Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
Arena balap liar
Bruuum... Bruuum.... Bruuum...
Semua orang bertepuk tangan ketika melihat Ratu Racing memasuki Arena Balap. Banyak orang yang penasaran dengan wajah aslinya. Selama ini, Ratu Racing selalu mengenakan topeng saat balapan.
Semua orang yang mengikuti balapan sudah siap di garis start.
Seorang wanita seksi berjalan maju sambil membawa kain kecil di tangannya.
"Are You Ready" kata wanita itu yang disambut anggukan oleh semua orang yang mengikuti balapan.
Wanita itu mulai menghitung.
One
Two
Three
Wanita itu menjatuhkan kain kecil yang dari tadi dia pegang.
Bruuum... Bruuum....
Motor Sport saling menyelip tidak ada mau kalah. Cuma ada satu orang begitu santai membawa motornya siapa lagi kalau bukan Ratu jalanan yang tak terkalahkan di Arena balap.
Penonton bersorak menyemangati idola mereka.
"Katanya Ratu Jalanan, tapi bawah motor kayak siput." Senyum Remeh. Sedangkan yang ditanya hanya diam dan tersenyum smirk
Orang itu mulai menambah kecepatan motornya.
"Saatnya" Reyna menambah kecepatan motornya dan melewati orang yang telah meremehkannya dan itu mengejutkan orang-orang yang melihatnya. Namun, lawannya tidak mau kalah, ia juga menambah kecepatan motornya.
Saat Reyna melihat garis finis semakin dekat, ia pun menambah kecepatan motornya dan akhirnya sampai di garis finis terlebih dahulu
"Queen kita emeng the best" Anak buah Reyna yang bernama Aldhi pun bersemangat. "Benarkah begitu, bos" kata Aldi sembari menyenggol bahu Dion yang lagi duduk diatas motornya.
"Hem"
"Dasar kulkas berjalan." Cibir Aldhi.
"Sialan" Marah Niko sambil memukul stir motornya.
"Jangan lupa uang taruhannya." Ujar Reyna datar.
"Tenang saja, aku pasti akan memberikannya padamu, aku tidak akan mengingkari janjiku." Kata Niko yang masih kesal.
"Berikan saja padanya, aku masih ada urusan." Ucap Reyna sambil menunjuk Dion yang masih duduk santai di atas motornya.
Reyna kembali memacu motornya dan meninggalkan arena balap karena jam sudah menunjukkan pukul 1, ia harus segera pulang karena besok ia harus bersiap-siap ke sekolah barunya.
"Kebiasaan, habis balapan langsung pergi." Ucap Aldhi menatap kepergian ketua mereka.
"Kayak lo tidak tau ajah kelakuan tu bocah." Timpal Rian.
"Cabut." Ucap Dion dingin.
...****************...
Reyna sudah berada di rumah keluarga Alexandria, ia turun dari motornya dan melangkah santai memasuki rumah.
Ceklek
Plak
Sebuah tamparan mendarat di pipi mulusnya. Reyna yang baru berapa langkah memasuki rumahnya. Reyna hanya menatap datar ke arah orang yang menamparnya. Seolah tamparan itu bukan apa-apa baginya.
"Rey, kamu mau jadi apa? kamu sudah berapa kali pindah sekolah. Rey, ayah tidak mau tahu disekolah barumu jangan pernah bikin ulah dan jangan sampai berkelahi lagi. Rey kamu itu anak perempuan bertingkahlah selayaknya seorang wanita.
" Seperti apa, Harus seperti Bunda yang selalu nurut apa kata ayah. bahkan Bunda yang selalu nurut semua kata ayah tapi Ayah tetap menghianati Bunda dengan jalang Ayah itu." Marah Reyna yang membuat Pak Ardan diam.
"Aku bukan Bunda yang hanya bisa nangis, Bunda pergi meninggalkan Reyna itu semua karena perlakuan Ayah." Reyna berlari meninggalkan Pak Ardan menaiki tangga tanpa menghiraukan panggilan Ayahnya.
"REYNA AYAH BELUM SELESAI BICARA. REYNA APA KAMU TIDAK DENGAR APA AYAH BILANG" Teriak Pak Ardan yang menggelegar.
"Mas sudah, Jangan marah nanti darah tinggi mas kumat, biarkan Reyna istirahat apalagi ini sudah larut malam bukankah besok Reyna masuk sekolah. Ujar Lisa ibu tiri Reyna yang baru bangun karena mendengar teriakan suaminya.
"Reyna tidak budek, telingan Reyna masih berfungsi." Reyna kembali meneruskan langkahnya meninggalkan ayah dan ibu tirinya.yang masih menatap anak semata wayangnya yang selalu berontak kepadanya.
Pak Ardan hanya menghela nafas menatap nanar putrinya yang sudah tidak terlihat lagi karena Reyna sudah masuk ke kamarnya.
"Rey kenapa kamu berubah nak, kembalilah jadi anak yang baik dan penurut." Guman Ayah Reyna sedih.
"Maaf mas Reyna seperti itu karna belum bisa menerimahku sebagai pengganti ibunya." Ujarnya sedih
Sedangkan dikamar Reyna duduk dikasur King Size nya dengan memandang foto seorang perempuan cantik.
"Bunda, kenapa ninggalin Reyna begitu cepat Bun." Reyna memandang foto bundanya dan tak terasa air matanya juga ikut menetes membasahi pipinya.
Reyna membaringkan tubuhnya dikasur sambil memeluk foto bundanya sampai dia tertidur.
...****************...
Pagi hari matahari sudah terang namun gadis itu tidak terusik sama sekali, dia masih asik dalam dunia mimpinya.
Tok Tok Tok
Ketukan pintu dari luar namun Reyna tidak terganggu sama sekali.
Ceklek
Pintu terbuka dan masuklah seorang paru baya kedalam kamar untuk membangunkan Reyna yang masih tertidur pulas.
Ia melihat mata putrinya bengkak. "Maafkan Ayah sayang, kalau Ayah telah menyakiti hatimu." Pak Ardan memandang Reyna dengan penuh penyesalan.
...***Bersambung***...
Jangan lupa Komen, like dan Vote
Agar bisa Up terus