Jeni, si pembuat onar itu itu julukan yang pas untuk jenifer,dia putri ke 3 dari pasangan Joshua martin dan yolanda vidia martin.
Ibunya sangat membenci jeni dia bahkan menganggap jeni anak sial,dulu waktu bayi ibunya bahkan tidak mau menyusui dan merawatnya,hanya sang ayah yang menganggapnya ada,dia selalu membuat onar di sekolahnya mencari perhatian dari sang ibu.
Sampai di pertemukan dengan CEO, keren dan cold,merasa tertantang untuk menakhlukkan sang CEO
Mampukan Jennifer menakhlukkan hati sang CEO, kita baca yuk kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13
"Gadis yang ada di depan bapak ini adalah pencetusnya tuan, dia pelopor serta owner nya, kami tidak akan bisa begini tanpa gadis nakal ini, di saat semua orang bilang dia nakal, badung, anak sial, tapi bagi kami dia adalah, kakak, adik sekaligus orang tua. bengkel ini cuma perantara kami bisa mengumpulkan uang, hal yang utama kami fikirkan dan kembangkan adalah rumah singgah kami" jawab roy.
"Rumah singgah" kata alex dia mengerutkan alisnya.
"Iya tuan, kami mendirikan rumah untuk anak anak jalanan, supaya mereka tidak mengikuti aturan aturan dari preman, dan bisa berdiri sendiri, tanpa harus menyetor ke preman. preman tersebut" jawab roy.
"Menarik sekali, nak bisa kita bicara mengenai rumah singgah yang kalian sebut tadi, kita bicara di kantor saja, rasanya kurang pas kita bicara sambil berdiri" kata david. menepuk pundak jenifer.
"Baik pak" kata jeni.
Setelah berkeliling jeni mengikuti david dan alex ke ruangan david.
"Saya tertarik dengan yang di katakan teman kamu tentang rumah singgah yang kalian dirikan itu nak, dan dana dari mana sehingga kalian bisa melaksanakan tujuan mulia itu?"tanya david penasaran.
"Oh itu,Awalnya saya melihat anak anak menyetor uang yang mereka hasilkan pada sekelompok pemuda, tampang mereka sih alim pak, saya juga melihat ada yang menangis karena di hajar pak dan ternyata bocah itu tidak menyetor. karena penasaran saya mengikuti mereka ke markas, mereka makan dengan nasi dan krupuk, katanya pakai sayur itupun kalau mereka sedang beruntung.
Itu awal mula ide membuat rumah singgah ada di otak, dan di dekat bengkel masih ada lahan kosong, dan ya modalnya kami menjual beberapa motor, termasuk motor kesayangan saya sendiri, kami membuat rumah dari bahan. bambu dan kayu, atapnya kami dapat dari sisa sisa bangunan warga yang tidak terpakai, alhamdulillah jalan sampai sekarang, ada 50 orang anggotanya ,mulai dari anak usia sd sampai sma.alhamdulillah 50 anak itu sekarang bisa sekolah semua. pulang sekolah kami bekerja, dan menciptakan aneka kreasi yang sudah bisa di jual, baik secara online dan offline. hasilnya mereka yang akan menikmatinya, untuk makan, sekolah dll pak" jawab jenifer.
Alex, merasa tercubit dengan kenyataan yang ada di depan matanya. dia yang serba kecukupan itu masih saja merasa kurang, bagaimana dengan mereka, dia bahkan dikalahkan oleh gadis yang dianggapnya sinting itu.
"Apa, kami bisa berkunjung di rumah singgah kalian, siapa tahu kelak kita bisa bekerja sama mengembangkannya dan diakui oleh negara, anak anak itu apa masih punya orang tua atau murni anak jalanan?" tanya david.
"Kami fokus pada anak jalanan yang memang membutuhkan tempat tinggal pak, dan mereka ada yang dari luar daerah, dan entah dari mana lagi, ada yang korban penculikan anak pula, sengaja di culik untuk dipekerjakan"jawab jeni.
David dan alex mengangguk paham.
"Oke nak, nanti akan menghubungi kamu kalau kita akan berkunjung, sekarang kita fokus di acara ulang tahun sekolah dan pemilihan kepala sekolah yang baru" kata david.
"Siap pak" jawab jeni.
"Oh ya dari tadi kita ngobrol kesana kemari tapi tidak saling kenal, kata orang tak kenal tanda tak sayang.saya david, ini anak saya daniel, tapi terkadang di panggil alex" kata david
"Oh iya pak saya ingat, suara anak bapak ini. hai om Alex, jangan dipikir saya tidak mengenali anda tadi om, pakai di tutupi segala, takut banyak yang naksir ya?" goda kimmy.
Alex hanya mendengus kesal dengan pernyataan jeni yang benar adanya.
"Sudah kenal rupanya!" kata davied.
"Om alex pernah menolong saya om mengantar saya sampai di sekolah dengan aman nyama, dan selamat, tidak sampai telat, hehe. ternyata anak pemilik sekolah. thank ya om!" kata jeni dengan narsis.
"Oh ya, ini berita langka, dia mengantar kamu ke sekolah, kok bisa?" heran david.
" Bocah ini memang sinting pa, dia bahkan menghentikan mobil alex ditengah jalan bisa mati kan, mana main masuk saja ke mobil orang, bagaimana kalau orang jahat!" kesal david.
"Sori om, tapi mana ada penjahat ganteng begini, kecuali penjahat kelamin" ceplos jeni.
"Hahaha, penjahat kelamin kau lex!" tawa david.
"Enak saja, mana tu bocah malah teriak kata ya mau di perkosa, konyol, trus bagaimana kalau lo gue perkosa beneran" ketus alex.
"Oke siapa takut, kalau yang memperkosa saya om alex, sudah ganteng tajir lagi, tapi sayang killer" jawab jeni dengan asal.
"Kamu" geram alex.
"Kamu lucu sekali nak, hahaha tidak berkutik dia, lihat mukanya jelek banget kalau marah" tawa david menggelegar.
"Bocah sinting, awas lo ya!" kesal alex lagi.
"Awas kenapa om,memperkosa jeni, ayo mumpung ada ayah om, calon mertua jeni, kita pasti langsung dinikahkan hehehe!" ucap jeni.
"Gendeng" ucap alex sambil keluar meninggalkan ruangan ayahnya.
"Maaf pak, tadi saya cuma bercanda, om alex orangnya kaku, jadi saya suka menjahili beliau." kata jeni.
"Oh ya, perkenalkan saya jenifer pak, siswi baru di kelas 12 ipa1." kata jeni memperkenalkan diri.
"Iya jenifer ya, oke kamu anak yang cerdas, dan smart, saya suka dengan semangat dan kerja keras kamu, pasti orang tuamu sangat bangga memiliki putri hebat seperti dirimu" kata David
"Terima kasih pak, dan saya permisi, masih banyak yang perlu di siapkan" kata jeni sambil pamit keluar dari ruangan tersebut.
"Boro boro bangga pak, menghina pasti" gumam jeni.
Alex yang lupa memakai maskernya, berjalan di koridor sekolah. dia heran pertama guru guru wanita kok memperhatikan di dengan tatapan aneh, seperti memuja gitu. Dan sekarang dia berpapasan dengan siswi sekolah yang seksi seksi. mereka menjerit histeris.
"Arghhh, ganteng banget siapa dia" ucap mona si primadona sekolah.
Alex seketika, meraba wajahnya yang tanpa masker." Sit" Alex mengumpat, dia segera angkat kaki dari sana, tapi mereka malah mengejar alex.Alex mempercepat langkahnya, ingin kembali ke kantor atau keluar dari sekolah, daripada menjadi korban gadis gadis labil tersebut.
"Sit, kemana ini, anak jaman sekarang penampilan dan tingkahnya semakin gila" gumam alex, di mempercepat langkahnya, tapi ada yang menarik tangannya, masuk ke dalam ruangan.
"Siapa lo?" tanya alex yang masih belum melihat jeni.
"Gue om, masuk sini om, mereka pasti akan mengejar om sampai, om mau menemui mereka, paling tidak ber foto om, kalau nekad ya akan mencium om, hihihi" canda jeni
Alex mendengus dan menuruti langkah jenifer, melewati lorong kecil dan masuk ke dalam ruangan sepi. ruang itu adalah ruang seni lukis. jarang siswa atau siswi yang masuk kalau tidak ada ekskul.