NovelToon NovelToon
Terpaksa Menjadi Ibu Sambung Putri Sahabatku

Terpaksa Menjadi Ibu Sambung Putri Sahabatku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:7.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Elprida Wati Tarigan

Randy Ajiwinata terpaksa menikahi sahabat istrinya karena permintaan sang istri. Tika Ajiwinata meninggal dunia setelah melahirkan putri mereka. Dia mempercayakan suami dan putrinya kepada sahabatnya sendiri.

Karena permintaan terakhir sang sahabat. Rania Rudolf yang sedang di landa patah hati harena penghianatan sang kekasih. Akhirnya terpaksa menjadi ibu sambung untuk putri sahabatnya sendiri.

Walaupun Randy tidak pernah mengangap kehadirannya. Namun, Rania tetap bertahan dan menyayangi putrinya dengan sangat baik. Rania yang memiliki kesalahan di masa lalu berusaha memperbaiki kesalahannya dengan memenuhi wasiat sang sahabat.

Akankah Rania sangup bertahan dengan sikap dingin Randy kepadanya? Atau dia memilih untuk menyerah dan mencari kebahagiaannya sendiri?

Yuk intip terus kisahnya...

Jangan lupa beri dukungan kalian kepada author ya.

follow akun media sosial Author.
Fb: Elprida wati tarigan.
Ig: elprida.wati.73
tiktok: elprida wati

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elprida Wati Tarigan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 33

Dirga berlahan membuka matanya. Dia menatap ke sekelilingnya dengan tatapan binggung. Dia berpikir di mana dia sekarang. Berlahan dia bangkit dari duduknya sambil memijit kepalanya pelan.

"Kau sudah bangun, Mas?" tanya Arin datang dengan membawa segelas air di tangannya.

"Ternyata anak itu membawaku ke sini," ucap Dirga membuang napasnya kasar.

Dia menatap Arin sekilas lalu turun dari ranjangnya. Dia berjalan menuju kamar mandi tanpa memperdulikan Arin. Melihat sikap Dirga yang semakin dingin Arin hanya mampu membuang napasnya kasar. Dia meletakkan gelas yang ada si tangannya di meja lalu merapikan ranjang mereka. Tidak lupa Arin juga menyiapkan pakaian Dirga dan meletakkannya di atas ranjang.

Setelah selesai Arin langsung keluar dari kamar mereka. Dia berjalan menuju dapur dan menyiapkan sarapan untuk Dirga. Walaupun dia tau jika Dirga tidak akan menatap masakannya. Namun, Arin tidak pernah mau menyerah. Dia terus memasak untuk Dirga tanpa memperdulikan Dirga mau memakannya atau tidak. Karena yang penting untuknya adalah dia sudah melakukan tugasnya sebagai istri dengan baik.

Dia melirik Dirga yang menuruni anak tangga. Dia melihat Dirga telah rapi dengan pakaian kantornya. Tidak mau membuat suasana hati Dirga memburuk. Dia hanya diam tanpa menatap ke arah Dirga.

"Di mana kunci mobilku?" tanya Dirga dingin tanpa menatap Arin.

"Di laci meja yang ada di kamar," ucap Arin singkat sambil menyantap makanannya.

Mendengar ucapan Arin, Dirga kembali melangkagkan kakinya menuju kamarnya. Dia menatap Arin binggung karena Arin terlihat cuek kepadanya. Bahkan Arin sama sekali tidak ada mengoceh dan mencari perhatian kepadanya.

"Aku sudah masak. Jika kau makan, makanlah. Jika tidak aku bisa menghabiskannya sendiri," ucap Arin dingin tanpa menatap Dirga.

"Kau makan saja sendiri. Aku mau berangkat ke kantor," ucap Dirga terus melangkahkan kakinya.

"Baiklah! mulai sekarang aku tidak akan menyiapkan makananmu lagi. Karena jika kau tidak bisa menghargaiku untuk apa aku memperdulikanmu," ucap Arin bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya ke pintu utama.

"Kau mau kemana?" tanya Dirga menatap aneh Arin.

"Untuk apa kau bertanya? bukankah kau tidak perduli denganku? jadi kau tidak perlu tau aku mau ke mana," ucap Arin cuek lalu kembali melangkahkan kakinya.

"Dasar wanita aneh!" gumam Dirga kesal lalu kembali melangkahkan kakinya.

Setelah mengambil kunci mobilnya Dirga langsung berjalan menuju mobilnya. Dia melihat jika mobil Arin tidak ada lagi di halaman rumahnya. Berlahan Dirga mengerutkan keningnya binggung atas perubahan sikap Arin. Tidak biasanya Arin mengabaikannya seperti ini.

Tidak mau berpikir panjang Dirga langsung menepis semua pertayaan yang ada di pikiranya. Dia masuk ke mobilnya dan melakukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumahnya.

...----------------...

Arin melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia memikirkan ucapan Bima yang menyuruhnya berdamai dengan Rania. Namun, tiba-tiba dia mengingat Mila yang bekerja dengan Rania. Ingin sekali Arin meminta pendapat kepada sahabatnya itu.

"Apa aku bertanya kepada Mila saja ya?" batin Arin bertanya kepada dirinya sendiri.

Tidak mau berpikir panjang Arin langsung melakukan mobilnya menuju restoran Rania. Sesampainya di sana dia melihat tidak ada mobil Rania yang terparkir di halaman restoran. Berlahan Arin membuang napasnya lega karena dia bisa berbicara sepuasnya bersama Mila.

"Rania tidak ada! semoga saja dia tidak datang ke restoran. Jadi aku bisa bicara sepuasnya dengan Mila," ucap Arin melangkahkan kakinya memasuki restoran.

"Maaf! apa Mila bekerja hari ini?" tanya Arin kepada salah satu karyawan yang ada di sana.

"Nona Mila bekerja, Nyonya. Dia ada di belakang," ucap Karyawan itu tersenyum ramah.

"Baik! Terima kasih ya," ucap Arin tersenyum lalu melangkahkan kakinya mencari Mila.

Sesampainya di ruangan belakang dia tiba-tiba melihat Mila sedang berbicara dengan seorang pria. Karena penasaran apa yang sedang di bicarakan sahabatnya itu, Arin berlahan mendekat. Tiba-tiba Arin mendengar sesuatu yang sangat mengejutkan. Dia menutup mulutnya dan bersembunyi agar tidak ketahuan oleh Mila.

"Mila!" gumam Arin tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Berlahan dia menjauh agar Mila tidak sadar dengan kedatangannya. Dia menggingit ujung kukunya sambil berpikir tentang ucapan Mila dan pria tadi. Ucapan Mila terus saja tergiang di pikirannya sehingga membuatnya menjadi tidak tenang.

"Hai, Rin!" ucap Mila ketika melihat keberadaannya.

Mendengar Mila yang memanggilnya, Arin berusaha mengontrol dirinya. Dia menarik napasnya pelan dan berpura-pura tidak mendengar apa-apa.

"Hai, Mil! aku sedari tadi mencarimu lho," ucap Arin tersenyum lalu memeluk Mila.

"Tumben kau mengunjungi ku sampai ke sini. Apa kau sedang ada masalah?"

"Tidak! aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin menenangkan pikiranku saja,"

"Apa kau bertengkar lagi dengan suamimu?"

"Ya! tapi tidak masalah besar kok. Pertengkaran di dalam rumah tangga itu 'kan soal biasa,"

"Tunggu sebentar. Beberapa hari lalu aku melihat kau datang ke sini. Tapi kenapa kau tidak menemuiku?"

Mendengar pertanyaan Mila, Arin langsung mengingat kejadian beberapa hari lalu. Di mana dia menemui Rania, akan tetapi di kacaukan oleh kedatangan mertuanya yang membuat hubungannya dan Rania semakin memanas.

"Aku ke sini ada urusan penting. Jadi aku tidak bisa menemuimu," ucap Arin mencari alasan

"Benarkah! tapi aku melihat raut wajahmu seperti sedang ketakutan. Raut wajah wanita yang bersamamu juga sangat menyeramkan. Kalau boleh tau siapa wanita itu?" tanya Mila mengingat Bu Bima yang bersama Arin.

"Oh! itu mama Dirga. Mertuaku,"

"Dirga! sepertinya aku pernah mendengar nama suamimu itu," ucap Mila memang belum mengenal suami Arin.

"Maaf, Mil! sepertinya aku harus pulang. Kita bertemu lain waktu lagi ya," ucap Arin langsung bangkit dari duduknya.

"Kenapa? kita baru mengombrol sebentar lho,"

"Tidak apa-apa! nanti aku datang ke apartemenmu ya," ucap Arin bergengas meninggalkan Mila.

"Itu anak kenapa, Sih?" gumam Mila menatap binggung kepergian sahabatnya itu.

Bersambung.....

1
Anonymous
keren
Sutri Ana
Luar biasa
Emer Ralda
banyak typo nya ya author.. 🤣🤣
rania jadi randy.. 😂😂
Tressa Quinn
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bocil2 yg cerdas
Ririn Nursisminingsih
sebenarnya ceritanya bagus tpi banyakan salah ketik namanya
Angel Santos
Jadi penasaran ada kejadian apa di masa lalu Rania
Nur Syamsi
Begitulah kehidupan nanti kehilangan baru terasa bahwa dia yg telah pergi sangat berarti....
Nur Syamsi
Itulah sebagian sifat wanita mudah memaafkan tapi sukar untuk melupakan
Nur Syamsi
umur bocil bocil Tdk sesuai dgn pemikirannya yg dewasa
Nur Syamsi
Pak Bima belum menyadari atas kelakuan Dirga yg makan makanan orang yg ngidam....
Nur Syamsi
😃😃😃
Nur Syamsi
Sudah berlapus lapis kesalahanmu pak Sopir
Nur Syamsi
🤣🤣🤣🤣
Nur Syamsi
Dasar Sania....😃😃😃
Nur Syamsi
udah mulai perhatian..,.swet swet
Nur Syamsi
Insyah Allah atas ketulusan dan keikhlasan merawat Cessy akan mendapat berkah dan kebahagiaan karena Allah tidak buta melihat hambahnya yg tulus dan ikhlas....
Eka
wah bagus banget crita ini,rayyan juga begitu gigih tuk mendspatkan thea,kenan juga tuk mebdaoatkan rissa,nur ssma adria juga apalagi rafi sama clara yg heboh rania sama rendy sekakarsng dirga ssma arien
Eka
memang oada sablwng kok
Asnaini Abdullah
pengalaman pribadi y Rin 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!