anak seorang tukang becak
Nisa adalah seorang anak sangat baik, namun sayangnya dia memiliki kehidupan keluarga yang sangat miskin, sehingga keluarga dari ibunya pun tak mau mengakui mereka karena merasa malu jika memiliki keluarga miskin seperti Nisa hingga dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun Di usia yang terbilang masih sangat muda itu dia harus di paksa dewasa oleh keadaan di kala usianya menginjak angka sebelas tahun harus mengurus kedua adiknya yang masih kecil, dan merelakan masalah kecilnya yang tak seindah teman-teman yang lain, bapaknya hanyalah seorang pria tua yng bekerja sebagai tukang becak Namun kehidupan Nisa berubah setalah bertemu dengan seorang pria kaya raya tempat Nisa mengikuti sebuah kompetisi, akan kah hubungan mereka mendapat restu dari keluarga sang pria ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
20
Arya baru saja pulang sekolah dan bertanya-tanya kenapa bisa becak bapaknya bisa hancur begini, padahal tadi pagi becaknya masih baik-baik saja
Arya mencari bapak dan aulia namun tak ada di rumah, tak lama Bu haji memanggil nya dan menceritakan semuanya
Arya menangis dan merasa sakit hati karna bapak nya yang sudah tua harus merasakan pukulan hingga harus di rawat
" Bu haji tolong jaga adik saya sebentar" ucap Arya
"Kamu mau kemana Arya?"
" Aku mau ke rumah mbak aura Bu haji"
" Jangan nak Arya, ibu takut nanti kamu di apa-apain sama mereka "
" Gak Bu haji, saya hanya ingin bertanya pada mbak aura, saya permisi Bu haji " ucap Arya kemudian dengan berjalan kaki melangkah ke rumah bibinya
Tak berapa lama Arya akhirnya sampai di rumah besar dan bagus itu
" Assalamualaikum " teriak Arya
" Assalamualaikum bibi..." Teriak Arya kembali dengan suara yang cukup keras
" Ada apa kamu ke sini?" Tanya bibinya yang baru saja keluar menemuinya
" Mbak aura dimana bi?" Tanya nya
" Mau apa kamu dengan anak saya?"
" Saya hanya ingin bertanya pada mbak aura"
" Gak ada, anak saya gak tau kemana"
" Mbak... Mbak aura....!!! " Teriak Arya memanggil kakak sepupu nya itu sebab tak percaya dengan ucapan bibinya
" Sialan nih anak, udah di bilangin gak ada, mau apa sih kamu? Sana pulang, jangan datang lagi ke rumah ini, di sini tidak menerima anak miskin" ucap bibinya
" Mbak aura...!!! " Arya tetap masih pada pendiriannya
" Kenapa sih kamu anak miskin? Mau apa kamu sama aku?" Tanya aura yang akhirnya keluar menemui Arya
" Mbak, kenapa mbak jahat banget sama bapak dan adik saya? Apa salah mereka mbak? Bukankah mereka masih keluarga mbak juga? Kenapa mbak tega membuat bapak dan adik saya menjadi seperti itu?" Tanya Arya terlihat menahan emosi
" Kok tanya saya? Tanya saja pada bapak kamu yang miskin itu kenapa di bisa jadi seperti itu? Semua itu karena Nisa kakak kamu, makanya jangan cari masalah sama orang kaya, bilangin sama kakak kamu itu, sudahlah lebih baik kamu pergi dari sini " ucap aura
" Dengarkan yang di bilang anak saya? Masih untung bapak kamu tidak mati, dasar anak orang miskin, kenapa juga aku harus punya keluarga miskin seperti kalian, najis banget " ucap bibi siska sebelum menutup pintu rumahnya dengan sangat keras
Praaaang.....!!!!
" Dasar anak orang miskin, anak setan kamu Arya, mau kemana kamu " teriak bibi siska membuka kembali pintunya dan mengomeli Arya, sedangkan Arya berdiri santai dengan senyum jahat di wajahnya setelah melemparkan batu besar di jendela kaca milik bibinya hingga pecah
******
Beberapa jam kemudian, nisa telah sampai di kampungnya, Nisa segera ke rumah Bu haji dan memeluk kedua adiknya, nisa pun kembali menitipkan aulia pada Bu haji karna dia akan ke rumah sakit menunggu bapaknya
Sesampainya di rumah sakit, dia segera bertemu pak RT dan berterima kasih serta
mempersilahkan pak RT untuk pulang beristirahat
" Pak, maafkan aku, karena aku bapak sampai jadi seperti ini, tapi aku bersumpah aku tak melakukan perbuatan seperti apa yang mereka katakan pada bapak" ucap Nisa menangis di hadapan bapaknya
" Bapak percaya padamu nak, bapak juga minta maaf Karena bapak tak bisa melawan mereka untuk mu, dimana kedua adikmu nak?"
" Mereka ada bersama Bu haji pak, aulia juga tadi pingsan karena di dorong dan kepala nya terkena batu hingga berdarah"
" Siapa yang melakukan nya nisa?" Tanya bapaknya sangat terkejut
" Mbak aura pak, Sudah lah pak gak usah di perpanjang yang penting sekarang aura udah membaik, Percuma juga kalau kita melaporkan dan melawan mereka, kita gak punya apa apa pak"
" Tapi dia sudah melukai adikmu Nisa"
" Tenang lah pak, suatu hari nanti nisa akan membalas nya dengan cara yang lebih halus pak"
" Baiklah, lalu bagaimana dengan pekerjaan mu nak? Apa kamu sudah izin sebelum kesini?"
" Aku gak akan kembali lagi ke sana pak"
" Kenapa nak?"
" Aku gak mau jauh dari bapak dan adik-adik aku lagi pak"
" Ya sudah terserah kamu saja lah nak, tolong kamu tanya dokter kapan bapak bisa pulang?"
" Sabar lah pak, wajah bapak saja masih memar begini, Sekarang bapak istirahat ya" ucapnya
Nisa ingin menghubungi mbak chika namun dia tak mendapati ponselnya, Dia mengira mungkin ada di dalam tas pakainya, namun tetap saja dia tak menemukan ponselnya, dan mengatakan mungkin saja ponselnya tertinggal atau terjatuh di dalam bis yang membawa sampai ke kampung
*******
Dua hari berlalu, Rio masih tak dapat menghubungi nisa, dia merasa sangat gelisah karena tak ada yang tau keberadaan kekasihnya itu, begitupun dengan arya adik nisa yang mengatakan kalau nisa tak pernah pulang, padahal itu hanya permintaan nisa karna dia tak mau lagi berhubungan dengan Rio, karena hubungan mereka itu membuat keluarganya menderita
Di kantor dan di rumah, Rio selalu saja uring uringan dan tak lagi bersemangat seperti biasanya, dan bahkan kembali ke mode arogan dan menjadi lebih banyak diam
Rio kembali mencari Nisa ke rumah tempat tinggalnya namun tak ada, pintunya malah terkunci, Dia merasa putus asa dan kadang menangis sendiri karena rasa rindunya pada Nisa yang sudah tak terbendung
Sementara di kampung, nisa semakin banyak diam dan berdiam diri di rumah, Dia juga sebenarnya merasakan rindu berat pada rio namun dia selalu berusaha untuk menepis rasa itu
Aura yang mengetahui bahwa Nisa sudah kembali ke kampungnya pun merasa sangat bahagia, karena itu bertanda dia akan mendapat uang banyak yang telah di janjikan oleh Jasmin
Aura terlihat santai padahal dia tak tau kalau bukti kejahatannya yang mencelakai aulia telah ada di tangan nisa
Triiing..
Sebuah foto masuk melalui ponsel jasmin
[ Nisa udah balik ke kampung, dia gak akan lagi berani ke kota, apalagi bertemu dengan
tunangan lo, jadi sekarang gw minta bayaran gw] isi pesan teks aura pada jasmin
[ Bagus, terus pantau si udik itu, kalau bisa jangan biarkan dia berani menyebut nama tunangan gw, Mana nomor rekening Lo] balasnya
Tak lama Lisa mengirim nomor rekening nya , dan secepat kilat uang telah masuk ke rekening nya dengan jumlah yang tak sedikit
*******
Rio meminta sahabatnya Irfan untuk membuka paksa pintu rumah mess milik nisa, dengan sedikit tenaga akhirnya pintu pun terbuka, Rio segera masuk, membuka lemari pakaian nisa, dan tak mendapati sehelai pakaian pun di dalam lemari Nisa, tapi tak di sangka Rio menemukan ponsel nisa yang telah lobet
"Pantes aja tak pernah terjawab ternyata ponsel nya di sini" ucap Rio
"Irfan kita kembali ke hotel sekarang" pinta Rio sembari membawa ponsel milik nisa
Dengan segera Rio mengisi daya pada ponsel nisa dan melanjutkan pekerjaan nya, hingga tak terasa sudah waktunya dia pulang dan tak lupa membawa ponsel nisa
Setelah merebahkan badan sehabis mandi, Rio mengaktifkan ponsel nisa membuka galeri untuk melihat foto yang tersimpan di galeri ponsel nisa, namun tak sengaja menekan video yang di kirim Bu haji pada nisa
Betapa terkejutnya rio melihat video itu, hingga dia pun mengepalkan kedua tangan nya dan kini dia tau ternyata alasan nisa menghilang karena kelakuan orang orang ini
Rio menangis dan memohon maaf sambil memeluk ponsel nisa sebab merasa dirinya lah hingga membuat keluarga nisa menderita