Dahlia anak yatim piatu yang menikah di usia 23 tahun dengan Roy atas dasar cinta. 2 tahun pernikahan tanpa kehadiran buah hati membuat dahlia direndahkan oleh mertuanya dan selalu dibandingkan dengan cyntia istri dari arya adek kandung roy, karena pekerjaan membuat arya hidup terpisah dengan cyntia sehingga roy yang mengambil alih tugas arya selama kehamilan cyntia, perhatian roy membuat cyntia ingin memiliki roy hingga sengaja membuat kesalahpahaman antara roy dan dahlia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linhakarken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11 KMK
"sebentar lagi kita sampai nona" ungkap pak anwar datang mendekati aku dan susan. Saat pesawat sudah mendarat dengan sempurna kami turun mengikuti pak anwar ternyata diluar pesawat sudah ada mobil yang menunggu kami "keren kakek lu li, nih seperti bandara pribadi deh li lihat aja mobil bisa masuk ke landasan gitu, wih...bukan kaleng kaleng lagi ini" seru susan kagum.
"silahkan masuk nona" seorang pria berjas hitam menundukan kepala seraya mempersilahkan kami masuk ke dalam mobil. "terimakasih" sahutku dan susan bersamaan. "maaf pak, menurut bapak kakek itu orangnya seperti apa?" tanyaku penasaran "pak handoko walau sudah berusia 68 tahun tapi beliau masih terlihat gagah dan tampan, orangnya tegas tapi juga santai, nona tenang saja walau anda belum pernah bertemu dengan pak handoko tapi saya yakin anda akan menyukai beliau" jawab pak anwar menjelaskan secara rinci.
"udah lu santai aja deh, dimana mana seorang kakek pasti akan sayang dengan cucuknya" sahut susan menyenggol bahuku. "gue deg...degan setelah sekian lama gue hanya tau tante satu satunya keluarga gue tapi ternyata gue masih punya kakek" ungkapku pelan.
Mobil memasuki kawasan hijau yang luas, pemandangannya indah, didepan rumah yang berukuran besar berdiri seorang pria seolah sedang menyambut kedatangan kami. "selamat datang di masion kakek sayang" direntangkan kedua tangannya ke arahku dan kusambut dengan senang hati. "ayo masuk, kalian bisa langsung istirahat dulu di dalam kamar yang sudah kakek siapkan, kakek akan antarkan kamu dan temanmu ke dalam kamar ya" aku dan susan mengikuti kakek dari belakang karena aku masih canggung jika harus jalan disamping kakek.
"kalian istirahatlah dulu nanti baru kita ngobrol, kakek tahu banyak hal yang ingin kamu ketahui tentang ayah dan kakek" ungkap kakek yang mengelus kepalaku. "baiklah kek, kami akan istirahat, ehmmm...kakek terimakasih sudah mencari dahlia sehingga dahlia gak merasa sendiri lagi" ungkapku memandang haru ke arah kakek, kakek tersenyum lalu keluar dari kamar. Kini hanya tinggal aku dan susan.
"g*la ini sih li, lihat kamarnya nih, nih mah 2x lebih luas dari kamarku, kasurnya juga gede banget ini mah ala ala princes negeri dongeng, beruntung banget lu" seru susan heboh padahal susan anak orang kaya kenapa jadi norak gini sih.
"dah kita rapikan barang kita ke dalam lemari dulu, gue pengen rebahan bentar" seruku mengeluarkan bajuku ke dalam lemari di ruang khusus, ternyata di dalam lemari sudah ada selusin baju bermerk.
"li sini deh" susan datang menarik tanganku menuju balkon "lihat li pemandangannya gokil banget deh, gini mungkin ya rasanya jadi putri kerajaan hiii...hii...hii..." aku juga takjub melihat pemandangan sekitar masion, taman bunga kalau dilihat dari atas memang lebih indah,udaranya juga sejuk betah banget tinggal disini.
"gue rebahan dulu ya san rasanya badanku kaku banget" aku langsung masuk ke dalam dan merebahkan diri di atas kasur yang empuk ah..rasanya nyaman sekali. "eh sudah tidur aja nih bocah" kudengar suara susan dan merasakan kalau susan juga akan tidur.
Gak berasa udah gelap aja kulihat susan masih terlelap di dunia mimpinya "san gue keluar kamar dulu ya mau ketemu kakek" pamitku walau susan gak akan menyahuti ucapanku. Kucari keberadaan kakek dirumah yang cukup luas ini "mbak kakek dimana ya?" tanyaku ke salah satu pegawai "tuan diruang baca nona mari saya antar anda menemui tuan" ku ikuti langkahnya karena aku takut nyasar kalau ketinggalan.
Tok..tok..."maaf tuan nona mencari anda, silahkan nona tuan sudah menunggu, saya permisi nona" ucap pegawai yang mengantarku menemui kakek. "maaf kek apa dahlia ganggu" tanyaku saat hendak masuk "masuk aja nak kakek memang sudah menunggumu, duduk sini" jawab kakek, aku langsung duduk di dekat kakek karena aku yakin kakek akan menceritakan sesuatu.
"apa yang ingin kamu ketahui lebih dahulu sayang" tanya kakek santai bersandar disandaran sofa, akupun duduk menyamping agar berhadapan dengan kakek "kenapa ayah dan kakek tinggal di negara yang berbeda, lalu kenapa selama ini ayah gak pernah memperkenalkan aku dengan kakek?" tanyaku penasaran.
pandangan kakek lurus kedepan seolah sedang mengingat kisah lama "ayahmu marah dengan kakek karena tanpa sepengetahuannya kakek sudah merencanakan pernikahan ayahmu hari itu juga dengan wanita lain, karena kakek gak pernah tahu kalau selama ini ternyata ayahmu sudah melamar ibumu, karena marah ayahmu pergi dari masion kakek dan gak pernah kembali, saat itu kakek juga marah besar hingga kakek membiarkan ayahmu pergi, setelah beberapa tahun dia gak pulang kakek mengutus orang untuk mencari keberadaan ayahmu tapi gak berhasil, ternyata ayahmu berada di negara yang sangat jauh dari jangkauan kakek, kakek menyesal, ayahmu adalah anak kakek satu satunya, harapan kakek sebagai penerus kerajaan bisnis yang selama ini kakek bangun, ternyata tanpa campur tangan kakek ayahmu juga bisa sukses" ungkap kakek yang bangga dengan ayah
"kenapa ayah gak pernah cerita soal bisnisnya ke aku kek? Aku sampai kaget waktu buka aset ayah dan bunda karena selama ini yang aku tahu ayah hanya seorang pegawai sedangkan ibu pegawai toko" tanyaku heran
"itu memang sifatnya sayang dari dulu ayahmu memang gak suka terlalu mecolok, dia lebih suka hidup sederhana, kakek bangga melihat kamu bisa bertahan dengan usahamu sendiri kamu memang keturunan handoko" kakek tersenyum bangga kearahku.
"kek sebentar lagi aku akan menikah, apa kakek gak ingin menjadi waliku?" tanyaku "maafkan kakek nak, kakek gak bisa bukan karena kakek gak merestui hanya saja agama kita berbeda, ayahmu dan ibumu pindah agama setelah lama tinggal di negara i, tapi kakek janji akan menghadiri pernikahan kalian dan memberi hadiah pernikahan yang sangat mewah agar keluarga calon suamimu gak meremehkan cucu kakek" ungkap kakek
"jangan kek, dahlia hanya berharap kakek datang dan dahlia mohon jangan sampai keluarga mas roy tahu identitas dahlia yang sesungguhnya" ungkapku karena aku ingin tampil apa adanya. "kamu memang mirip ayahmu, lalu bagaimana dengan perusahaan ayahmu?karena yang kakek tahu perusahaan itu dijalankan oleh orang kepercayaan ayahmu yang kakek akui akan kejujurannya" ternyata kakek sudah menyelidiki semuanya "aku belum tahu kek, aku juga belum ketemu dengan utusan ayah" jawabku jujur
"ya kakek tahu, semua keuntungan perusahaan dan kebun tehmu langsung ditransfer ke dalam rekening yang ada ditanganmu sekarang, kamu harus lebih waspada mulai sekarang dan persiapkan dirimu karena selain warisan dari ayah dan ibumu kamu juga akan mewarisi bisnis kakek karena kamu penerus kakek satu satunya" ungkap kakek yang langsung membuat badanku lemas dan seketika pusing melanda..
"sebenarnya kakek juga sudah menyelidiki keluarga calon suamimu dan jujur kakek kurang setuju sayang karena...."