NovelToon NovelToon
My Dokter

My Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aily sauri

seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

Pukul 08.00 malam Atar kembali ke rumah sakit untuk menemani Kia, sampai di depan ruangan Kia ia membuka pintu ruangan tersebut dengan perlahan karena takut mengganggu istirahat Kia.

Dan benar saja saat ia membuka pintu dia Tengah memejamkan mata di atas tempat tidur ataupun tak ingin mengganggunya ia langsung duduk di sofa lalu mengecek ponselnya tak lama agar juga merebahkan tubuhnya di sofa tersebut.

Sedangkan umi Kia sudah tertidur di tempat tidur yang kosong yang disediakan khusus untuk yang menunggu.

Subuh tiba antar terbangun dari tidurnya karena mendengar suara adzan subuh.

"Nak Atar udah bangun" banyak umi Kia yang sudah bangun dari tadi.

"Iya mi baru saja"

Umi Kia pun langsung memberikan segelas air hangat untuk Atar "ini diminum"

"Makasih mi" ucapnya umi Kia hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau gitu antar ke musala dulu ya mi"

"Iya nak"

Ataupun mengambil tas dan kunci mobil lalu ponselnya memasukkan ke dalam tas.

"Kia belum bangun ya mi" ucapnya sama lirik ke arah Kia sekilas.

"Belum nak mau dibangunin aja"

"Tidak usah umi kasihan nanti aja biar bangun sendiri" umi Kia pun mengangguk.

"Ya udah kalau gitu antar pergi ya mi mungkin setelah dari mushola antara akan langsung ke hotel dulu baru ke sini lagi" beritahu atar.

"Iya nak tidak apa-apa"

Setalah itu Atar langsung berpamitan dengan umi Kia dan mencium punggung tangan beliau.

Selesai salat subuh Atar mengemudikan mobilnya menuju hotel di mana keluarganya menginap.

Sampai di hotel Atar tak sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenal .

"Alisya??" Gumam nya, namun ia segera memainkan pandangan nya dan masuk ke dalam lift menuju kamar kedua orang tua nya.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum," ucapan terus sambil mengetuk pintu kamar hotel.

"Selamat pagi Abangku" jawab Sarah saat membuka pintu untuk Atar.

"Heh bocil Jawab dulu salam Abang" tegur Atar sambil menjitak kepala Sarah.

"Ih sakit tahu, iya iya waalaikumsalam" jawabnya sambil mengelus keningnya yang dicetak oleh Atar.

Atar pun langsung masuk ke dalam sedang kan kedua orang tua Atar sudah bersiap akan berangkat menuju rumah sakit karna Kia hari ini akan pulang tapi mungkin agak siangan.

"Ayah bunda udah mau berangkat??" Tanya Atar.

"Iya nanti kamu bareng Sarah ya" ucap bunda Atar.

"Males"

"Atar"

"Iya iya"

Atar dan Sarah masih berada di hotel karna Atar harus membereskan dulu barang barang nya yang ia titipkan pada sang bunda.

Pukul 7 pagi Atar sudah beres beres dan akan pergi ke rumah sakit bersama Atar.

Atar cek out dari hotel setelah itu melangkah kan kaki nya menuju parkiran.

"Bang kita kaya orang pacaran ya" ucap Sarah karan gadis itu memeluk lengan Atar dengan erat.

"Gak" jawab Atar singkat.

"Iya tau bang kalau orang yang liat kita seperti begitu"

"Diam jangan berbisik"

"Bang tau gak??"

"Gak"

"Ih dengerin dulu Napa sih" jawab Sarah cemberut.

"Apa??"

"Kemarin aku ketemu sama kak alisya tau" beritahu nya.

"Serius??"

"Iya lah"

"Bukan nya alisya ada di luar negeri ya" tanya Atar.

"Meneketehe, udah lah bang gak usah di pikiran, jangan jangan Lo belum move on ya??" Ledek Sarah.

"Enak aja, udah lah" jawab nya.

Alisya adalah wanita yang pernah ada di hati Atar di masa lalu bahkan mereka sudah bertunangan namun alisya pergi begitu saja tanpa memberi tahu apa apa pada Atar hingga saat ini, Atar pun tak tau alasan alisya meninggal kan nya.

"Ingat kak Kia bang" ucap Sarah karan melihat Atar hanya diam, Atar pun langsung tersadar dari lamunan nya dan kembali melangkah menuju parkir.

Saat akan masuk kedalam mobil tiba tiba ada yang memanggil nya.

"Atar"

Atar dan Sarah langsung menoleh.

"Alisya??" Jawab Atar terkejut.

"Hay bagai mana kabar mu??" Tanya nya.

"Baik" bukan Atar yang menjawab melainkan Sarah dengan sinis karan Atar masih mematung.

"Tar kamu baik baik saja kan" ta ya alisya dengan lembut.

"Ah iya aku baik" jawab nya dengan gugup.

"Kok kamu di sini??" Tanya Atar.

"Kebetulan ini hotel keluarga aku" jawab nya sambil terkekeh, sungguh Atar sangat merindukan senyum alisya itu.

"Kalau kamu ngapain di sini??" Tanya nya.

"A..ku.. aku liburan" jawab Atar dan itu membuat Sarah terkejut karan kakak nya itu berbohong.

"Oh gitu ya, selamat liburan ya" ucap alisya dengan senyuman manis nya dan Atar pun membalas senyuman manis itu.

"Yaudah kita duluan kak" ucap Sarah membuat bara terkejut karan ia belum sempat menjawab ucapan wanita itu tapi tangan nya sudah di tarik oleh Sarah untuk masuk ke dalam mobil.

"Apaan sih Lo de" tanya Atar kesal.

"Gila lo bang"

"Maksud nya??"

"Gila lo bang dengan santainya lo bilang ke dia kalau lo di sini sedang liburan, kalau belum bisa move on bilang bang begini caranya" kesal Sarah ia sampai tak bisa mengontrol ucapan nya pada Atar.

"Kita di sini buat calon istri lo bukan untuk liburan tapi dengan entengnya lu bilang sama cewek yang udah ninggalin lo kalo kita lagi liburan kalau kak Kia tahu semua ini dia pasti sedih" omel Sarah , Atar hanya diam.

"Ingat pernikahan Lo sama kak Kia tinggal menghitung hari dan beberapa hari lagi status Lo akan berubah jadi Suami " bentak Sarah dan ucapan itu sukses membuat Atar bungkam.

Sarah langsung masuk ke dalam mobil dan membanting pintu mobil dengan keras.

"Maafin Abang de" ucap Atar saat ia pun masuk ke dalam mobil.

"Intinya aku lebih suka kak Kia dari pada kak alisya titik" ucap Sarah.

"Iya de" jawab Atar sambil tersenyum.

Atar pun mulai mengemudiakn mobil nya dengan kecepatan sedang, saat sampai di rumah sakit Sarah langsungg turun dari mobil membanting pintu mobil dengan keras membuat Atar kaget dan berjalan lebih dulu masuk ke dalam rumah sakit.

"Astaghfirullah Sarah" ucap Atar.

Atar dan Sarah masuk ke dalam ruangan Kia.

"Assalamualaikum "

"Walaikumsalam salam" jawab Meraka yang ada di dalam.

"Kalian kok lama sih" tanya ayah Atar.

"Kamu apain adek kamu Atar??" Tanya sang bunda karna Sarah datang langsung memeluk bunda nya.

"Gak Atar apa apain kak Bun" bohong nya.

"Terus kenapa adek kamu jadi murung gitu " tanya ayah Atar, Ingin rasanya Atar berteriak karna di pojokan seperti ini.

"Sarah gak apa apa kok yan, Bun" ucap Sarah dan itu membuat Atar bernafas lega.

"Yaudah mending kita siap siap ayok" ucap ayah Atar.

Mereka pun mengangguk.

Sampai di parkiran rumah sakit Atar dan bara satu mobil sedang kan kedua orang tua Atar dan umi Kia di mobil ayah Atar bersama Sarah juga.

"Abi gak papa sendiri" tanya Kia.

"Gak papa nak" jawab nya sambil tersenyum.

Mereka pun segera memasuki mobil dan pergi rencana nya mereka akan kembali dulu ke villa sebelum pulang ke Jakarta.

Di perjalanan sesekali Kia melihat ke arah Atar tak seperti biasanya seperti Atar sedang memikir kan sesuatu, fikir Kia.

"Mas gak papa" tanya Kia.

"Aku gak papa sya" jawab Atar tanpa sadar karan saat ini ia sedang memikir kan alisya.

"Sya??" Jawab Kia namun Atar hanya diam tak tau harus menjawab apa tapi dalam hati ia merutuki kebodohan nya yang salah sebut nama.

Kia pun tak lagi bertanya ia kembali diam dan sekarang suasana menjadi sangat canggung rasa nya.

"Mas sakit?? Kalau sakit sini biar Kia aja yang bawa" tawar nya namun Atar langsung menggelengkan kepala nya dan itu membuat Kia semakin curiga dengan perubahan sikap Atar yang seperti ini, apalagi calon suami nya itu sangat terlihat gelisah dan gugup.

Tak lama mobil mereka sampai di villa.

"Alhamdulillah sampai" ucap Kia.

Setalah samapi semua orang berkumpul di ruang keluarga sambil mengobrol dan bercanda semua nya terasa hangat namun berbeda dengan Atar yang ntah apa yang saat ini ia rasakan yang pasti ia memilih untuk diam tidak ikut bercandaa bersama yang lain nya.

"Tar kamu kenapa sih bunda perhatian kamu diam aja dari tadi" tanya bunda Atar.

"Gak papa Bun"

Atar kembali diam sambil memain kan ponsel nya namun tiba tiba ia di kejutkan dengan cahaya dari seseorang yaitu dari alisya.

"Tar kamu masih di kota ini??" Tanya nya.

Atar masih diam menatap pesan dari alisya, ia bingung kenapa wanita itu kembali lagi saat ia sudah mulai membu lembar baru.

"Masih sya, ada apa ya" jawab Atar akhir nya membalas pesan tersebut.

"Jalan yuk"

"Aku udah mau pulang, lain kali aja ya" jawab nya. Atar pun bi Gung kenapa ia membalas seperti itu.

"Ayo lah tar kita udah lama banget gak ketemu"

"Nanti aku usahain"

Tanpa Atar sadari ternyata Sarah yang duduk di samping nya memperlihatkan Abang nya itu bahkan dia tau isi pesan tersebut.

"Gak usah macam macam bang, ingat kak Kia" bisik Sarah.

Atar langsung bangkit dari duduk nya membuat semua orang terkejut.

"Mau kemana??" Tanya ayah.

"Ke luar" jawab nya singkat.

"Kamu kenapa sih Tar, bunda perhatian jadi aneh gini" omel nya.

"Sabar" ucap umi Kia pada calon besan nya.

"Kalau ada masalah lebih baik di selesaikan secara baik baik " ucap Abi Kia.

"Arrghh" tiba tiba Atar berteriak karna merasa pusing dengan situasi seperti ini.

"Astaghfirullah " ucap Kia kaget bukan hanya Kia tapi yang lain juga.

"Bodoh" batin Atar.

Atar langsung melangkah keluar dari villa tanpa perduli orang orang yang mentapa nya dengan heran, saat di luar Atar kaget melihat adik nya yang menghadang diri nya dengan tatapan emosi.

"Abang kalau Lo berani ketemu sama dia gue pastikan kak Kia gak akan pernah nikah sama Lo" acam Sarah dengan emosi dan itu membuat Atar terkejut.

"Ayo ikut" ajak Sarah menarik tangan Atar agar menjauh dari villa.

"Lo gila apa gimana sih" tanya Sarah.

"Gue gak gila" Bentak Atar.

"Lo mai nikah"

"Gue tau"

"Kalo Lo masih sayang sama kak alisya lebih baik bilang sekarang juga sama semua orang karna kelakuan Lo saat ini menyakiti kak Kia" bentak Sarah emosi.

"Ingat di pergi begitu saja ninggalin lo dan sekarang dengan senak nya dia kembali tanpa rasa bersalah padahal pernikahan Lo udah di depan mata"

"Ingat juga kak Kia udah berubah demi Lo" Bentak nya.

"Demi Lo bang demi Lo " ucap Maura sambil terisak.

"Sialah kan Lo pergi temuin dia biar gue yang bilang langsung ke Meraka dan saat itu juga pernikahan Lo sama kak Kia Batal" bentak Sarah ia ingin kembali masuk ke villa tapi Atar mencegah nya.

"Maafin Abang de" ucap Atar sambil memeluk Sarah.

"Aku cuma mau Abang fokus sama kak Kia dan lupain kak alisya dia hanya masa lalu bang" ucap Sarah sambil terisak.

"Iya makasih ia de udah nyadarin Abang" ucap Atar memeluk Sarah dengan erat.

"Bismillah gue harus bisa lupain dia"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!