Anya terpaksa harus menjadi istri kedua seorang pengusaha kaya raya yang bernama Axello Richandra atas permintaan istrinya, Hellencia yang tidak bisa memiliki anak, alias mandul.
Demi mendapatkan uang biaya perawatan ayahnya yang masih koma di ruang ICU dan menebus kesalahannya yang meraup banyak kerugian, Anya pun menjalankan perannya sebagai istri muda Axello yang selalu acuh dan bersikap dingin terhadapnya.
Bisakah Anya memenuhi permintaan Hellencia untuk mengandung anak dari Axello dengan sikap Axello yang sangat dingin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terus Cari Alasan
Hampir satu jam menunggu kedatangan Tian membuat Axel sudah tidak sabar. Berulang kali ia berjalan mondar mandir mengitari kamar hotel sambil melihat ponselnya yang memperlihatkan sampai dimana lokasi Tian saat ini berada.
“Huft, setengah jam lebih di salon kecantikan tuh ngapain aja sih tuh anak! Keburu Hellen pergi lagi!” gumam Axel kesal.
Tak lama kemudian titik lokasi Tian mulai bergerak mendekat ke arah hotel membuat Axel mulai bernafas lega. Tepat saat bel kamar Axel berbunyi, ia langsung membukakan pintu untuk mempersilakan Tian masuk ke dalam.
Namun, Axel langsung mengerutkan dahinya melihat Anya ternyata juga datang bersama dengan Tian.
“Pak Axel kenapa?” tanya Anya yang tampak begitu mengkhawatirkan Axel. “Kok babak belur gini?”
“Iya, Tuan! Apa yang sudah terjadi dengan anda?” tanya Tian yang sudah terlihat begitu cantik selepas berdandan di salon sambil memegang wajah Axel.
Cepat-cepat Axel menepis tangan Tian dengan kasar, “Hish! Jangan pegang-pegang!” tolak Axel yang merasa geli melihat penampilan Tian yang sangat cantik.
“Ayo, cepat kalian masuk ke dalam!” titah Axel. Tian dan juga Anya pun langsung masuk ke dalam dan Axel segera menutup pintunya rapat-rapat.
Kemudian Axel meminta Tian untuk mengetuk pintu kamar yang dipesan oleh Hellen dan masuk ke dalam sebagai Wanita yang dipanggil oleh kekasih Hellen siang ini.
“Jadi, saya harus mengaku sebagai wanitanya kekasih Miss Hellen ya, Tuan?” tanya Tian dengan suara yang ia buat-buat seperti perempuan sampai Axel bergidik ngeri melihatnya.
“Jangan main-main, Tian! Ini tugas penting untuk mengetahui siapa kekasih dari Hellen yang sebenarnya!” gertak Axel yang sudah benar-benar merinding melihat penampilan Tian kali ini.
“Siap, Tuan!” balas Tian dengan tegas membuat Axel memutar bola matanya malas.
“Tapi ini bukan berarti anda memerintahkan saya untuk thr3350me kan?” tanya Tian kemudian.
“Lakukan saja jika kau memang suka dan mau!” balas Axel membuat Tian terkejut bukan main.
“Melakukannya dengan istri anda?” tanya Tian memastikan khayalannya.
Pikirannya mulai terbang kemana-mana terlebih mengingat tubuh sintal milik istri bosnya yang sangat menggugah selera pria manapun yang memandangnya.
“Iya! Yang penting kamu masuk aja dulu dan pastikan dengan baik!” titah Axel yang langsung memerintahkan Tian untuk segera keluar dari kamarnya.
“Hati-hati ya pak Tian!” ucap Anya mengingatkannya. “Jangan lupa berdoa sebelum masuk ke dalam sarang penyamun!”
Ucapan Anya kali ini membuat Axel langsung curiga. Selepas Tian keluar dari kamar, Axel langsung mendekati Anya.
“Jangan bilang jika kau sebelumnya sudah tau jika Hellen memiliki –” Axel sengaja menggantung kalimatnya.
“Kekasih seorang Wanita?” timpal Anya meneruskan kalian Axel.
“Jadi kamu udah tahu?” tanya Axel dan membuat Anya menganggukkan kepalanya.
“Jangan-jangan, kamu juga –” lagi-lagi Axel menggantung kalimatnya sambil menelan ludahnya kasar-kasar.
Dugaan Axel kali ini membuat Anya seperti memenangkan jackpot. ‘Wah, Pak Axel pasti mengira jika aku juga sama dengan Miss Hellen!’ gumam Anya dalam hati.
“Ada peluang besar nih untuk mempertahankan statusku sebagai perawan!’ batin Anya girang.
“Yaaah, mana mungkin saya tidak seperti itu, Bang! Buktinya, saya tahu lebih dulu bukan daripada anda!” balas Anya sambil berjalan menjauhi Axel untuk mengambil kotak P3K.
Mendengar pengakuan Anya barusan, membuat Axel terduduk lemas sambil menyandarkan tubuhnya di sofa. Ia sangat tidak menyangka jika hidupnya kali ini dikelilingi oleh Wanita yang memiliki penyakit social.
Sedangkan Anya langsung tersenyum penuh kemenangan melihat atasannya itu tergolek lemas tak berdaya.
“Makanya, dari pada Bapak stress berkepanjangan, lebih baik bapak menceraikan saya dan mencari Wanita lain yang bisa mengandung anak dari Pak Axel!” ucap Anya sambil mendekat ke arah Axel dengan kotak P3K yang ada di tangannya.
‘Kenapa terdengar aneh ya?’ gumam Axel dalam hati.
“Kamu ini sebenarnya satu komunitas gila dengan Hellen, atau sengaja mau bercerai dari saya?” tanya Axel.
“Menurut bapak, bagaimana?” Bukannya menjawab, Anya justru balik bertanya.
Axel memejamkan matanya rapat-rapat sambil berpikir keras.
‘Aku tidak percaya jika Anya juga sama seperti Hellen. Buktinya sedari dulu aku tidak pernah melihat Hellen dekat dengan Anya!’ gumam Axel dalam hati.
‘Tunggu, sepertinya Anya sedang berusaha untuk diceraikan olehku saja!’
Axel kemudian membuka matanya perlahan dan menatap Anya yang mulai mengobati luka lebam di wajahnya. Kini Axel sengaja memandangi wajah Anya secara intens dan lekat-lekat membuat Anya mulai salah tingkah.
Tatapan Axel ke arahnyaa membuat wajah Anya seketika merah merona.
‘Aku sepertinya benar-benar tahu jawabannya sekarang!’ batin Axel yang tersenyum penuh kemenangan.
‘Anya memang mengetahui jika Hellen memiliki kelainan dalam menjalin hubungan. Tetapi, dia pasti hanya sekedar tahu dan berusaha untuk menyimpannya rapat-rapat, bukan masuk dalam komunitas yang sama.’
“Pak Axel lagi kesambet ya, sampe senyam senyum sendiri?” tanya Anya yang ingin menetralisir rasa gugupnya setiap berdekatan dengan Axel.
Anya yang mulai mengobati wajah bengap Axel pun mencoba untuk tidak begitu menghiraukan Axel yang masih memandanginya.
“Ya, saya sepertinya kesambet untuk mencintaimu, Anya!” jawab Axel dengan jujur membuat Anya terkekeh pelan.
“Pak Axel sepertinya mulai ngelindur deh!” timpal Anya yang berusaha untuk sedatar mungkin.
“Kalo capek, mending tidur aja, Pak setelah Anya obtain memarnya!”
“Boleh! Tapi tidur sama kamu ya, Anya sayang?” tanya Axel sambil berbisik membuat Anya meremang dibuatnya.
“Yakin, bapak mau tidur sama wanita yang mengidap penyakit sosial seperti saya?” tanya Anya yang sengaja menantang Axel.
“Kenapa tidak? Toh jika kamu memiliki penyakit sosial yang menyimpang, aku tetap akan puas bukan untuk bermain denganmu?”jawab Axel yang sengaja mengarahkan pembicaraannya ke araah sana.
Anya menelan ludahnya kasar. ‘Aduh, ternyata belum manjur banget ini alasan aku!’ gumam Anya dalam hati.
“Bagaimana jika yang tertunda tadi kita lanjutkan di sini, sayang?” tawar Axel membuat Anya cepat-cepat menyudahi mengobati Axel dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.
Sikap Anya kali ini membuat Axel mulai paham sikap Anya yang terus berusaha untuk menghindar darinya.
“Oooh, I know! And I really know!” gumam Axel dengan senyum penuh kemenangan.
“Dia pasti saat ini tengah berfikir untuk mengecohku lagi seperti tadi. Dia tidak benar-benar menganggapnya sebagai Wanita bayaran yang mengarah ke pelacur.”
“Anya hanya mencari sejuta cara agar aku tidak memilikinya seutuhnya! Dan kini dia juga pasti tengah berpikir mencari cara untuk menyelamatkan diri!”
“Anyaa… Anyaa…!”
“Aku akan mengikuti permainanmu kali ini, Anya! Kita lihat saja siapa yang akan berhasil memenangkan permainan ini nanti!”
Sedangkan di kamar mandi, Anya mulai berfikir apa yang harus ia lakukan untuk menghalau atasannya itu jika ia benar-benar meminta haknya sebagai suami sahnya.
“Duuh, aku harus gimana ya?”
“Berpenampilan dan bersikap seperti j4l4n9, sudah!”
“Mengaku satu komunitas dengan Miss Hellen, juga sudah”
Anya menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya perlahan.
“Oh iya! Aku kan bisa mengaku memiliki penyakit kulit di organ intim dan harus fokus untuk beristirahat!”
Setelah mendapatkan ide, Anya pun keluar dari kamar mandi.