Wife Of The Northern Duke

Wife Of The Northern Duke

Istri Duke Utara 01

" Huh, lagi-lagi di tempat tidur. Tapi kali ini udaranya begitu dingin. Dimana kira-kira ini."

Roxana, mengerjapkan matanya. Ia mencoba menelaah tempat tinggal barunya. Tubuhnya kali ini sedikit berbeda dari tubuh sebelumnya yang pernah ia rasuki. Ia pun bangun dan berjalan menuju ke cermin besar yang ada di sisi tempat tidur.

Wajah cantik yang memiliki mata berwana hitam legam dan rambut yang berwarna senada sepanjang pinggang. Rambut itu bergelombang, terlihat indah sungguh kontras dengan kulit putih nan mulus.

Namun, ada satu hal yang membuat Roxane mengganjal, wajah wanita cantik yang terpantul di cermin itu sama sekali tidak punya aura yang menyenangkan. Wajah cantik itu terlihat suram dan terkesan menakutkan.

" Woaah ini sungguh tidak bagus, dengan ekspresimu yang seperti itu aku yakin benar-benar akan mati di kehidupanku kali ini. Haah, aku lelah. Selalu berusaha hidup tapi ujung-ujungnya mati juga. Percuma juga kali ini wajahku sangat cantik, toh setelah berulang tahun yang ke 25 aku akan mati lagi."

Entah bosan atau memang dia tidak punya semangat karena merasa sudah tahu akhir dari hidupnya. Ya, Roxane bukannya sekali ini mengalami kejadian begini. Sudah berkali-kali hidup dan mati membuatnya seperti lelah. Dan herannya setiap ia merasuki tubuh, nama nya selalu sama yakni Roxane. Ia juga langsung memiliki ingatan tubuh asli dari orang yang ia rasuki.

Tok! Tok! Tok!

" Se-selamat Pagi Yang Mulia, apa Anda tidur nyenyak? Saya membawakan air cuci muka untuk Yang Mulia."

Seorang dayang masuk dengan wajah yang penuh ketakutan. Dari ingatan  Roxane, memanglah wanita yang ia rasuki ini adalah seorang yang memiliki perangai buruk. Dia bis dibilang kejam dan suka berbuat sesukanya sendiri. Hanya saja Roxane belum tahu apa alasan yang membuat wanita ini berbuat seperti itu.

Roxane pun tidak banyak bicara dia akan melakukan semuanya sepeti biasa saja. Toh semua orang memnag tidak menyukainya maka dari itu tidaklah dia harus berubah menjadi baik atau apalah itu namanya. Mungkin mempercepat kematiannya bisa jadi rencana yang akan ia lakukan agar dia sesegera mungkin meninggalkan dunia ini dan bisa merasuk ke tubuh lain.

Roxane masih ingat mengingat kehidupan pertama hingga ke-8, ia juga menyerap semua kemampuan dan keahlian dari wanita-wanita yang ia rasuki. Selama merasuk Roxane selalu berusaha untuk tidak mati, ia melakukan segala cara untuk bisa bertahan hidup, namun pada akhirnya tetap sama saja. Setiap setelah berulang tahun ke-25, ia pasti mati. Entah sakit, dibunuh, atau kecelakaan alami.

Lalu sekarang, Roxane belum memutuskan apa yang akan ia lakukan. Akankah bertahan dan berusaha untuk tetap hidup atau pasrah dengan kematian yang sudah terbayang di depan mata.

" Yang Mulia, sarapan Anda akan saya bawakan ke mari setelah ini."

" Tidak, aku akan makan di ruang makan."

" Ya?"

Sonya terkejut, selama ini melayani Roxane baru kali ini nyonya nya itu memiliki keinginan berbeda. Roxane sangat tidak suka makan bersama bahkan dia membenci setiap kegiatan yang ada banyak orang. Pernikahan politik yang terjadi kepada Roxane membuat wanita itu begitu membenci apa yang ada di tempat ini.

Maka dari itu Roxane tidak pernah makan bersama baik itu sarapan, makan siang ataupun makan malam. Cuaca dingin di wilayah utara ini membuat Roxane langsung terkena flu karena tubuhnya yang lemah.

Duchy Albrus adalah kawasan utara yang selalu memiliki iklim dingin. Semuanya terlihat putih bersalju. Sungguh berbeda dengan asal Roxane yang dari selatan. Bahkan Albrus adalah kawasan yang memiliki banyak monster, tempat itu merupakan sisi paling berbahaya di kerajaan Aterna. Ibarat nya jika Duchy Albrus jatuh maka kerjaan akan mendapatkan serangan monster besar-besaran.

Tak tak tak

Cekleek

" Syelamat pagi ibu, aaah maaf maksyud Lili syelamat pagi Yang Mulia Gland Duchess. Lili datang membeli syalam."

Seorang bocah perempuan kecil membungkuk memberi salam kepada Roxane. Ya, dia adalah anak dari Roxane. Lilian Alburs Carington, setiap pagi gadis kecil itu akan datang ke kamar Roxane untuk memberi salam.

Gadis kecil yang cantik dna tentu menggemaskan. Dari ingatan Roxane, Lili selalu diminta memanggil dirinya Yang Mulia Grand Duchess bukannya ibu. Di mata Lili, Roxane adalah wanita yang menakutkan. Ini juga hal yang belum Roxane tahu mengapa wanita ini tidak menyukai anak semanis ini.

" Kemarilah!"

Lili terkejut, biasnya setelah memberi salam ia akan pergi karena ibunya itu tidak menyukai keberadaannya. Lili melihat ke arah pengasuhnya untuk bertanya tapi ucapan Roxane membuatnya berjalan mendekat dengan gemetar.

" Apa kau harus meminta izin dari pengasuhmu hanya untuk sekedar mendekat ke arahku?"

" Maaf Yang Mulia, Nona Lili masih kecil jadi dia hanya ingin merasa aman."

" Apakah aku bertanya kepadamu? Lancang sekali kau menjawab pertanyaan yang aku berikan kepada putriku. Siapa kau memangnya? Apa menjadi pengasuh putriku membuatmu bisa bertindak sebagai ibunya yang berhak mengaturnya?

Jengjeeeeg

Semua yang ada di ruangan itu terkejut. Ini kali pertama Roxane berbicara dengan tegas. Melba yang menjadi pengasuh Lili seketika itu langsung berlutut di lantai. Ia merasakan sebuah tekanan dari ucapan dan tatapan mata Roxane.

" Apa yang terjadi, mengapa dia sedikit berbeda. Biasanya dia hanya akan diam, jika tidak ada yang di suka maka dia akan marah. Bahkan biasnya tatapan matanya ke Nona Lili sangat  benci dan acuh. Tapi mengapa sekarang tampak berbeda."

Melba berbicara dalam hatinya. Ia merasakan ada perubahan dalam diri Roxane. Tapi ia juga tidak tahu mengapa hanya dalam semalam seorang bisa berubah.

" Kamu Lili, putriku buka?'

" I-iya Yang Mulia."

" Anak cantik, tunggu ibu sebentar. Kita akan datang ke meja makan bersama."

Roxane mengangkat tubuh Lili dan mendudukkannya di atas ranjang. Lagi-lagi apa yang ia perbuat itu membuat Sonya dan Melba terkejut. Pasalnya Roxane sebelumnya sangat tidak suka jika Lili menyentuh apapun yang ada di kamarnya.

Pun dengan Lili, ia juga terkejut. Bocah 4 tahun itu bisa merasakan bahwa Ibunya berbeda dari yang sebelumnya.

" Nah, sudah selesai. Mari kita ke ruang makan bersama."

" Baik Yang Mulia."

Lili hendak turun dari ranjang dan berjalan tapi ternyata oleh Roxane Lili diangkat lalu digendong. Ini adalah kali pertama Roxane melakukannya dan cukup membuat seisi kastel terkejut. Ya, sepanjang jalan dari kamar menuju ke ruang makan, para pelayang tercengang melihat pemandangan yang mereka belum pernah lihat sebelumnya. Hal tersebut belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Grand Duchess Roxana Carrington.

" Selamat pagi Yang Mulia Grand Duke Leoric Alburs Carrington. Lili, beri salam kepada ayahmu."

" Apa kau salah makan? Atau kepalamu terbentur?"

Dooooeng

TBC 

Terpopuler

Comments

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

pokonya harus lanjut sampai tamat g mau ditinggal penasaran

2024-11-24

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒔𝒚𝒖𝒌𝒖𝒓𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑹𝒐𝒙𝒂𝒏𝒆 𝒂𝒅𝒂 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒖𝒋𝒖𝒓 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒏𝒖𝒏𝒈𝒈𝒖 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒃𝒂𝒓𝒖𝒔𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒚𝒂 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑳𝒆𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝑱𝒆𝒂 𝒋𝒅 𝒕𝒉 𝒌𝒍 𝒕𝒉𝒐𝒓 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒌𝒖𝒏 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒅𝒂𝒏 𝒏𝒆𝒓𝒖𝒔𝒊𝒏 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍

2024-11-25

0

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

fix ini cerita ka ias pernah baca sinopsisnya hihi semangat kk semoga sukses

2024-11-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!