Dia Tidak Setia

Yuana menggelengkan kepalanya dan ia mencoba untuk melarikan diri dari kejaran mereka.

"TOLONG!!" Teriak Yuana yang langsung membuka matanya dengan nafas yang ngos-ngosan.

Mama ,Papa dan Haris langsung terkejut ketika mendengar teriakan Yuana.

"Sayang kamu kenapa? Ayo diminum dulu" Mama mengambil segelas air dan meminta Yuana untuk meminumnya.

Yuana masih kebingungan dan bertanya kepada Mama kenapa ia bisa ada dirumah ini.

"Aku yang membawamu kesini" jawab Haris.

Kemudian Papa dan Mama meninggalkan mereka berdua agar bisa saling mengobrol.

"Siapa mereka Mas? Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Yuana sambil melihat tangan Haris yang sedang diperban.

"Mereka anak buah Farhan dan akan menculikmu" jawab Haris.

Yuana langsung terkejut mendengar nama Farhan yang disebut oleh Haris.

"Kenapa Mas Farhan ingin menculik ku? Bukankah kita sudah putus" ucap Yuana.

"Farhan ingin balas dendam kepadaku dan kamu yang jadi umpannya" Haris memberikan surat peninggalan Divan dan ia meminta Yuana untuk membacanya.

Haris keluar dari kamar dan meninggalkan Yuana yang akan membaca surat dari mendiang suaminya.

Yuana langsung membuka amplop itu dan mulai membaca surat itu.

"Kenapa kamu memintaku untuk menikah kembali dengan Mas Haris? Aku tidak mau menikah dengan Mas Haris" gumam Yuana sambil menangis sesenggukan.

Tak berselang lama Haris masuk kembali dan melihat Yuana yang sudah bangkit dari tempat tidur.

"Kamu mau kemana?" tanya Haris.

"Aku mau pulang, aku tidak bisa tinggal disini" jawab Yuana.

Kemudian Haris meminta Yuana untuk duduk terlebih dahulu.

"Ada apa? Kenapa kamu ingin pulang? Farhan masih mencari cara untuk menculikmu lagi, apakah kamu tidak takut?" tanya Haris dengan penuh kelembutan.

Ia ingin berubah menjadi Haris yang tidka kasar ataupun pemarah seperti dulu lagi.

"A-aku takut tapi aku tidak bisa tinggal disini Mas" jawab Yuana.

"Apa alasannya?" Haris bertanya kembali kepada Yuana yang dari tadi tidak mau memandang wajahnya.

Haris meminta Yuana untuk memandang wajahnya dan mengatakan alasannya kenapa tidak mau tinggal di rumah Haris.

"A-aku tidak mau menikah dengan Mas Haris" jawab Yuana.

"Baiklah kalau kamu tidak mau menikah denganku, aku tidak memaksamu asalkan kamu tetap tinggal disini. Aku tidak mau keponakan ku terluka" ucap Haris yang kemudian keluar dari kamar.

Ia tahu kalau Yuana pasti tidak mau menikah dengannya.

Haris menuju ke ruang keluarga dimana kedua orang tuanya ada disana.

"Pa, Ma, Haris ingin bicara sebentar." Haris langsung duduk di ruang keluarga.

Papa dan Mama saling pandang saat melihat wajah Haris yang begitu serius.

"Yuana tidak mau menikah denganku" Haris juga mengatakan kalau ia meminta Yuana untuk tetap tinggal disini.

"Papa tidak setuju karena nanti bisa menimbulkan fitnah apalagi sekarang Yuana seorang janda" ucap Papa.

Mama juga setuju dengan Papa kalau Yuana tidak bisa tinggal disini kalau mereka tidak menikah.

Haris menghela nafasnya dan akhirnya ia akan mengajak Yuana ke rumahnya yang dulu.

"Haris kamu jangan gegabah, Yuana sekarang hanya mantan adik ipar kamu" ucap Papa.

Yuana yang mendengarnya langsung menuju ke ruang keluarga.

"Papa, Mama, Mas Haris. Maafkan aku yang sudah banyak merepotkan. Aku tidak akan mengganggu kehidupan kalian lagi" ucap Yuana yang kemudian berpamitan kepada mereka bertiga.

Haris langsung berlari menyusul Yuana dan ia meminta Yuana untuk masuk kedalam mobil.

"Lebih baik Mas Haris menurut saja dengan Papa dan Mama. Mas Haris tidak usah memperdulikan aku" ucap Yuana yang tidak mau jika Haris bertengkar dengan kedua orang tuanya gara-gara dirinya.

Haris langsung membopong tubuh Yuana dan membawanya masuk kedalam mobil. Ia akan membawanya ke rumah dimana mereka tempati dulu.

"Mas antarkan aku pulang kerumahku saja" pinta Yuana.

Haris menghentikan mobilnya dan meminta Yuana untuk pulang sendiri kerumahnya.

"Kalau mereka datang lagi untuk menculikmu jangan hubungi aku" ucap Haris

Yuana langsung diam dan ia tidak berniat turun dari mobil.

Haris tersenyum tipis dan ia kembali melajukan mobilnya menuju ke rumahnya.

Sesampainya di rumah Haris meminta Yuana untuk masuk kedalam.

"Kamu tidur di kamar ini saja, aku akan tidur di kamar bawah" ucap Haris yang memberikan kamarnya kepada Yuana.

Setelah itu Haris turun dan masuk ke kamar bawah untuk beristirahat.

Yuana masih mengingat jelas dengan kamar ini dimana mereka berdua adalah pasangan suami istri.

Haris masih menyimpan pakaian Yuana di dalam lemari dan tidak ada yang ia ubah sama sekali.

Yuana melihat jam yang masih menunjukkan pukul tujuh malam dan ia juga tidak bisa tidur. Akhirnya ia memutuskan untuk menuju ke dapur untuk memasak sesuatu.

Ia membuka kulkas dan mengambil ayam, sayuran dan telur untuk ia masak.

Haris mendengar suara dari arah dapur dan ia pun langsung berjalan menuju ke arah dapur.

"Kamu sedang apa? Kenapa tidak beristirahat?" tanya Haris yang membuat Yuana terkejut.

"Mas Haris kenapa mengagetkan aku? Aku capek kalau harus istirahat terus" jawab Yuana.

Kemudian Haris membantu Yuana untuk memotong ayam yang akan ia masak ayam goreng tepung.

Sedangkan Yuana ingin memasak sayur sop merah kesukaan Haris.

"Duduklah biar aku yang melanjutkannya" ucap Haris yang melihat Yuana yang dari tadi memegang perutnya yang kram.

Haris memapah Yuana dan memintanya untuk duduk di kursi makan.

Yuana melihat Haris yang sedang menggoreng ayam dan memasak sayur sop.

Tiga puluh menit kemudian semua masakan sudah selesai dan Haris langsung menghidangkannya di meja makan.

"Ayo kita makan dulu" ajak Haris yang mengambilkan nasi, sayur sop dan ayam goreng untuk Yuana.

"Terima kasih Mas, maaf malah Mas yang memasak semua" ucap Yuana.

"Tidak perlu minta maaf, ayo lekas dimakan"

Mereka pun kembali menikmati makanannya dan setelah selesai makan Haris mengajak Yuana untuk mengobrol di ruang keluarga.

"Besok aku antar untuk kontrol kandungan dan jangan membantah" ucap Haris.

Yuana pun langsung menganggukkan kepalanya dan mau untuk diajak ke rumah sakit.

Mereka berdua terlihat canggung sampai akhirnya Yuana menghidupkan televisi dan menonton film romantis.

"Masih suka nonton film ini?" tanya Haris sambil menikmati kacang bawang.

"Iya Mas soalnya ceritanya bagus dan tidak membosankan" jawab Yuana.

Baru saja menonton film, Haris melihat Yuana yang sudah tertidur pulas.

"Cepat sekali kamu tidurnya" gumam Haris yang langsung membopong tubuh Yuana dan memindahkannya ke kamar.

Tak lupa ia mengambil selimut dan menutup tubuh Yuana agar tidak kedinginan.

Haris pun kembali turun ke lantai bawah dan melanjutkan menonton film yang belum habis.

Setelah selesai menonton film, Haris masuk ke kamarnya untuk beristirahat.

Karena besok pagi dia harus mengantarkan Yuana ke rumah sakit untuk kontrol kandungan.