Mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang kultivator yang jenius. Namun ada suatu penyakit aneh yang tiba-tiba dideritanya, sehingga bakatnya menghilang.
Dia diusir dari rumahnya bahkan juga oleh 'Keluarga Utama'. Menjalani hidup sehari-hari menjadi seorang sampah, membuatnya menjadi depresi.
Dengan terbunuhnya seorang gadis yang dicintainya, dia bertekad untuk membalaskan dendamnya. Akkhirnya ia memutuskan berkelana ke berbagai tempat untuk mencari obat atas penyakitnya itu, sehingga ia bisa berkultivasi lagi.
Berbagai cara ditempuhnya, bahkan dengan mengganti darahnya dengan darah iblis tapi tetap tidak berhasil. Karena takdir berkata lain.
Tanpa berputus asa dia terus berusaha. Dan akhirnya dia berhasil juga mengetahui cara menyembuhkan dirinya. Namun belum sempat melakukannya, ia terbunuh dalam usahanya untuk membalas dendam.
Begitu jiwanya tersadar, ia telah berada ditubuhnya lagi. Namun waktunya, kembali kemasa lima tahun sebelum ia meninggal.
#salam sukses selalu#
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Otna Forever, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENATUA BADAI
Qi Pedang sang dewa yang menyebar dan juga memancarkan aura sangat kuat, hilang begitu saja tanpa jejak.
“Bagaimana ini bisa terjadi?”
Sang Dewa terkejut sekaligus heran;
“Ka…kau menghancurkan Ilmu Pedang terbaruku, siapakah kau sebenarnya?”
Namun pada detik berikut, perutnya dipukul menyebabkan ia termundur selangkah.
Su Yun tidak memberinya kesempatan untuk pulih.
Sang dewa sangat kesal dan mengabaikan efek nyata Kristal Surgawi dari lawannya. Dia menatap Su Yun penuh penghinaan. Segera, dengan sekali jentikan jari, dia memadatkan Qi pedang putih dan mengerahkan seluruh kekuatannya.
Aura Qi pedang mulai lagi memenuhi lembah.
Su Yun tetap acuh tak acuh tanpa menunjukkan rasa takut. Dia sudah tahu usaha sang Dewa hanya akan berakhir dengan sia-sia.
Tepat pada saat itu, serangkaian bunyi pedang bersiul melengking bergerak mendekat menuju lokasi mereka.
Seorang berjubah biru tiba.
Dia mengamati situasi yang sedang terjadi.
Orang itu adalah Penatua Badai!
Dia telah berhasil mengalahkan pemimpin Sekte Ajaran Iblis.
Tanpa Kristal Surgawinya, pemimpin sekte tersebut dapat dikalahkan dengan mudah.
Alis Su Yun mengerut. Sekarang dia akan menghadapi Dewa dan Tetua Badai. Bahkan dengan bantuan Kristal Surgawi, ia merasa ini akan menjadi sulit.
"Saya harus mundur!"
Dia mengambil keputusan, berbalik dan segera melarikan diri.
“Kau ingin lari? Tidak semudah itu!”
Sang Penatua Badai menambah kecepatannya mengejar Su Yun dan segera melepaskan Qi pedang ke arahnya.
Tiba-tiba, dengan belokan tajam, Su Yun berbalik ke arah Tetua Badai. Tubuhnya dibalut dengan Qi Roh yang kuat dari Kristal Surgawi.
Saat serangan Qi Pedang mengenai tubuhnya, Su Yun mengabaikannya begitu saja. Kemudian, dia langsung mengarahkan tinjunya ke dahi Tetua Badai.
"Booom!"
Tetua Badai tidak pernah menyangka bahwa Su Yun akan berbalik dan menyerangnya, sehingga terlambat untuk menghindar. Pukulan itu tepat mengenainya, menyebabkan ia terlempar dan menabrak pohon.
Penatua badai langsung terluka parah.
Su Yun tetap bersikap tenang.
Kekuatan penatua badai, bagaimana mungkin dia tidak bisa menghindari serangan telapak tangan yang sederhana?!
Su Yun merasa khawatir…meskipun dia berhasil mengalahkannya, namun itu hanya menyebabkan dia terluka parah. Sehingga Ia berpikir sekarang adalah saat yang tepat untuk membunuhnya.
Su Yun segera melompat dengan niat membunuh.
Di sisi lain, sang Dewa yang melihat situasi tersebut hatinya bergetar. Dia tidak menyangka bahwa Su Yun ternyata sangat berani melukai tetua Badai! Sang Dewa segera bergegas mendekat berniat menolong sang tetua.
Su Yun tidak berhenti, berniat untuk secepatnya menghancurkan kepala Tetua Badai dan segera menghindari sang Dewa.
Namun tiba-tiba dadanya menjadi panas dan seketika itu juga, ia merasa kekuatannya mulai menurun.
“Ini tidak baik, efek Kristal Surgawi akan segera berakhir!” Sang Tetua Pedang dalam perkamen berseru dengan keras.
“Efeknya akan menghilang?” tanya Su Yun.
“Karena basis kultivasimu buruk, maka efek dari kekuatan kristal surgawi tidak akan bertahan lama!"
Setelah Su Yun mendengar itu, wajahnya langsung memucat.
Saat ini, dengan kekuatan Kristal Surgawi, dia bisa membunuh Tetua Badai, tetapi bagaimana dengan sang Dewa? Jika efek Kristal Surgawi menghilang, dia pasti akan terbunuh.
Su Yun dengan cepat membaca situasi, ia tiba-tiba berbalik dan mengalihkan niat membunuhnya kepada sang Dewa.
Sang Dewa membelalakkan matanya karena terkejut. Dia berhenti dan terdiam, ragu untuk bertindak.
Melihat itu, Su Yun memanfaatkan kesempatan tersebut, berbalik dan dengan cepat segera melarikan diri…
Sang Dewa hanya mengangkat alis, tidak mengejarnya.
Sebaliknya, dia pergi ke arah Tetua Badai, mengambil dua butir pil obat dan memberikannya kepada Tetua Badai yang terluka.
Sang Penatua Badai menelan pil itu.
“Mengapa kau tidak mengejarnya?” Tetua Badai bertanya sambil perlahan bangkit, melirik ke arah kaburnya Su Yun.
"Ketika dia menggunakan Kristal Surgawi, kita akan sulit untuk menghadapinya!"
“Apakah nanti kau bisa menemukannya?”
"Ya."
Dewa itu mengulurkan tangannya dan di antara jari-jarinya, terdapat sehelai rambut yang halus…
*****
Sementara itu, setelah efek dari kristal Surgawi berakhir, Su Yun pingsan di hutan belantara.
Setelah tersadar kembali, dia merasa tidak memiliki bahkan setengah dari kekuatan aslinya.
Ia segera mengeluarkan makanan dari cincin spasialnya dan melahapnya dengan rakus hingga kenyang. Ia butuh waktu seharian penuh untuk memulihkan diri.
Kristal Surgawi memang bisa membangkitkan kekuatan berkali-kali lipat. Namun harga yang harus dibayar adalah dengan menurunnya basis kultivasi. Dan untuk memulihkannya kembali butuh 50 sampai 100 hari.
Mengenai Kristal Surgawi, Su Yun tidak mengetahui semua efek samping pada tubuh, saat menggunakannya. Ia hanya tahu bahwa itu adalah harta karun kuno yang tak ternilai harganya.
Ia duduk bersila di atas batu datar dan mengambil Kristal Surgawi sambil memeriksanya dengan saksama.
Kristal Surgawi itu telah kehilangan kilaunya. Awalnya berwarna gelap, tetapi sekarang telah berubah menjadi abu-abu. Energi di dalamnya tampaknya telah habis.
Su Yun memasukkan kembali Kristal Surgawi ke dalam kotaknya. Tanpa membuang-buang waktu lagi, ia segera melakukan proses pemulihan diri.
Dia telah memperoleh Kristal Surgawi, sehingga tujuannya telah tercapai. Meskipun perjalanan ini memakan waktu lebih lama dari yang seharusnya, namun ia berhasil memperoleh panen yang besar.
Setelah menemukan kota terdekat, ia membeli seekor kuda jantan dan bergegas menuju kota Danau Cermin.
Dia langsung pergi ke Paviliun Lelang Langit Matahari. Di sana, masih banyak orang yang mengantri.
Su Yun menarik napas dalam-dalam saat gilirannya tiba untuk menyerahkan misinya. Ia mengambil Buah Bulan Sabit dari dalam cincin spasialnya.
“Tolong berikan token misinya.”
Petugas Li Fei melayani dengan malas.
Su Yun menyerahkan token misi dan juga Buah Bulan Sabit.
Setelah petugas Li Fei melihat buah itu, wajah malasnya berubah terkejut.
Selama sepuluh tahun bekerja di Paviliun Lelang Langit Matahari, walaupun hanya sekali dia belum pernah melihat Buah Bulan Sabit.
“I…ini?”
Li Fei mengambil buah itu; “Ka…kau benar-benar berhasil mendapatkan Buah Bulan Sabit?”
Setelah Li Fei memeriksa token misi, dia hampir berteriak kegirangan.
“Tolong berikan hadiahnya.”
“Aku…ba…baik…segera.”
Li Fei tiba-tiba bersorak dan mengangguk. Saat pergi untuk mengambil hadiah, matanya masih penuh dengan ketidakpercayaan.
Karena dia melihat basis kultivasi Su Yun Tidaklah terlalu tinggi.Lalu bagaimana dia bisa mendapatkan Buah Bulan Sabit?
Pria ini sangat aneh, apakah dia punya pembantu?
Li Fei bingung.
Setelah sekitar beberapa menit, kartu mata uang roh tercatat enam puluh ribu batu roh diserahkan kepada Su Yun.
Su Yun membenarkan jumlahnya.
Kemudian dia berjalan menuju area penjualan dan mulai membeli bahan-bahan yang dibutuhkannya.
“Pil kultivasi, pil bunga dewa, pil langit merah, pil giok kristal, pil hati suci…”
“Buku Panduan Praktik Penguatan Satu Inti Tubuh.”
“Satu tungku kristal alam.”
“Saya butuh banyak bahan alkimia.”
“Saya juga membutuhkan bahan-bahan kultivasi ini…”
"....."
Di depan petugas penjualan, Su Yun meminta banyak bahan. Para petugas segera menyiapkan bahan-bahan yang akan dibelinya.
Sumber daya Paviliun Lelang langit matahari sangat beragam dan juga lengkap, tidak bisa ditemukan di tempat lain.
Meskipun demikian, dengan Su Yun yang memesan begitu banyak bahan-bahan yang relatif langka, para petugas tampak tercengang.
“Bagaimana seorang Alam Murid Roh Pemula bisa punya uang sebanyak ini?”
Para petugas dengan suara pelan berbicara satu dengan yang lainnya.
Setengah jam kemudian, uangnya tinggal tersisa dua ribu batu roh. Namun cincin spasialnya kini telah terisi penuh dengan bahan-bahan langka.
Su Yun kemudian segera meninggalkan Rumah Lelang Langit Matahari.
Dengan menunggangi kuda roh jantan, ia bergegas pulang kembali ke wilayah Keluarga Su.
*Maaf belum bisa update lebih, baru sembuh dari sakit*
................
Please 🙏 jangan lupa yah,,,,,
# Like 🙏
# Komen 🙏
# Share 🙏
# Hadiah 🙏
# Ulasan ⭐⭐⭐⭐⭐ 🙏
# Vote 🙏
Sehat dan sukses selalu untukmu Thor....