NovelToon NovelToon
Beautiful Accident

Beautiful Accident

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintamanis / One Night Stand / Persahabatan / Penyesalan Suami / Bad Boy
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: ZaranyaZayn12

Kejadian tak terduga di pesta ulang tahun sahabatnya membuat seorang gadis yang bernama Recia Zavira harus mengandung seorang anak dari Aaron Sanzio Raxanvi.

Aaro yang paling anti wanita selain ibunya itu, tiba-tiba harus belajar menjaga seorang gadis manja yang takut dengan dirinya, seorang gadis yang mengubah seluruh dunia Aaro hanya berpusat padanya.

Apakah dia bisa menjadi ayah yang baik untuk anaknya?
Apakah dia bisa membuat Cia agar tidak takut dengannya?
Dapatkan dia dan Cia menyatu?
Dapatkah Cia menghilangkan semua rasa takutnya pada Aaro?

Ayo baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ZaranyaZayn12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sepuluh

"Cia kenapa bisa sampai di atas sana hmm?" Tanya Sana lembut.

"Tadi Cia nungguin Mama ambil tangga, trus Cia gak tau kenapa gak bisa nunggu lama-lama. Udah gak sabar liat mangga muda itu. Trus Cia naik. Cia mau makan mangganya di atas pohonnya langsung. Eh pas Cia mau turun, taunya waktu Cia liat ke bawah ternyata tinggi banget, Cia tiba-tiba aja langsung takut sama pusing." Adu Cia.

"Lain kali jangan gitu lagi ya Nak," Ujar Zio yang di angguki oleh Cia.

"Iya Papa, maaf ya Pa," Ujar Cia.

"Masih mau mangganya?" Tanya Aaro yang di jawab gelengan kepala Cia tanpa menatap ke arah Aaro.

"Engga Kak, tadi Cia udah makan banyak kok." Lirihnya yang di angguki oleh Aaro.

"Lain kali kalo mau sesuatu bilang aja sama gue, Gue akan berusaha sebisa mungkin buat dapetin itu buat lo dan anak gue." Ujar Aaro.

"Jangan bikin khawatir gue Ci! Gimana tadi kalo lo jatoh? Gue gak bakalan bisa maafin diri gue sendiri kalo terjadi apa-apa sama lo." Sambung Aaro menundukkan kepalanya. Dirinya merasa gagal menjadi suami. Bagaimana tidak? Cia sedang mengidam, tapi Cia tidak memberi tau dirinya apa yang diinginkannya? Bagaimana jika tadi Cia terjatuh? Apa gunanya dia sebagai suami? Sesal Aaro.

"Iya Kak! Maaf!" Lirih kecil Cia dengan kepala yang masih menunduk.

Aaro tidak bisa memaksa Cia agar menatapnya. Saat mendapati Cia yang tadi tidak menjerit kala berada di dekatnya saja Aaro sudah bersyukur.

"Lo bikin panik kita aja sih Ci. Kita semua udah nyariin lo kemana-mana tapi gak nemu. Eh, tau-taunya lo malah udah nangkring di atas pohon," Ujar Rion gemas.

"Maafin Cia," Ujar Cia menyesal.

"Iya sayang gak apa-apa," Ujar Sana kemudian menghapus air mata Cia dengan lembut.

"Jangan gitu lagi ya Sayang?" Ujar Sana yang di angguki oleh Cia

"Maaf Mama, Papa, Risa, semuanya," Ujar Cia yang diangguki mereka semua.

"Kalo ada yang kamu mau, kamu tinggal bilang aja sama Aaro ya Nak. Papa yakin! Pasti Aaro bisa kok kasih ke kamu apapun itu!" Yakin Zio yang di angguki oleh Cia.

"Iya Pa, makasih." Lirih Cia.

"Sama-sama sayang," Ujar Zio mengusap rambut putri mereka satu-satunya itu dengan lembut dan sayang.

"Assalamualaikum bapak-bapak! Ibuk-ibuk!" Teriak Zaki ketika memasuki taman belakang yang diikuti oleh Aisyah, Dita, dan Dikru.

"Waalaikumsalam!" Teriak mereka kompak.

"Loh? Kok rame?" Tanya Dita ketika melihat adanya Cia dan juga Risa di sana.

"Hallo," Sapa Risa yang di angguki oleh Dita.

"Hallo juga," Ujar Dita kemudian duduk di sebelah Cia.

"Lo... Cia kan?" Tanya Dita yang di angguki oleh Cia.

"Dita," Ujar Dita mengulurkan tangannya ketika melihat wajah bingung Cia. Padahalkan mereka sudah berkenalan waktu di kantin. Apa dia lupa ya? Heran Dita.

"Cia," Ujar Cia membalas jabatan tangan Dita.

"Gue udah tau BTW," Kikik Dita yang di balas cengiran Cia.

"Kok Dita tau nama Cia?" Tanya Cia.

"Kan waktu di kantin itu ada gue." Ujar Dita yang di angguki oleh Cia yang masih terlihat bingung.

Kapan ya? Pikir Cia bingung.

Udah tau kok tapi masih ngajak kenalan ya? Heran Risa ketika mendengarkan percakapan Dita dan juga Cia.

"Ohh gitu, kirain Cia, Dita itu cenayang, bisa baca pikiran orang." Kikik Cia yang mendapatkan cubitan di kedua pipinya.

"Kok gue gemes ya?" Ujar Dita dengan tangan yang masih menggunyel kedua pipi kanan dan kiri Cia.

"Aaa Dita... Pipi Cia sakit tau," Ujar Cia dengan cemberut.

"Iya deh, maafin gue ya Cia." Ujar Dita yang di angguki oleh Cia.

"Cia juga maaf ya Dita." Ujar Cia yang membuat Dita bingung.

"Minta maaf kenapa ya Ci?" Bingung Dita.

"Kan Dita tadi minta maaf, jadi Cia juga minta maaf sama Dita," Ujar Cia yang mendapatkan tatapan bingung Dita.

"Dita kenapa?" Bingung Cia.

"Gak apa-apa Ci, gue cuma bingung aja sama lo." Ujar Dita yang mendapatkan tatapan bertanya Cia.

"Bingung kenapa?" Tanya Cia kepo.

"Kok lo ada disini?" Tanya Dita.

"Ohhh itu, semalem Mama Sana yang jemput Cia, jadi Cia nginep disini deh Dita," Jelas Cia yang mendapatkan anggukan mengerti dari Dita.

"Oh gitu, Mama Sana? Jemput lo?" Tanya Dita yang di balas anggukan oleh Cia.

"Wahhh elite juga lo," Kekeh Dita yang mendapatkan tatapan bertanya Cia.

"Elite kenapa Dita?" Tanya Cia.

"Gak apa-apa, Gue duluan ke sana ya?" Ujar Dita menunjuk ke arah Aaro dan yang lainnya.

"Iya Dita," Ujar Cia yang di angguki oleh Dita kemudian dia pergi menghampiri mereka.

"Cia? Kok gak gabung sama mereka?" Tanya Sana ketika mendapati Cia yang masih berada di tempatnya semula. Tidak membaur bersama yang lainnya.

"Hehehe maaf Mama, Cia gak tau cara buat masuk ke obrolan mereka kayak gimana Mama," Cengir Cia yang membuat Sana mengangguk pelan kemudian mengusap rambut Cia pelan.

"Yaudah! Cia sama Mama aja ya? Atau Cia mau Mama panggilin Risa? Aaro?" Tanya Sana yang di balas gelengan kepala oleh Cia.

"Sama Mama Sana aja boleh?" Tanya Cia beranjak memeluk Sana.

"Boleh dong sayang! Kenapa gak boleh hmm?" Tanya Sana yang di jawab dengan tawa Cia yang menggemaskan.

"Mama bilang mau beliin Cia yupi?" Tanya Cia menagih janji Sana.

"Ohh iya! Kita samperin Papa yuk? Ambil yupinya," Ajak Sana yang di angguki oleh Cia.

"Ayo Mama." Girang Cia sembari berjalan dengan memeluk Sana membuat Sana terkekeh. Mereka pun berjalan bersama ke arah Zio.

"Pa?" Panggil Sana yang membuat Zio menoleh lembut.

"Kenapa Ma?" Tanya Zio.

"Kesayangan mu ini nanya yupinya," Ujar Sana menunjuk Cia membuat Cia tersenyum menunjukkan deretan giginya yang rata.

"Ohh iya yupi punya kamu sayang? Itu, tadi udah Papa titipin ke Aaro, Papa kira kamu bakalan main sama dia, Jadi Papa titipin ke dia." Ujar Zio yang membuat senyum yang ada di wajah Cia hilang seketika.

"Kita ke tempat Aaro sama yang lainnya yuk?" Tanya Sana yang di balas gelengan kepala Cia.

"Cia gak mau Ma, takut!" Ujar Cia menggelengkan kepalanya.

Cia benar-benar takut dan tak berani berada dekat dengan Aaro jika tidak ada Risa ataupun siapapun yang di percaya oleh Cia. Sejak kejadian saat itu. Kejadian yang sangat membekas di dalam ingatan Cia. Cia yang memohon untuk berhenti namun di hiraukan Aaro. Cia yang memohon agar Aaro tidak melakukannya namun tetap di hiraukan oleh Aaro, Cia yang menangis kesakitan dan Cia dengan segala ketakutannya.

Dia takut Aaro akan melakukan hal yang sama jika dia berada di dekat Aaro. Cia takut!

"Gak apa-apa sayang, kan ada Mama." Ujar Sana dengan tersenyum lembut.

"Cia takut Ma, Cia gak mau." Ujar Cia yang membuat Sana menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya sudah, Mama aja ya yang kesana ambil yupinya," Ujar Sana yang mendapatkan gelengan kepala Cia.

"Loh? Kalau gak mau jadinya gimana sayang?" Tanya Sana bingung.

1
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!