NovelToon NovelToon
Jejak Langkah Yang Sempat Hilang

Jejak Langkah Yang Sempat Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Widyel Edles

Naidim, Widy dan Grady adalah teman dekat sejak berada di bangku SMP dan SMA. Mereka memiliki banyak kesamaan dan selalu ada satu sama lain. Namun, saat memilih jurusan kuliah, mereka mengambil jalan yang berbeda. Widy memilih jurusan teknik, sedangkan Naidim lebih tertarik pada bidang pendidikan keolahragaan. Perbedaan minat dan lingkungan membuat hubungan mereka renggang. Widy yang selama ini diam-diam menyukai Naidim merasa sangat kehilangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Widyel Edles, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dibalik Layar Pertemanan di Era Pandemi

Belum sempat menginjak semester genap di era kelas tujuh, tiba tiba ada pengumuman dari pemerintah untuk meliburkan seluruh sekolah karena ada wabah penyakit yang sedang merebak. Ada yang senang karena bisa lebih banyak waktu untuk bermain, ada juga yang sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya.

Di tengah hiruk pikuk pandemi Covid-19, saat dunia seolah berhenti dan semua orang terkurung di rumah, tiga teman karib, Naidim, Grady, dan Widy, menemukan cara untuk tetap terhubung. Ketiganya, yang biasanya menghabiskan waktu bersama di sekolah atau bertemu di kegiatan ekstrakurikuler, kini harus beralih ke dunia digital untuk menjaga pertemanan mereka.

Awalnya, terasa aneh dan hampa. Keakraban yang terbangun dari tatapan mata, gelak tawa lepas, dan sentuhan fisik kini hanya bisa dirasakan melalui layar handphone. Namun, mereka bertiga bertekad untuk tidak membiarkan jarak dan pandemi merusak ikatan pertemanan mereka.

Setiap hari, mereka meluangkan waktu untuk saling menyapa melalui video call ataupun sekadar chatingan. Mereka berbagi cerita tentang hari-hari mereka yang monoton, curhat tentang perasaan mereka yang kadang-kadang merasa kesepian, dan saling menyemangati untuk tetap semangat menjalani hari. Mereka juga sering bermain game online bersama lewat aplikasi Mobile Legend, atau bahkan belajar bersama secara daring.

Seiring berjalannya waktu, ketiganya mulai merasa bosan dengan rutinitas video call dan game online. Mereka ingin melakukan sesuatu yang lebih bermakna dan bisa diingat selamanya. Akhirnya, mereka sepakat untuk membuat sebuah proyek kreatif bersama.Terkesan tidak memungkinkan tapi kita lihat saja.

Widy, yang memiliki bakat menulis, mengusulkan untuk membuat sebuah cerita pendek secara kolaboratif. Grady, yang mahir menggambar, bertugas untuk mengilustrasikan cerita tersebut. Sementara Naidim, yang memiliki suara merdu, pandai bermain musik akan merekam cerita pendek itu dan mengunggahnya ke platform berbagi video.

Proses pembuatan cerita pendek itu sangat menyenangkan. Mereka berdiskusi panjang lebar tentang plot, karakter, dan pesan moral yang ingin disampaikan. Mereka saling memberikan masukan dan saling melengkapi. Meskipun dilakukan secara virtual, kerja sama mereka berjalan sangat lancar.Setelah beberapa minggu, cerita pendek mereka akhirnya selesai. Mereka sangat bangga dengan hasil karya mereka. Mereka merasa bahwa proyek ini tidak hanya mempererat pertemanan mereka, tetapi juga memberikan mereka kepuasan tersendiri.

Ketika pandemi mulai mereda dan pembatasan sosial mulai dilonggarkan, Naidim, Grady, dan Widy akhirnya bisa bertemu kembali secara langsung di sekolah.

Untuk melepas rasa rindu dan merayakan keberhasilan dalam membuat proyek itu, mereka akan merayakannya secara kecil-kecilan.

Saat mereka bertemu, suasana terasa sangat hangat. Mereka saling tertawa lepas. Mereka merasa sangat bersyukur karena pertemanan mereka tetap terjaga bahkan di tengah situasi yang sulit.Mereka langsung pergi ke kantin untuk melepas rindu dan merayakan keberhasilan proyek yang telah berhasil dibuatnya.

Untuk melepas rasa rindu dan merayakan keberhasilan dalam membuat proyek itu, mereka akan merayakannya secara kecil-kecilan.

Di kantin, mereka memilih sudut yang paling nyaman. Sambil menikmati makanan ringan kesukaan mereka, obrolan pun mengalir deras. Mereka mengulang kembali momen-momen seru saat membuat cerita pendek itu. Mulai dari ide awal yang terkesan sederhana, hingga proses revisi yang cukup melelahkan.

"Aku masih ingat waktu kita debat panjang lebar soal ending cerita," ujar Naidim sambil tertawa geli.

"Iya, benar. Untung akhirnya kita sepakat," timpal Grady.

Widy menambahkan, "Aku paling suka bagian kita bikin karakter antagonisnya. Jadi jahat banget ya!"

Mereka bertiga tertawa bersama. Suasana kantin yang tadinya ramai, terasa begitu tenang bagi mereka.

Setelah puas bernostalgia, mereka mulai membicarakan rencana masa depan untuk karya mereka. "Gimana kalau kita coba ikut lomba menulis cerita pendek?" usul Grady.

"Ide bagus!" sahut Naidim. "Kita bisa promosikan cerita kita ke teman-teman yang lain."

Widy mengangguk setuju. "Oke, deal! Kita bikin target untuk menyelesaikan cerita baru bulan depan."

Dengan semangat yang baru, mereka bertiga berjanji akan terus berkarya bersama. Persahabatan mereka yang terjalin erat, menjadi inspirasi bagi banyak orang. Mereka membuktikan bahwa meskipun terpisah jarak dan waktu, kreativitas dan pertemanan tetap bisa tumbuh subur.

Bulan berikutnya tiba dengan cepat. Widy, Grady, dan Naidim sibuk merampungkan cerita pendek mereka. Mereka sering melakukan panggilan video untuk berdiskusi dan saling memberikan masukan. Setiap kali ada ide baru, mereka langsung mencatatnya di sebuah dokumen bersama.

"Aku rasa ending cerita kita kurang greget," ujar Naidim saat mereka sedang melakukan panggilan video.

"Iya, benar juga. Mungkin kita bisa tambahkan twist di akhir?" saran Widy.

Grady mengangguk setuju. "Bagaimana kalau kita buat tokoh antagonisnya punya sisi baik yang tak terduga?"

Ide Grady langsung disambut antusias oleh kedua temannya. Mereka pun mulai mengembangkan ide tersebut. Setelah beberapa kali revisi, akhirnya mereka merasa puas dengan hasil karya mereka

Dengan penuh semangat, mereka mengirimkan cerita pendek mereka ke panitia lomba. Sembari menunggu pengumuman pemenang, mereka kembali sibuk dengan proyek-proyek kreatif lainnya. Mereka membuat sebuah akun media sosial untuk membagikan cerita-cerita pendek mereka dan karya seni lainnya.

Beberapa minggu kemudian, pengumuman pemenang lomba pun keluar. Dengan jantung berdebar, mereka membuka pengumuman tersebut. Dan... ternyata cerita mereka berhasil meraih juara dua!

Ketiganya sangat senang dan bersyukur atas pencapaian mereka. Mereka saling mengucapkan selamat dan berpelukan. "Ini semua berkat kerja sama kita," ujar Grady dengan haru.

"Iya, kita memang tim yang solid," tambah Naidim.

Widy tersenyum lebar. "Aku bangga bisa berteman dengan kalian berdua."Mereka semakin sering berkolaborasi dalam berbagai proyek kreatif. Nama mereka mulai dikenal di kalangan komunitas penulis muda. Banyak orang yang terinspirasi oleh semangat dan kreativitas mereka.

1
Nona Laura
bagus, kira kira terinsipirasi dari mana ya🫢???
Ira Sitinjak
Semangat thor
Pak Herda Sitinjak
👍
Ira Sitinjak
Keren thor
Diana (ig Diana_didi1324)
hallo thor salam kenal ya
jika berkenan mampir juga dikarya baruku trimakasih😊
valeria la gachatuber
Keren thor, semoga bisa lanjut sampai ke akhir cerita!
Bé tít
Nggak bosan-bosan deh baca karyamu thor, semoga semakin sukses! ❤️
bintang: terimakasih ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!