Theodore Sulivan menganggap semua wanita di dunia ini adalah sumber masalah. Masalalu yang memaksanya karena dirinya di khianati oleh sang istri di depan matanya membuat dirinya berubah menjadi sosok pria dingin dan seakan tidak tersentuh.
Namun tiba-tiba dunianya kembali berwarna kala dirinya di pertemukan dengan guru sang putra bernama Hana Pertiwi.
Hana Pertiwi justru takut kepada Theo karena menganggap Theo adalah pria yang menyeramkan sekaligus menyebalkan.
"Call me daddy, baby atau kau akan terus berada dalam cengkraman ku sekaligus penghangat ranjangku" ucap Theo dengan nada dingin namun penuh intimidasi!!!!
Apakah Hana bisa bersama Theo, ataukan Hana malah semakin takut pada pria itu....??????????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jackpot Di Sore Hari
Kartika heboh sendiri kala ia lupa dengan kata sandi Facebooknya, entah di balik sikap pendiamnya ia kadang juga banyak bicara.
"Han, gimana ini Mama lupa kata sandi Facebook Mama" ucap Kartika.
"Mama kebiasaan deh lupa terus, itu tanggal lahir Hana, Ma" balas Hana.
"Nenek masih main Facebook, jaman sekarang? Nek itu udah gak musim" ucap Rummy yang sedang main di rumah Hana selepas pulang sekolah.
"Aplikasi lain Nenek mana ngerti, Rummy! Di Facebook banyak teman, jadi Nenek bisa terus komunikasi" balas Kartika.
"Gimana bisa Ma? " tanya Hana.
"Bisa Han, akhirnya bisa lagi kebuka! Yasudah Mama ke warung dulu sambil Facebook an, ada cowok ganteng berotot, Mama suka lihatnya" ucap Kartika sembari terkekeh.
"Mulai deh genit, nikah aja deh Ma tuh Pak Abdul duda yang biasa beli kopi kesini kayanya naksir Mama! " ujar Hana.
"Ey takut banget, perutnya maju kaya Petruk, gak bakal muat Mama peluk. Mama mau cari yang kaya Opa Kim Bum" balas Kartika.
"Gak ya Ma, Opa Kim Bum itu pacar Hana, Mama cari yang lain" ucap Hana.
"Siapa Kim Bum? " ucap seseorang dengan suara bariton membuat Hana merasa tak enak.
"Eh Mas, masuk Mas" ucap Hana pada pria itu yang tak lain dan tak bukan adalah Theo.
"Siapa Kim Bum, hem? Kamu mau selingkuh? Mana dia, akan Mas patahkan lehernya" tanya Theo.
"Wooowww, wooowww sepertinya ini masalah orang dewasa, anak kecil mau permisi dulu nyusul Nenek Kartika ke warung" ucap Rummy lalu pergi dari ruang tamu.
"Apa sih Mas datang-datang marah-marah? " tanya Hana.
"Siapa yang tak marah mendengar wanita yang di sayang menyebut pria lain? " ujar Theo.
Grep!!!!
Hana langsung memeluk Theo dengan erat.
"Dia itu aktor korea, Mas! Udah ah jangan ngambek" ucap Hana.
"Mas cemburu tahu! " rengek Theo.
"Sini duduk, jangan cemburu! Kamu pasti cape kan? Aku buat minuman dulu ya? " ucap Hana, ia lalu pergi ke dapur.
Kring!!!!!
Ponsel Theo berdering, disana tertulis Leoni.
"Hallo, Leoni" sapa Theo.
"Hallo Pak Theo, maaf mengganggu waktu sorenya. Saya cuma ingin bertanya waktu itu Pak Theo pernah membawa kue lapis sewaktu kita meeting dengan Pak Hartawan, itu Bapak belinya di toko kue mana? " tanya Leoni.
"Itu kue buatan calon Mama mertua, saya! Memangnya ada apa? " tanya Theo.
"Kemarin saya kan membawanya separuh sisa meeting ke rumah mertua saya, kata beliau kue lapis dan roti gulung abonnya enak, nah Mama mertua mau pesan buat acara arisan di rumahnya. Apakah calon mertua Pak Theo membuka pesanan? " tanya Leoni.
"Begini saja, kamu kontak no pacar saya, kamu bisa tanyakan langsung ke orangnya" jawab Theo.
"Baiklah Pak di tunggu kontaknya, terimakasih Pak selamat sore" ucap Leoni.
Hana sudah kembali membawa satu cangkir teh hangat lalu menaruhnya di atas meja.
"Sayang, kamu tahu Leoni asisten ku?" tanya Theo.
"Tahu Mas, kami sempat mengobrol sebentar waktu itu. Memangnya kenapa? " tanya Hana.
"Barusan dia telepon Mas, katanya kue buatan Mama di sukai sama mertuanya dan dia mau. pesan untuk acara arisan" ujar Theo.
"Alhamdulillah Mas, artinya kue buatan Mama di sukai orang banyak! Nanti deh aku bilang apa Mama nerima pesanan atau tidak" ucap Hana.
"Sayang, Mas pulang sekarang ya! Cape banget" ucap Theo.
"Iya Mas" balas Hana.
"Tapi harus cium dulu" pinta Theo.
Hana dengan nakalnya langsung duduk di pangkuan Theo, melumat bibir Theo.
"Ayo ke kamar sebentar" ajak Theo.
Hana langsung mengiyakan, ia masuk bersama Theo ke kamarnya.
Theo mengangkat Hana sampai ia terduduk di meja, lalu dengan beringas ia menaikan rok yang Hana pakai.
"Mas! " cegah Hana.
"Sebentar, Mas kangen sama si imut" balas Theo.
Theo menurunkan segitiga berenda yang Hana pakai hingga lembah mungilnya terlihat merekah.
"Buka kakinya sayang" pinta Theo.
Hana membuka kedua kakinya lebar-lebar, segera Theo menenggelamkan wajahnya disana, menjelajahi titik kecil membuat Hana melengking tak karuan.
"Mashhhhh.. Ahhhhhhhhhhhh" Hana melenguh kala merasakan lidah Theo yang sedikit kasar menyapu lembah mungil miliknya.
Tangan Hana merem@s rambut Theo, sampai gadis itu menggelinjang hebat dan mengalami pelepasan yang pertama.
Hana bangkit, ia berjongkok di bawah, meraih ikat pinggang Theo lalu membukanya tak lupa ia juga menurunkan resleting celana Theo dan mengeluarkan ular bermata satu milik Theo yang sudah mengacungkan seperti menantang dunia.
"Mas keras banget" ucap Hana.
"Karena kamu, sayang" balas Theo.
Tangan mungil itu mengelus milik Theo membuat Theo menggeram nikmat. Lalu Hana memasukannya kedalam mulut mungilnya dengan gerakan maju mundur.
"Eouhhhhh sayang" Theo melenguh.
Tak lama Theo mengejang, ia menumpahkan kental manisnya di dalam mulut Hana, dan Hana menelannya sampai habis.
"Yuk keluar lagi, takut Ibu nyariin" ajak Hana sementara Theo masih lemas dengan nafas terengah.
Sore hari mendapat jackpot, membuat rasa lelahnya terbayar sudah.
Sore itu pun Theo dan Rummy pamit pulang..
"Bu, asisten Mas Theo mau pesan kue dari kita buat acara arisan mertuanya, Ibu mau terima gak? " tanya Hana.
"Terima dong Han, masa rejeki di tolak! Tanya aja mau pesan kue apa" jawab Kartika.
"Bentar ya, Hana tanya dulu orangnya" ucap Hana.
Ia menghubungi nomor ponsel Leoni yang sudah Theo berikan, tak lama Leoni mengangkatnya.
"Hallo, maaf ini siapa? " tanya Leoni.
"Saya Hana, Kak! Mas Theo bilang Kakak ingin pesan kue, benar? " Hana memastikan.
"Oh ini Hana, kekasihnya Pak Bos ya? Benar Han, saya ingin memesan kue. Waktu itu saya makan di kantor dan saya bawa pulang eh mertua saya nyobain katanya enak dan cocok di lidahnya. Apakah saya bisa pesan kuenya? " tanya Leoni.
"Bisa Kak, bisa! Kakak mau pesan kue apa? " tanya Hana.
"Lapis legit dua loyang, Roti gulung abon satu box, dan bika ambon dua loyang. Bisa, Han? Dan semua jadi berapa? " tanya Leoni.
"Bisa Kak, untuk kapan?" tanya Hana.
"Besok jam 14.00" jawab Leoni.
"Bisa Kak, untuk harganya lapis 600.000, Roti abon 125.000 dan bika ambon nya 300.000" jawab Hana.
"Murah banget ternyata, kalau di toko roti biasa bisa sampai 3 jutaan" ucap Leoni dalam hatinya.
"Oke Han, kamu kirimkan no rekening atau E-wallet kamu sekarang" pinta Leoni.
Hana mengirimkan E-wallet nya tak lama sebuah notifikasi terlihat.
"1.300.000! Ini kok lebih sih apa Kak Leoni salah kirim ya, gak bisa, gak bisa aku harus kembalikan ini bukan hak aku menerima uang lebih" ujar Hana.
ia langsung menghubungi Leoni kembali.
"Hallo Han? " sapa Leoni.
"Kak, maaf ini kebanyakan, lebih 275.000" ucap Hana.
mendengar itu Leoni terkekeh! Ternyata. kekasih bosnya itu bukan hanya masih sangat muda namun sangat jujur juga.
"Saya sengaja di lebihkan, Han anggap saja itu ongkos kirimnya" balas Leoni.
"Yasudah kalau begitu Kak, terimaksih" ucap Hana.
..
Sore itu pun Hana bersama Kartika belanja ke supermarket membeli bahan-bahan kue pesanan Leoni.
semangat 💪💪💪
trimakasih 🙏👍
sangat candu dgn ceritanya
yg bikin seneng itu ada yg agk"" gila hotnya paling suka klo ada gt"" ny bikin semangat bacanya tetap semangat author 👍👍💪💪