Viola Maharani, wanita berusia 27 tahun ini terkenal karena profesi nya sebagai seorang wanita penghibur. Pekerjaan ini sudah di geluti nya sejak Vio, begitu panggilan nya, masih duduk di bangku kuliah..
Tidak main main, semua client nya bukanlah orang sembarangan. Selain di kenal sebagai primadona nya para kupu kupu malam, vio juga di kenal sangat selektif dalam menerima pelanggan nya. Wanita itu hanya akan menerima tawaran dari client yang bisa membayarnya dengan nilai yang fantastis..
Sebenarnya kenapa seorang Viola yang memiliki paras cantik dan hidup yang nyaris sempurna itu bisa terjerumus ke dalam dunia malam, lalu bisakah vio terlepas dari kehidupan nya yang kelam ini ??
💜
Hai..
Selamat datang di karya ke-7 dari Autor ratu_halu
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan 🙏
Happy Reading 🥳
Enjoy 🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
"Selamat malam, nyonya.." si bibi menyambut kedatangan mami norma di ambang pintu apartemen..
"Dimana viola ?" tanya mami norma sambil berjalan masuk ke dalam melewati si bibi..
"Non vio ada di kamar nya, nyonya.." Jawab nya
Mami norma yang sangat khawatir langsung naik ke lantai dua..
Tok! Tok!
"Sayang.. Ini mami, nak.. Bisa buka pintu nya sebentar ?" ucap mami norma lembut dari balik pintu kamar..
Tak ada jawaban.. Ko
Hening...
"Sayang, mami buka ya pintu nya.." Mami norma sudah tak sabar lagi, takut terjadi sesuatu pada anak kesayangan nya itu..
Cklek!
Pintu di buka, namun tak ada siapapun di kamar. Mami norma mengerutkan kening, sambil berjalan menuju balkon. Dia terus berdoa dalam hati nya agar tak terjadi hal yang buruk pada viola..
"Viola... Kamu dimana sayang ?" mami norma tak menemukan viola ada di balkon maupun di ruang ganti. Hanya tinggal satu tempat lagi yang belum mami norma periksa. Kamar mandi...
Mami norma menggerakkan handle pintu. Terkunci. Mami viola memang tidak tau bahwa vio sedang mandi sebab tadi si bibi hanya berkata bahwa vio ada di kamar nya..
"Viola sayang.. Apa kamu masih lama di dalam sana ?"
Mami norma mengerutkan kening nya saat tak ada jawaban. Dan kembali berkata..
"Sayang, mami minta maaf.. Tapi mami harus khawatir sama kamu, nak.. Mami akan dobrak pintu ini.."
Dengan tangan gemetar mami norma mencoba menghubungi orang suruhan nya yang masih ada di parkiran apartemen viola. Mereka memang menunggu mami norma karena mami norma berjanji akan memberikan bonus, yaitu mereka bisa memilih dan menghabiskan sisa malam yang tinggal beberapa jam ini dengan salah satu anak nya..
"Cepat datang ke apartemen viola!!"
Mami norma langsung mematikan sambungan..
Si bibi yang mendengar suara berisik dari mami norma ikut naik lagi ke lantai 2..
"Ada apa, nyonya ?" tanya si bibi dengan raut cemas bercampur takut..
"Sejak kapan vio ada di kamar mandi ?" tanya mami norma
"Sekitar 20 menit sebelum nyonya datang.. Memang nya ada apa dengan non vio, nyah ?"
Mami norma memijat pelipisnya..
"Pasti ada sesuatu yang terjadi dengan viola, bi.. Karena sangat tidak mungkin sekali viola tak menjawab seruan ku.. Aku takut dia pingsan di dalam.."
"Pingsan ?" Beo si bibi terkejut sambil menutup mulut nya..
"Bi, cepat kamu bukakan pintu. Di luar ada dua orang suruhan saya. Bawa mereka masuk ke mari.." Titah mami norma. Si bibi yang shock sampai tak mendengar suara bel berbunyi dari luar..
"B-baik, nyah.." Dengan langkah tua nya si bibi buru buru turun..
Tak berselang lama, dia pun kembali dengan dua orang yang mami norma sebutkan..
"Cepat dobrak pintu ini!!"
"Siap, mi..." kata mereka kompak.
BUGH!
Satu kali percobaan, mereka gagal..
BUGH!
Di percobaan kedua, pintu mulai sedikit terbuka celah..
BRAKK!
Dan di percobaan ketiga barulah pintu itu terbuka lebar..
"TUTUP MATA KALIAN DAN CEPAT BALIK BADAN!!" Pekik mami norma pada kedua orang suruhan nya. Meski tak nampak apapun dari tempat berdiri nya dua lelaki itu, namun mami norma tetap tak mau sampai kecolongan..
"Bi, cepat bantu saya.."
Mami norma masuk ke dalam kamar mandi dengan si bibi..
"Astaga, non..." Lutut si bibi seketika lemas kala melihat viola sudah tak sadarkan diri dengan bibir yanh membiru..
"Ayo, bi.. Cepat angkat.." Mereka berdua mengangkat tubuh viola yang tanpa sehelai benang pun keluar dari bathtub..
Mami norma memakaikan handuk kimono di tubuh viola..
"Kalian turun sekarang dan panggilkan dokter.." Sebelum keluar kamar mandi mami norma kembali berbicara dengan suara tinggi pada dua lelaki yang masih mematung disana..
"Baik, nyonya.."
Mereka pun pergi..
Karena tubuh viola yang ringan, mami viola dan si bibi tak kesusahan saat membawa nya ke kamar tidur..
"Bi, bantu saya pakaikan baju.." Mami norma membawa satu set piyama tidur milik viola lengkap dengan pakaian dalam nya..
Sambil menangis si bibi bicara.. "Ya Allah, nduk... Hiks..hiks.."
"Sudah, bi.. Jangan menangis. Viola tidak apa apa.. Sepertinya dia hanya kelelahan." Meski pun sama khawatirnya, namun mami norma mencoba menenangkan si bibi..q
"Sekarang bibi ambilkan minum, ya, air hangat.. Sekalian untuk saya juga.. Haus.." titah Mami norma seraya mengusap lehernya sendiri, memberi isyarat bahwa tenggorokan nya terasa kering..
🖤
Keesokan pagi nya..
Eughh..
Viola melenguh pendek. Kedua mata nya perlahan terbuka..
"Arghh.. Pusing sekali.." Viola hendak bangun namun rasa pusing di kepala nya membuat vio kembali berbaring..
"Sayang, kamu sudah sadar, nak.. Syukurlah.. Mami sangat khawatir.."
"mami..." Mata vio terbuka lebar.. "Kok, mami bisa ada di sini ? Kapan datang ??"
"Ceritanya panjang.. Ya sudah, mami ke bawah dulu, ya.. Mami mau minta si bibi ambilkan kamu makanan.."
Viola melihat punggung mami norma dengan tatapan bingung..
Perlahan dia berusaha untuk bangkit. Sambil duduk di ranjang nya, vio mencoba mengingat potongan kecil dari kejadian semalam..
"Apa aku pingsan di kamar mandi ?" Dia bertanya sendiri, karena ingatan nya berhenti saat diri nya masih ada di dalam bathtub..
Saat kaki viola hendak turun, mami norma sudah kembali lagi bersama si bibi yang membawakan makanan..
"Kamu belum pulih, viola.. Jangan turun dari tempat tidur." ucap mami norma dengan nada kahwatir
"Tapi, mi.. Aku nggak apa apa, kok.. Badan ku juga sudah segeran.."
Mami norma menggeleng cepat, lalu membantu viola naik lagi ke tempat tidur..
"Tidak, nak.. Wajah kamu saja masih pucat kaya gitu. Kata dokter untuk beberapa hari ke depan kamu harus bedrest.."
"Dokter ?"
"Iya, dokter.. Semalam kamu pingsan dan mami panggil dokter untuk memeriksa kamu.. Kata dokter kamu itu stress dan terlalu banyak pikiran.. Apa sih yang kamu pikirkan, hem, seharusnya kamu liburan dengan baik.."
Si bibi mundur teratur saat mami norma mengomeli viola..
"Sekarang kamu makan dulu, si bibi sudah buatkan bubur buat kamu.."
🖤
Zafian baru sampai bandara di jam 10 pagi. Azka datang menjemputnya satu jam sebelum zafian tiba..
Tanpa mengatakan apapun, azka membukakan pintu mobil untuk zafian..
Kendaraan itu langsung bergerak meninggalkan bandara..
Azka melirik zafian dari balik kaca spion. Ekspresi zafian tetap dingin dan tak menampilkan emosi apapun..
"Katakan ada apa ?" Suara berat zafi membuat azka gugup dan salah tingkah. Seperti nya zafi tau bahwa sejak tadi asisten nya itu terus melihat ke arah nya..
"Ada apa, tuan ?" tanya azka sok bersikap bodoh..
"Sejak kembali kau terus menatap ku. Apa ? Ada apa ?"
"T-tidak, tuan.." jawab azka terbata, dia berusaha kembali fokus mengemudi..
Zafi tak bersuara lagi, pikiran nya sedang kalut sekarang..
🖤
Sesampai nya di perusahaan, zafian langsung memimpin meeting. Tanpa terasa sudah hampir dua jam meeting itu berlangsung tepat di jam makan siang. Zafian pun mengakhiri nya dan kembali ke ruangan.
"Tuan, saya ingin memberikan ini.." ujar azka meletakkan amplop putih ke atas meja di hadapan zafian..
"Apa ini ?"
"Surat pengunduran diri saya, tuan. Saya akan berhenti bekerja."
Zafi langsung menatapnya dengan tajam dan dingin..
"Tidak mau! Lagi pula ini belum jam kerja!" Zafi merobek amplop putih itu tanpa melihat isi di dalam nya terlebih dulu..
Mata azka melotot melihat zafi melakukan hal itu. Padahal sudah sangat matang azka memutuskan untuk berhenti..
"Sekarang pergilah, seperti nya kau butuh istirahat!!" Zafi mengibaskan tangan dengan kepala tertunduk, fokus lagi pada dokumen di meja kerjanya..
Azka menghembuskan nafas kasar, membungkuk hormat kemudian berlalu pergi..
Zafian menatap kosong pintu yang di tutup asisten nya itu untuk waktu yang lama. Sesungguhnya zafi tau apa yang membuat azka berani berhenti bekerja dari nya. Siapa lagi kalau bukan viola yang menjadi alasan kuat nya..
...
Hari ini pekerjaan sangat melelahkan. Terlebih sang asisten yang selalu banyak bicara kini mendadak bungkam. Zafian seperti bekerja sendiri karena azka tak datang ke ruangan sejak istirahat makan siang..
Zafian tak pulang ke apartemen. Dia memilih untuk beristirahat di ruangan khusus di dalam ruang kerjanya..
Sambil memandangi kebawah, dimana terlihat hiruk pikuk jalanan yang padat saat jam pulang kerja, zafian meneguk kopi hitam yang tak terasa lagi pahitnya..
Zafian adalah lelaki genius. Dia pintar dalam bisnis serta manajemen nya. Dia ahli nya, tidak ada yang bisa menyaingi pria itu. Terlebih sifat pantang menyerah nya, tak ada yang bisa menandingi zafian..
Tapi kali ini dia merasa ingin menyerah pada sesuatu. Baru saja merasakan lagi jatuh cinta, sekarang terpaksa dia harus mengurungkan niat untuk merajut kasih nya kembali. Bukan hanya karena viola yang tak memberinya kesempatan, namun karena azka, asisten nya itu sudah lebih dulu meminta izin di awal untuk mendapatkan viola setelah kontrak kerja mereka berakhir..
Zafi merasa seperti pencuri, melakukan hal curang yang seharusnya tidak dia lakukan. Tapi masalah hati siapa yang bisa mengendalikan nya... Jelas ini juga di luar kendali nya sebagai manusia. Dia tidak bisa menentukan pada siapa cinta itu akan berlabuh..
Saat dulu dia melabuhkan hati nya pada anna pun itu bukan keinginan nya. Hingga hati nya beku selama setahun terakhir, itu juga bukan mau nya..
Kini saat pintu hati nya kembali terbuka, dia harus merelakan cinta nya menemukan bahagia. Entah dengan lelaki mana, zafi tak tau pasti..
🖤
🖤
Hi readers 😊
Selamat malam.. Gimana nih kabar nya ? Semoga semua nya dalam keadaan sehat ya... Aamiin 🤲
Mohon maaf kemarin otor nggak up eps terbaru nya 🙏, di karenakan ada satu dan lain hal.. Harap di maklum ya 😁
Sebagai ganti nya malam ini otor akan up tiga bab sekaligus 💃🥳
Enjoy & Happy reading 😘
Jangan lupa untuk Like, Komentar dan Kasih rate nya ya 🥰🥰🥰
Love you All 💜