Jangan lupa tambahkan ke rak favorit ya! Like, komen, kasih ulasan dan ikuti sebelum membaca.
Di usahakan jangan baca lompat-lompat ya!
...
Novel ini merupakan sekuel Di Anggap Mandul, Hamil Setelah menikah Lagi!
Karena rasa cemburu kepada semua kakanya yang masing-masing sudah memiliki kehidupan barunya, dan merasa sudah tidak dipedulikam lagi, gadis bernama Emillie Mahendra Alexander.
Memutuskan menjauh dari keluarganya, dengan alasan ingin mandiri, namun kejadian malang menghampirinya.
Terjatuh kejurang, dan dikabarkan sudah meninggal, padahal ia masih hidup, di tolong seseorang.
Saat membuka mata, gadis itu merasakan bingung, karena tidak mengingat apapun.
"Aku dimana,"
Jangan lupa like, vote, dan ikuti yaw...
instagram:Coretanluka65
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Edgar
Sebulan kemudian.
"Kamu tampan sekali, tapi cuman hari ini," ucap Brice.
"Katakan saja, aku memang tampan," ujar Edgar, merapihkan jasnya.
Keluarga Samudra sudah siap, akan menikahkan Edgar dengan Azalea, hari ini, adalah hari pernikahan mereka.
"Ayo, mobil sudah siap," ucap Avrard.
"Hati-hati, pengantin jangan sampe lecet," ucap Brice.
"Kak, aku tidak lumpuh, aku bisa jalan sendiri," ucap Edgar.
"Kamu itu calon pengantin, kita semua harus menjaga kamu," ucap Brice.
Edgar mendengus kesal, tapi dalam hatinya, ia merasa senang dengan tingkah keluarganya, apalgi dengan Brice, sang kakak yang agak lain dari yang lain.
"Sudah siap?" tanya Samudra.
"Siap, dad," jawab Brice.
"Bukan kamu, tapi Edgar," sahut Samudra.
"Ye, gitu aja marah," ujar Brice.
"Ayo berangkat, nanti kita terlambat," sahut Aira, yang menggelengkan kepala, melihat tingkah suami dan juga anak-anaknya.
"Oke sayang," jawab Samudra.
"Seisi dunia, akan menertawakan aku, karena aku kalah dengan adik-ku," ucap Brice.
"Kalo mau bicara seperti itu, bicara didepan Aisyah, dia akan menampar mulutmu," ucap Samudra.
Brice memegang mulutnya, membayangkan kala Aisyah akan menampar dirinya.
"Membayangkan nya saja, sudah kesakitan, apalagi kenyataannya," gumam Brice.
"Pasti lagi membayangkan ditampar oleh bibimu, kan," sahut Aira.
Brice mengangguk, lalu ditertawakan oleh semua keluarganya.
"Aw.." Alina merintih kesakitan, memegang perutnya yang terasa keram.
"Kenapa, perutmu sakit?" tanya Arthur cemas.
"Hanya sedikit keram, mungkin karena selama disini, aku sering jalan-jalan," jawab Alina.
"Kamu yakin tidak apa-apa, atau mau ke RS dulu?" tanya Aira, mencemaskan menantunya, yang sudah ia anggap anaknya sendiri.
"Aku baik-baik saja, mom, hanya saja sedikit keram," jawab Alina.
"Wajar kan mom, soalnya aku belum berpengalaman," lanjut Alina.
"Wajar sayang, kalo keramnya sebentar, dan tidak keluar darah, tapi kalo mau memastikan, harus di bawa ke RS," jawab Aira.
"Tidak mom, aku baik-baik saja," ujar Alina tersenyum.
"Kalo merasakan sakit atau keram, katakan dengan kami, jangan ditahan," ucap Aira.
"iya mommy," jawab Alina.
Aira tersenyum mendengar jawaban Alina.
Setelah satu jam lamanya, akhirnya rombongan keluarga Edgar sampai dikediaman milik Azalea.
Keluarga Angga menyambut mereka dengan bahagia.
Mempersilahkan masuk satu persatu, karena dari pihak keluarga Edgar tidak banyak, hanya tiga keluarga saja, keluarga Samudra, Leo, dan juga Fera.
"Aku baru tahu, pernikahan adat sunda seperti ini," bisik Samudra.
"Tapi seru," lanjut Samudra.
"Nanti kamu akan syok lagi, kalo ada sesi saweran," ucap Aira.
"Apa itu?" tanya Samudra.
"Nanti kamu akan tahu, kamu sudah menyiapkan uang yang aku pintakan," ucap Aira.
"Sudah, pengawal kita membawanya satu koper, memangnya untuk apa?" tanya Samudra penasaran.
"Lihat saja nanti, kamu akan tahu," jawab Aira.
Pernikahan tergelar dengan sangat mewah, Azalea cantik dengan kebaya putihnya, dan juga sigernya.
Edgar menatap Azalea.
"Kamu sangat cantik sekali," bisik Edgar, memuji kecantikan sang wanita, yang baru saja menjadi istrinya.
"Jangan membuat aku malu," jawab Azalea.
"Aku serius, kamu sangat cantik," ucap Edgar.
"Terima kasih atas pujiannya," jawab Azalea.
Dan setelah melewati banyak proses, sampai kepada proses saweran.
Samudra sudah tidak sabar lagi, karena ia sangat penasaran dengan yang istrinya katakan.
"Kamu ambil uangnya, dan lempar kearah para bocah itu," ucap Aira.
Tak banyak bicara, Samudra langsung melempar uang seratus ribuan itu.
Samudra dengan Brice tidak ada bedanya, mereka sama-sama heboh diacara pernikahan Edgar.
"Kak, jangan membuat keluarga malu," bisik Avrard.
"Lihat saja daddy, dia lebih heboh sendiri," jawab Brice, melihat sang daddy yang sedang melempar uang.
Avrard hanya menggelengkan kepala, melihat tingkah keluarganya, tapi ada perasaan senang juga, kala melihat senyuman semua keluarganya, meskipun Avrard yakin, luka mereka belum sepenuhnya sembuh, tapi setidaknya sedikit-sedikit membaik.
Saat keluarga lain sedang menerima tamu, Zayn dikagetkan dengan kedatangan tetangganya, yaitu Siska dengan Amar.
"Loh, itukan.." ucap Zayn.
"Kenapa kamu bengong?" tanya Aisyah, melihat sang anaknya, yang sedari tadi tidak bergabung dengan yang lain.
"Bun, wanita itu siapa?" Zayn menunjuk kearah Siska.
"Dia namanya Siska, wanita yang sudah menghancurkan kehidupan Aira dulu, dimasalalu," jawab Aisyah.
"Jadi tante Siska yang sudah menghancurkan kehidupan bibi Aira, dulu?" ujar Zayn.
"Padahal bunda belum memberitahukan, siapa nama dia, tapi kamu mengenalnya?" ucap Aisyah, menatap sang anak.
"Tante Siska, pendatang baru diperumahaan nenek, kami tetangga," jawab Zayn.
"Kamu serius?" tanya Aisyah, pasalnya ia baru tahu kalo Siska bertetangga dengan ibunya.
"Iya bun, makanya aku nanya sama bunda, kenapa bibi Aira bisa kenal dengan tante Siska," jawab Zayn.
Aisyah hanya mengangguk pelan, lagian juga ia sudah tidak memiliki urusan dengan Siska, Aira saja yang mempunyai masalah dimasalalu, sudah memaafkan dia.
"Tapi, kalo tante Siska pernah menghancurkan hidup bibi Aira, kenapa sekarang menjadi sangat dekat?" tanya Zayn penasaran.
"Karena Aira memiliki hati yang luas, lemah lembut, dia bisa memaafkan siapapun yang telah menyakiti dia," jawab Aisyah.
"Persis seperti Emillie," sahut Zayn.
Aisyah mengelus punggung sang anak, karena Aisyah sangat tahu, bagaimana cintanya Zayn dengan Emillie.
"Bunda harap, kamu akan membuka lembaran baru, melupakan Emillie," ucap Aisyah.
"Bun, tapi Emillie masih hidup," ucap Zayn.
Sontak saja membuat Aisyah tak percaya dengan ucapan sang anak laki-lakinya.
"Kita semua kehilangan Emillie, dan mengganggap Emillie masih hidup, tapi kamu harus ingat satu hal, Emillie sudah tiada," ucap Aisyah.
"Bunda kesana dulu, bunda mau menyapa teman-teman bunda," ucap Aisyah, meninggalkan sang anak sendirian.
Zayn menggangguk.
"Berarti Elisha tidak kesini, pasti dia sendiri," gumam Zayn.
Lalu Zayn bergegas meninggalkan acara pernikahan tanpa berpamitan kepada keluarga lainnya.
"Zayn.." panggil Avrard, tapi Zayn tak mendengarnya.
Disusul dengan kepergian Avrard, sontak saja membuat yang lain merasa bingung.
"Mereka mau kemana?" bisik Samudra kepada Leo.
"Entah, mungkin mereka memiliki urusan pribadi," jawab Leo, yang tidak memusingkan urusan anak-anaknya, toh mereka sudah dewasa, sudah tau mana yang benar, mana tidak benar.
Samudra setuju dengan ucapan Leo, karena anak-anaknya sudah besar, sudah memiliki urusan lain.
"Nikmati saja acara pernikahan Edgar, kalo mereka butuh bantuan, pasti akan menghubungi kita," ujar Leo.
"Kau benar, mending kita nikmati acara ini," jawab Samudra, membenarkan.
Tapi berbeda dengan Arthur, yang peka dengan perubahan sikap keduanya.
"Apa yang mereka sembunyikan," gumam Arthur.
Sedari tadi, Arthur melihat Zayn dengan Avrard, yang sedikit berbeda, namun Arthur tidak mau menanyakan apapun, karena kalo ada masalah, Arthur yakin, kedua saudaranya akan meminta bantuannya.
"Semoga tidak merahasiakan masalah besar," gumam Arthur, penuh harap.
***
(maaf ya bukan buat authornya)
terlalu gegabah mengedepankan ego
Semoga kalian tetap suka dengan cerita aku❤️
ksh elisha sembuh dr hilang ingatannya
😊
triple gitu kak
authornya pun ramah dan asik
semangat authorku
tp aku lupa apakah dia sahabatnya Aira jg atau Fera atau apa
aisss
..