Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Bella menjalankan motornya dengan kecepatan penuh, dia tidak menghiraukan suara klakson berbunyi dari berbagai arah, pada saat lampu merah semua kendaraan berhenti, termasuk motor yang dikendarai Bella saat ini, secara kebetulan dipinggir Bella ada sebuah mobil nissan double cabin berwarna hitam.
Ternyata yang membawa mobil tersebut adalah Vegas, dia baru saja menyelesaikan pekerjaan nya.
Vegas yang baru menyadari bahwa perempuan yang mengendarai motor disebelahnya adalah Bella hendak memanggil nya, namun lampu sudah berganti warna menjadi hijau.
Bella melesatkan motornya dengan kecepatan penuh, Vegas yang melihat nya merasa khawatir pasalnya sekilas dia melihat Bella seperti menangis.
Dia pun melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh juga agar bisa mengejar Bella.
Hingga lima belas menit kemudian Bella berhenti disebuah pemakaman, dia berjongkok diantara dua pemakaman yaitu makan ibu dan adiknya.
Dia ingin mencurahkan segala isi hatinya, apa yang terjadi hari ini, dan segala kegelisahan dan kegundahan yang dia rasakan sekarang.
Tak terasa hari sudah mulai gelap dan waktu sudah menunjukkan pukul enam sore, Bella pun beranjak dari tempatnya bermaksud untuk pulang agar tidak kemalaman dijalan.
Pada saat dia bangkit dan berbalik badan dia terkejut dengan kehadiran seseorang.
Bella sampai terperanjat saking kagetnya dan langsung mengusap dada nya dan kembali menetralkan rasanya saat menyadari orang tersebut adalah Vegas.
" ihh.. Vegas kamu ngagetin aja.. " Vegas tersenyum menatap Bella.
" aku tadi lihat kamu dijalan raya, tadi kamu bawa motor ngebut banget aku jadi khawatir makanya aku ngikutin kamu sampai kemari, untunglah tidak terjadi apapun padamu " ucap Vegas sambil mengelus kepala Bella.
Bella merasakan sentuhan kehangatan dari Vegas, dia juga merasakan senang saat ada orang memperdulikannya dan mengkhawatirkan nya.
Hawa disekitar pemakaman mulai dingin, Vegas membuka jas nya dan memakaikannya pada Bella, karena Bella saat ini hanya memakai kaos putih dan celana jeans saja.
" terima kasih " ucap Bella sambil tersenyum tipis.
" apa kamu akan pulang Sekarang?? Hari sudah semakin gelap, sebaiknya kita bergegas seperti nya juga akan turun hujan malam ini " ucap Vegas lembut.
" heum.. " Bella hanya berdehem saja sebagai tanda menginyakan.
Mereka berjalan menuju tempat dimana Bella terakhir kali memarkirkan motornya.
Namun saat sampai disana dia terkejut karena tidak mendapati motornya ada ditempatnya.
Dia menoleh kesana kesini, dan berjalan kesana kemari.
" astaga motorku kemana " pekik Bella panik. Panji yang melihat wajah panik Bella langsung tersenyum, dan menghampiri nya.
" apa kamu mencari motor mu " Bella menoleh kearah Panji dan mengangguk dengan cepat tanpa mengeluarkan kata.
Vegas makin terkekeh melihat reaksi Bella .
" apakah yang itu motornya " Bella langsung menoleh kearah motor yang saat ini berada diatas sebuah mobil dengan bak belakang terbuka.
Bella kaget bukan main, hingga dia menutupi mulutnya yang menganga.
" bagaimana motorku bisa ada disini, siapa yang menaikkan nya kesini, dan ini mobil siapa " banyak pertanyaan yang keluar dari mulut entah dia bertanya pada siapa, karena kalau dia berbicara dengan Vegas seharusnya dia melihat kearah Vegas, tapi dia malah melihat kearah motornya, atau jangan jangan dia sedang berbicara dengan motornya lagi.
" aku meminta beberapa orang untuk menaikkan motor ini keatas mobilku, aku takut nanti kamu pulangnya ngebut lagi, apalagi sudah mau gelap aku khawatir " ucap Vegas sambil mengelus kepala Bella.
" ohh.. " Bella hanya menyahut oh ria saja.
" baiklah kita pulang Sekarang, perjalanan dari sini kerumah sangat jauh, sebaiknya sebelum pulang kita makan dulu "
" tidak usah Vegas, kita makan dirumah saja "
" aku sudah bilang sama orang rumah kalau aku sama kamu mau makan diluar, jadi mereka nggak akan nunggu kita makan "
" oh baiklah kalau begitu " ucap Bella merasa lega.
Mereka berdua masuk kedalam mobil, dan melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan raya yang sepi, karena memang tempat ini jarang ada yang melewati.
Dua jam kemudian mereka makan disebuah Restoran yang menyediakan makanan berapa soup yang telah terkenal karena kelezatannya.
Panji dan Bella lebih memilih duduk didekat jendela yang menghadap jalan raya.
Suasana diluar Restoran terlihat indah, walaupun gelap tapi sinar lampu tumbler terlihat begitu cantik seperti kunang kunang.
Apalagi suasana diluar sedang hujan gerimis menambah kesan romantis.
Jalan raya terlihat macet sesekali tapi itu tidak berlangsung lama, karena macet yang disebabkan lampu rambu lalu lantas saja.
Tak lama kemudian sang pelayan mengantarkan pesanan mereka saat Bella sedang menyeruput kuat sayur menggunakan sedoknya, dia menoleh kearah pintu yang terbuka, dan dia langsung tersedak saat ada seseorang yang datang dari balik pintu tersebut.
" uhukkk..uhukkk ... Bee " ucap Bella dengan mata melotot kearah Max.
" Bee... " beo Vegas, kemudian Vegas menoleh kearah dimana Bella sedang melihat.
"Max .. " guman Vegas.
Max yang masih berada dipintu masuk langsung disambut oleh manager Restoran tersebut, baik para pelayan dan juga manager di restoran ini sudah sangat mengenal Max, mereka merasa tersanjung atas kedatangan Max.
Max melihat kearah Bella dan juga Vegas yang sedang melihat kearahnya, dia langsung tersenyum dan menghampiri mereka berdua.
"Tuan Vegas kebetulan sekali kamu ada disini " ucapnya basa basi.
Seketika Jhon mulai mengerti kalau bos nya bukan lapar, tapi dia cemburu melihat gadis kecil itu bersama pria lain.
" Tuan Max kesini juga untuk makan atau ada pertemuan ?? "
" saya baru dari pertemuan, dan merasa lapar jadi saya kesini sekalian pulang " bohong Max.
Lalu max menoleh kearah Bella yang sedang memalingkan muka nya, seolah takut ketahuan sedang berselingkuh.
" ehh... rupanya ada nona Bella disini " ucap Max seolah penuh penekanan.
Bella menoleh kearah Max dengan tersenyum canggung.
" kalian saling kenal ?? " tanya Vegas penasaran, pasalnya setahu dia Max terkenal dengan sifat dinginnya dan tidak semua orang bisa dekat dengannya terutama wanita. Tapi mungkin Vegas lupa, waktu pesta perasaan ulang tahun ayahnya Bella bukannya Max diundang dan terlihat dekat dengan Bella, dan dia juga membela Bella dari kelicikan kedua saudara tirinya.
" kenal tapi hanya sekilas " ucap Bella dengan cepat saat melihat Max akan berbicara.
Max langsung berubah raut wajahnya menjadi masam, dia tidak suka dengan perkataan Bella seolah menutupi hubungan mereka.
" ya Bella benar kita hanya kenal sekilas, dan mungkin kedepannya kita akan bisa saling mengenal, iya kan Bella " ucap Max dengan sedikit menekan, dia menoleh kearah Bella dengan senyuman yang sedikit dipaksa dan terkesan mengerikan, lain hal nya dengan Bella dia menatap Max dengan penuh harapan agar tidak membicarakan kalau dia bekerja jadi pembantu dirumahnya. sehingga mereka saling pandang beberapa detik, kemudian mereka saling melepaskan pandangannya.
Vegas yang melihat kejadian ini merasa heran, kalau cuma kenal biasa tidak mungkin mereka bersikap seperti itu, seolah mereka sudah saling mengenal lama.
" tuan Max duduk lah, anda bilang anda ingin makan, kalau begitu ikut gabung disini saja " ucap Vegas ramah.
" ohh... benarkah kalau begitu saya tidak sungkan lagi " ucap Max sambil duduk dekat dengan Bella.
Hal itu tentu saja membuat Vegas cemburu namun berusaha dia sabar.
Sementara Bella dia terlihat cuek pada kedua orang itu dan terus melihat makanan yang ada didepannya
Sementara Jhon yang menyaksikannya hanya menggeleng pelan, apalagi saat melihat Bella yang cuek pada bos nya, memangnya dia benar benar tidak mengerti kalau saat ini bos nya tengah cemburu karena melihat dia makan dengan pria lain.
Gadis ini memang beda dari yang lain, disaat gadis gadis lain selalu berusaha untuk mencari perhatian bos nya sementara dia hanya cuek saja seolah tidak peduli.
Sepertinya bos nya harus ekstra sabar menghadapi gadis kecil nya ini.
Max menoleh kearah Bella dan melihat makanan yang ada di mangkuk Bella, dia mengambil sendok yang ada didepannya.
Dia langsung mengambil daging yang ada dimangkuk Bella tanpa permisi, dan langsung memasukkan kedalam mulutnya.
Bella melihat kearah Max dengan tatapan tajam, dia tidak suka makanan nya diambil oleh orang lain, apalagi itu makanan kesukaan nya.
Max yang melihat ekspresi Bella yang kesal, hanya cuek saja, kemudian dia mengambil minuman Bella dan meminumnya hampir setengah.
" Bee itu minumanku " rengek Bella.
" aku lapar dan juga haus, kamu jangan pelit pada orang " ucap Max dia yang masih memegang sendok mencoba untuk mengambil makanan lagi dari mangkuk nya Bella, namun Bella dengan sigap menutup mangkuk nya dengan kedua tangannya dan menjauhkan mangkuk tersebut dari jangkuan Max.
" kalau kamu lapar pesan makanan dan minuman sana jangan ambil punyaku, aku juga lapar "
" nggak ada salahnya kan kita berbagai biar hemat, kamu tidak tahu kalau makanan disini mahal mahal " Jhon yang mendengar ucapan bos nya langsung tersedak karena saat ini dia sedang minum, beruntung air minumnya tidak menyembur, karena saat ini posisi dia tepat berada didepan Max.
" Bee kamu ini orang kaya, uang kamu banyak nggak mungkin kamu nggak sanggup beli makanan ditempat ini " sungut Bella.
" tapi saat ini aku nggak bawa uang, uangku habis buat perbaikan bugatti tersebut " nah sekarang giliran Bella yang tersedak.
Vegas yang dari tadi hanya diam menyaksikan interaksi antara Bella dan Max kali ini dengan cepat memberikan minum nya bersamaan dengan Max yang menyodorkan minumnya juga, namun secara refleks dan tanpa ada maksud buat memilih Bella malah mengambil minuman yang Max sodorkan, hal itu membuat Vegas sedikit kecewa.
Max yang menyadari hal itu langsung tersenyum tipis, merasa kemenangan ada ditangannya.
Dengan jahilnya Max mengambil lagi makanan di mangkuk Bella, namun Bella yang sadar langsung menutup mangkuk tersebut dengan kedua tangannya dan badannya menunduk untuk melindungi makanan, namun Max tidak menyerah dia tetap berusaha mengambil makan Bella dengan cara menarik tubuh Bella yang melindungi makanan nya.
Mereka saling berebut makanan seperti kucing.
Sementara Vegas yang menyaksikannya merasakan panas karena terbakar api cemburu, melihat Bella yang bisa sedekat itu dengan pria lain, apalagi pria itu adalah Max.
Hingga akhirnya makanan di mangkuk Bella habis, dan makanan terakhir Bella yang memakannya, seolah sedang mengikuti kompetisi dan Bella adalah pemenangnya, dan dia merasa bangga karena bisa mengalahkan bos besar tersebut.
Setelah mereka selesai makan, akhirnya mereka keluar dari restoran tersebut.
Vegas melakukan pembayaran dikasir sementara Bella dan Max mereka keluar duluan.
Max tak berhenti menggoda Bella, baginya suatu hiburan tersendiri jika bisa membuat gadis itu marah karena kesal.
Max sangat menikmati setiap momen bersama gadis tersebut.
Seperti saat ini Max yang gemas terhadap Bella sedang memegang kepala Bella, sementara Bella yang kesal terhadap nya mencoba untuk menendang dan juga memukulnya, namun Max berusaha menghindar tanpa melepaskan pengangannya dari kepala Bella.
Tubuh Max yang tinggi besar dan atletis sementara Bella yang kurus dan terlihat lebih pendek darinya, terlihat sangat lucu.
Orang orang yang menyaksikan hal tersebut dapat merasakan senang melihat kelakuan pasangan tersebut, tak jarang mereka yang melihat adegan itu tersenyum.
Begitu juga dengan para anak buah Max, jarang sekali dia melihat bos bertengkar seperti Abege biasanya dia selalu dalam mode serius.
Namun berbeda dengan Vegas dia bener benar tidak suka melihat hal itu, namun dia sadar kalau dia tidak ada hubungan apapun dengan gadis itu.
Vegas berjalan mendekati Bella dan Max yang masih saja bermain main.
" Bell sudah malam, kita pulang Sekarang " Bella menghentikan tendangan yang tak pernah mengenai Max dan Max pun melepaskan tangannya dari kepala Bella.
" Bee aku pulang dulu, lain kali kalau mau makan diluar pastikan kalau kamu membawa uang, jadi nggak merebut makanan orang lain " Max mendengar hal itu terkekeh, gadis ini sungguh lucu, dia benar benar berfikir kalau Max tidak bawa uang.
" siap bos Ara " ucap mas sambil memberi hormat.
Melihat hal itu Ara terkikik dan langsung masuk kedalam mobil Vegas, dan di susul oleh Vegas beberpa menit kemudian setelah dia pamit pada Max.
Satu jam kemudian mereka tiba dirumah Tuan Adam, lampu rumah masih menyala tidak biasanya padahal waktu sudah menunjukan hampir pukul sebelas malam.
Bella masuk kerumah duluan, dia melihat ayah dan ibu tirinya sedang duduk diruang keluarga begitu pula dengan kedua putrinya mereka juga ikut duduk.
Bella tidak ingin bergabung dengan mereka, dia lebih memilih untuk masuk kamar, namun sebelum dia melangkah lebih masuk lagi ibu memanggil nya " Bella ... " Bella berhenti dan dia menoleh kearah bu melisa.
Bu melisa berdiri kemudian berjalan mendekati Bella, saat jarak mereka dekat tanpa aba aba lagi bu melisa langsung menampar Bella " PLAKK... "
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....