Seorang gadis 24 tahun, seorang guru SD berparas cantik dan selalu berpakaian tertutup, tanpa sengaja menemukan seorang gadis kecil yang sedang menangis di pinggir jalan.
"Mama...!"
Gadis kecil itu memanggilnya dengan sebutan Mama, membuatnya terkejut dan kebingungan. Ia tak mengenal anak itu sama sekali.
Meski begitu, gadis kecil itu bersikeras memintanya untuk membawanya pergi bersama. Penampilannya tidak menunjukkan bahwa ia anak terlantar. Lantas, siapa sebenarnya gadis kecil ini? Apa rahasia di balik pertemuan ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Masalah
Setiba di kediaman, Shaka kembali menggendong Lea, tidur Lea begitu nyenyak. Langkah Shaka yang lebar terus berjalan memasuki kediaman. Kini kehadiran Khyra seolah tak ada.
Khyra yang hanya dapat menatap Shaka dengan kosong, hingga pria itu hilang dari hadapannya. Perlahan Khyra keluar dari mobil dan segera berjalan menuju lift, beberapa pelayan yang melihat Khyra langsung menyapa, gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman.
Saat pintu lift terbuka terdapat Shaka di sana, penampilannya sudah berbeda dari sebelumnya, sekarang dia kembali menggunakan setelan formal. Wajahnya yang datar dan mengeluarkan aura dingin, di tambah tatapan tajamnya yang begitu menusuk. Entah apa yang terjadi. Namun, pria itu berubah seratus derajat dari sebelumnya.
Shaka kembali keluar dengan langkah terburu-buru, Khyra baru kehilangan pandangan dari Shaka ketika lift kembali tertutup. Khyra terdiam di dalam lift, bahkan pria itu tak melihatnya sedikit pun, Khyra seketika penasaran dengan pesan apa yang di terima Shaka.
"Kenapa kamu kepo dengan bos mu?" gumam Khyra menyadarkan dirinya. Sudahlah, bukankah itu hal biasa bagi pengusaha besar? Apa lagi dia Presdir dari perusahaan V'E group. Mungkin saja pesan di terima adalah pesan dari Perusahaan.
"Mungkin sesuatu terjadi di perusahaan," pikirnya, hingga lift kembali terbuka tepat di lantai tiga, Khyra segera ke kamarnya untuk bersih-bersih, karena rasa lelah dari berjalan di kebun binatang masih terasa. Dan sembari menunggu adzan Dzuhur.
Mobil yang Shaka naiki memasuki pekarangan perusahaan yang berdiri menjulang tinggi, Shaka segera keluar dari mobil setelah mobilnya terparkir. Kemudian bergegas menuju kantornya.
"Mana Dokumennya?" tanya Shaka kepada Aland yang kini sudah duduk di kursi kebesarannya.
Aland segera memberikan dokumen yang berisikan catatan palsu di dalamnya yang membuat Shaka marah, karena mendapat kabar bahwa dokumen proyek 500T hilang, dan yang mencurinya mengganti dengan dokumen palsu. Aland tertunduk berusaha menahan rasa takutnya, karena saat ini hanya ada hawa menyesakkan di tambah wajah menakutkan dari Shaka.
Shaka semakin geram setelah melihat dokumen tersebut, benar-benar palsu "Apa yang kau lakukan ha?!" tanya Shaka dengan suara keras, rasanya dia benar-benar sangat marah, entah apa yang di lakukan sekertaris nya, sampai mereka bisa kecolongan begini.
Aland yang tidak berani menjawab dan hanya bisa menunduk, karena hal percuma jika dia menjawab. karena fokus menyelidiki kasus Az-Khyra dia sampai lalai dengan pekerjaan lainnya, tapi ada yang janggal, kantor Shaka tidak ada yang bisa masuk selain Shaka dan dia yang sebagai sekertaris, karena yang memiliki akses hanya mereka berdua.
"CCTV! Bagaimana dengan cctv?!" tanya Shaka lagi. Namun, Shaka semakin marah ketika melihat cctv di kantornya semua rusak. Bahkan ada garis silang berwarna merah besar di dinding. Shaka sadar, kalau ini adalah penerobosan.
"Periksa semua cctv yang ada di perusahaan ini! Sampai menemukan sosok penyusup itu!" perintah Shaka, entah siapa yang berani melakukan penerobosan di perusahaan nya, jika Shaka menemukan pelakunya, tidak ada ampun baginya.
Aland kemudian pergi meninggalkan kantor Shaka, dan melakukan tugas yang di perintahkan. Shaka kembali duduk, amarahnya semakin membara, dia benar-benar sangat lalai. Ternyata, di perusahaannya ini memiliki penghianat, karena tidak ada yang tahu proyek besar ini selain yang ada di perusahaan.
Shaka memijat keningnya yang begitu sakit, pikirannya kini menjadi kacau, untungnya kabar ini hanya dia dan Aland yang tahu, kalau kabar ini sampai ke seluruh telinga yang ada di perusahaan. Masalahnya bisa menjadi semakin besar. Dan tidak tahu apa yang akan terjadi jika Ayahnya juga tahu.
Suara langkah kaki yang menggunakan high heels terdengar memasuki ruangan, wanita itu melihat Shaka yang telah memejamkan matanya, dan terus memijat keningnya. Di tangannya juga terdapat sebotol Wine nomor satu di dunia, Screaming Eagle.
Wanita itu menyeringai melihat pemandangan Shaka yang tak berdaya, ia berjalan mendekat, kemudian menyimpan botol wine tepat di hadapan Shaka. Ia menyandarkan tubuhnya di meja, tangannya perlahan menyentuh wajah Shaka. Kening pria itu semakin berkerut memberikan respon dari sentuhan yang tidak ia ketahui.
Perlahan tangan wanita itu turun ke dada bidang Shaka, meskipun pria itu tidak berdaya, ketampanannya tetap terpancar, tubuh yang bagus, wanita mana yang tidak akan tergoda?
Shaka yang merasa semakin aneh dengan tiap sentuhan, entah sejauh mana orang itu akan menyentuh, rasanya Shaka tak kuat untuk membuka mata.
"Tuanhhh.." Bisik wanita itu tepat di telinga Shaka, sehingga tercium bau parfum yang begitu menyengat.
"Saya akan menghibur Tuanhh.." ucapnya dengan suara manja dan menggoda.
Hingga kini tangan wanita itu semakin nakal, dengan cepat Shaka menepis tangan wanita itu, Shaka melihat Bella yang sudah merangkak ke pangkuannya.
Brugh!! Shaka mendorong Bella dengan kuat hingga ia tersungkur ke lantai, berani-beraninya wanita itu datang dengan tak senonoh di kantornya.
"AKHH!" ringis Bella.
"Berani sekali kau!!" pekik Shaka dengan geram, amarahnya semakin membludak. Shaka semakin jijik melihat pemandangan dimana gadis itu sengaja menggunakan pakaian yang sangat seksi, di tambah aroma parfumnya yang sangat menyengat.
"Menjijikkan!" umpat Shaka kemudian pergi melangkahi Bella yang masih tersungkur di lantai.
"Akhhh!" Bella semakin meringis karena Shaka yang menginjak tangan kanannya dengan sengaja. "TUAN!!" teriak Bella. Namun Shaka tak peduli dan terus berjalan meninggalkan kantornya.
"Panggil Tim Sekertaris!" teriak Shaka, dan tak lama dua anggota Sekertaris lainnya datang.
"Pindahkan semua barang yang ada di kantor ku, aku akan menggunakan kantor baru!" perintah Shaka.
Semua Karyawan yang mendengar heran, ada apa dengan Pak Presdir? Tiba-tiba ingin pindah kantor setelah Bella masuk dengan bangga ke dalam kantor Tuan Shaka.
"Aku tidak ingin menempati ruangan yang sudah kotor, dan usir wanita menjijikan yang ada di dalam kantor itu, dia di pecat!" ucap Shaka dengan penuh amarah. Semua karyawan mendengarnya kaget.
Namun, mereka tidak heran, dan hanya menyayangkan Bella yang harus meninggalkan pekerjaannya. Bella memang sudah sangat berani, entah apa yang ada di dalam pikirannya, dia yang sudah lama bekerja sebagai asisten seharusnya mengenal sifat Tuan Shaka, pria yang sangat benci ketika ada wanita yang mendekatinya.
Dua Satpam masuk ke dalam kantor Shaka untuk menyingkirkan Bella, wanita itu di seret dengan paksa oleh Satpam hingga keluar, semua mata tertuju pada Bella.
"Tuan!!" Bella dengan keras melepaskan diri dari Satpam dan berlutut di depan Shaka dengan memegang kaki Shaka. "Maaf kan saya tuan, jangan pecat saya hiks!"
Namun Shaka tidak mendengar permohonan Bella dan hanya menendangnya, "Cepat singkirkan wanita menjijikan ini!" Perintah Shaka dengan suara keras dan kemudian pergi.
Aksi ini benar-benar membuat siapa saja yang melihatnya shock, ini adalah yang pertama kalinya mereka melihat Tuannya itu begitu marah. Shaka memang terkenal dingin dan arogan, juga terkenal membenci wanita yang berusaha mendekatinya, namun belum pernah ada kejadian yang separah ini.
Shaka menyalakan mobilnya dengan penuh amarah, dan melaju meninggalkan pekarangan perusahaan. Kepala Shaka seakan ingin pecah pada saat itu juga, satu persatu masalah datang kepadanya.
Padahal Shaka cukup mengagumi kinerja Bella yang sangat bagus, namun karena perbuatannya sendiri, melakukan hal yang paling Shaka benci, sehingga Shaka harus mengeluarkannya dengan paksa.