NovelToon NovelToon
Transmigrasi Lily

Transmigrasi Lily

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Teen School/College / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rendi 20

Terlihat seorang gadis yg tengah berlari demi menghindari dari orang yg terus mengejarnya. Dengan sisa tenaganya yg ia punya. Dia syeril agatha dewantara

"Agrrrh sial"

"Berhenti kau disana" teriak salah satu orang yg mengejar gadis itu.

"Cik bodoh"

Dorr

Dorr

Dorr

Tetap saran dengan tiga tembak yg langsung mengenai jantung sang lawan. Menang ya itulah yg sekarang gadis itu alami, karena lawan nya sudah tumbang dia pun bergegas untuk kearah mobil dan pulang ke rumahnya.

Setelah sampai didalam mobilnya ia langsung menjalankan mobilnya itu dan pergi dari tempat kejadian.

Dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yg sepi nan gelap itu. Dengan pakaian kotor banyak sekali bercak darah di pakaian nya itu, tapi ia tak peduli dengan itu yg terpenting adalah ia sampai di rumahnya dengan selamat.

Dari arah depan ada sebuah truk yg berlawanan arah dan terlihat bahwa truk itu yg mulai menghampiri mobil yg syeril kendarai. Melihat itu syeril pun dengan terp

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Typo bertebaran><

Double update

Malam hari disebuah mansion Mahendra terlihat seorang gadis cantik yg sedang duduk santai dibalkon sebuah kamar milik gadis cantik. Dengan minuman coklat panas, beberapa cemilan dan sambil memandangin indah langit dimalam hari yg dihiasi beribu bintang dan satu bulan yg bersinar terang.

"Bagaimana keadaan Mommy, Dady sama yg lain? Apa mereka baik-baik saja? Aku benar-benar merindukan kalian. Aku tidak tau jika nanti aku bilang semuanya pada kalian, apa kalian akan percaya atau tidak?" Ucap seorang gadis yg menatap sendu ke arah langit

Dia sangat merindukan keluarga nya, dia sangat merindukan kasih sayang mereka, dia sangat merindukan hangat nya keluarga nya, dia ingin sekali berkumpul kembali bersama mereka tapi apa lah daya itu semua hanya khalayan semata saja. Dia sangat rindu saat-saat diri nya menjadi Syeril.

Dia sangat rindu saat-saar itu sangat. Sekarang kerinduannya hanya lah ilusi semata saja.

"Apa nanti aku harus kesana hanya sekadar untuk menengok mereka?" Tanya Lily pada diri sendiri.

"Hm, sepertinya iya. Aku harus kesana. Ya, walapun aku tidak bisa memeluk mereka se-engganya aku bisa tau keadaan mereka bagaimana" ucap Lily seraya tersenyum manis.

Tanpa disadari oleh Lily ada seseorang yg sedang mengawasi Lily dari bawah pohon mangga sambil tersenyum misterius.

"Cik, bodoh" lalu kemudian sosok itu pun pergi dari sana entah pergi kemana.

"Dorrr!!"

"Zeyu jodoh gw!!" Ucap Lily kaget sampai membuat orang itu pun terkekeh tapi pula menatap Lily tajam karena dengan santainya menyebut nama laki-laki lain saat ada dirinya.

"Siapa zeyu, baby?" Tanya seseorang tepat ditelinga dan menggigit duan telinga Lily sampai membuat Lily memejamkan mata saat sentuhan pada telinganya.

"Zeyu? Itu jodoh ku. Memangnya kenapa?" Bukannya menjawab Lily malah berbalik bertanya sampai membuat seseorang itu menggeram marah sambil mengepalkan tangannya lalu memeluk Lily dari tak lupa meng-kiss leher putih nan mulus milik Lily.

"Jodoh mu, hm?" Tanya orang itu balik dan diangguki oleh Lily.

"Bagaimana kau bisa masuk kedalam kamar ku, Joey Alvano Dirgantara?" Tanya Lily pada seseorang yg kini sedang memeluknya dari belakang.

"Bagaimana aku bisa masuk? Mudah, aku tinggal lewat pintu utama saja" jawabnya santai.

"Pintu utama? Kau tidak ketahuan saat masuk lewat pintu utama? Bukan 'kah pintu utama dijaga oleh bodyguard papah ku? Lalu bagaimana kau bisa masuk?" Tanya Lily bingung. Bagaimana tidak laki-laki itu masuk lewat pintu utama yg dijaga ketat oleh bodyguard keluarganya.

"Mudah aku hanya membuat mereka pingsan sebentar saja" jawabnya santai hal itu sampai membuat Lily menggelengkan kepalanya kala melihat kelakuan dari laki-laki satu ini.

"Hm, ok. Jadi kau bisa melepaskan pelukan mu itu?" Tanya Lily jengah ketika Joey mempererat pelukan itu.

"Tidak" jawab nya singkat.

"Joey, lepaskan!" Tekan Lily.

"No, baby" ucap Jeoy lalu menghisap lembut leher Lily.

"Apa yg sedang kau lakukan, Joey. Kau membuat ku geli" pekik Lily kala mendapatkan sentuhan dilehernya sedangkan laki-laki hanya terkekeh lelan kala melihat ekspresi dari gadisnya itu.

"Maaf jika nanti aku membuat mu kecewa, Ly" batin Joey berkata sambil menatap Lily sendu.

***

Pagi yg cerah ini Lily tengah bersiap untuk melaksanakan tugasnya sebagai seorang pelajar dan juga dia sudah bersiap untuk melihat apa yg akan dilakukan oleh "DIA".

"Let's play bicth" ucap Lily sambil mengeluarkan senyum misteriusnya lalu keluar dari kamar.

"Good morning all" sapa Lily dengan ceriara.

"Too princess" sapa mereka balik sambil menatap Lily dengan senyuman.

"Ada apa dengan mu, Ly? Seperti kau sedang bahagia?" Tanya sang ayah terheran karena melihat wajah sang anak yg sangat bahagia itu.

"Tidak ada, aku hanya sedang bahagia saja, pah" jawab Lily sambil memakan roti bakarnya itu.

"Ouh ya? Apa kau sedang jatuh cinta?" Goda sang mamah.

"Tidak" jawab Lily singkat.

"Benarkah?" Tanya sang ayah sambil menggoda sang anak.

"Ya, sudah ku bilang tidak pah, mah" ucap Lily prustasi kala kedua orang tuanya terus menggodanya.

"Baiklah"

"Kita sudah hampir terlambat, sebaiknya kita berangkat sekarang" cela Devan.

"Ah, iya benar juga. Sudah sebaiknya kalian berangkat gih nanti terlambat" usul Lina.

"Baiklah, mah, pah kami berangkat dulu" ucap Lily lalu meng-kiss kedua orang tuanya dan diikuti oleh Devan.

"Iya, baiklah kalian hati-hati dijalan ya" ucap Reno.

"Baik"

Note: ngomong-ngomong agama mereka semua kristen ya.

~Luar Rumah.

"Dek, kamu berangkat bareng abang ya?" Ucap Devan kala melihat sang adik akan menaiki mobilnya.

"Tumben?" Tanya Lily sambil menaikan alisnya. Tumben sekali dia ingin berangkat bersama. Pikir Lily.

"Hm, abang mau akrab dengan kamu lagi seperti dulu, abang ingin menebus kesalahan abang sama kamu" lirih Devan.

"Begitu kah? Baik jika itu mau abang. Tapi, jika abang mengulangi kesalahan sekali lgi atau lebih parah dari sebelumnya Lily tidak akan memaafkan abang maupun abang berusaha untuk mendapatkan maaf dari Lily tapi jawabannya tetap sama yaitu 'TIDAK'. Abang paham" ucap Lily panjang lebar. Capek juga bicara panjang seperti ini, keluh batin Lily.

"Ok, abng tidak akan mengulangi kesalahan abang kedua kalinya" ucap Devan dengan semangat.

"Bagus kalau begitu" ucap Lily lalu masuk kedalam mobil Devan.

***

~SMA (DHS)

Sebuah mobil memasuki halaman sekolah dan lalh terparkir di parkiran sekolah hal itu membuat intens mereka tertuju pada sebuah mobil yg baru saja masuk kedalam sekolah.

Dan kemudian keluarlah dua orang dengan bergaya savage dan juga itu membuat mereka heboh-sehebohnya.

"Wah gila! Itu Lily sama Devan!"

"Sumpah Lily makin hari makin cantik aja"

"Iya, lo benar"

"Huua!! Devan I Love You!!"

"Lily!! Lo mau gak jadi girlfriend gw?"

"Mana mau Lily sama kulit pisang kaya lo"

"Jahat lo"

Mungkin itu lah pekikan mereka kala melihat siapa yg keluar dari mobil yg harga diatas langit itu.

"Pagi, bro" sapa Kevan lalu tos ala cowo.

"Pagi juga, bro" sapa balik Devan.

"Pagi neng, Lily. Tambah cantik aja neng" goda kevin sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Jangan kaya gitu vin" tergur Kevan kala melihat sang kembaran menggoda Lily

"Kenapa?" Tanya Kevin.

"Lo gak liat tuh pawang nya udah natap lo jatam banget" seru Kevan sambil melirik sedikir ke arah seorang cowo yg sedang menatap Kevin dengan tajam kevin yg peka pun melihat ke arah cowo itu lalu cenge-ngesan tidak jelas.

"Sorry, bos" cengir Kevin pada cowo yg sedari tadi menatap nya tajam.

"Pagi juga Kevin" sapa Lily balikdengan senyum manisnya itu.

"Huuaa!! Kevan!! Gw gak mimpikan? Gw disenyumin sama my darling" ucap Kevin alay sambil memeluk sang kembaran sampi membuat sang empu tertekan. Dan mereka hanya menggelengkan kepala kala melihat aksi receh sahabatnya itu.

"Sudah, sebainya kita kelas, sebentar lagi bel berbunyi" usul Farel yg sedari tadi terdiam. Lalu mereka pun mulai meninggalkan parkiran, tapi.....

"ALVARO!!" Teriak seseorang dari arah belakang hal itu membuat mereka menengok ke arah belakang agar bisa melihat siapa yg sudah memanggil Alvaro dan terlihat seorang perempuan sambil berlari kecil ke arah mereka.

Tanpa aba-aba perempuan itu langsung memeluk Alvaro didepan banyak orang dan itu membuat mereka syok. Siapakah perempuan yg sudah berani memeluk Alvaro itu dan tertanya dia adalah......

Alvaro yg terkejut pun langsung melepaskan pelukan itu secara kasar hingga membuat sang perempuan terhuyung kebelang.

"Al, ko kamu kasar sih sama aku" ucap perempuan itu sedih.

"Lo siapa?" Tanya Alvaro dengan nada dingin.

"Al, kamu gak kenal sama aku? Aku Maudy, Al. Sahabat kecil kamu" ucap perempuan itu sambil menatap Alvaro dengan mata yg sudah berkaca-kaca.

"Maudy" lirih Alvaro kala mendengar jawaban dari perempuan di depan nya lalu tak setelah itu Alvaro langsung memelukperempuan itu yg diketahui bernama Maudy dengan erat.

"I miss you" lirih Alvaro sambil memeluk Maudy dengan erat.

"I miss you to, Alvaro" balas dia tak ayal dia pun membalas pelukan Alvaro. Hal itu membuat mereka semakin syok. Siapa kah perempuan itu? Lalu apa hubungannya dengan Alvaro? Kira-kira itu lah yg ada dipikiran merema sama hal nya dengan The Lions tapi tidak dengan Lily dia sudah tau semuanya apa yg akan terjadi tinggal dia mengikuti saja permainan itu.

"Al, dia siapa?" Tanya Kevin yg membuyarkan aksi pelukan itu. Tak ayal Alvaro langsung melepaskan pelukan itu lalu menatap Kevin.

"Hm, teman-teman kenalin dia Maudy Ayunda, teman waktu kecil gw" jawab Lavaro sambil memperkenalkan perempuan yg ada disampingnya.

"Hai semua, perkenalkan aku Maudy Ayunda teman kecil Alvaro" ucap perempuan itu sambil memperkenalkan dirinya dan diiringi dengan senyum manis nya itu.

"Ouh, hay juga Maudy" ucap mereka tak kecuali Lily dan Farel.

"Hai, Maudy. Gw Kevin"

"Kevan kembarannya Kevin"

"Devan"

Ucapa mereka bertiga kecuali Lily dan Farel yg sedari tadi terdiam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Maudy yg tau jika ada dua orang lagi tapi tak memperkenalkan diri pada nya hal itu membuat Maudy menatap Alvaro dengan mata yg sudah berkaca-kaca Alvaro yg peka pun mengode pada Lily dan juga Farel untuk memperkenalkan diri mereka dengan malas mereka pun memperkenalkan diri.

"Farel"

"Lily"

Jawaban yg namun padat membuat mereka menghela nafas tapi tidak dengan Maudy.

"Sudah sebaiknya kita semua pergi kekelas masing-masing" usul Kevan lalu mereka pun pergi dari sana sambil tertawa bahagia kala mendengar cerita dari perempuan yg baru saja mereka kenal sampai mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yg mereka tinggal sendirian diparkiran sambil menatap mereka dengan dingin. Lalu seseorang itu pun pergi dari sana.

***

"Ok, dia sudah masuk kesekolah DHS lalu apa yg akan kita lakukan?" Tanya seorang laki-laki dengan wine ditangannya sambil menatap ke arah layar yg menampilkan sebuah vidio pengawas.

"Kita tunggu intruksi dari dia" jawab seorang laki-laki dengan permen dimulutnya.

Thanks

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!