Seorang wanita bernama Puteri mempunyai masa lalu yang kelam, membuatnya berubah semenjak kematian sang ayah, membuat dirinya berkamuflase. Seperti seseorang yang mempunyai dua kepribadian, plot twist dalam setiap kehidupannya membuat kisah yang semakin seru
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28
POV PUTERI
Setelah mengantar Desi, Puteri melajukan kendaraannya dengan santai sambil mendengarkan musik menuju suatu tempat. Hujan rintik- rintik yang turun di sore hari itu, mendukung suasana hatinya yang begitu bahagia, mendengar kabar mengenai Nino yang ia dengar dari Desi.
Bukan tanpa alasan mengapa ia bahagia diatas penderitaan orang lain, pasalnya itupun yang Nino lakukan kala mengetahui bahwa Puteri keguguran, ia justru merayakannya dengan Rita.
Hatinya begitu hancur kala itu, disaat ia harus kehilangan buah cinta yang baru saja bisa ia terima, kini ia harus kehilangannya karena ulah pria yang menjadi kekasihnya, sedangkan si pria sebagai pelaku justru sedang merayakan kemenangannya karena telah menyingkirkan hal yang menjadi penghalang dalam hubungannya dengan Puteri. Padahal itu adalah hasil dari benihnya sendiri.
********************
Sebenarnya kala itu Puteri sudah muak bersama Nino, dalam diamnya ia tahu apa yang Nino lakukan dibelakangnya, Nino sering bergonta ganti wanita, entah itu sengaja jajan, atas dasar suka sama suka, atau bahkan pemaksaan seperti yang dialami olehnya.
Puteri yang pernah direnggut paksa keper*w*nannya oleh Nino, mulai membencinya, bahkan semua yang ia lakukan didepan Nino hanyalah sandiwara untuk membongkar kedoknya selama ini.
Ia merasa jijik setiap melihat tubuhnya, selalu teringat akan hal itu, terkadang dia histeris sendiri, merutuki dirinya yang telah terlena, hingga hancur pertahanannya.
Padahal kala itu sebisa mungkin ia sudah mencoba untuk menghentikan kejadiannya, namun dengan sekuat tenaga pula Nino menanahan pergerakan Puteri.
Awalnya Puteri menyayangi Nino, dengan tulus, namun rasa itu hilang bersama hilangnya mahkota Puteri. Sedangkan Nino, yang awalnya hanya iseng, justru benar-benar jatuh cinta kepada Puteri.
Seiring berjalannya waktu, perasaan mereka jadi terbalik. Saat Puteri hendak untuk memutuskan hubungan mereka, Puteri baru mengetahui bahwa ia sedang mengandung, ia sempat frustasi, bukan karena mengetahui ia mengandung, namun ia enggan untuk menikah dan hidup bersama dengan Nino.
Ketika Nino memberi ultimatum jika Puteri tetap kekeuh ingin mempertahankan anak itu, maka Nino akan meninggalkannya, ia sungguh bahagia mendengar hal itu, sekalipun ia harus membesarkan anak itu seorang diri, tapi itu lebih baik baginya dari pada harus bersama pria yang ia benci, namun sayang keluarganya mengetahui itu, sebenarnya bukan karena Puteri yang menceritakannya, melainkan adiknya yang mendengar percakapannya dengan Selvi kala itu.
***********************
Ingat saat Krisna pulang sekolah?? Saat dia mengatakan mamah masak gak teh?? Dan Puteri menyuruhnya beli saja, uangnya ada diatas kulkas. Sebenarnya kala itu Krisna mendengar semua pembicaraan Puteri mengenai kehamilannya.
Krisna yang hendak masuk membuka pintu, tertegun setelah mendengar pembicaraan Puteri dan Selvi, ia kecewa bahkan ia sempat meneteskan air matanya, merasa gagal sebagai adik, tidak bisa menjaga kakaknya dengan baik.
Namun ketika pembicaraan Puteri dan Selvi sudah selesai, maka ia pun masuk seolah-olah tidak mengetahui apapun. Berhari-hari ia merenungkan, kira-kira apa keputusan yang akan kakaknya ambil, kemudian ketika mengetahui bahwa kakaknya akan mempertahankan bayi itu, ia pun lantas bercerita kepada mamah.
Mamah yang mendengar itupun terkejut, Krisna meminta mamahnya agar jangan memarahi Puteri, bagaimanapun keputusan kakaknya itu sudah tepat, dan Krisna meminta mamah untuk berbicara dengan Puteri.
**********************
Menerima keputusan dari kedua keluarga untuk segera menikah dengan Nino, membuat Puteri semakin frustasi. Sebenarnya Puteri sudah membicarakan hal ini dengan kedua keluarga, yaitu untuk merawat anak itu sendirian tanpa harus menikah, tapi mereka menolak.
Kemudian ia meminta temannya untuk mencari seorang gadis untuk menggoda Nino, agar ia mempunyai alasan untuk tidak menikah dengannya, dan gadis itu ialah Rita.
Temannya Puteri menghubungi Rita dengan menggunakan akun palsu, sehingga Rita tidak pernah tau siapa identitas yang sudah memberikannya tugas itu.
Rita yang saat itu memang sedang membutuhkan uang, enggan untuk meminta kepada Adi, karena ia sedang kesal padanya. Maka ia pun mengambil peran itu.
Perannya adalah ia harus menjadi wanita peminum yang agresif, menggoda si pria, dan membuatnya diputuskan oleh kekasihnya.
Tugasnya Rita pun berhasil, Nino diputuskan oleh Puteri dan keinginan Puteri pun terwujud, ia tidak perlu menikah dengan pria breng*ek itu. Namun sangat disayangkan, karena rencananya itu, tanpa disengaja ia harus kehilangan janinnya.
Puteri menyesal, tapi ia benar-benar melakukan itu tanpa disengaja, pasalnya selama Rita menjalani peran itu, ia tidak pernah tau bahwa yang memberi perintah itu adalah Puteri, kekasih dari pria itu sendiri. Bahkan sampai detik ini, baik Wulan, Selvi maupun Rita sendiri tidak pernah ada yang tau jika Puteri lah yang menjadi dalang dibalik semua ini
**********************
Nasi sudah menjadi bubur, mungkin ini adalah Takdir yang sudah digariskan Tuhan kepadanya, walaupun menyesal dan harus kehilangan, tapi semua sudah terjadi.
Kemudian Puteri pun tiba di suatu tempat yang menjadi Tujuannya, yaitu di rumah temannya yang mencarikan gadis penggoda itu.
Ya!!! Dia adalah Deni, pria yang kala itu mengenalkan Rahman padanya. Tujuan Puteri menemui Deni adalah untuk memberikan bayaran Rita, dan juga padanya.
Sebenarnya niat Deni membantu Puteri bukanlah karena uang, melainkan karena cinta, namun sayang Puteri sudah mati rasa terhadap pria sejak ia kehilangan keper*w*nannya, dan baginya pria itu semua sama, menginginkannya bukan karena cinta melainkan maksud yang lain.
Deni pun tau hal itu, maka ia pun menerima keputusan Puteri dengan ikhlas dan hanya bersahabat saja dengannya.
Selama ini hubungan Puteri dengan Deni tidak pernah ada yang mengetahuinya, tidak ada yang salah sebenarnya dengan hubungan mereka, hanya saja tidak akan ada yang percaya jika mereka benar-benar bersahabat.
Dan Puteri tidak mau jika ia diledek lagi oleh teman-temannya seperti kala itu. Trauma yang Puteri dapat karena ledekan dari teman-temannya dulu masih membekas dalam ingatannya.
*********************
POV RIYAD
Setelah pertemuannya dengan Puteri, mereka intens berkomunikasi, Puteri yang sedari awal menyadari jika sepupunya menyukai Riyad, lantas menjadi mak comblang bagi mereka.
Bak gayung bersambut, ternyata Riyad pun menyukai Selvi, ia hanya sedikit segan untuk mencari tau tentang gadis itu melalui Puteri, karena bagaimanapun Puteri adalah mantannya semasa SMP dulu.
Kelebihan Puteri ialah, ia bisa membaca karakter dan pikiran seseorang, namun saat ia sedang peka saja, karena jika ia sedang bucin, maka kepekaannya akan hilang seketika.
Puteri melihat gelagat dari Riyad, dalam hatinya bergumam sepertinya ia harus turun tangan langsung untuk menyatukan mereka, lantas Puteri berencana membuatkan kencan untuk mereka berdua.
Sebelum mencomblangkan mereka, Puteri mencari banyak informasi dulu mengenai keduanya, pasalnya Selvi masih berhubungan dengan Adi, dan ternyata Adi adalah teman setongkrongan Riyad, mereka bisa dibilang cukup akrab.
Kemudian Puteri mencari tau lagi soal Riyad, hmmm persis seperti dugaannya, Riyad masih jomblo, bahkan berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, terakhir Riyad berpacaran adalah saat SMP, dan Puteri adalah kekasih pertama sekaligus mantan terakhirnya.
Riyad memang sulit membuka hati, namun jika ia sudah jatuh cinta, maka ia akan setia dengan pasangannya. Dan menurut Puteri, Riyad benar-benar pasangan yang cocok untuk Selvi.
PRnya Puteri sekarang adalah mencari tau hubungan Selvi dengan Adi, apa yang sebenarnya membuat Selvi murung belakangan ini?? Puteri menyadari bahwa sebenarnya saat Selvi datang ke tempat kerjanya kala itu, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengannya. Namun karena saat itu Puteri baru mendapat masalah, maka Selvi mengesampingkan dulu masalah pribadinya, dan fokus membantu Puteri.
Puteri yang multitalenta namun tidak multitasking, benar-benar tidak fokus pada masalahnya, karena ia pun sambil mencari tau masalah Selvi, sehingga ia tidak memikirkan matang-matang rencana untuk menyelesaikan masalahnya sendiri, sampai akhirmya terjadilah keguguran yang tidak disengaja olehnya tapi menjadi disengaja oleh oknum itu.
Namun setelah masalahnya selesai, ia kembali fokus pada masalah Selvi dan kali ini ia tidak boleh gagal, karena ini menyangkut kebahagiaan saudari sepupunya yang sudah banyak berjasa untuknya.
Setelah memikirkan matang-matang, berdasarkan cerita Selvi malam itu, Puteri langsung mengabari Riyad, bahwa ia akan mengatur kencannya untuk berjalan-jalan dengan Selvi, namun karena mereka bangun siang sehabis minum, terpaksa rencana berubah menjadi kencan di bioskop.
Riyad langsung bergegas sesuai dengan arahan Puteri, namun pada saat ia sampai di Mall, ia bertemu dengan Aldi yang sedang menggandeng kekasih barunya, merekapun mengobrol sebentar, karena Riyad tahu jam mulai tayang film masih sekitar 1jam lagi.
Sedang mengobrol asik bersama Aldi dan kekasih barunya, tiba-tiba Selvi datang bersama Puteri, dan terbongkarlah hubungan Aldi dan Selvi.
Riyad yang melihat Selvi diperlakukan semena-mena oleh Aldi, tidak terima, karena dimata Riyad, Selvi adalah gadis yang hampir sempurna, yang membuat ia jatuh cinta pada pandangan pertama.
Kemudian Riyad berpikir, ini adalah moment yang tepat baginya mengungkapkan isi hati kepada Selvi, walaupun awalnya Selvi berpikir Riyad melalukan itu hanya untuk membantunya agar tidak terlihat bodoh di depan Aldi, namun Riyad membantah. Ia melakukan itu karena memang ia menyukai Selvi, sehingga ia merencanakan kencan ini dengan Puteri.
Bahkan hari itu Riyad berencana untuk menembak Selvi, namun niatnya ia gugurkan karena kejadiannya dengan Aldi diluar rencana mereka, Puteri bilang ini bukan moment yang tepat, jangan sampai Selvi berpikir bahwa ia dikasihani, biarkan Selvi dan Riyad menjalani masa pendekatan terlebih dahulu, dan Riyad pun setuju dengan saran Puteri.