Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
" berani mengatakan aku tua lagi, maka siap siaplah jika aku akan memakanmu, dan membuktikan kalau aku belum tua "
Bulu kuduk Bella langsung meremang, dia langsung membayangkan jika Max membunuhnya, maka dia akan mencincang tubuhnya, dan memakan dagingnya.
Bella menelan salivanya, dia langsung menoleh kearah wajah Max dengan takut.
Max yang melihat hal itu malah tertawa kecil, dia benar benar gemas dengan gadis kecil ini, ingin sekali dia memasukkan gadis ini kedalam saku nya dan tidak ingin membiarkan orang lain untuk melihatnya lagi.
" aku.. aku mengerti Bee, aku tidak akan mengatakannya lagi, aku hanya becanda saja he..he " ucapnya salah tingkah.
Max tidak ingin membuat gadis itu semakin gugup kemudian dia berjalan dan melihat lihat baju yang lain.
" apa kamu suka ini, lihatlah " Max memberikan sebuah baju jumpsuit berwarna caramel yang dipadukan dengan atasan kaos yang berwarna putih, ini adalah baju yang sudah lama Bella ingin beli, tapi uangnya selalu tidak cukup.
Bella tersenyum saat melihatnya dia menempelkan baju itu dibadannya sambil melihat kearah cermin yang disediakan.
Tapi senyum itu hanya sesaat saja, setelah dia melihat harga badrol si baju tersebut langsung lemah.
" aku tidak suka ini, sebaiknya kita cari yang lain "
" kenapa, baju itu bagus bukankah kamu menyukainya " ucap Max heran.
" kamu tidak lihat harganya ini sangat mahal sekali "
" kalau kamu suka ambil saja " Bella memincingkan matanya melihat kearah Max.
" kenapa melihatku seperti itu " ucapnya heran.
" jangan bilang kalau nanti anda akan memotong gaji saya, karena membeli baju ini " seketika Max langsung tertawa mendengar perkataan Bella.
Bella tertegun melihat Max tertawa,ketampannya bertambah berkali lipat jika dia tertawa seperti itu.
" ya ampun sebenarnya dia orang atau bukan sih, kenapa dia sangat tampan sekali, apalagi saat dia tertawa, ketampanan berbalik lipat "
" kamu jangan khawatir, ini sebagai fasilitas yang aku berikan karena kamu bekerja untukku, seperti yang aku bilang walaupun kamu bekerja sebagai pembantu, tapi kamu tetap harus tampil rapih dan modis. " ucapnya kemudian Max memanggil para pelayan toko dan menunjuk beberpa pakaian tanpa harus bertanya lebih dulu pada Bella.
Modus banget si lu Max..
" berikan size yang pas untuk gadis ini " ucapnya pada pelayan dengan nada dingin dan wajah datar.
Saat para pelayan sedang mencari size yang pas, Bella langsung mendekati Max dan memeluknya secara spontan hal itu tentu saja membuat Max kaget, dia merasakan jantung sedang tidak baik baik saja.
" ya ampun apa yang dilakukan gadis ini, apa dia tidak tahu setiap dia mendekatiku membuat jatungku tidak baik, dan hasratku selalu terpancing "
Bella mendongkakkan kepalanya keatas untuk melihat wajah Max.
Dan Max pun tertunduk untuk melihat wajah Bella.
" Bee tolong jangan membeli terlalu banyak, nanti uangmu habis " ucap Bella dia benar benar kasian jika Max kehabisan uang hanya untuk membelikan dia baju.
Dia tahu betapa susahnya mencari uang.
Bella ini dia tidak tahu seberapa banyak kekayaan Max.
Max sangat menikmati pelukan Bella dia merasa tidak rela jika sampai Bella melepaskan pelukannya.
" sudah jangan banyak bicara atau aku akan membeli lebih banyak lagi "
Bella tertunduk lagi, dia mengigit bibir bawahnya masih dengan posisi memeluk Max dengan lengan Bella yang melingkar di pinggang Max.
Beberpa saat kemudian Bella mendongkakkan lagi kepalanya.
Dia menunjuk kearah Max dengan satu tangannya " ingat ya Bee kamu sudah berjanji tidak akan memotong gajiku "
Max tersenyum dan mengacak gemas rambut Bella.
" kamu masih mempermasalahkan hal ini?? Apa perlu aku bersumpah, aku tidak akan memotong gajimu barang sepeserpun, jika pergi denganku kamu tidak perlu khawatir aku yang akan membayar semuanya, kamu tinggal bilang saja apa yang kamu mau " ucapnya.
" paham.. " lanjutnya lagi sambil mencubit pelan hidung Bella yang mancung.
Sebagai seorang ceo perusahaan yang terkenal uang tentu bukanlah masalah baginya, apalagi selain dia mempunyai usaha lain, dia juga memperjual belikan senjata ilegal, juga obat obatan.
Bahkan mall yang saat ini mereka kunjungin adalah miliknya, dan ada juga beberapa mall besar lainnya.
Max mendorong tubuh Bella yang masih menempel dengannya dengan pelan, dia sudah tidak bisa menahan lagi.
Bagian dalam celananya terasa penuh sesak, saat Bella memeluknya dua bukit kembar Bella menempel didadanya dan dia bisa merasakan dengan jelas, apalagi sekilas saat posisi dia menunduk dan Bella mendongkak Max secara tidak sengaja melihat bukit kembar Bella.
Sudah berusaha mati matian dia menahan nya, dia takut lepas kontrol dan memilih untuk melepaskan pelukan Bella walaupun sebenarnya dia tidak rela
Dengan cepat Max keluar, hal itu membuat Bella panik dan mengejar Max .
" ehh... bee kamu belum membayar belanjaannya " pekik Bella saat melihat Max berjalan menuju toilet.
Namun tiba tiba Khon datang yang entah dari mana, dia mengeluarkan sebuah kartu dan menggeseknya kemudian dia menanda tangan sebuah resik pembayaran.
" paman Jhon anda membayar semuanya " ucap Bella heran.
" untuk apa membayar, mall ini milik tuan Max dia bisa mengambil barang apapun yang dia mau dari toko manapun " Bella melongo mendengar penjelasan dari Jhon.
Bella duduk disebuah sofa untuk istirahat sambil menunggu Max dan para pelayan membungkus barang barangnya.
Ketika dia sedang duduk ada tiga orang perempuan masuk ketoko tersebut.
Dia sangat mengenali salah satu suara dari perempuan tersebut, setelah dilihat ternyata dia adalah Mila, dia datang bersama dua temannya, yang entah siapa Bella pun tak peduli akan hal itu.
Mila mendatangi Bella dan juga temen temannya, dia memandang Bella remeh.
" sedang apa kamu disini?? Apa kamu tidak tahu kalau tempat ini hanya untuk orang kaya saja, sementara kamu... kamu ingin mengemis disini. " ucapan Milla sungguh membuat Bella geram dan kesal, namun dia mencoba menahannya.
" untuk apa???... ya jelaslah untuk berbelanja, kamu benar tempat ini hanya untuk orang kaya saja, dan aku termasuk dalam orang kaya tersebut "
" memangnya kamu punya uang untuk membeli barang barang disini, ayah saja tidak mau memberikanmu uang, dia lebih memilih memberi uang pada kami, dari pada kamu karena dia lebih menyayangi kami, terutama aku.." ucapnya dengan nada mengejek.
" sedangkan kamu... dia memang ayahmu tapi dia tidak mencintaimu, dia lebih memilih kami dan mencintai kami, padahal kami bukan anak kandungnya. "
Bella sungguh kesal dengan perkataan Mila, memang benar ayahnya lebih menyayangi anak tirinya dibandingkan dia yang anak kandung, sampai sekarang pun Bella tidak tahu kenapa, terkadang dia pun berfikir jangan jangan kalau dia buat anak kandung ayahnya, tapi justru Mila dan Mira lah yang anak kandung.
Jhon yang mendengar kekasih bosnya dihina mencoba untuk mendekatinya dan membalas perkataan mulut dari wanita yang tidak berkelas itu.
Namun langkah Jhon terhenti saat tangan Max menepuk pundak Jhon, dia memberi isyarat untuk Jhon agar jangan membantu Bella, biarkan dia melawan sendiri, dia harus membalas sendiri segala perlakuan sodara tirinya tersebut.
Tetiba terlintas sebuah ide dibenak Bella, dia ingin mengerjai sodara tirinya tersebut.
Dia tersenyum smirk kearah Mila yang sukses membuatnya kaget sekaligus bingung.
" memangnya kamu fikir aku dapat uang darimana kalau bukan ayah yang memberikannya, dihadapan kalian mungkin dia kejam, tapi ketika kalian tidak ada dia selalu memberikan uang lebih " ucap bella dengan tenang agar Mila percaya dengan perkataan nya.
" allahhhj... aku tidak percaya, pasti kamu disini hanya numpang duduk saja kan, mana mungkin ayah memberikan kamu uang "
Max menelepon salah satu pelayan yang ada di toko tersebut, dia menyuruh pelayan tersebut untuk menyerahkan semua barang belanjaan yang tadi sudah dipilih, ada sekitar lima paper bag.
" permisi nona, ini barang barang anda, terimakasih sudah menjadi pelanggan setia kami, silahkan datang kembali " ucap pelayan tersebut dengan sopan.
Bella menerima barang tersebut dengan kepala terangkat seolah menyombongkan diri.
" sudah lihat kan belanjaanku?? Coba kamu fikir kalau bukan ayah yang memberikan uang padaku mana mungkin aku sanggup membeli barang barang branded ini " wajah Mila nampak merah karena kesal dia mengeratkan tangannya.
" sial gadis ini berani berani nya dia minta uang pada ayah, akan aku adukan pada ibu " ucap Mila dalam hatinya.
Bella yang sudah melihat Mila dengan raut kesal akhirnya dia berniat meninggalkan Mila, dia tidak ingin berdekatan terus, tubuhnya capek begitu pula dengan hatinya.
Mendengar kata kata Mila bahwa Tuan Adam lebih menyayangi anak tirinya dibandingkan dia, hati Bella terasa sakit sekali.
Bella keluar dari toko tersebut dengan sedikit menyenggol tangan Milla.
Setelah keluar dari toko Bella duduk disalah satu bangku yang ada dimall.
Hari ini mood dia sungguh baik,tapi semua harus rusak saat bertemu dengan Mila.
Tak lama Max pun datang dan duduk disebelah Bella.
" aku mencarimu tadi ditoko, kukira kamu kemana " pada saat Bella menoleh kearah Max entah kenapa dia menjadi sangat sedih dan ingin menangis, dia memeluk Max dengan terisak.
" kenapa.. kenapa ayah tidak pernah mencintaiku, salahku apa?? " ucapnya sambil terisak.
" kenapa rasanya sakit sekali hati ini Bee "
Selama ini Bella selalu menjadi pribadi yang kuat, dia tidak gampang untuk menangis, tapi entah kenapa hari ini dia begitu ingin bermanja pada Max dan menumpahkan segala gundah gulananya.
Max merangkul pundak Bella dan menepuknya perlahan seolah memberikan kekuatan pada gadis yang dicintainya.
" kamu masih beruntung bisa bertemu dengan ayah dan mengetahui ibumu, sedangkan aku... aku sama sekali tidak mengenal siapa orang tua ku, mereka membuangku ditempat sampah sampai ada pemulung yang menemukanku lalu aku dikirim ke panti asuhan " Max tersenyum pahit kenangan yang selama ini dia pendam keluar begitu saja dihadapan gadis ini.
" terkadang aku pun merasa apa yang salah dalam diriku sehingga membuat orang orang tak menyukaiku bahkan orang tua ku pun tak menyukaiku, sehingga mereka membuangku " Max menghela nafas panjang.
" dari sana aku berfikir kalau aku harus menjadi orang kuat, dan jika suatu hari nanti aku bertemu dengan orangtua ku, aku ingin membuktikan kalau aku bisa menjadi orang sukses dan orang besar, dan aku tidak akan menyusahkan mereka.
Maka dari itu aku juga berfikir tidak peduli mereka mencintaiku atau tidak, tapi aku tetap harus bertahan dan membuktikan pada mereka kalau kita bisa hidup tanpa mereka juga, ini juga berlaku buatmu.
Sekalipun ayahmu tidak mencintai dan menyayangi mu, tapi kamu harus mencintai dan menyayangi diri kamu sendiri " ucapnya panjang lebar.
Bella yang sejak tadi sudah menghentikan tangisnya mendongkakkan kepalanya yang saat ini tengah menempel di dada Max.
Sementara Max dia menatap kedepan entah apa yang ada difikirannya.
" Bee kamu jangan bersedih setiap orang tua pasti menyayangi anaknya walaupun itu cuma sedikit " ucap Bella yang mencoba untuk menghiburnya.
" ternyata kisah paman Max lebih tragis dari kisah hidupku, dia tidak bisa melihat kedua orang tuanya hingga saat ini , kasian sekali paman. " ucap Bella dalam hatinya.
" Bee kamu jangan menangis, menangisi orang yang tak suka pada kita tidak ada gunanya, peduli setan bagi mereka yang mengabaikan kita " Max menoleh kearah Bella yang sekarang sudah tidak menempel lagi. Max mengacak lagi rambut Bella dengan gemas.
" siapa tadi yang nangis nangis, dan secepat kilat kamu malah menasehatiku. " Bella terkekeh pelan dengan masih menyisakan genangan air mata di pipi nya.
" ishhh... hentikan Bee rambutku jadi rusak " ucapnya sambil mengambil tangan Max yang ada dikepalanya.
Bella menarik kaos Max dan mengelap ingus dan juga sisa airmata bella, sementara max dia hanya diam tak bereaksi apa apa.
☆
☆
☆
☆
TEMEN TEMEN JANGAN BOSAN DULU YA, UNTUK SAAT INI KITA KEPOIN KEBUNCINAN MAX DAN VEGAS DULU, UNTUK ADEGAN TEGANG NYA MASIH LAMA.
JANGAN LUPA BUAT LIKE, KOMEN, DAN JUGA VOTE BIAR AUTHOR MAKIN SEMANGAT..
KHAMSAHAMNINDA
diana diana, max itu gak punya rasa cinta sama kamu. dia cuma menganggap kamu sbg adik gak lebih. jadi jangan. bertindak yg bikin max marah. mendingan kamu menyerah dan pulang. itu akan lebih baik. dan lebih menghargai dirimu sendiri. lupakan cintamu sama max. bukalah hatimu untuk cinta yg lain.
tp yg jelan bukan max, karema max sudah punya tambatan hati walaupun belum terungkapkan.
di tunggu tunggu kok blm ada muncul
ayo up lg doooooong. jangan bikin kita penasaran....,🤣🤣🤣🤣🤣🤣
terima
terima
terima
tp max, kalau kamu menikahi bella, terus bagaimana dgn diana. pasti dia tak akan setuju. dan pastinya akan bertindak. mungkin bisa membahayakan nyawa bella.
max kau harus menjaga bella kalau kau cinta sama bella.
dan kau bella, menikahlah sama max, supaya kau bisa keluar dari rumah itu. supaya ada yg melindungi kamu. max sangat mencintai kamu bella. perlu kau tau itu. dan aku yakin kamu pasti punya perasaan yg sama kan.