Fardhana eka yudistira 18 tahun yg baru akan naik ke kelas 12, putra seorang pengusaha properti terbesar di asia... diungsikan orang tuanya ke rumah neneknya di sebuah desa
di jawa karena kenakalanya yang sering menghambur hamburkan uang di club malam dan balapan liar. orang tuanya begitu khawatir dengan pergaulan fardhan yang semakin menjadi jadi.
Lovina andreani 18 tahun putri seorang guru SD . Dia tinggal bertiga bersama nenek dari ayahnya. Ayahnya meninggal saat lovina berusia 15 tahun.... dia seorang siswi di sekolah menengah atas didaerahnya, sepulang sekolah dia bekerja membantu pamannya adik dari ayahnya di toko alat alat tulis dan fotokopi.
lovina dan fardhana bertemu dalam suatu insiden yang membuat mereka semakin dekat, mereka harus memilih antara persahabatan atau percintaan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LAMARAN
Seorang Pria menyusuri lorong rumah sakit dengan senyum yang mengembang, Ia melihat tanganya yang terdapat sebuah kotak kecil berwarna merah.
" Hari ini aku akan melamarmu sayang, dan lusa kamu akan menjadi milikku seutuhnya, " batin Pria itu.
Ceklek.... pintu terbuka dari luar, " Selamat siang sayang, " sapanya saat melihat gadis kesayangan duduk di atas ranjang pasien, Ia mendekatinya dan langsung mencium kening gadis itu, dua gadis yang ada di ruangan itu terkejut dengan ulah pria itu.
" Fardhan... kamu mau mati !!!!" kata gadis yang mendapat ciuman mendadak itu.
" Maaf sayang, Reflek " Kata fardhan terkekeh.
Aliyah tertawa lepas, " Dasar soang, main sosor aja " Ya kedua gadis itu adalah Aliyah dan Lovina. sedang Lovina pipinya semakin memerah.
" Enak Dhan.." gurau Aliyah.
" Mantap... " tekan Fardhan dan di hadiahi lemparan bantal ke arahnya. keduanya tergelek dan Lovina semakin cemberut .
" Tolong kondisikan bibirnya itu sayang, atau aku akan melahap bibirmu, " Semakin merah saja muka Lovina, Aliyah tergelak kencang melihat Lovina yang semakin salah tingkah.
Aliyah mendekati Lovina dan berkata, " Yaa udah sayang, berhubung pangeran kodok sudah datang, Aku kembali ke kantor dulu, " ejek Aliyah yang menirukan panggilan Fardhan ke Lovina. tak ayal tangan Lovina melayang dan mendarat di bahu Aliyah.
" Pak Bos aku ke kantor dulu, tadi dokter kemari katanya Nanti sore Lovi bisa pulang, suruh nunggu dokter kontrol siang ini. "
" Oh iya.... " Fardhan menatap Lovi dengan tatapan penuh cinta.
" Yaa.. sudah kamu kembali ke kantor dan terima kasih sudah menjaga my Lovi " Aliyah terkekeh mendengar sebutan baru buat sahabatnya itu. Ia turut senang dengan kebahagiaan kedua sahabatnya, walaupun harus di lalui dengan cara yang ekstrim, tapi akhirnya mereka akan bersama, setelah kucing kucingan bertahun tahun.
Setelah Aliyah keluar Fardhan mendekati ranjang pasien dan mengelus kepala Lovi lembut. " Sudah makan ? " Lovina menggeleng. Fardhan berdecak.
" Sudah jam segini belum makan siang, apa yang dilakukan temanmu itu dari tadi, di suruh ngejagain malah di ajak nge gosip, "
" Dia juga temanmu Dhan... lagian ini masih jam 10 belum waktunya makan siang. " gerutu Lovina.
" Tapi , sayang.. kamu harus makan banyak biar lekas pulih " Lovina mendengus Kesal.
" Sayang... "
" Dhan jangan panggil aku seperti itu"
" Kenapa?"
" Geli Dhan, malu juga sama yang lain "
" Kenapa mesti malu, kamu kan memang sayangku, Cintaku, my Lovi " Kata Fardhan sambil menciumi tangan Lovi. Lovi yang merasa geli hendak menarik tangannya, tapi Fardhan mengenggamnya erat. dan menatap Mata Lovina.
" Kamu segalanya bagiku sayang , sejak pertama kali melihatmu di malam itu, hatiku selalu berdetak kencang dan ingin selalu ada di dekatmu." Lovina terpana dengan kata kata Fardhan.
" Kamu ..."
"Iya aku jatuh hati pada mu saat malam itu, tapi aku takut mengakuinya,,"
" kenapa? " tanya Lovi lembut.
" Karena aku takut kehilanganmu, kau tahu kamu begitu cuek saat itu , jadi aku bertahan dalam persahabatan agar bisa tetap bisa di sampingmu, dan menunggu saat yang tepat untuk bisa mengungkapkan perasaan ku " Fardhan terdiam sejenak dan menatap mata Lovina dengan lembut.
" Ayo kita menikah " kata Fardhan sambil mengeluarkan kotak kecil yang di bawanya tadi dan membukanya di hadapan Lovi.
" Dhan... "
" Aku tidak terima penolakan , lusa kita akan menikah, " kata Fardhan dan memasangkan Cincinnya di jari lentik Lovina, dan kemudian mengecupnya dengan lembut.
Lovina tak mampu berkata kata, Air matanya menetes penuh haru.. Fardhan mengelus perut Lovina. " Apa dia sudah menjadi zigot disini "
plakk.. " Dhan.. " .
Fardhan terkekeh dan memeluk erat tubuh Lovina.
" Aku mencintaimu my Lovi " mereka berdua saling bertatapan, perlahan wajah mereka semakin dekat..dan...
" Apa kamu mau babak belur sebelum menikah " ucap pelan Lovina , saat bibir Fardhan sudah tinggal se inci dari bibirnya . Fardhan mendengus pelan.
" Pelit sekali calon istriku ini, " Kata Fardhan cemberut sambil menjauhkan wajahnya. Lovina terkekeh pelan.
" Istirahatlah Aku akan menemui dokter dan mengurus administrasinya ." Lovina mengangguk dan merebahkan dirinya di ranjang pasien. Fardhan membenahi selimut yang menutup tubuh Lovi. dan....
Cup.... dengan cepat Fardhan mencuri ciuman di bibir Lovina dan langsung bergegas Lari menjauh.
" Fardhan...!!! Dasar soang " teriak Lovi yang terkejut dengan aksi Fardhan yang tiba - tiba.
Fardhan tertawa lepas " Istirahatlah aku akan segera kembali " kata Fardhan dan keluar dari kamar itu.Ia menyentuh Bibirnya.
" Manis sekali " .
#######
" Ibu... " kata seorang perempuan setengah baya yang terkejut saat membuka pintu rumahnya. Seorang wanita paru baya berdiri anggun di depan pintu dan di samping berdiri seorang Pria paru baya juga dan seorang gadis cantik.
" Bapak... " Perempuan setengah baya itu kemudian mencium kedua tangan orang tuanya. mereka adalah eyang Ningrum dan kakek Prabu. mereka adalah orangtua dari Mama Sasti Sasti.
" Mari masuk Pak...Buk. " mama sasti membuka pintunya lebar - lebar agar mereka bisa masuk. Mama sasti melihat gadis yang belum pernah ia lihat, berdiri di samping eyang Ningrum.
" Ini Kalina cucu temennya Ibu. " kata Eyang yang tahu apa yang di pikiran Mama sasti.
" Fardhan ada di rumah ?" tanya eyang ningrum saat sudah duduk di sofa panjang.
" Fardhan di kantor Bu, sekarang dia yang mengurus perusahaan, Mas Angga hanya sekali - kali saja ke kantor. "
" Berarti sekarang suamimu di rumah? " tanya Eyang Prabu.
" Injih pak, saya panggilkan dulu "
" Biarkan saja, kalau dia sedang istirahat "
" Mboten pak, Mas Angga sedang di ruang kerjanya. " Kata Mama sasti dan beranjak untuk memanggil suaminya.
" Mbak Santi , tolong buatkan Eyang minuman dan sediakan cemilan untuk Eyang juga " Santi sang Asisten rumah tangga mengangguk dan bergegas ke dapur.
" Mas .." Panggil lembut Mama sasti.Papa Angga yang mendengar Panggil itu langsung menghentikan pekerjaannya. dan menatap perempuan kesayangan nya itu.
" Belum istirahat? " Mama sasti menggeleng.
" Ada Bapak dan Ibu di ruang tamu " Papa Angga menautkan alisnya.
" Bapak sama Ibu kamu? " Mama sasti mengangguk . Papa Angga menarik nafas panjang. Ia segera berdiri dan beranjak dari kursi kebesarannya.
Di ruang tamu papa Angga segera menyambut ke dua tangan mertuanya dan menciumnya dengan takzim . kemudian Ia menatap sosok gadis yang mencium tangannya.
" Bapak dan Ibu bagaimana keadaannya? " tanya Papa Angga , Setelah mendudukkan dirinya di kursi di hadapan mertuanya.
" Tentu saja sehat, kalau tidak sehat tidak mungkin ada di sinikan " jawab ketus Eyang ningrum. Papa Angga menghela nafas dan mama sasti mengenggam tangan suaminya itu.
" Buk.. " tegur Eyang prabu pada istrinya.
" Apa an sih pak "
" Hubungi Fardhan, suruh dia segera pulang " perintah Eyang ningrum.
" Maaf Bu Fardhan masih kerja mungkin nanti pulangnya Agak malam . " kata mama sasti yang tahu hari ini Lovina akan pulang dari rumah sakit , dan Fardhan akan mengantar pulang dulu.
" Yaa udah di hubungi saja agar bisa pulang secepatnya , karena nenek mau mengenalkan calon Istrinya. " Papa dan Mama Fardhan saling berpandangan. dan melihat Eyang ningrum menggegam tangan gadis yang ada di sampingnya.
" Maksud Ibu? " tanya Mama sasti.
" Iya kalina ini adalah Cucu dari teman Ibu, Dia dari keluarga baik - baik, makanya itu ibu ingin menjodohkan mereka. Apalagi Sekarang Fardhan sudah menjadi pemimpin di perusahaan , Dia pasti membutuhkan seorang pendamping yang Cerdas dan pintar, kalina juga cantik jadi dia pasti cocok dengan Fardhan. " kata Eyang Ningrum bersemangat mengenalkan calon cucu menantunya.
Papa Angga menghela nafas ," Maaf Bu, Fardhan sudah Mempunyai Calon istri dan minggu depan mereka akan menikah.
" Apa.... "
##########
.