seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
"Sudahlah, pertama obati vampir ini dulu."
Akhirnya para pengawal lainnya menyerah kepada calon nyonya mereka ini.
Selama perjalanan, Para pengawal masih menodongkan senjatanya ke aron dan melemparkan tatapan tajam.
aron tidak takut pada penjaga, dia lebih takut pada salah satu dari 7 pangeran dosa besar.
***
Tiba di kastil, gerbang di buka.
Semua penjaga dikejutkan dengan kehadiran makhluk asing di lingkungan mereka.
Mereka semua menodongkan senjata ke aron, tapi liona mengangkat telapak tangannya tanda berhenti.
"Tidak apa-apa, aku jamin vampir ini tidak akan macam-macam. Lagian di seluruh kastil ada penjagaan, kan?"
Akhirnya para pengawal membiarkan 1 vampir itu masuk bersama liona.
"Tunggu disini, aku akan ambilkan obat."
aron mengangguk dan duduk di kursi dengan 3 orang penjaga yang menjaganya.
liona naik ke kamarnya untuk mengambil obat, tak lama liona turun membawa sebuah kotak.
Duduk di samping aron.
Membuka kotaknya, mengeluarkan kapas obat merah dan perban.
"Dari mana kamu mendapatkan ini semua? Di dunia bawah tidak ada."
"Damon sering mencuri di dunia atas."
Aron cengo. Seorang pangeran iblis mencuri juga?
"Ya, dia kan pangeran yang agak aneh." Saut liona seperti membaca pikiran Aron.
aron ingin tertawa, tapi sayang nyawa. Jadi dia diam.
liona mulai meneteskan obat merah ke kapas lalu menekan-nekan ke luka di kepala aron.
"Aw! Sakitt.."
"Tunggu sebentar, kamu bilang kamu vampir yang kuat."
aron langsung duduk tegak, salah satu matanya menutup erat menahan sakit. liona terkekeh pelan.
Beralih ke kaki dan perut aron, liona meringis melihatnya.
"Ini parah..."
liona mengamati luka itu lama, Tangan liona bergerak menutup luka itu, ia memejamkan matanya karena tidak tega melihat luka parah itu.
"Em.. ini dingin, apa yang kau lakukan?" Kata aron.
"Dingin? Aku tidak melakukan apa-ap--Eh?! Cahaya apa ini?!"
Dari tangan liona yang menutup luka aron memancarkan cahaya hijau terang.
Semua pengawal terkejut, aron juga melotot heran, setaunya liona ini manusia, tidak mungkin bisa seperti ini.
liona lebih kaget sekarang, saat akan menarik tangannya liona melihat luka itu menjadi sedikit menutup perlahan.
Jadi, liona diamkan tangannya sampai luka itu menutup sempurna menyisakan darah-darah yang menempel di baju dan perut aron.
"K-kau... Benar-benar manusia, kan?" Tanya aron ragu.
"Tentu saja! Aku tidak tau dari mana kekuatan aneh ini."
"Bahkan tidak semua iblis memiliki sihir ini dan Kamu? Seorang manusia biasa memilikinya?"
"Aku tidak tahu!"
Melirik luka robek di betis aron.
"Akan ku coba lagi."
liona berjongkok di bawah, menutup luka di kaki aron dengan kedua tangannya dan dengan perasaan tidak tega seperti tadi liona menutup matanya.
Benar! Cahaya hijau cerah keluar dari tangan liona masuk ke luka-luka itu, perlahan luka robek itu menutup menyisakan darah-darah.
Semua yang ada disitu kagum, termasuk liona sendiri.
"Wow... Keren."liona berbinar.
"Ee... Oke, keren." Aron masih heran setengah mati.
Tiba-tiba bayangan Damon memberi darahnya ke liona memutar jelas di otaknya. Sekarang liona mungkin tau darimana kekuatannya itu.
"Sudahlah, yang penting kamu sudah sembuh." liona kembali duduk di samping Aron.
"Ya.. terimakasih." Cicit aron pelan.
"Apa? Aku tidak dengar."
"Terimakasih."
"Apaaa??"
"Terimakasih!" Aron meninggikan suaranya.
"Nah baru aku dengar." liona tertawa.
"S-sial.." menutup wajahnya, malu.
"Hahaha! Baik, baik. Kenapa bisa jadi seperti tadi?"
"Sudah kubilang aku di serang."
"Ceritakan saja semuanya, jangan sungkan."
aron melirik pengawal yang dekat sekali dengannya, liona mengerti.
"Tolong menjauh sedikit, sedikit saja."
Taat, mereka memberi jarak 3 meter dari Harun.
"Sudah, ayo ceritakan."
"Sebenarnya--
BRAKKK
"Apa itu?!!"