Apa jadinya jika cinta pertama dan cinta yang meninggalkan luka kembali saat usia sudah tak lagi muda, itulah yang di alami Nin Kasih di usianya yang saat ini sudah memasuki lima puluh tahun.
Saat Nin kasih ingin menikmati masa tuanya dengan tenang, kenangan buruk masa lalunya kembali terbuka saat dirinya tak sengaja bertemu dengan laki laki yang tak sengaja iya temui saat dirinya berada di pemakaman suaminya seorang diri.
Apakah semua kenangan buruk itu akan berganti dengan kebahagiaan setelah kesalahpahaman itu di luruskan !
Dan apakah kebahagiaan itu akan mudah mereka raih di usia mereka yang tak lagi muda ?
Ikuti cerita Nin kasih yang hanya ingin bisa hidup tenang dan bahagia di usianya yang sudah tak muda lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R-kha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dari Hati Ke Hati
Zoya baru saja membuka matanya saat seorang suster masuk untuk memeriksa kondisi Nin kasih pagi ini, begitu juga dengan Nanda yang ikut terbangun saat ibunya sudah bangun dari tidurnya.
" pagi sus, bagaimana kondisi ibu saya ?" tanya Zoya yang ingin tau bagaimana kondisi ibunya saat ini.
" suhu tubuhnya lumayan normal, kita tunggu visit dokter dulu baru setelah itu biar dokter yang memutuskan semuanya " ucap suster tadi yang memang tak memiliki kewenangan untuk bisa memulangkan pasien dari rumah sakit.
" baik sus " ucap Zoya yang kini sudah melihat ke arah jam dimana sudah pukul enam pagi.
" pulang lah, kamu dan Nanda pasti sangat lelah dan tak nyaman tidur di rumah sakit " ucap Nin Kasih yang kasihan dengan anak dan cucunya yang harus iya repot kan tadi malam.
" Tapi bunda ?" " tanya Zoya yang tak mungkin meninggalkan ibunya sendiri di rumah sakit.
" biar saya yang menemani ibumu " ucap Wirya yang datang sangat pagi sekali.
" om sudah disini ?" tanya Zoya yang cukup terkejut dengan kehadiran Wirya sepagi ini.
" saya tak bisa memejamkan mata dan akhirnya saya putuskan untuk ke rumah sakit pagi pagi " ucap Wirya apa adanya.
" pulang lah, biar om yang menjaga ibumu " ucap Wirya yang sudah memutuskan untuk mendekati Kasih lebih dulu dan memberikan kesan yang baik pada Zoya agar Zoya memberi lampu hijau untuk kedekatan dirinya dengan Kasih.
" apa bunda tidak apa apa jika Zoya dan Nanda pulang ?" tanya Zoya yang mencoba percaya jika laki laki yang ada di hadapannya memberi kesan baik pada Zoya.
" pulang lah, kalian juga butuh istirahat " ucap Nin kasih yang mengalah bukan karena Wirya tapi karena Nin kasih tak ingin melihat anak dan cucunya sampai sakit karena menemani dirinya di rumah sakit.
" baiklah, Zoya dan Nanda pulang, bunda baik baik disini dan hubungi Zoya jika terjadi sesuatu " ucap Zoya yang baru ini membiarkan ibunya dekat dengan laki laki setelah kepergian ayah nya dua puluh tahun lalu.
" kamu tenang saja, saya pasti akan menjaga ibumu sebaik mungkin " ucap Wirya yang sudah mulai menebar taktiknya pada Zoya.
" Zoya titip bunda " ucap Zoya yang sudah bersiap pulang bersama Nanda, setelah Zoya dan Nanda di pastikan pulang, Wirya pun duduk di dekat kasih yang masih memalingkan wajahnya seolah pemandangan di luar jendela kamar jauh lebih indah dari pada Wirya.
" aku tau kamu tak ingin melihat ku lagi di sisa umur kita " ucap Wirya yang tau jika kasih tak menyukai kehadirannya.
" tapi apa kamu tau bagaimana usahaku untuk bisa menemukan kamu seperti saat ini " ucap Wirya yang hanya ingin Kasih mau mendengarkan setiap penjelasannya saat ini.
" aku tidak tau dan tidak mau tau, karena semua itu sudah tak ada gunanya lagi " ucap kasih yang tak ingin mendengar penjelasan apapun dari Wirya.
" Kasih, aku tau dan aku sadar jika kamu mungkin tak ingin mendengar penjelasan ku, tapi tolong beri aku waktu untuk menjelaskan semuanya, setelah itu terserah kamu mau percaya atau tidak " ucap Wirya lagi.
" aku akui dulu saat awal kita dekat, aku mendekati mu demi taruhan ku dengan teman temanku " ucap Wirya yang akhirnya bicara terlepas mawar mau mendengarkan dirinya atau tidak.
" dan saat kamu merusak masa depan ku juga demi taruhan bodoh itu bukan ?" tanya Kasih kini sudah melihat ke arah Wirya.
" ya, aku akui jika itu semua benar " ucap Wirya yang bisa melihat luka yang begitu membekas di mata Kasih hingga saat ini.
" tapi apa yang aku lakukan dan rasakan padamu tulus dari hatiku yang paling dalam " ucap Wirya yang hanya ingin Kasih tau isi hatinya saat itu.
" lalu apa gunanya penjelasan itu saat ini ?" tanya kasih yang merasa apa yang Wirya lakukan hanya sia sia.
" aku tau semua itu sudah terjadi tapi aku yakin jika cinta yang kamu miliki untuk ku hingga saat ini masih ada " ucap Wirya penuh percaya diri.
" tidak !!" ucap Kasih tapi wajahnya malah berpaling menghindari Wirya.
" tapi kenapa aku yakin jika rasa itu masih ada dan tersimpan di hatimu yang paling dalam " ucap Wirya yang tetap pada pendiriannya.
" kalau pun itu benar,apa gunanya sekarang ?" tanya kasih yang memang benar jika cinta nya untuk Wirya tersimpan di hati yang paling dalam.
" saat aku membutuhkan kekasihku yang sudah menghancurkan masa depan ku dia tak ada di sisi ku, yang ada hanya kak Adi yang begitu sabar dan menerima diriku apa adanya "
" adi ?"
" jangan bilang jika kamu menikah dengan Adi Wiryawan sahabat ku yang tiba tiba saja menghilang tanpa jejak ?" tanya Wirya yang tak menyangka jika kekasihnya menikah dengan sahabatnya yang tiba tiba saja menghilang tanpa jejak.
" kak Adi laki laki baik yang bahkan rela menikahi ku dan mengakui jika dirinya yang sudah merusak masa depan ku "jelas kasih yang mengingat dengan jelas bagaimana Adi harus babak belur di pukul oleh ayahnya karena tak terima jika anaknya di rusak masa depannya.
" kenapa kamu tak mencari ku dan meminta pertanggungjawaban ku ?" tanya Wirya yang entah kenapa tak suka saat Kasih memuji laki laki lain di hadapannya.
" untuk apa ? "
" apa untuk kamu dan teman teman mu hina ?" ucap Kasih yang memang tak berharap banyak saat mengingat ucapan Wirya setelah dirinya menyerahkan kehormatannya sore itu.
" baiklah jika kamu berpikir seperti itu, tapi kini aku sudah berubah dan aku bukan lagi Wirya yang dulu " ucap Wirya yang tak ingin lebih lama lagi berdebat dengan Kasih karena fokus utamanya hanya ingin Kasih mau menerima dirinya kembali.
" aku ingin kita memperbaiki hubungan kita yang sempat rusak " ucap Wirya yang sepertinya lupa dengan usia yang iya miliki saat ini.
" apa kamu sadar apa yang kamu katakan ?"
" apa kamu tak ingat berapa umur mu saat ini ?" tanya Kasih yang bahkan tak pernah berpikir untuk kembali menikah di usianya yang sudah tak muda lagi.
" aku sadar dan aku sangat ingat berapa umurmu dan umurku saat ini "
" tapi tak ada yang salah dalam cinta dan perang " ucap Wirya seperti seorang pujangga yang ingin mendapatkan pujaan hati.
" tapi aku tak mencintai mu dan saat ini kita bukan sedang perang " ucap kasih yang tetap pada pendiriannya.
" apa kamu yakin jika kamu sudah tak memiliki perasaan apapun lagi untuk ku ? " tanya Wirya sambil memberanikan diri memegang tangan Kasih yang berhasil membuat Kasih cukup terkejut dengan keberanian Wirya.
" katakan jika kamu sudah melupakan cinta kita ?" ucap Wirya yang masih menggenggam tangan Kasih dan meletakkannya di dadanya.
" tak ada yang salah dalam cinta dan cinta tak memandang usia untuk bisa saling mencintai"
" dengarkan dan rasakan apa yang kamu rasakan dalam lubuk hatimu yang paling dalam dan berikan kesempatan kedua pada hidup kita dan cinta kita untuk bisa kembali bersama "
✍️✍️✍️ apa Nin Kasih akan mengakui perasaannya untuk Wirya dan bagaimana dengan Zoya jika tau ibunya kembali membuka hati untuk laki laki yang bahkan baru Zoya kenal.
Pantengin terus ya ceritanya biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Jangan lupa like dan tinggalkan jejak biar R-kha lebih semangat lagi update nya
Love you moreee 😘 😘 😘
