NovelToon NovelToon
Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Dendam Kuroten: Sang Pemimpin Pasukan Iblis

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Action / Fantasi / Balas Dendam
Popularitas:815
Nilai: 5
Nama Author: Yusei-kun

Tiga ribu tahun setelah Raja Iblis "Dark" dikalahkan dan sihir kegelapan menghilang, seorang anak terlahir dengan elemen kegelapan yang memicu ketakutan dunia. Dihindari dan dikejar, anak ini melarikan diri dan menemukan sebuah pedang legendaris yang memunculkan kekuatan kegelapan dalam dirinya. Dipenuhi dendam, ia mencabut pedang itu dan mendeklarasikan dirinya sebagai Kuroten, pemimpin pasukan iblis Colmillos Eternos. Dengan kekuatan baru, ia siap menuntut balas terhadap dunia yang menolaknya, membuka kembali era kegelapan yang telah lama terlupakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yusei-kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sedikit Gambaran dari Masa Depan

Setelah latih tanding yang berujung petaka tersebut selesai dengan aman tanpa adanya korban jiwa. Para siswa diberikan pertolongan dan yang terluka parah dirawat beberapa hari sampai cukup sembuh di rumah sakit Akademi Betelgeuse yang merupakan salah satu rumah sakit terbaik di dunia. Termasuk diantaranya Kiria dan Sai yang beberapa tulangnya patah karena berhadapan langsung dengan kesatria suci.

Sementara itu, Yusei, Hitomi, dan Airi juga dirawat meskipun tidak mengalami luka yang cukup fatal, namun mereka menggunakan kekuatan terlalu banyak sehingga kehabisan tenaga yang sangat banyak. Sementara itu, Kaito dan Kisaragi tampak sudah pulih total bahkan seolah-olah tidak ikut dalam pertarungan melawan 12 kesatria suci yang dibangkitkan tersebut. Kaito dengan sihir penyembuhnya bisa menyembuhkan dirinya sendiri dan juga Kisaragi yang bisa menyembuhkan dirinya dengan sihir tingkat lanjut yang telah ia kuasai.

"Huh, lemah sekali... Kau tidak ikut bertarung melawan kesatria suci tapi malah dirawat di rumah sakit.." ejek Kiria kepada Akira yang ternyata juga dirawat karena kehabisan tenaga. "Brisik.. Aku bertarung sengit melawan siswa dari Spica, lalu lari dari arena yang semakin mengecil, kemudian dikeroyok oleh 3 orang dari Antares... Jika saja di pengumuman sebelumnya di beritahu jika arena akan mengecil, aku tidak akan kehabisan tenaga untuk berlari dan pasti menang menghajar 3 orang anak Antares tersebut" jawab Akira dengan nada yang kesal.

"Kau saja yang bodoh, dimana-mana yang namanya Battle Royal memang arenanya selalu mengecil tanpa harus diberitahu" lanjut Kiria mengejek. Sementara itu Airi, Hitomi, Mikasa dan juga Saya hanya tersenyum melihat pertengkaran mereka.

"Seru ya kelompok mereka" ucap Saya dengan lembut. "Jika ada Yui disini, mungkin akan lebih seru lagi" Balas Airi yang teringat Yui selalu memukul mereka jika mereka bertengkar.

"Oh iya Eiji, kau tidak terlihat terluka. Dimana kau saat sedang latih tanding ?" tanya Ryota kepada Eiji. "Aku tertelan oleh sihir pelindung ketika arena semakin mengecil" ucap Eiji dengan polosnya. "Ternyata ada yang lebih tolol darimu Akira" ucap Kiria sambil tertawa mendengar cerita dari Eiji, sementara yang lain juga ikut tertawa.

"Diam kau, aku menang tanpa luka melawan 2 orang anak Spica. Namun karena berada di bawah tebing, aku tidak sempat untuk lari" ucap Eiji dengan nada yang kesal. "Hoo, ku kira kau benar-benar sebodoh Akira" jawab Kiria yang masih tertawa sekaligus mengejek Akira.

Lalu tiba-tiba Sai mengubah arah pembicaraan, "Jadi, apa yang sebenarnya terjadi pada pedang mu Yusei?". "Entahlah, aku juga baru pertama kali mengalami hal tersebut" jawab Yusei dengan datar. "Apa yang terjadi?" tanya Akira yang terlihat heran dan juga beberapa siswa Altais lain yang tidak ikut sampai akhir.

"Heleh, palingan itu juga pengaruh sihir si Antares itu.." jawab Kiria seolah-olah tak terima dengan kehebatan Yusei waktu itu. "Meskipun kau bilang begitu, tapi kau lah orang yang pertama kali percaya dan menyetujui rencana ku. Terimakasih untuk itu" jawab Yusei yang tak menghiraukan ejekan dari Kiria. "A-aku hanya berpikir itu ide yang cukup bagus, tidak perlu berterima kasih bodoh" jawab Kiria sok jual mahal. "Oi oi, apa yang terjadi?" tanya Akira yang masih penasaran. "Makanya ikut sampai akhir" jawab Sai dengan senyuman yang terlihat mengejek. "Ah, kau sepertinya sudah ketularan Kiria" balas Akira.

Setelah beberapa hari dirawat, dan setelah tenaga mereka kembali sepenuhnya, akhirnya mereka semua kembali ke negeri asal mereka masing-masing. Tiga orang kesatria suci, dua orang guru pembimbing, dan juga 14 siswa yang ikut latih tanding akhirnya kembali ke negeri asal mereka yaitu Veslandia, tepatnya ke Akademi Altais. Begitu juga dengan perwakilan dari negeri lain yang siap-siap untuk kembali karena latih tanding dihentikan setelah kejadian ketika Battle Royal tersebut.

Di perjalanan, mereka kembali melewati sawah dan ladang serta hutan-hutan kecil yang ada di Silvarea. Mereka kemudian berlayar melewati laut dan melihat sebuah pulau kecil yang sangat indah dan asri yang pernah mereka lihat sebelumnya. Sebenarnya para siswa ingin singgah disana, namun sayangnya tidak diizinkan oleh guru mereka dan juga para kesatria suci karena takutnya terjadi hal yang tidak diinginkan seperti aktivitas organisasi Tartaros sebelumnya.

Setelah melintasi lautan, akhirnya mereka telah sampai di Veslandia, mereka sampai di Pelabuhan Arunika, kemudian melewati Pantai Pikago, Hutan Lumiere, serta sawah dan ladang warga. Mereka tidak singgah dan tetap terus melanjutkan perjalanan, hingga akhirnya sampailah mereka di Akademi Altais. Bersamaan dengan itu, para kesatria suci juga pergi ke kediaman mereka di puncak tertinggi Veslandia, Sirius Peak. Setelah perjalanan berhari-hari, akhirnya mereka sampai kembali pulang dengan selamat ke kediaman mereka masing-masing.

Tiga tahun kemudian. Kini, Yusei dan teman-teman seangkatannya telah setahun lulus dari Akademi Altais. Mereka masing-masing telah memilih jalan hidupnya sendiri, membawa pelajaran berharga yang diperoleh selama enam tahun di akademi. Namun, kehidupan setelah akademi tidak selalu indah seperti harapan. Beberapa di antara mereka berubah, mengembangkan pandangan yang bertolak belakang dengan prinsip yang dulu mereka anut. Waktu dan pengalaman telah mengubah mereka, menciptakan jarak di antara hati yang dahulu begitu akrab.

Di suatu malam yang tenang, suara riak air sungai besar memecah kesunyian. Di bawah sinar rembulan yang suram, Yusei berdiri di atas naga biru raksasa dengan mata merah menyala. Pedang Suijin no Tsurugi miliknya bersinar bak bintang di malam gelap, memancarkan aura yang bercampur keindahan dan ancaman. Di belakangnya, barisan makhluk laut seperti gurita raksasa, ikan pari raksasa, dan monster lainnya berdiri diam menunggu perintah. Namun, yang paling mencolok adalah aura gelap yang menyelimuti Yusei, begitu mirip dengan aura milik Kuroten, musuh bebuyutan mereka.

Di hadapannya, berdiri Akira. Sahabat dekat yang dulu selalu di sisinya kini terlihat begitu berbeda. Akira memegang sebuah pedang bercahaya gelap, yang kontras dengan sihir elemen cahaya yang selama ini menjadi ciri khasnya. Di belakang Akira, ratusan iblis mengerikan berkumpul, masing-masing menatap Yusei dan pasukan familiarnya dengan penuh kebencian.

"Ayo kita akhiri semua ini dan segera pulang, sahabatku," ujar Yusei dengan nada tenang namun tegas.

Namun, respons Akira tak lagi seperti sahabat yang ia kenal. Dengan mata penuh kebencian dan wajah yang dipenuhi kemarahan, Akira menjawab, "Yusei, dunia ini busuk dan pantas dihancurkan. Jika kau menghalangiku, kau akan menjadi yang pertama lenyap dari dunia ini!"

Di tempat lain, di balik semak-semak, Yui menyaksikan pertemuan ini dengan tubuh gemetar. "Apa yang sedang terjadi? Sejak kapan Yusei memiliki naga dan aura kegelapan seperti itu? Dan sejak kapan Akira memegang pedang serta memimpin pasukan iblis?" pikirnya dengan perasaan campur aduk antara kaget, takut, dan bingung.

Ketegangan di antara kedua sahabat ini mencapai puncaknya. Tanpa aba-aba, Yusei dan Akira berlari ke arah satu sama lain, pedang mereka siap untuk beradu. Benturan pertama menciptakan percikan api yang menerangi kegelapan malam. Suara logam yang bergesekan menggema, menandai awal dari pertarungan hidup dan mati. Pasukan mereka pun saling bertarung dengan dahsyat, menciptakan pemandangan yang mengerikan.

Ketika pedang Yusei dan Akira bertabrakan sekali lagi, energi besar meledak di sekitar mereka, memaksa semua yang menyaksikan untuk mundur. Yui, yang menyaksikan dari kejauhan, jatuh terduduk dengan napas tersengal. Kepalanya dipenuhi pertanyaan dan rasa takut yang tidak bisa ia ungkapkan. Namun, sebelum ia bisa mencerna apa yang sedang terjadi, tiba-tiba...

Yui terbangun dengan napas terengah-engah. Tubuhnya dibanjiri keringat dingin, dan ia segera menghidupkan penerang ruangan. Cahaya dari lampu kamar menunjukkan ia masih berada di asrama Akademi Altais. Jendela kamarnya memperlihatkan fajar yang perlahan mulai menyingsing di cakrawala. Ia segera memeriksa kalender di mejanya dan menyadari bahwa ia masih berada di tahun yang sama, sebagai siswa tingkat empat.

“Hanya mimpi,” ucap Yui lega sambil memegangi dadanya, berusaha menenangkan jantungnya yang masih berdegup kencang. Namun, mimpi itu terasa begitu nyata, seakan-akan ia benar-benar berada di tempat itu. "Apa maksud dari mimpi ini? Kenapa semua terasa hidup, bahkan aku bisa merasakan energi dari pedang mereka?" pikirnya.

Ia memandang keluar jendela sambil mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi. “Yusei tidak mungkin memiliki naga dan elemen kegelapan, bukan? Dan Akira... dia tidak mungkin memimpin pasukan iblis,” gumamnya, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

Namun, jauh di dalam hatinya, Yui tidak bisa mengabaikan rasa cemas yang mulai tumbuh. Mungkinkah mimpi itu adalah sekadar ilusi, ataukah itu sebuah pertanda akan sesuatu yang kelak terjadi? Bagaimanapun juga, ia tahu satu hal pasti—persahabatan antara Yusei dan Akira tidak akan pernah terpecah sampai kapanpun.

1
Raja Semut
semangat author up nya biar gua juga makin rajin ngasih hadiah nya
Yusei Shimizu: siap, sarannya diterima...
Raja Semut: author tolong klo buat novel usahakan fkus aja di satu karakter ngak usa terlalu banyak cerita in karakter sampingan klo gini mah judul nya ngak sesuai sama cerita nya karna ngak berfokus pada karakter utama/Speechless/
total 2 replies
ig : mcg_me
Menarik,
Mar Briyith ER
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Yusei Shimizu: nantikan selalu updatenya ya kakak /Grin/
total 1 replies
Vash the Stampede
Aku udah ngebayangin situasi karakter-karakter disini ke kehidupan nyata, bisa ngeri ngeri sedap gitu loh!
Yusei Shimizu: nantikan selalu update terbarunya ya kakak /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!