Lorong tak berujung
Kisah ini menceritakan tentang perjalanan ke lima sahabat yang ingin mencari popularitas di dunia Chanel YouTube.
Keinginan yang tinggi ini, membuat mereka nekad masuk ke dalam lorong yang disebut angker dan konon tidak berujung.
"Nekad yang berujung maut",
Simak dan baca kisahnya di karya ku yang berjudul:
"Lorong tak berujung"
karya putri cobain
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Luna
Bertepatan dengan malam Jum'at ke empat, yang berarti, Luna telah hilang selama lebih dari satu minggu, disaat warga sudah menganggap jika Luna mungkin sudah meninggal dunia.
"Sudah lah Reno, mungkin Luna terbawa arus hingga ke dasar laut, sehingga jasadnya tidak bisa di temukan."
Ucap warga yang sudah lelah untuk mencari keberadaan Luna yang hilang.
"Aku tidak bisa percaya, bahkan perasaan ku masih bisa merasakan kehadiran Luna, aku yakin, Luna belum meninggal."
Jawab Reno yang juga di iyakan oleh Aska.
"Sudah lah, kamu jangan menentang keras kekuatan Tuhan, kita tidak harus bisa menerima kenyataan Reno."
Ucap ketua desa Muara pada Reno.
"Kalau memang sudah meninggal, lebih baik kita lakukan sholat gaib, untuk memberi penghormatan terakhir untuk Luna.
Reno langsung marah saat warga berencana untuk melakukan sholat gaib, mereka masih terus mencari keberadaan Luna yang dianggap meninggal saat itu.
"Firman, apa kamu tega melakukan sholat gaib untuk Luna?."
Tanya Reno pada Firman.
"Aku juga belum yakin, apa lagi saat Jum'at kemarin, Luna masih datang."
Jawab Firman yang juga memiliki perasaan yang sama seperti Reno dan Aska.
Akhirnya, mereka bertiga pun sepakat untuk mencari lagi ke pinggiran sungai, berharap mereka bisa menemukan kembali Luna.
Beberapa saat kemudian, terdengar suara Reno yang berteriak histeris saat melihat tubuh Luna yang akhirnya bisa mereka temukan, tentunya setelah beberapa hari lamanya dia hilang, bahkan hal mustahil untuk bisa selamat dari arus air yang begitu derasnya.
"Luna,,, Luna masih hidup Aska!."
Teriak Reno yang sempat dianggap hanya sebatas gurauan semata.
"Kamu sudah gila Reno, kita sudah beberapa kali mengitari jalan ini, jika memang ada, pasti nya ada diujung hutan."
Jawab Aska yang berjalan perlahan karena masih belum percaya dengan ucapan Reno.
"Itu bisa saja terjadi, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak."
Jawab Firman yang langsung berlari menuju tempat Reno.
Benar saja, mereka berdua dibuat kaget, percaya tidak percaya, tubuh Luna masih utuh dan tidak terluka sedikitpun, hal yang mustahil untuk seorang manusia lemah bisa lepas tanpa luka sedikitpun.
"Aku tidak percaya, aku tidak yakin jika itu benar Luna."
Ucap Aska yang melihat wajah Luna yang seakan sedang tertidur pulas.
"Ini Luna Aska!, Luna masih hidup, dia manusia bukan seperti Ranti kekasih mu."
Jawab Reno yang marah pada Aska.
"Apa kamu bilang, Ranti manusia biasa Reno, sama seperti kita."
Jawab Aska yang tidak terima dengan ucapan Reno.
"Iya, manusia yang berubah menjadi siluman rubah, dia bukan manusia Aska, dia itu siluman."
Ucap Reno yang masih terus menyebut nama Ranti sebagai seorang siluman rubah.
"Tunggu dulu, sebaiknya kita lihat, apa dia benar Luna atau hanya jelmaan iblis."
Jawab Firman yang langsung memegang tangan Luna.
"Subhanallah, dia benar Luna, dia masih hidup."
Jawab Firman yang langsung menyuruh Aska dan Reno membawa Luna untuk di bawa pulang ke rumah nya.
"Aku tidak percaya, tapi jika benar ini Luna, kenapa dari hari pertama pencarian, kita tidak bisa melihat dia disini."
Jawab Aska yang masih memiliki tanda tanya besar pada Luna.
"Sudah, sebaiknya kita pulang, kita akan buktikan nanti malam."
Ucap Firman yang melihat ponsel milik nya.
"Kenapa harus nanti malam, kenapa tidak sekarang saja?."
Tanya Aska pada Firman.
"Bodoh kamu Aska, nanti malam adalah malam Jum'at ke empat, jika benar dia Luna, dia pasti akan datang bersama kita."
Jawab Reno dengan tangan nya yang masih memeluk erat tubuh Luna.
Akhirnya, mereka pun kembali ke rumah Luna, membuat heboh seluruh kampung Muara.
Hampir semua orang kampung Muara juga tidak percaya, jika Luna masih bisa selamat, apa lagi dalam kondisi tanpa Luka sedikit pun.
Beruntung nya, ustadz Firman, bisa membantu memberikan warga kampung Muara pengertian, jika didunia ini, tidak ada yang tidak mungkin, jika Allah sudah berkehendak.
lanjut kak
semangat terus
merinding