino belum siap untuk menikah, dia tidak ingin bertanggung jawab dan menyuruh Mia untuk mengugurkan kandungannya, dan lagi lagi karena kebodohan nya akan cinta Mia menuruti semua ucapan Fino, dia rela mengugurkan kandungan daripada di tinggal oleh Fino.

Hingga pada akhirnya Fino benar benar pergi meninggalkan Mia, dia sama sekali tidak memperdulikan gadis itu, itu disebabkan karena saat ini dia telah jatuh cinta pada seorang gadis yang bekerja di club malam, dan gadis itu adalah Nayla,  hanya saja Mia tidak mengetahui tentang identitas gadis yang saat ini tengah di gilai oleh kekasih hatinya, sekalipun Fino sudah meninggalkan nya dan terus menyakiti hati Mia, namun rasa cintanya terhadap pria itu masih tetap berada diurutan teratas di hatinya.

Mia membelai lembut wajah yang ada dilukisan tersebut, hingga beberap saat kemudian suara pintu ruangan tersebut ada yang mengetuk, tok... tok... tok... Mia dengan cepat menutup kembali lukisan tersebut.

" siapa.. " pekik Mia

" ini aku Mi.. bolehkah aku masuk " balas orang tersebut.

" ohh.. masuk saja kak, pintu nya tidak di kunci kok " jawab Mia pada seseorang diluar ruangan tersebut, lalu pintu itu dibuka dari luar nampak seorang gadis cantik yang terdapat banyak luka lebam diwajah nya dan juga terdapat goresan luka di sekujur tubuhnya.

Gadis itu berjalan mendekati Mia, dan tersenyum.

" Mi.. tadi aku lihat ada seorang perempuan datang bersama mu, siapa dia?? Apakah dia temanmu dikampus?? " tanya gadis itu

" oh... iya kak dia temanku, tapi kami bukan teman satu kampus, kami kenal karena sama sama hobi menggambar kak " ucap Mia dengan sejujurnya.

" apa dia sering kesini?? Tapi kakak tidak pernah melihat selama kakak tinggal disini Mi " tanya gadis itu dengan penasaran.

" ya.. dia memang belum pernah kesini, ini adalah pertama kali nya dia datang kemari, tapi aku... sudah berlaku jahat padanya " ucap Mia dengan nada sedih, dia benar benar menyesal karena sudah membuat Nayla merasa tak nyaman dengannya.

" kamu tidak perlu seperti itu, lagipula itu tidak disengaja kan?? " Mia mengangguk pelan.

" sebenarnya ada yang ingin kakak katakan sama kamu Mia. "

" ada apa kak, kenapa raut wajah kakak berubah menjadi sedih seperti ini, katakan kak ada apa?? " setelah Mia selesai mengatakan hal itu, tiba tiba gadis itu menangis sambil memeluk Mia, sementara Mia yang tak paham dengan kondisi nya, hanya bisa terdiam dan menepuk punggung gadis itu agar lebih tenang.

" sebenarnya kakak mengenal gadis itu, gadis yang baru saja kamu bawa kesini " Mia mengerutkan alisnya, tak paham dengan apa yang diucapkan oleh kakak sepupunya tersebut.

" dia... bernama Nayla bukan?? Dia juga bekerja di club malam kan?? Apa kamu tahu siapa gadis yang sudah membuat Fino berpaling darimu dan enggan untuk kembali lagi, ya... dia adalah gadis itu, gadis yang sudah merebut Fino darimu, dan dia juga orangnya yang sudah membuat tunangan ku hancur berantakan " ucap sepupu Mia tersebut.

" a.. apa i... itu.. itu tidak mungkin kak " ucap Mia terbata dan tak percaya dengan apa yang didengarnya.

" tapi itu memang kenyataan nya, jika kamu tidak percaya coba kamu tanyakan saja pada para pelayan yang bekerja di club itu, mereka semua sudah tahu tentang kabar ini, bahkan diantara Fino dan Saga juga pernah terjadi perkelahian memperebutkan perempuan sialan itu, mereka juga banyak yang tidak suka karena mereka menganggap Nayla seperti perempuan murahan yang rela digilir tubuhnya hanya demi uang " Mia menggelengkan kepalanya perlahan, dia masih syok untuk menerima semuanya